PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TANGGAL : 4 SEPTEMBER 2007 DAFTAR LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Surat Izin Usaha Perdagangan. Perubahan.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 1.1 Peraturan Perundang Undangan Tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 46/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009 DAFTAR LAMPIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG IZIN GANGGUAN/IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR*)

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG IZIN INDUSTRI, PERDAGANGAN, PERGUDANGAN, DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM,

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR *) Kepada Yth. Pejabat penerbit SIUP

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR*)

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 9

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR*)

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN PERDAGANGAN DI KABUPATEN BURU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Diisi oleh Pemohon DIISI OLEH PEMILIK/PENGURUS/PENANGGUNG JAWAB Diisi/diketik dengan huruf cetak

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (KECIL/MENENGAH/BESAR*)

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG.

IJIN USAHA PERDAGANGAN (IUP)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

Lampiran I Peraturan Menteri Perdagangan R.I. Nomor: 46/M-DAG/PER/9/2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DAN PENDAFTARAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) ( MIKRO / KECIL / MENENGAH / BESAR )

Walikota Cilegon KEPUTUSAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) WALIKOTA CILEGON,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

SURAT PERMOHONAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (KECIL/MENENGAH/BESAR) Diisi Dengan Huruf Cetak

PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MIKRO ( SIUP MIKRO )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI BANGKA TENGAH

DIISI OLEH PEMILIK/PENGURUS/PENANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Diisi/diketik dengan huruf kapital

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IJIN USAHA INDUSTRI, TANDA DAFTAR INDUSTRI DAN IJIN PERLUASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR *)

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA PENDAFTARAN USAHA WARALABA

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN KENDAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA HOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif guna mendorong peningkatan investasi, kesempatan berusaha dan kesempatan kerja perlu penyelenggaraan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan sebagai legalitas usaha di bidang perdagangan kepada masyarakat dunia perdagangan; b. bahwa demi tertibnya penyelenggaraan Usaha Perdagangan di Kabupaten Sukamara maka perlu diatur tata cara dan prosedur Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4053); 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 252, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4054); 8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 4); 16. Peraturan Bupati Sukamara Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Perizinan kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TATA CARA DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom lainnya sebagai Badan Eksekutif Daerah. 4. Kepala Daerah adalah Bupati Sukamara. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukamara sebagai Badan Legislatif Daerah Kabupaten Sukamara. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 7. Perdagangan adalah kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompetensi. 8. Perusahaan Perdagangan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha di sektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.

9. Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SP-SIUP adalah Formulir Permohonan Izin yang diisi oleh Perusahaan yang memuat data-data perusahaan untuk memperoleh SIUP Kecil/Menengah/Besar. 10. Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. 11. Perubahan Perusahaan adalah perubahan data perusahaan yang meliputi perubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan, nama pemilik/penanggung jawab, modal dan kekayaan bersih, kelembagaan, kegiatan usaha, dan barang/jasa dagangan utama. 12. Kantor Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari Perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari Perusahaan Induknya. 13. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya menurut kewenangan yang telah ditentukan sesuai dengan yang diberikan. 14. Daerah terpencil adalah wilayah kecamatan yang secara geografis letaknya sulit dijangkau dan hanya dapat dicapai dengan pesawat udara atau angkutan laut/sungai. BAB II SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) Pasal 2 (1) Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdagangan wajib memiliki SIUP. (2) SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. SIUP Kecil; b. SIUP Menengah; dan c. SIUP Besar (3) Selain SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diberikan SIUP Mikro kepada Perusahaan Perdagangan Mikro. Pasal 3 (1) SIUP kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (2) SIUP menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (3) SIUP besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Pasal 4 (1) Kewajiban memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dikecualikan terhadap : a. perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar sektor perdagangan; b. kantor cabang atau perwakilan perusahaan;

c. perusahaan perdagangan mikro dengan kriteria sebagai berikut : 1. usaha perseorangan atau persekutuan; 2. kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota keluarga/kerabat terdekat; dan 3. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (2) Perusahaan Perdagangan Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dapat diberikan SIUP Mikro apabila dikehendaki yang bersangkutan. Pasal 5 SIUP dilarang digunakan untuk melakukan kegiatan : a. usaha perdagangan yang tidak sesuai dengan kelembagaan dan/atau kegiatan usaha, sebagaimana tercantum dalam SIUP; b. usaha yang mengaku kegiatan perdagangan, untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan menawarkan janji keuntungan yang tidak wajar (money game); atau c. usaha perdaganagan lainnya yang telah diatur melalui ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri. Pasal 6 (1) SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan Perusahaan Perdagangan dan berlaku untuk melakukan usaha perdagangan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. (2) SIUP diberikan kepada Pemilik/Pengurus/Penanggung Jawab Perusahaan Perdagangan atas nama Perusahaan. (3) SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada penanam modal dalam negeri dan kepada penanam modal asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 (1) SIUP berlaku selama perusahaan perdagangan menjalankan kegiatan usahanya. (2) perusahaan perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun ditempat penerbitan SIUP. BAB II DOKUMEN PERSYARATAN TATA CARA PENERBITAN SIUP, PEMBUKAAN KANTOR CABANG/PERWAKILAN PERUSAHAAN, PERUBAHAN DAN SIUP YANG HILANG ATAU RUSAK Pasal 8 (1) SP-SIUP baru diajukan kepada Pejabat Penerbit SIUP dengan mengisi formulir SP-SIUP sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, dengan melampirkan dokumen persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. (2) Kegiatan usaha dalam pengajuan SP-SIUP sebagai mana dimaksud pada ayat (1) hanya dibatasi dengan 4 (empat) bidang kegiatan usaha. (3) SP-SIUP baru atau perubahan harus ditandatangani oleh Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan di atas materai cukup.

(4) Pihak Ketiga yang mengurus SIUP baru atau perubahan, wajib melampirkan surat kuasa yang bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan. Pasal 9 (1) Berdasarkan SP-SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, petugas yang ditunjuk oleh Bupati melakukan evaluasi terhadap persyaratan yang diajukan pemohon. (2) Penelitian terhadap persyaratan SP-SIUP sebagai dimaksud pada ayat (1) yaitu penelitian administrasi dan fisik sesuai dengan Peraturan Perudangundangan yang berlaku. (3) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara yang merupakan kelengkapan persyaratan SP-SIUP. (4) Mekanisme evaluasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan ini. (5) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya SP-SIUP dan dokumen persyaratan secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP dengan menggunakan formulir sebagaimana dalam Lampiran III Peraturan ini, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Warna hijau untuk SIUP Mikro; b. Warna putih untuk SIUP Kecil; c. Warna biru untuk SIUP Menengah; dan d. Warna kuning untuk SIUP Besar. (6) Apabila SP-SIUP dan dokumen persyaratan dinilai belum lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP membuat surat penolakan penerbitan SIUP kepada pemohon SIUP paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya SP-SIUP. (7) Pemohon SIUP yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali permohonan SIUP sesuai persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan ini. Pasal 10 (1) Pemilik SIUP yang akan membuka kantor cabang atau perwakilan perusahaan, wajib melapor secara tertulis kepada Pejabat Penerbit SIUP di tempat kedudukan kantor cabang atau perwakilan perusahaan dengan melampirkan dokumen persyaratan sebagaimana dalam Lampiran II Peraturan ini. (2) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima laporan dan dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP mencatat dalam buku register pembukaan kantor cabang atau perwakilan perusahaan dan membubuhkan tanda tangan dan cap stempel pada halaman depan fotokopi SIUP perusahaan pusat. (3) Fotokopi SIUP yang telah didaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku sebagai Surat Izin Usaha Perdagangan bagi kantor cabang atau perwakilan perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai kedudukan kantor cabang atau perwakilan perusahaan. Pasal 11 (1) Setiap terjadi perubahan data perusahaan, pemilik atau pengurus atau penanggungjawab perusahaan perdagangan wajib mengajukan SP-SIUP perubahan dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dengan melampirkan dokumen sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(2) Perubahan data perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya bisa dilaksanakan setelah 3 (tiga) bulan sejak berlakunya SIUP yang akan diubah. (3) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima SP-SIUP perubahan dengan dokumen pendukung secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP perubahan dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini. Pasal 12 (1) Dalam hal SIUP hilang atau rusak, Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan penggantian SIUP kepada Pejabat yang menerbitkan SIUP ditempat kedudukan perusahaan, dengan melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Peraturan ini. (2) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima permohonan penggantian SIUP dengan dokumen pendukung secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP Pengganti dengan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini. Pasal 13 (1) Apabila data, informasi dan keterangan yang disampaikan dalam: a. SP-SIUP baru; b. SP-SIUP perubahan dan/atau penggantian yang hilang atau rusak; atau c. Laporan pendaftaran Kantor Cabang atau Perwakilan. Ternyata tidak benar, maka SIUP, SIUP Perubahan dan/atau SIUP pengganti yang telah diterbitkan dan pencatatan pendaftaran kantor cabang atau Kantor Perwakilan yang telah dilakukan dinyatakan batal dan tidak berlaku. (2) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh pejabat penerbit SIUP dengan mengeluarkan Keputusan Pembatalan SIUP, SIUP perubahan/atau SIUP pengganti, dan pencatatan pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan. (3) Keputusan Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan Formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV Peraturan ini. BAB II PELAPORAN Pasal 14 Pemilik SIUP wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan usahanya dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini. Pasal 15 (1) Pejabat Penerbit SIUP harus menyampaikan laporan perkembangan penerbitan dan pencabutan SIUP serta penutupan perusahaan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Cq. Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan dengan tembusan kepada Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan pada pemerintah Daerah Provinsi dengan menggunakan formulir sebagaimana dalam Lampiran VI Peraturan ini. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali.

BAB III PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 16 (1) Pembinaan terhadap SIUP ini dilaksanakan oleh Instansi terkait dengan dikoordinasikan oleh Pejabat yang ditunjuk. (2) Pembinaan dan Pengawasan dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus. Pasal 17 Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilaksanakan dengan cara monitoring, penyuluhan maupun pelatihanpelatihan yang berkaitan dengan SIUP. Pasal 18 Dalam rangka memberikan persetujuan (rekomendasi) permohonan izin, mengawasi, menerbitkan dan mengendalikan tempat-tempat usaha di Kabupaten Sukamara, dibentuk Tim Pengawasan dan Penertiban Izin yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 19 Setiap pemohon atau pemegang izin wajib untuk mentaati dan mengizinkan petugas dan Tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, dalam rangka menjalankan tugasnya untuk memberikan persetujuan (rekomendasi) permohonan izin mengawasi menertibkan dan mengendalikan tempat-tempat usaha. BAB IV SANKSI Pasal 20 (1) Pemilik atau pengurus atau penanggungjawab perusahaan perdagangan, yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 14 dan Pasal 19 dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis oleh pejabat penerbit SIUP. (2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak tanggal surat peringatan dikeluarkan oleh Pejabat Penerbit SIUP. (3) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir sebagamana dalam Lampiran VII Peraturan ini. Pasal 21 (1) Pemilik atau pengurus atau penanggungjawab perusahaan perdagangan, yang tidak menghiraukan peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) atau Pasal 5, dikenakan sanksi administratif berupa Pemberhentian Sementara SIUP paling lama 3 (tiga) bulan. (2) Pemberhentian sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pejabat Penerbit SIUP dengan mengeluarkan Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP. (3) Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII.

Pasal 22 (1) Pemilik atau pengurus atau penanggungjawab perusahaan perdagangan, selama 3 (tiga) bulan masih tidak ada tindakan untuk memperbaiki atau menindak lanjuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan tidak mengindahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dikenakan sanksi administrasi berupa Pencabutan SIUP. (2) Pencabutan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Pejabat Penerbit SIUP dengan mengeluarkan Keputusan Pencabutan SIUP. (3) Keputusan pencabutan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 2013 AHMAD DIRMAN Diundangkan di Sukamara pada tanggal 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, SUMANTRI HARI WIBOWO BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2013 NOMOR 12

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 1. LAMPIRAN I : Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SP-SIUP). 2. LAMPIRAN II : Dokumen persyaratan permohonan SIUP Baru, pendaftaran ulang, pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan, Perubahan, pengganti yang hilang atau rusak, dan contoh surat pernyataan. 3. LAMPIRAN III : Formulir Siup Kecil/Menengah/Besar. 4. LAMPIRAN IV : Formulir Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan. 5. LAMPIRAN V : Formulir Keputusan Penutupan Perusahaan. 6. LAMPIRAN VI : Formulir Laporan Perkembangan Penerbitan SIUP. 7. LAMPIRAN VII : Formulir Surat Peringatan Tertulis. 8. LAMPIRAN VIII : Formulir Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP. 9. LAMPIRAN IX : Formulir Keputusan Pencabutan SIUP. 10. LAMPIRAN X : Tatacara Evaluasi Perizinan 11. LAMPIRAN XI : Formulir Keputusan Pembatalan SIUP AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR) Kepada Yth. Pejabat Penerbit SIUP...... Di... Diisi oleh Pemohon DIISI OLEH PEMILIK/PENGURUS PENANGGUNGJAWAB Diisi/diketik dengan huruf cetak Yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bupati Sukamara No. Tahun 2013 1. Permohonan SIUP Baru *) : 2. Permohonan Pendaftaran Ulang, Perubahan SIUP *) : I.Identitas Pemilik/Pengurus/Penanggungajawab *) 1. Nama :... 2. Alamat tempat tinggal :... 3. Tempat/tanggal lahir :... 4. Nomor Telp/Fax :... 5. Nomor KTP/Paspor :... 6. Kewarganegaraan :... II. Identitas Perusahaan 1. Nama Perusahaan :... 2. Alamat Perusahaan :... 3. Nomor Telp/Fax :... 4. Propinsi :... 5. Kab/Kota/Kotamadya :... 6. Kecamatan :... 7. Kelurahan/Desa :... 8. Status : PMA/PMDN/Lain-lain **) 9. Kode Pos : III. Legalitas Perusahaan Perusahaan Berbentuk Perseroan Terbatas/Koperasi/CV/ Firma **) 1. Akta pendirian a. Nomor & tgl Akta :... b. Nomor & tgl Akta Pengesahan :... 2. Akta perubahan a. Nomor & tgl Akta :... b. Nomor & tgl Akta Pengesahan :...

IV. Modal Saham 1. Modal dan Nilai Kekayaan :... Bersih perusahaan, (tidak termasuk Tanah dan bangunan tempat usaha) 2. Saham (khusus penanaman modal asing) a. Total Nilai Saham :... b. Komposisi Kepemilikan Saham - Nasional :...% - Asing :...% V. Kegiatan Usaha 1. Kelembagaan :... 2. Kegiatan Usaha (KBLI 5 Digit) :... 3. Barang/jasa dagangan utama :... Demikian Surat Permohonan SIUP ini, kami buat dan isi dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata data atau informasi dan keterangan tersebut tidak benar atau palsu, kami menyatakan bersedia untuk dicabut SIUP yang telah diterbitkan dan dituntut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.... Nama dan Tanda Tangan Pemilik/Pengurus/Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan Cap Perusahaan dan Meterai Cukup... Catatan : *) beri tanda salah satu **) coret yang tidak perlu AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DOKUMEN PERSYARATAN I. PERMOHONAN SIUP BARU a. Perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas; 1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan; 2) Fotokopi Akta Perubahan Perusahaan (apabila ada); 3) Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perseroan Terbatas dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; 4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab /Direktur Utama Perusahaan; 5) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan; dan 6) Foto Penanggungjawab atau Direktur Utama Perusahaan ukuran 3 x 4 cm (2 lembar). b. Perusahaan berbadan hukum Koperasi : 1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang; 2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi; 3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Koperasi; dan 4) Foto Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi ukuran 3 x 4 cm (2 lembar). c. Peusahaan yang berbentuk CV dan Firma : 1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan/Akta Notaris yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri; 2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Pengurus atau penanggungjawab perusahaan; 3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan; dan 4) Foto Penanggungjawab atau 1) SIUP Asli; 2) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); dan 3) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Perusahaan. II. PERMOHONAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG/ PERWAKILAN PERUSAHAAN 1) Fotokopi SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang telah dilegalisir oleh Pejabat Penerbit SIUP; 2) Fotokopi dokumen pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; 3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Penunjukan sebagai Penanggungjawab Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; dan 4) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan. III. PERMOHONAN PERUBAHAN 1) Surat Permohonan SIUP; 2) SIUP Asli; 3) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); 4) Data Pendukung Perubahan; dan 5) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3 x 4 cm (2 lembar). IV. PERMOHONAN PENGGANTIAN a. SIUP yang hilang, syaratnya : 1) Surat Permohonan; 2) Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian; 3) Fotokopi SIUP yang lama (apabila ada); dan 4) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3 x 4 cm (2 lembar). b. SIUP yang rusak, syaratnya : 1) Surat Permohonan; 2) SIUP Asli; dan 3) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3 x 4 cm (2 lembar).

V. CONTOH SURAT PERNYATAAN : KOP SURAT PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini : Nama :... Jabatan :... Perusahaan :... Alamat Perusahan :...... Dengan ini menyatakan bahwa kantor perusahaan beralamat/berdomisili sebagaimana yang telah kami nyatakan di atas adalah benar adanya. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari Surat Pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia dituntut sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan SIUP perusahaan yang telah diterbitkan untuk dibatalkan dan dicabut. Tempat, tanggal Tanda tangan di atas meterai Secukupnya Nama & Jabatan AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA... SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN NOMOR : NAMA PERUSAHAAN : NAMA PENANGGUNG JAWAB & JABATAN : ALAMAT PERUSAHAAN : NOMOR TELEPON : FAX : KEKAYAAN BERSIH PERUSAHAAN (TIDAK TERMASUK TANAH DAN BANGUNAN) : KELEMBAGAAN : KEGIATAN USAHA (KLBI) : BARANG/JASA DAGANGAN UTAMA : IZIN INI BERLAKU UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DI SELURUH WILAYAH REPUBLIK INDONESIA, SELAMA PERUSAHAAN MASIH MENJALANKAN USAHANYA, DAN WAJIB DIDAFTAR ULANG SETIAP 5 (LIMA) TAHUN SEKALI. NIP PAS PHOTO 3 x 4 cm... PEJABAT PENERBIT SIUP (...) AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor :... Tempat, tanggal... Lampiran :... Perihal : Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan Kepada Yth. Pejabat Penerbit SIUP Di... 1. Nama Perusahaan :... 2. Nomor & Tanggal SIUP :... 3. Kegiatan Usaha (KLBI) :... 4. Omset (Hasil Penjualan Tahunan :... a. Tahun berjalan :... b. Tahun sebelumnya :... 5. Jumlah Tenaga Kerja :... a. Lokal :... b. Tenaga Kerja Asing :... 6. Khusus penanaman modal a. Dalam Negeri - Total Aset :... b. Asing 1) Total Aset :... 2) Komposisi kepemilikan saham - Asing :...% - Nasional :... % Demikian, laporan ini kami buat dengan sebenarnya. Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP Nomor :... PENUTUPAN PERUSAHAAN Menimbang : bahwa berhubung (nama perusahaan) telah menghentikan kegiatan usahanya, maka dipandang perlu menutup perusahaan tersebut; Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad. 1938 Nomor 86); 2. Peraturan Bupati Sukamara Nomor Tahun 2013 Tentang Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; Memperhatikan : 1.... 2.... 3.... MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Menutup Perusahaan tersebut di bawah ini 1. Nama Perusahaan :... 2. Alamat Perusahaan :... 3. Nama Penanggungjawab :... 4. Nomor SIUP :... KEDUA : Dengan ditutupnya perusahaan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU Keputusan ini, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan terhitung mulai tanggal ditetapkan Keputusan ini. KETIGA : SIUP harus dikembalikan kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara. KEEMPAT : Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA Keputusan ini dikenakan sanksi tindak pidana ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di... Pada tanggal... (Pejabat Penerbit SIUP) Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bupati Sukamara. 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan).... AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) LAPORAN SEMESTER PERKEMBANGAN No. Kota/Kabupaten S/D Bulan Yang Lalu Penambahan Pengurangan Jumlah S/D Bulan Laporan Keterangan PK PM PB Jumlah PK PM PB PK PM PB PK PM PB Jumlah AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA Nomor :... Tempat, tanggal... Lampiran :... Perihal : Peringatan ke... Tentang Ketentuan Kepada Yth. Pelaksanaan SIUP Perusahaan Kecil/Menengah/Besar Di... Sesuai dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor... tanggal...atas nama (perusahaan)..., dan setelah diadakan pemeriksaan dan penelitian, bahwa perusahaan saudara ternyata tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Sukamara Nomor... Tahun 2013 Tentang Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, antara lain: 1.... 2.... 3.... 4.... Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami minta agar Saudara dalam waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak dikeluarkan surat ini, sudah memenuhi ketentuan SIUP yang berlaku dan melaporkannya kepada kami pada kesempatan pertama. Demikian, untuk menjadi perhatian Saudara. PEJABAT PENERBIT SIUP... Tembusan : 1. Bupati/Walikota... 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang Perdagangan) Provinsi... AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN VIII PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT YANG DITUNJUK OLEH BUPATI Nomor :... PEMBERHENTIAN SEMENTARA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN Menimbang : bahwa berdasarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan sebagaimana tercantum dalam SIUP Nomor... tanggal... atas nama... bergerak dalam kegiatan usaha...yang beralamat di..., ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan seperti : 1.... 2.... Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad. 1938 Nomor 86); 2. Peraturan Bupati Sukamara Nomor... Tahun 2013 Tentang Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Memberhentikan sementara SIUP Nomor... tanggal... atas nama... yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan...yang berlokasi di... KEDUA : Dengan diberhentikan sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU Keputusan ini, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan... terhitung sejak tanggal ditetapkannya pemberhentian sementara SIUP ini. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di... pada tanggal... Pejabat Penerbit SIUP Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bupati/Walikota...(sesuai laporan) 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan) Provinsi AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP Nomor :... PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN Menimbang : bahwa berdasarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan sebagaimana tercantum dalam SIUP Nomor... tanggal... dan atas nama... bergerak dalam kegiatan usaha...yang beralamat di..., ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan seperti : 1.... 2.... Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad. 1938 Nomor 86); 2. Peraturan Bupati Sukamara Nomor...Tahun 2013 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; Memperhatikan : 1.... 2.... MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Mencabut SIUP Nomor...tanggal...atas nama...yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan...yang berlokasi di... KEDUA : Dengan dicabutnya SIUP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di... pada tanggal... (Pejabat Penerbit SIUP) Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bupati Sukamara. 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan). AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN X PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TATACARA EVALUASI PERIZINAN I. Format Undangan Rapat PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN Jalan Tjilik Riwut Km.07 Telp. (0532)6715500 Sukamara Kode Pos 74172 UNDANGAN RAPAT Nomor : Hari/Tanggal : Jam : Tempat : KPMPP Kabupaten Sukamara Topik : 1. Evaluasi Lapangan 2. Evaluasi Administrasi Pokok Bahasan/ Agenda : Permohonan Perijinan Gangguan (HO) Kepada...(Tim Teknis Perijinan Kabupaten Sukamara) di- Sukamara Dengan Hormat, Mengharap kehadiranya pada Evaluasi Lapangan/Evaluasi Administrasi permohonan Izin Gangguan/Ijin Tempat Usaha An. Sdr... Jenis Usaha :... Alamat Usaha :... Atas Kehadirannya Kami ucapkan terima kasih Sukamara,... Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sukamara... Catatan: berilah tanda X pada kotak Topik Bahasan yang sesuai *) Coret yang tidak sesuai

II. Format Daftar Hadir TIM TEKNIS PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA Jalan Tjilik Riwut Km.07 Telp. (0532)6715500 Sukamara Kode Pos 74172 DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT Nomor :. Hari/Tanggal : Jam : Tempat : KPMPP Kabupaten Sukamara Topik : 1. Evaluasi Lapangan 2. Evaluasi Administrasi Pokok Bahasan/ Agenda : Permohonan Perijinan Gangguan (HO) An. Sdr :... Jenis Usaha :... Alamat Usaha :... No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Peserta Rapat Jabatan Tanda Tangan Opening MeetingAI/RTM/Rapat Ops *) Closing Meeting AI/RTM/Rapat Ops *) Ketua Tim Teknis Kabupaten Sukamara... Nip. Catatan: berilah tanda X pada kotak Topik Bahasan yang sesuai *) Coret yang tidak sesuai

III. Risalah Rapat TIM TEKNIS PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA Jalan Tjilik Riwut Km.07 Telp. (0532)6715500 Sukamara Kode Pos 74172 RISALAH RAPAT Nomor :. Hari/Tanggal : Jam : Tempat : KPMPP Kabupaten Sukamara Topik : 1. Evaluasi Lapangan Pokok Bahasan/Agenda 2. Evaluasi Administrasi : Permohonan Perijinan Gangguan (HO) dan/atau Ijin Tempat Usaha (ITU) An. Sdr... Jenis Usaha :... Alamat Usaha :... Pimpinan Rapat :... Hadir :...(personil) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Isi Pembahasan/ Permasalahan Hasil Pembahasan/ Penanggung Review Penyelesaian Jawab Tgl Uraian Tgl Status Ketua Tim Teknis Kabupaten Sukamara... Nip. Catatan: berilah tanda X pada kotak Topik Bahasan yang sesuai *) Coret yang tidak sesuai

IV. Format Berita Acara Pemeriksaan TIM TEKNIS PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA Jalan Tjilik Riwut Km.07 Telp. (0532) 6715500 Sukamara Kode Pos 74172 BERITA ACARA PEMERIKSAAN Pada hari ini...tanggal...bulan... Tahun... Yang bertanda tangan dibawah ini Tim Pemeriksa Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sukamara, telah melakukan pemeriksaan lokasi terhadap permohonan... dari : 1. Nama :... 2. A l a m a t :... 3. Ijin yang dimohon :... 4. Nama Perusahaan :... 5. Lokasi :... Pemeriksaan dilakukan sebagai persyaratan memperoleh ijin... Dengan hasil sebagai berikut : 1. - Mesin Keseluruhan : PK/DK/HP... - Merk :... - Jumlah : Unit... - Kapasitas/Rendemen :... - Jumlah Tenaga Kerja :... - Modal Usaha :... - Luas Tempat Usaha :... 2......... 3...... Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tim Pemeriksa: Nama 1... 2... 3... 4... 5... 6... 7... Tanda Tangan 1... 2... 3... 4... 5... 6... 7... Pemilik/Penganggung Jawab Yang diperiksa (...)

V. Format Rekomendasi Perizinan TIM TEKNIS PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA Jalan Tjilik Riwut Km.07 Telp. (0532) 6715500 Sukamara Kode Pos 74172 REKOMENDASI PERIZINAN Nomor:503/R.Ij/.../.../2009 Berdasarkan hasil evaluasi lapangan dan evaluasi administrasi yang dituang dalam Berita Acara Tanggal... Nama Pemohon :... Alamat Pemohon :... Jenis :... Lokasi :... Dengan ini kami : No. Nama / NIP. Dinas / Instansi Rekomendasi Tanda Tangan Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Setuju/Tidak setuju Demikian untuk dipergunakan sebagai mana mestinya. Ketua Tim Perizinan Kabupaten Sukamara,... AHMAD DIRMAN

LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP Nomor :... PEMBATALAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN Menimbang : bahwa data, informasi dan keterangan mengenai Perusahaan yang disampaikan oleh Pemohon dalam Surat Permohonan SIUP berdasarkan laporan dan hasil evaluasi ternyata tidak benar, maka perlu dilakukan pembatalan atas SIUP yang telah diterbitkan. Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad. 1938 Nomor 86); 2. Peraturan Bupati Sukamara Nomor... Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; Memperhatikan : 1.... 2.... MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Membatalkan dan menyatakan tidak berlaku (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan) Nomor...tanggal...atas nama...yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan...yang berlokasi di... KEDUA : Dengan dibatalkan dan tidak berlakunya (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan) sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan. KETIGA : (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan) yang telah dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku, harus dikembalikan kepada Instansi yang menerbitkan SIUP. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di... Pada tanggal... Tembusan : 1. Bupati/Walikota...(sesuai laporan). 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan). (Pejabat Penerbit SIUP) AHMAD DIRMAN