ANALISIS MORFOMETRIK IKAN NILA ( Oreochromis niloticus L.) DI KELURAHAN SAYANG-SAYANG KOTA MATARAM SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH TAKSONOMI HEWAN II

dokumen-dokumen yang mirip
JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016 IDENTIFIKASI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANTAI JERANJANG

Analisis Morfologi Ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 26/MEN/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN LELE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

Studi morfometrik Ikan Kuweh (Caranx sexfaciatus) di perairan Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.25/MEN/2006 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN PATIN PASUPATI SEBAGAI VARIETAS BENIH UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI BATANGHARI

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN BENIH SEBAR IKAN LELE MANDALIKA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 44/MEN/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. sekitar tahun silam (Alloway et al., 2004). Danau ini terletak di Sumatera

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

MORFOMETRI IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linnaeus) STRAIN GIFT DI EMPAT BALAI BENIH IKAN SKRIPSI. Oleh Heny Tri Wijayanti NIM.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

STUDI MORFOMETRI DAN JUMLAH KROMOSOM IKAN NILA. (Oreochromis niloticus L.) STRAIN GIFT DAN JICA DI SENTRA

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL HIJAU (Tetraodon nigroviridis, Marion de Procé (1822)) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

I. PENDAHULUAN. polifiletik (Pethiyagoda, Meegaskumbura dan Maduwage, 2012). Spesies Puntius

Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN IKAN PARANG PARANG (Chirocentrus dorab Forsskal, 1775) DI PERAIRAN BENGKALIS

Gambar 1 Tanaman P. guajava var. pomifera Sumber: Parimin (2007)

KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN LAIS DANAU (Ompok hypophthalmus Bleeker, 1846) DI SUNGAI TAPUNG DAN SUNGAI SIAK

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SALINA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Keterkaitan faktor fisika-kimia perairan terhadap karakter morfometrik tubuh. spp. dari bebcrapa lokasi penelitian di sungai Kampar dan sungai

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.79/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA LARASATI SEBAGAI BENIH BERMUTU

MERISTIK, MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN SEPAT MUTIARA (Trichogaster leeri) DI RAWA BANJIRAN SUNGAI TAPUNG RIAU

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 1: Induk

DESKRIPSI IKAN FAMILI MUGILIDAE DI LIMA MUARA SUNGAI DI SULAWESI UTARA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2006 TENTANG

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

KARAKTERISTIK FENOTIPE MORFOMERISTIK DAN KERAGAMAN GENOTIPE RAPD (RANDOMLY AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA) IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI JAWA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

Status taksonomi ikan laut lokal Tarakan, Kalimantan Utara sebagai langkah awal upaya konservasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

3. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) adalah salah satu jenis ikan air tawar

J. Aquawarman. Vol. 2 (1) : April ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. MATERI AJAR BERBASIS RISET. A. Jenis Ikan Berpotensi Kulit Tersamak

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

MORFOMETRIK IKAN SELAIS PANJANG LAMPUNG (Kryptopterus apogon) DI SUNGAI KAMPAR KIRI DAN SUNGAI TAPUNG, PROVINSI RIAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: Induk kelas induk pokok (Parent stock)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

TEKNIK PENGUKURAN MORFOMETRIK PADA IKAN CUCUT DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MORFOMETRIK IKAN TAPAH (Wallago leeri Bleeker, 1851) DARI SUNGAI SIAK DAN SUNGAI KANDIS PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) RAJADANU SUPER RD

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL PISANG (Tetraodon lunaris) DI PERAIRAN LAUT DAN PAYAU KABUPATEN BENGKALIS. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

KAJIAN POLA PERTUMBUHAN DAN CIRI MORFOMETRIK-MERISTIK BEBERAPA SPESIES IKAN LAYUR

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) JAYASAKTI

TINJAUAN PUSTAKA. (Geneticaly Improvement of Farmed Tilapia). Klasifikasi ikan nila GIFT menurut. Khoiruman dan Amri (2005) adalah sebagai berikut :

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN TAWES (PUNTIUS JAVANICUS) JOIS

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

Gambar 3. Karakter morfometrik dan meristik Kryptopterus spp. yang diukur

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PERBEDAAN KARAKTERISTIK ANTARA IKAN LELE DUMB0 DAN LELE AFRIKA (CZarias gariepimus Burchell) \i :*t.,\ Oleh : *,, Imron Hamsyah C SKRIPSI

Identifikasi Ikan. Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan

SUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN

Keywords: Kampar rivers, Ompok sp, relative growth, Siak rivers

Pasal 4. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

Abstract. Keywords : Thynnichthys thynnoides, Pinang Luar Oxbow Lake, morphometric, meristic, growth patterns


Uji Organoleptik Ikan Mujair

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

PEMBERIAN PAKAN PELET DAN BAHAN BAKU LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Jolanda Sitaniapessy 1

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

Abstract Keywords : Osteochilus wandersii, Rokan Kiri River, morphometric, meristic, growth patterns

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas utama dari karakter morfologi

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

Transkripsi:

ANALISIS MORFOMETRIK IKAN NILA ( Oreochromis niloticus L.) DI KELURAHAN SAYANG-SAYANG KOTA MATARAM SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH TAKSONOMI HEWAN II Ari Burhani, I Wayan Karmana, dan Nofisulastri Pendidikan Biologi, FPMIPA IKIP Mataram E-mail: ari_soulofislam@yahoo.co.id Abstract: This study is aimed at analyzing the Morph-metric character of Oreochromis niloticus L. As the subject matter in Animal Taxonomy II Lecturer. The study was belongs to descriptive explorative design, in which the sample were 4 (four) Oreochromis niloticus L. For every three varieties where found in Sayang-Sayang Mataram. The measurement of Oreochromis niloticus L. Morph-metric consisted of 15 characters. The result of the reseach were analyze through statistical descriptive namely; average and deviation standard. Based on the research, it found out that there are three different varieties of Oreochromis niloticus L. Such as; red, GIFT and BEST. The red one has white and reddish color of the body with the average morph-metric character is the longest of all varieties, where the long for each morphmetric character is PT:22,8 cm, PS:16,7 cm, PM:1,8 cm, PK:5,2 cm, PDSD:10,8 cm, PSP:4,8 cm, PDSPe:1,5 cm, PDSA:2,9 cm, PBE:2 cm, TBE:2,6 cm, PSEBB:3,3 cm, PSEBA:4,2 cm, TB:7,3 cm and TK:4,6 cm. The GIFT variety has white and blackish in body colour and its long for each morph-metric character is PT:19,4 cm PS:15,5 cm, PM:1,6 cm, PK:4,9 cm, PDSD:8,9 cm, PSP:5,1 cm, PDSPe:1,1 cm, PDSA:3 cm, PBE:1,9 cm, TBE:2,5 cm, PSEBB:3,2 cm, PSEBA:3,6 cm, TB:7,4 cm and TK:4,5 cm. Finally, the BEST of Oreochromis niloticus L. It has blackish in body color and its long for each morph-metric character is PT:20,1 cm, PS:16,2 cm, PM:1,5 cm, PK:5,1 cm, PDSD:9,7 cm, PSP:5,4 cm, PDSPe:1 cm, PDSA:3,2 cm, PBE:1,8 cm, TBE:2,3 cm, PSEBB:3,5 cm, PSEBA:3,7 cm, TB:7,4 cm and TK:4,3 cm. All of the three varieties have the same eye diameter that is 0,9 cm. Abstrak: Ikan nila merupakan ikan hasil introduksi dari Taiwan ke Bogor dengan ciri-ciri tubuh memanjang dan ramping dengan sisik dan mata yang berukuran besar. Masalah didalam dunia pendidikan khususnya pada studi hewan vertebrata adalah belum adanya standarisasi ukuran morfometrik khususnya pada ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter morfometrik ikan nila (Oreochromis niloticus L.) yang dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah Taksonomi Hewan II. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, dengan sampel yang diambil sebanyak 4 ekor ikan untuk masing-masing 3 varietas ikan nila yang ditemukan di Kelurahan Sayang-Sayang Kota Mataram. Pengukuran morfometrik ikan nila sebanyak 15 macam karakter. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu rataan dan standar deviasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 3 (tiga) varietas ikan nila yang berbeda yaitu nila merah (red), nila GIFT dan nila BEST. Nila merah (red) memiliki ciri-ciri tubuh berwarna putih kemerahan dengan karakter morfometrik ratarata terpanjang dibandingkan dengan varietas yang lain dengan panjang setiap karakter morfometriknya adalah PT:22,8 cm, PS:16,7 cm, PM:1,8 cm, PK:5,2 cm, PDSD:10,8 cm, PSP:4,8 cm, PDSPe:1,5 cm, PDSA:2,9 cm, PBE:2 cm, TBE:2,6 cm, PSEBB:3,3 cm, PSEBA:4,2 cm, TB:7,3 cm dan TK:4,6 cm. Nila GIFT memiliki ciri-ciri tubuh berwarna putih kehitaman dengan panjang setiap karakter morfometriknya adalah PT:19,4 cm PS:15,5 cm, PM:1,6 cm, PK:4,9 cm, PDSD:8,9 cm, PSP:5,1 cm, PDSPe:1,1 cm, PDSA:3 cm, PBE:1,9 cm, TBE:2,5 cm, PSEBB:3,2 cm, PSEBA:3,6 cm, TB:7,4 cm dan TK:4,5 cm. Nila BEST memiliki ciri-ciri tubuh berwarna kehitaman yang memiliki panjang setiap karakter morfometrik adalah PT:20,1 cm, PS:16,2 cm, PM:1,5 cm, PK:5,1 cm, PDSD:9,7 cm, PSP:5,4

cm, PDSPe:1 cm, PDSA:3,2 cm, PBE:1,8 cm, TBE:2,3 cm, PSEBB:3,5 cm, PSEBA:3,7 cm, TB:7,4 cm dan TK:4,3 cm. Ketiga varietas tersebut memiliki panjang diameter mata (DM) yang sama yaitu 0,9 cm. Kata kunci : Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Morfometrik, Bahan Ajar. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan komoditas sumberdaya perikanan. Negara Indonesia yang dikenal dengan negara kepulauan menyebabkan setiap wilayah yang ada di Indonesia tidak lepas dari perairan pantai, hal tersebut menjadi salah satu keuntungan bagi masyarakat yang ada di Indonesia terutama masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, karena telah menjadi salah satu mata pencaharian yang potensi bagi masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kebutuhan akan ikan sebagai sumber protein hewani terus meningkat, sehingga pengembangannya kearah pada budidaya air tawar yang pengelolaannya lebih mudah terkontrol. Kemudahan yang diperoleh pada budidaya air tawar antara lain: penyediaan benih, pemeliharaan dan pemanenan. Masyarakat sudah banyak yang membudidayakan ikan, terutama masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, bahkan masyarakat yang bermukim di tengah-tengah kota juga membudi-dayakan berbagai jenis ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan tersebut antara lain ikan nila, karper, lele dan lainnya. Ikan nila dipilih menjadi salah satu ikan budidaya karena ikan nila memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, hal ini sesuai dengan tingginya angka permintaan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di wilayah Kota Mataram. Selama ini, masalah yang ditemukan dalam dunia pendidikan, khususnya pada studi hewan vertebrata adalah belum adanya pedoman khusus terkait ukuran morfometrik khususnya ikan nila di wilayah kota Mataram yang diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dan kegiatan praktikum. Lebih khusus pada kegiatan praktikum, karena pada kegiatan praktikum, dilakukan pengukuran karakter morfometrik yang diharapkan dapat bermanfaat untuk melatih mahasiswa agar berkreativitas dan menggali pengetahuannya secara mandiri. Kajian Literatur Menurut Kordi (2009), tubuh ikan nila berwarna putih kehitaman, makin ke perut makin terang. Mempunyai garis vertikal 9-11 buah berwarna hijau kebiruan. Pada sirip ekor terdapat 6-12 garis melintang yang ujungnya berwarna kemerah-merahan, sedangkan punggungnya terdapat garis-garis miring. Saat ini, setelah berhasil dilakukan kawin silang antara spesies dalam genus Oreochromis ataupun upaya memanipulasi warna nila, maka dikenal beberapa varietas nila, seperti nila merah (nirah), mujair merah (mujarah), nila hitam, nila wild, nila GIFT dan sebagainya. Menurut Affandi dkk., dalam Widiyanto (1992), Morfometrik adalah ciri-ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan misalnya panjang total, panjang baku, panjang cagak dan sebagainya. Menurut Vitri dkk., dalam Hubbs dan Lagler (2012), karakter morfometrik yang diukur adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan seperti panjang total (PT), panjang standar (PS), diameter mata (DM), panjang moncong (PM), panjang kepala (PK), panjang dasar sirip dorsal (PDSD), panjang sirip pektoral (PSP), panjang dasar sirip pelvik

(PDSPe), panjang dasar sirip anal (PDSA), panjang batang ekor (PBE), tinggi batang ekor (TBE), panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB), panjang sirip ekor bagian atas (PSEBA), tinggi badan (TB), tinggi kepala (TK), yang diukur menggunakan jangka sorong dan penggaris dengan ketelitian 1 mm. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses secara apa adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden (Prastowo, 2011). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa kajian tentang warna (kualitatif) dan angka-angka (kuantitatif) terkait karakter morfometrik ikan nila (Oreochromis niloticus L.). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel ikan nila dengan menggunakan jala pada 3 lokasi yang telah ditentukan berdasarkan 3 variteas yang ditemukan. Setiap varietas ikan nila, diambil sampel sebanyak 4 ekor. Sampel ikan nila yang telah diambil kemudian dilakukan pengukuran karakter morfometriknya. Data-data yang telah didapatkan kemudian dihitung menggunakan teknik analisis data. Hasil analisis data kemudian dideskripsikan dalam bentuk pembahasan, hasil akhir disusun dalam bentuk handout. Menurut Subana dkk., (2000), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan,tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 3 varietas ikan nila (Oreochromis niloticus L.) yang ada di Kelurahan Sayang-Sayang Kota Mataram. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila yang diambil dengan teknik Purposive sampling, dimana ikan nila yang ada di dalam tambak budidaya diambil berdasarkan 3 varietas yang ada, kemudian setiap varietas diambil sampel sebanyak 4 ekor berdasarkan usia dan berat yang sama yaitu 4 bulan dengan berat kisaran antara 160-170 gr. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek yang diamati dengan keterangan karakter morfometrik adalah sebagai berikut:

Keterangan : 1. PT = Panjang Total, diukur mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai ujung ekor atas 2. PS = Panjang Standar, diukur mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai ujung gurat sisi 3. DM = Diameter Mata, diukur mulai dari depan mata sampai belakang mata 4. PM = Panjang Moncong, diukur mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai ujung bagian depan mata 5. PK = Panjang Kepala, diukur mulai dari bagian terdepan moncong sampai bagian ujung celah insang belakang 6. PDSD = Panjang Dasar Sirip Dorsal, diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip punggung sampai bagian pangkal belakang sirip punggung 7. PSP = Panjang Sirip Pektoral, diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip dada sampai bagian pangkal belakang sirip dada 8. PDSPe = Panjang Dasar Sirip Pelvik, diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip perut sampai bagian ujung bawah sirip perut 9. PDSA = Panjang Dasar Sirip Anal, diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip anal sampai pangkal belakang sirip anal 10. PBE = Panjang Batang Ekor, diukur mulai dari pangkal belakang sirip anal sampai pangkal sirip ekor 11. TBE = Tinggi Batang Ekor, diukur mulai dari bagian dorsal hingga ventral pangkal ekor 12. PSEBB = Panjang Sirip Ekor Bagian Bawah, diukur mulai dari ujung sirip ekor bagian bawah sampai pangkal sirip ekor bagian bawah 13. PSEBA = Panjang Sirip Ekor Bagian Atas, diukur mulai dari ujung sirip ekor bagian atas sampai pangkal sirip ekor bagian atas 14. TB = Tinggi Badan, diukur mulai dari punggung sampai ujung perut 15. TK = Tinggi Kepala, diukur mulai dari bagian dorsal kepala sampai bagian ventral kepala Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 3 lokasi yang berbeda terkait warna dan berat ikan nila, selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap 15 karakter morfometrik ikan nila, maka didapatkan data sebagai berikut: Tabel Hasil Pengamatan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) No. Warna Kesimpulan (Varietas) 1 Kemerahan Nila merah (RED) 2 Putih kehitaman Nila GIFT 3 Kehitaman Nila BEST Berdasarkan tabel hasil pengamatan morfologi di atas, maka diketahui bahwa dari 3 lokasi penelitian yang berbeda didapatkan 3 varietas ikan nila pula, yaitu ikan nila merah

(red), nila GIFT dan nila BEST. Kecuali di lokasi 3, hanya didapatkan varietas ikan nila merah (red) dan nila BEST. Nila merah (red) memiliki ciri-ciri warna tubuh kemerah-merahan atau kuning agak putih, tetapi warna tubuh didominansi oleh warna merah. Selanjutnya nila GIFT memiliki ciri-ciri warna tubuh putih kehitaman dengan proporsi warna yang seimbang, dan yang ketiga adalah nila BEST dengan ciri warna tubuh kehitaman bahkan terkadang memiliki warna yang hitam pekat. Selanjutnya, dilakukan pengukuran terkait karakter morfometrik untuk setiap varietas ikan nila, maka didapatkan data sebagai berikut: Tabel Data Hasil Pengamatan Karakteristik Morfometrik Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.). Karakter Varietas ikan nila (Oreochromis niloticus L.) morfometrik Nila Red Nila GIFT Nila BEST 1. PT 22,8 cm ± 1,8 cm 19,4 cm ± 0,3 cm 20,1 cm ± 0,6 cm 2. PS 3. DM 4. PM 5. PK 6. PDSD 7. PSP 8. PDSPe 9. PDSA 10.PBE 11.TBE 12.PSEBB 13.PSEBA 14.TB 15.TK Pembahasan 16,7 cm ± 1 cm 0,9 cm ± 0,04 cm 1,8 cm ± 0,1 cm 5,2 cm ± 0,5 cm 10,8 cm ± 1,3 cm 4,8 cm ± 0,6 cm 1,5 cm ± 0,4 cm 2,9 cm ± 0,2 cm 2 cm ± 0,1 cm 2,6 cm ± 0,4 cm 3,3 cm ± 0,4 cm 4,2 cm ± 0,3 cm 7,3 cm ± 0,3 cm 4,6 cm ± 0,5 cm 15,5 cm ± 0,3 cm 0,9 cm ± 0,05 cm 1,6 cm ± 0,4 cm 4,9 cm ± 0,2 cm 8,9 cm ± 0,7 cm 5,1 cm ± 0,4 cm 1,1 cm ± 0,2 cm 3 cm ± 0,3 cm 1,9 cm ± 0,3 cm 2,5 cm ± 0,2 cm 3,2 cm ± 0,2 cm 3,6 cm ± 0,2 cm 7,4 cm ± 0,2 cm 4,5 cm ± 0,2 cm x dan Standar Deviasi 16,2 cm ± 0,5 cm 0,9 cm ± 0,07 cm 1,5 cm ± 0,2 cm 5,1 cm ± 0,4 cm 9,7 cm ± 0,3 cm 5,4 cm ± 0,3 cm 1 cm ± 0,1 cm 3,2 cm ± 0,3 cm 1,8 cm ± 0,1 cm 2,3 cm ± 0,2 cm 3,5 cm ± 0,3 cm 3,7 cm ± 0,4 cm 7,4 cm ± 0,3 cm 4,3 cm ± 0,2 cm Berdasarkan tabel hasil pengamatan karakter morfometrik yang diperoleh, maka terdapat perbedaan sebaran panjang untuk setiap karakter morfometrik maupun antar varietas ikan nila. 1. PT (Panjang Total), diukur mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai ujung ekor atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang rata-rata antar ketiga varietas yakni 22,8 cm untuk nila merah, 19, 4 cm untuk nila GIFT dan 20,1 cm untuk nila BEST. Perbedaan ini terkait dengan laju pertumbuhannya, dimana ikan nila merah

lebih cepat tumbuh dengan tubuh yang lebih panjang dari varietas ikan nila yang lain meski dalam batas usia yang sama. 2. PS (Panjang Standar), diukur mulai dari bagian terdepan mulut sampai ujung gurat sisi. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh panjang berturut-turut untuk nila merah, GIFT dan BEST adalah 16,7 cm, 15,5 cm dan 16,2 cm dengan panjang standar didominansi oleh nila merah karena laju pertumbuhannya yang lebih cepat dari yang lain. 3. DM (Diameter Mata), diukur mulai dari ujung mata sampai mata bagian belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga varietas ikan nila tersebut memiliki panjang rata-rata diameter mata yang sama yaitu 0,9 cm, hal ini disebabkan karena diameter mata hanya dipengaruhi oleh ukuran berat dan usia yang jauh berbeda, sehingga apabila dalam batas usia yang sama sekaligus berat rata-rata antara 160-170 gr maka akan didapatkan diameter mata yang sama yakni 0,9 cm. 4. PM (Panjang Moncong), diukur mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai ujung bagian depan mata. Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan sebaran panjang moncong untuk ikan nila merah memiliki rata-rata 1,8 cm, nila GIFT 1,6 cm dan nila BEST 1,5 cm. Hal ini menunjukkan bahwa antar varietas memiliki ukuran panjang moncong yang hampir sama. Nila merah memiliki moncong yang lebih panjang dibandingkan dengan varietas yang lain. 5. PK (Panjang Kepala), diukur mulai dari bagian depan moncong mulut sampai bagian ujung celah insang belakang. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap ketiga varietas tersebut maka didapatkan panjang kepala yang hampir sama untuk nila merah dan nila BEST, yaitu 5,2 cm dan 5,1 cm dengan besaran simpangan yang sangat tipis, sementara untuk nila GIFT adalah 4,9 cm. 6. PDSD (Panjang Dasar Sirip Dorsal). Hasil penelitian untuk setiap varietas memiliki perbedaan panjang yang cukup fluktuatif. Untuk ikan nila merah memiliki panjang 10,8 cm, nila GIFT 8,9 cm dan nila BEST 9,7 cm. Panjang dasar sirip dorsal mengikuti panjang tubuh, sehingga apabila ikan memiliki tubuh yang panjang maka sirip dorsalnya pun akan panjang. 7. PSP (Panjang Sirip Pektoral), diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip dada sampai bagian pangkal belakang sirip dada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang rata-rata untuk nila merah adalah 4,8 cm, nila GIFT 5,1 cm dan nila BEST 5,4 cm. Sampel yang diperoleh menunjukkan bahwa nila BEST memiliki sirip pektoral yang lebih panjang dari varietas nila merah dan GIFT, hal ini disebabkan karena proporsi tubuh ikan nila BEST yang lebih berat dan lebih lebar sehingga diperlukan sirip pektoral yang lebih panjang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. 8. PDSPe (Panjang Dasar Sirip Pelvik), diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip perut sampai bagian ujung bawah sirip perut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga varietas, diketahui memiliki panjang dasar sirip pelvik yang hampir sama yaitu 1,1 cm untuk nila GIFT dan 1 cm untuk nila BEST, sementara nila merah sebesar 1,5 cm. 9. PDSA (Panjang Dasar Sirip Anal), diukur mulai dari bagian pangkal depan sirip anal sampai pangkal belakang sirip anal. Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan panjang dasar sirip anal masing-masing varietas 2,9 cm untuk nila merah, 3 cm untuk nila GIFT dan 3,2 cm untuk nila BEST dengan simpangan untuk seluruh sampel yang

hampir sama yaitu 0,3 cm. Ini membuktikan bahwa ketiga varietas ikan tersebut memiliki panjang dasar sirip anal hampir yang sama. 10. PBE (Panjang Batang Ekor), diukur mulai dari pangkal belakang sirip anal sampai pangkal sirip ekor. Hasil penelitian terhadap panjang batang ekor menunjukkan bahwa antar setiap varietas memiliki panjang batang ekor yang hampir sama yaitu 2 cm untuk nila merah, 1,9 cm nila GIFT dan 1,8 cm untuk nila BEST. Hal ini menunjukkan bahwa panjang batang ekor tidak dipengaruhi oleh perbedaan ukuran berat yang sempit. 11. TBE (Tinggi Batang Ekor), diukur mulai dari bagian dorsal hingga ventral pangkal ekor. Berdasarkan hasil penelitian, untuk ketiga varietas ikan nila memiliki tinggi yang hampir sama, tetapi nila merah memiliki ukuran yang lebih tinggi yaitu 2,6 cm. Sementara untuk nila GIFT adalah 2,5 cm dan 2,3 cm untuk nila BEST dengan besaran simpangan yang sama yaitu 0,2 cm. Ini menunjukkan bahwa antara nila GIFT dan nila BEST memiliki rata-rata tinggi batang ekor yang hampir sama. 12. PSEBB (Panjang Sirip Ekor Bagian Bawah), diukur mulai dari ujung sirip bagian bawah sampai pangkal sirip ekor bagian bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup variatif untuk ketiga varietas nila tersebut. Nila merah 3,3 cm, nila GIFT 3,2 cm dan nila BEST 3,5 cm, nila BEST memiliki sirip ekor bagian atas yang lebih panjang untuk menopang berat tubuh pada saat bergerak. 13. PSEBA (panjang sirip ekor bagian atas), diukur mulai dari ujung sirip ekor bagian atas sampai pangkal sirip ekor bagian atas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat panjang sirip ekor bagian atas yang sangat variatif, ini terbukti dengan perbedaan yang cukup signifikan untuk ketiga varietas ikan nila. Nila merah memiliki panjang 4,2 cm, nila GIFT 3,6 cm dan nila BEST 3,7 cm dengan besaran simpangan yang variatif pula. 14. TB (Tinggi Badan), diukur mulai dari punggung sampai ujung perut. Untuk tinggi badan, rata-rata untuk setiap varietas adalah sangat mirip yaitu 7,3 cm untuk nila merah dan 7,4 cm untuk nila GIFT dan nila BEST. Hal ini menunjukkan bahwa panjang badan tidak diikuti oleh tinggi badan, sehingga panjang total tidak banyak berpengaruh terhadap tinggi badan. 15. TK (Tinggi Kepala), diukur mulai dari bagian dorsal kepala sampai bagian ventral kepala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat vairasi untuk tinggi kepala masing-masing varietas. Untuk nila merah adalah 4,6 cm, nila GIFT 4,5 cm dan nila BEST 4,3 cm. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian terkait karakteristik morfometrik ikan nila (Oreochromis niloticus L.) di Kelurahan Sayang-Sayang Kota Mataram, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 varietas ikan nila (Oreochromis niloticus L.) yang berbeda yaitu nila merah (red), nila GIFT dan nila BEST. Setelah dilakukan pengukuran terhadap 15 karakter morfometrik maka didapatkan persamaan ukuran panjang diameter mata (DM) sebesar 0,9 ± 0,4 cm untuk setiap varietas ikan nila yang ditemukan, sementara 14 karakter morfometrik yang lain memiliki panjang yang berbeda-beda dan ikan nila merah (red) rata-rata memiliki karakter morfometrik yang paling panjang untuk setiap karakter morfometrik yang diamati.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang morfometrik untuk mencoba meneliti jenis ikan yang lain, menambah jumlah sampel untuk memperoleh hasil yang lebih akurat serta melakukan penelitian ditempat yang lain. Referensi Khairuman dan Amri.2012.Pembesaran Nila di Kolam Air Deras.Jakarta:Agro Media Pustaka Subana, Rahadi dan Sudrajat.2000.Statistik Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia Ciptanto, Sapto.2010.Top 10 Ikan Air Tawar.Yogyakarta:Lily Publisher Prastowo, Andi.2011.Memahami Metode-metode Penelitian.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media Kordi, Ghufron.2009.Budi Daya Perairan.Bandung:PT Citra Aditya Bakti Arikunto dan Jabar.2010.Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta;Bumi Aksara Prastowo, Andi.2013.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:Diva Press Vitri, Roesma dan Syaifullah.2012. Analisis Morfologi Ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat.Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.). 1 (2) Desember 2012:139-143 Rahmat, Enjah.2011.Teknik Pengukuran Morfometrik pada Ikan Cucut di Perairan Samudera Hindia. Teknik Pengukuran Morfometrik pada Ikan Cucut di Perairan Samudera Hindia. 9 (2) Desember 2011 Widiyanto, I. N.2008. Kajian Pola Pertumbuhan dan Ciri Morfometrik meristik Beberapa Spesies Ikan Layur (superfamili trichiuroidea) di Perairan Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children.Minneapolis,Minnesota: Leadersip Training Institute/Special Education, University of Minnesota. Gusri.2013.Pembenihan Ikan Nila merah. http://gusri.heck.in/pembenihan-ikan-nilamerah.xhtml Diakses pada tanggal 1 Juni 2014 pukul 17:56 wita