PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan berbagai kebutuhan bermacam produk bagi kehidupan.

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB IV HASIL DAN ANALISA

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OH&S) 1. Prosedur Mengenali Sumber Bahaya di Tempat Kerja

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MEKANIK PADA STASIUN BOILER PT X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

Peralatan Perlindungan Pekerja

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

PT. BINA KARYA KUSUMA

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

KESELAMATAN KERJA PADA PENGERJAAN BENGKEL

BAB I KONSEP PENILAIAN

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

PT. BINA KARYA KUSUMA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia

Keselamatan Kerja di Laboratorium

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI KASUS DI KEPULAUAN TUPABIRING KAB. PANGKEP ZAENAB P ZAENAB

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. No.3 tahun 1998 tentang cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan, kecelakaan. menimbulkan korban manusia dan harta benda.

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

PT. BINA KARYA KUSUMA

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT. BINA KARYA KUSUMA

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

JUDUL UNIT : Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan

GARIS PANDUAN KEPERLUAN KELENGKAPAN PELINDUNG DIRI

PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa baterai. 2. Siswa dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan visual baterai.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan

KUESIONER PENELITIAN

Vincentius Lulu NRP

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA 0,8 0,6 0,4 0,2. Ringan Berat Mati 0,69

BAB III DATA PERANCANGAN. data-data terkait mengenai permasalahan tentang kemasan Alat Pelindung

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016

Transkripsi:

PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi jangan diakai saat mendekati mesin yang berjalan 4. Bagi pekerja ditempat yang bisa meledak hindari pakaian yang mudah terbakar 5. Gunakan baju lengan pendek 6. Benda tajam,runcing dan bahan mudah terbakar jangan dimasukan dalam kantong pakaian 7. Tenaga kerja yang menghadapi debu yang dapat terbakar jangan menggunakan kantung. 1

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI 1. Kaca Mata digunakan bagi pekerja yang dapat mebahayakan mata 2. Sepatu Pengaman, sepatu yang bisa berfungsi melindungi kaki dari bahaya. 3. Sarung Tangan, bagi orang yang kontak dengan jat berbahaya, atau dengan bagian-bagian kasar 4. Topi Pengaman, diproyeksikan untuk pekerja lapangan yang dimungkinkan dapat celaka dibagian kepala 5. Pelindung Telinga, bag pekerja yang mempunyai nilai kebisingan diatas ambang batas 6. Perlindungan Paru, dimungkinkan bagi yang bekerja dengan nilai pencemaran udara yang tinggi 2

APD KEPAL A APD TELING A APD BADAN APD PERNAP ASAN ALAT PELINDUNG DIRI APD TANGAN APD MATA APD KAKI 3

APD KEPALA Helm merupakan alat pelindung kepala yang pada umumnya terbuat dari kevlar, serat resin, fiberglass, molded plastic, serta berguna untuk melindungi kepala kita dari benturan benda-benda keras. saat bekerja sangat mungkin terjadi kecelakan seperti terjatuhnya material keras dan menimpa kepala kita. untuk itu seorang pekerja diharuskan menggunakan helm karena suatu kecelakaan akan terjadi kapan saja, tanpa kita ketahui sebelumnya. dengan menggunakkan helm kepala kita akan terlindung dan terhindar dari luka. 4

APD MATA Penggunaan kaca mata pelindung-pun tidak kalah pentingnya dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, karena penggunaan pelindung mata sering di anggap sepele mungkin, ada beberapa dari para pekerja yang lalai tidak menggunakan pelindung mata, padahal penggunaan pelindung mata sangatlah penting karena dapat mengurangi kecelakaan pada para pekerja, sering terjadi beberapa kecelakaan pada mata akibat dari menyepelekan penggunakan pelindung mata. Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi.. 5

Secara umum perlindungan mata terdiri dari : Kacamata pelindung Goggle Pelindung wajah Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Walaupun telah banyak model, jenis, dan bahan dari perlindungan mata tersebar di pasaran hingga saat ini, Anda tetap harus berhati-hati dalam memilihnya, karena bisa saja tidak cocok dan tidak cukup aman melindungi mata dan wajah Anda dari kontaminasi bahan kimia yang berbahaya 6

Alat pelindung pernapasan Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. B anyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. O leh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. B eberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. F ilter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti. 7

D ari informasi mengenai beberapa AP D diatas, maka setiap pengguna bahan kimia haruslah mengerti pentingnya memakai AP D yang sesuai sebelum bekerja dengan bahan kimia. Selain itu, setiap AP D yang dipakai harus sesuai dengan jenis bahan kimia yang ditangani. Semua hal tersebut tentunya mempunyai dasar, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Ungkapan mengatakan bahwa L ebih baik mencegah daripada mengobati". AP D merupakan solusi pencegahan yang paling mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia. 8

APD TELINGA Telinga merupakan organ vital dari manusia yang sangat berguna dan sensitive. Sebagai organ tubuh yang vital, telinga tidak luput dari resiko kerusakan akibat kerja. Umumnya kerusakan fungsi telinga sebagai alat pendengaran adalah permanent. Sehingga proses rehabilitasinya bias dikatakan sangat kecil kemungkinannya. O leh karena itu perlindungan terhadap organ yang satu ini sangat diperlukan untuk mencegah rusaknya fungsi pendengaran akibat linkungan kerja. Kebising yang melebihi ambang pendengaran dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama serta berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang menetap, gangguan pendengaran yang terjadi akibat terpapar bising dikenal sebagai gangguan pendengaran akibat bising. 9

B agian sistim pendengaran yang menerima dampak negatif bising adalah koklea (rumah siput) yang perannya teramat penting sebagai sensor bunyi dari luar. B agian bagian koklea juga berperan dalam mendistribusikan stimulus bunyi dari luar berdasarkan frekuensi yang spesifik, mulai dari frekuensi tinggi dibagian basal sampai dengan frekuensi rendah pada bagian apex (puncak) koklea. Selain itu koklea juga berfungsi untuk merubah eneji akustik menjadi enerji listrik untuk diteruskan pada jaras pendengaran yang lebih tinggi. B agian koklea yang menerima dampak langsung dari bising ada sel sel rambut luar (outer hair cells). L ingkungan kerja seperti di bengkel, pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya sering dijumpai kebisingan yang cukup tinggi, rata-rata di atas 95 d B vs 80 d B batas aman bagi pendengaran manusia. D engan tingkat kebisingan yang tinggi, jika seseorang berada pada lingkungan tersebut terlalu lama dan berulangulang, maka resiko kerusakan fungsi pendengaran akan bertambah. Untuk itu sebagai pekerja di lingkungan kerja seperti itu harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi telinga mereka. 10

Upaya untuk melindungi pekerja yang terpapar kebisingan dapat dilakukan dengan : a. Mengurangi tingkat kebisingan yang timbul dari peralatan atau lingkungan kerja serta b. Melindungi pekerja dengan alat pelindung diri untuk telinga (ear plug, ear muff dll) c. Kebisingan yang timbul di area kerja, biasanya bersumber dari suara mesin, adanya aliran dalam dengan tekanan tinggi, adanya bocoran pada pipa atau peredam suara. 11

APD BADAN Hal ini dimaksudkan agar bagian tubuh pekerja terlindungi dari segala kemungkinan terluka atau kecelekaan ketika bekerja. Selain dari itu menggunakan wearpack bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan memberikan identitas jabatan. Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan jas laboratorium, a.l.,kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya. 12

Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron dan Jumpsuits. Apron sering kali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi. Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat dari karet atau plastik.untuk apron yang terbuat dari plastik, perlu digarisbawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis. Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi (mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak). B a ju parasut ini terbuat dari material yang dapat didaur ulang. B ahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi. 13

APD KAKI Dalam setiap perusahaan pemilihan penggunaan sepatu sangatlah penting, karena dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang akan menciderai kaki para pekerja. Disini kita harus selektif dan menggunakan sepatu yang mempunyai ujung yang sangat keras dan alas yang tebal itu dimaksudkan agar kaki para pekerja terlindungi dari kecelakaan yang akan terjadi sepertihalnya barang berat yang jatuh menimpa kaki para pekerja dan benda tajam yang dapat menciderai kaki pekerja. 14

Alat pelindung tangan Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecan atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin. 15

Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang Anda pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter. 16