V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

V. KEADAAN UMUM WILAYAH

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KONDISI UMUM PULAU PARI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Kondisi Geografis

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

EVALUASI KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

viii BAB VIII PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Potensi Keuntungan Bersih per Tahun per km 2 dari Terumbu Karang dalam Kondisi Baik di Asia Tenggara Penggunaan Sumberdaya

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823


BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU

Kadar Salinitas, Oksigen Terlarut,..Kepulauan Seribu-Provinsi DKI Jakarta (Dumarno, D & T. Muryanto)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0


Transkripsi:

V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah tersebut adalah sebagai berikut: 5.1.1 Luas Wilayah dan Administrasi Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dibentuk pada tahun 2002 dan terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdiri dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Kelapa dan Kelurahan Pulau Panggang sedangkan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan terdiri dari Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Pusat pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terletak di Kelurahan Pulau Panggang tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Kelurahan Pulau Panggang terdiri atas dua pulau pemukiman yaitu Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Kelurahan Pulau Panggang memiliki luas wilayah 62,10 hektar. Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang memiliki luas wilayah paling kecil dibandingkan kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

55 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 mengenai pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, batas-batas wilayah Kelurahan Pulau Panggang adalah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : 05 o 41 41 LS 05 o 41 41 LS : 106 o 44 50 BT : 106 o 19 30 BT : 05 o 47 00 LS 05 o 45 14 LS Kondisi geografis sebagai berikut: Kondisi tinggi tanah dari permukaan laut Suhu udara rata-rata : 1 meter : 27 o C 32 o C Jarak dari Pusat Pemerintahan Kelurahan Jarak dari Pusat Kantor Kec. Kep. Seribu Utara : 9 km Jarak dari Pusat Kantor Kab. Adm. Kep. Seribu : 2 km Jarak dari Pusat Pemerintahan Prov. DKI Jakarta : 74 km Jarak antara Pulau Panggang dari pusat pemerintahan kecamatan yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Utara kurang lebih 9 km dan jarak antara Pulau Panggang dengan kantor pusat Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang terdapat di Pulau Pramuka kurang lebih 2 km, jarak ini dapat ditempuh dengan menggunakan ojek kapal yang merupakan alat transportasi sehari-hari antara Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Sedangkan jarak ke Ibukota Provinsi DKI Jakarta sekitar 74 km yakni jarak dari Pulau Panggang ke Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau. Dari seluruh pulau yang ada, hanya ada dua pulau yang dihuni, yaitu Pulau Pramuka dan Pulau Panggang,

56 yang terdiri atas tiga rukun warga di Pulau Panggang dan dua rukun warga di Pulau Pramuka, sedangkan pulau-pulau lainnya digunakan untuk tempat peristirahatan, Penghijauan Umum (PHU), pariwisata, Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA), Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan mercusuar. Secara rinci nama-nama pulau, luas dan peruntukannya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nama, Luas dan Peruntukan Pulau-Pulau di Kelurahan Pulau Panggang. No Nama Pulau Luas (ha) Peruntukan 1 Pulau Opak Kecil 1.10 Peristirahatan 2 Pulau Karang 0.50 Peristirahatan 3 Pulau Kotok Kecil 1.30 PHU 4 Pulau Kotok Besar 20.75 Pariwisata 5 Pulau Gosong Pandan 0.20 Peristirahatan 6 Pulau Semak Daun 0.75 PHPA 7 Pulau Panggang 9.00 Pemukiman 8 Pulau Karya 6.00 TPU 9 Pulau Pramuka 6.00 Pemukiman 10 Pulau Gosong Sekati 0.20 Peristirahatan 11 Pulau Air 2.90 Peristirahatan 12 Pulau Peniki 3.00 Mercusuar 13 Lainnya 9.50 Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2007 5.1.2 Kondisi Perairan Secara umum, kondisi fisik, kimia dan biologi Kelurahan Pulau Panggang tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kepulauan Seribu. Iklim di Kepulauan Seribu secara fisik berada dalam sistem musim equator yang dipengaruhi oleh variasi tekanan udara. Musim barat terjadi pada bulan Oktober April dimana tiupan angin dari arah barat laut utara sangat kuat dengan kisaran antara 7 20

57 knot atau bahkan lebih dari 20 knot pada musim barat umumnya sejalan dengan musim hujan. Musim timur terjadi pada bulan April Oktober dengan kecepatan angin 7 15 knot. Kedalaman dan arus perairan secara umum di daerah Kepulauan Seribu berkisar antara 2 35 m dan 0.06 0.25 m/detik. Kecepatan arus sangat dipengaruhi oleh lokasi dan musim. Kualitas fisika dan kimia air di Kepulauan Seribu secara umum masih dalam kisaran yang normal dimana kecerahan mencapai level 100 persen (8,5 9 meter) dan keseluruhan sebesar 30 NTU. Demikian halnya dengan peubah, nitrit, nikel, BOD 5, oksigen terlarut, COD, amoniak, masih dibawah batas ambang kecuali untuk Pulau Lancang Kecil kandungan nikel mencapai 35 persen diatas batas ambang (batas ambang unsur ini adalah 0.020 ppm). Ekosistem kawasan Pulau Seribu terdiri dari beberapa ekosistem yang berupa mangrove, terumbu karang dan padang lamun. Setiap jenis ekosistem tersebut akan menjadi pembatas geografis organisme akuatik yang ada. Berdasarkan aspek fisika dan kimia, maka perairan laut Kepulauan Seribu masih memenunhi standard biological requirement untuk biota akuatik. 5.2 Potensi Sumberdaya Manusia Jumlah penduduk Kelurahan Pulau Panggang pada bulan Agustus tahun 2009 sebanyak 5.454 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 2.893 penduduk laki-laki dan 2.661 penduduk perempuan. Sehingga rasio jenis kelamin penduduk di Kelurahan Panggang ini sebesar 92 yang berarti dalam setiap 100 orang penduduk laki-laki terdapat 92 orang penduduk perempuan. Secara rinci jumlah penduduk menurut kelompok umur disajikan dalam Tabel 5.

58 Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2009 Jenis Kelamin No Kelompok Umur Jumlah Laki-Laki Perempuan (orang) (orang) (orang) 1 0-4 tahun 372 365 737 2 5-9 tahun 265 263 528 3 10-14 tahun 266 260 526 4 15-19 tahun 267 261 528 5 20-24 tahun 237 223 460 6 25-29 tahun 256 246 502 7 30-34 tahun 214 192 406 8 34-39 tahun 210 198 408 9 40-44 tahun 244 139 283 10 45-49 tahun 128 120 248 11 50-54 tahun 151 138 289 12 55-59 tahun 118 115 233 13 60-64 tahun 86 80 166 14 65-69 tahun 43 34 77 15 70-74 tahun 26 8 34 16 >75 tahun 10 19 29 Jumlah 2.893 2.661 5.454 Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2009 Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 3.523 jiwa dan penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 64 tahun ke atas) sebanyak 1.931 jiwa. Sehingga angka rasio beban tanggungan penduduk Kelurahan Pulau Panggang sebesar 54,81%, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 55 penduduk usia tidak produktif. Apabila dibandingkan antara luas wilayah daratan (62,10 ha) dengan jumlah penduduk yang mencapai 5.454 jiwa, maka kepadatan penduduk Kelurahan Pulau Panggang

59 mencapai 87,83 jiwa per km 2. Angka ini menunjukkan bahwa Kelurahan Pulau Panggang termasuk daerah yang padat penduduknya. Keadaan ini dapat dilihat langsung pada kondisi perumahan penduduk, khususnya yang tinggal di Pulau Panggang, dimana rumah-rumah penduduk sangat rapat sehingga di pulau tersebut tidak ada tempat terbuka seperti taman atau fasilitas umum lainnya. Kondisi ini membutuhkan penataan pemukiman agar tercipta lingkungan pemukiman yang layak dan sehat untuk dihuni. 5.3 Karakteristik Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang Penduduk Kelurahan Pulau panggang yang memiliki mata pencaharian sebanyak 2.302 orang. Jumlah tersebut sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, yaitu sebanyak 1.536 atau 66,725 persen. Mata pencaharian lain yang cukup banyak yaitu karyawan swasta 9,644 persen, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 8,341 persen, pembudidaya 8,080 persen dan perdagangan 4,952 persen sedangkan sisanya dibawah 1 persen. Komposisi penduduk di kelurahan pulau panggang menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6.

60 Tabel 6. Komposisi Penduduk di Kelurahan Pulau Panggang Menurut Mata Pencaharian Tahun 2010 No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) (orang) 1 Nelayan Tangkap 1.536 66,725 2 Karyawan Swasta 222 9,644 3 PNS 192 8,341 4 Pembudidaya 186 8,080 5 Perdagangan 114 4,952 6 Jasa/Angkutan 18 0,782 7 Pensiunan/Veteran 17 0,738 8 TNI/POLRI 11 0,478 9 Veteran 6 0,261 Jumlah 2.302 100,000 Sumber: Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu 2010 Dari jumlah penduduk tersebut, 1.386 orang berpendidikan dari tamat Sekolah Dasar (SD) sampai tamat akademi, dengan rincian pada Tabel 7 sebagai berikut. Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2009 Jenis Kelamin No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Pria Wanita (Orang) (%) 1 Tidak Tamat SD 23 22 45 3,14 2 Tamat SD 370 318 688 48,08 3 Tamat SMP 180 130 310 21,66 4 Tamat SMA 140 145 285 19,92 5 Tamat Akademi 66 37 103 7,20 Jumlah 779 652 1431 100,00 Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2009 Berdasarkan Tabel 7 tersebut, terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Pulau Panggang hanya menamatkan pendidikan SD yaitu sebesar 48,08

61 persen diikuti dengan tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21,66 persen, tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) 19,92 persen dan tamat akademi 7,20 persen. 5.4 Prasarana dan Sarana Berdasarkan Laporan Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang Bulan Mei 2009, prasarana dan sarana yang terdapat di Kelurahan Pulau Panggang adalah sarana peribadatan, sarana perdagangan, sarana olah raga, sarana pendidikan, sarana kesehatan, prasarana perhubungan dan sarana pemerintahan. Sarana peribadatan terdiri atas dua buah masjid dan 10 buah mushola, sarana perdagangan terdiri atas perdagangan bakulan 15 buah, warung sembako 75 buah, dan warung makan atau warteg 17 buah. Sarana olah raga terdiri atas lapangan sepak bola dua buah, lapangan bola voli lima buah, lapangan bulu tangkis tiga buah, lapangan tenis meja lima buah, lapangan bola basket dua buah, matras gulat 75 buah, dayung kano dragon empat buah, dayung kano 12 buah, lapangan voli pantai satu buah, dan lapangan tenis pantai satu buah. Sarana kesehatan terdiri atas Puskesmas satu buah, pos kesehatan satu buah, dan BKIA (Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak) lima buah. Sarana pendidikan terdiri atas TK empat buah, TPA dua buah, SDN tiga buah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) satu buah, sarana pemerintahan seperti Kantor Kelurahan Pulau Panggang dan sarana transportasi berupa kapal motor. Alat transportasi yang umumnya digunakan penduduk untuk pulang pergi antar pulau yaitu ojek kapal.