BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design dengan satu macam perlakuan tanpa kelompok kontrol. Dalam model ini, sebelum dimulai perlakuan responden diberi test awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal (0 1 ). Sesudah selesai perlakuan responden diberi tes lagi sebagai posttest (0 2 ) (Chandra, 2008). Desain tersebut terbentuk sebagai berikut : Pretest Experimen Posttest 0 1 X 0 2 (Arikunto, 2003) Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan : 0 1 : Test awal (Pretest) 0 2 : Test akhir (Posttest) X : Eksperimen/perlakuan yang diberikan kepada responden 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan dilakukan di MA Cokroaminoto Kec.Talaga Jaya pada bulan Mei - Juni 2013. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117). Populasi penelitian ini adalah siswi kelas X, XI, dan XII di MA Cokroaminoto yang sering mengalami dismenore berjumlah 44 orang. Tabel 3.1. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas di MA Cokroaminoto Kec.Talaga Jaya Kelas XI Kelas XII Kelas X IPA IPS IPA IPS 10 siswi 5 siswi 5 siswi 12 siswi 12 siswi Sumber: Data Primer 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling - Sampling Jenuh/Total Sampling dimana semua anggota populasi dimasukkan sebagai sampel penelitian ini. Total sampling / Sampling Jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012). Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 orang. 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 60). Variabel didefinisikan sebagai sesuatu yang berbeda atau bervariasi symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai nilai. Pada metode ini terdapat dua variabel yang perlu diperhatikan yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Oleh karena itu yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 3.4.1 Variabel Bebas X (Independent Variable) Sarwono (2006: 54) mengemukakan variabel bebas (independent variable) merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan veriabel yang variabelnya di ukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu terapi massase. 3.4.2 Variabel Terikat Y (Dependent Variable) Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan rekasi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya dimatai dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2006: 54). Variabel terikat dalam penelitian ini yakni nyeri menstruasi/dysmenorrhea. 3.4.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional berguna untuk membatasi ruang atau pengertian variabel-variabel yang diamati. Definisi Operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument alat ukur (Notoatmojo, 2005).
Tabel 3.2. Tabel Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Independent : Terapi massage Dependent : Nyeri haid Pijatan ringan dan lembut pada daerah perut guna menurunkan nyeri haid. Nyeri perut yang dirasakan oleh siswi pada saat haid. Terapi massage Lembar kuesioner dengan skala nyeri menurut Bourbonais. 1 : Jika terapi massage berpengaruh 0 : Jika terapi massage tidak berpengaruh 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 :Nyeri sedang 7-9 : Nyeri berat 10 :Nyeri sangat berat Nominal Interval 3.5 Instrumen dan Tehnik Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Sebagai instrument untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar kuesioner berupa Skala Bourbonais untuk mengukur intensitas nyeri saat pre-test dan post-tes pada responden yang diteliti. 3.5.2 Tehnik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data diperoleh dengan mengisi lembar kuesioner sebelum diberikan terapi massage dan sesudah diberikan massage. Sebelum dilakukan penelitian responden diberikan penjelasan perihal penelitian yang akan dilakukan. 3.6 Tehnik Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0. Setelah data terkumpul, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses editing yaitu memeriksa data hasil pengisian kuesioner oleh responden. Setelah proses editing selesai, tahap selanjutnya adalah proses coding yaitu pemberian nilai kepada hasil skala nyeri dari responden. (Arikunto, 2003). Tahap berikutnya adalah meng-entry data ke perangkat lunak komputer serta dilakukan proses cleaning data untuk membersihkan kesalahan data yang dimasukkan. Setelah data benar-benar bersih, baru dilakukan analisa lebih lanjut terhadap data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data. (Arikunto, 2003). Berikut bagan yang menjelaskan proses pengolahan data : Data Editing Data Cleaning Data Coding Data Entry data ke komputer Gambar 3.2. Proses Pengolahan Data 3.6.2 Uji Normalitas Data Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik parametrik. Pengujian normalitas data ini bertjuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi dengan normal atau tidak (Arikunto, 2003). Analisis yang akan digunakan adalah analisis Kolmogorov Smirnov.
3.6.3 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat. a) Analisis Univariat Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari variabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. b) Analisis Bivariat Pengolahan data menggunakan uji T berpasangan ( Paired sample T-Test) dilakukan dengan software SPSS versi 16. Metode analisa ini digunakan untuk Paired sample t test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda (Purnomo, 2006). Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan) (Hartono, 2008)