BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II ONAN RUNGGU. atas permukaan laut. Wilayah Onan Runggu memiliki luas sekitar 60,89 Km 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI D NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBANJULU. Kecamatan Lumbanjulu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Toba

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL, BAGAN, DAN GAMBAR... ABSTRACT...

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. lainnya.tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari masyarakat karena mencakup aktivitas masyarakat dari tiap tiap

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara

SIHOTANG. Profil Pantai dan Perairan Danau Toba ~ Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang 2. Daerah tanpa pemanfaatan di Sihotang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 119 ribu orang

Desa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan. Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA. Kota Sibolga terletak di pantai Barat Sumatera Utara. Kota ini berada pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang

BAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR TAHUN 2008

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bakkara (2011) ada 3 Bius induk yang terdapat di Tanah Batak sejak awal peradaban bangsa

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV KONDISI UMUM MADURA

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Propinsi Sumatera Utara dengan Ibu Kota Medan merupakan salah satu provinsi yang

Sawah (rante) Total Luas (rante)

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah

KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI 2.1. Letak Geografis Desa Sigaol Marbun merupakan salah satu desa di Kecamatan Palipi yang berada di Kabupaten Samosir. Kecamatan Palipi terletak sekitar 20 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2004. Kecamatan Palipi berbatasan dengan wilayah: Sebelah Utara berbatasan :berbatasan dengan Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Ronggur Nihuta Sebelah Selatan :berbatasan dengan Kecamatan Sitio-tio dan Danau Toba Sebelah Barat :berbatasan dengan Kecamatan Pangururan Sebelah Timur :berbatasan dengan Kecamatan Naingolan Secara geografis Kabupaten Samosir terletak antara 21 38 2-2 49 48 LU dan 98 24 00-99 01 48 BT dengan ketinggian antara 904-2.157 di atas permukaan laut. 12

Pada tahun 1931 waktu jaman Belanda terpilih satu Raja atau Pandua di Desa Sigaol Marbun, yang terpilihnya satu marga yaitu marga marbun yang bernama Jongga Marbun. Sesudah terpilihnya Jongga Marbun terbentuklah Sigaol Marbun, karena pada itulah siapa yang memimpin suatu daerah atau yang memegang kekuasaan mulai jaman itulah terbentuk Sigaol Marbun, karena memegang Kerajaan pada saat itu marga Marbun, maka pada tahun 1932 Sigaol Marbun terdiri dari 3 Kampung yaitu: 1. Sigaol Dolok 2. Kampung Puntu Bosi 3. Kampung Sipoholon Kemudian Belanda memerintahkan Pandua Marbun agar Kampung Puntu Bosi dan Kampung Sipoholon disatukan, maka pada tahun 1948 kedua kampung ini disatukan dan Sigaol Marbun menjadi 2 kampung yaitu Sigaol Dolok dan Kampung Puntu Bosi Sipoholon. Kemudian pada tahun 1955, terbentuklah Kecamatan Palipi yang dipimpin oleh Camat. Camat memerintahkan Pandua agar Sigaol Marbun disatukan yaitu Sigaol Dolok dan Kampung Puntu Bosi Sipoholon jadi satu kampong dan saat itulah Sigaol Marbun menjadi satu nama yaitu Desa Sigaol Marbun dengan batas-batas 6 : 6 RPJMDesa Sigaol Marbun Kecamatan Palipi.hlm.10 13

Sebelah Utara - Desa Huta Ginjang Sebelah Selatan - Desa Sigaol Simbolon Sebelah Barat - Desa Reniate Sebelah Timur - Desa Simbolon Purba Desa Sigaol Marbun Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 6,4Km 2 yang terdiri dari luas daratan 6,4 Km 2 dan perairan Danau Toba 0Km 2 7. Pembagian wilayah Desa Sigaol Marbun dibagi menjadi 4 (empat) dusun yang dipimpin oleh Kepala Dusun yang merupakan bagian dari struktur Pemerintahan Desa. Masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara administrasi pemerintahan, namun secara kultur bisa dibedakan atas beberapa kampung yang dikenal dengan huta 8 ataupun Lumban 9, masing-masing kampung ini memiliki nama tersendiri yang menjadi identitas setiap warga yang bermukim di dalamnya. Selama puluhan tahun kondisi ini masih tetap dipertahankan dan belum ada masalah, kecuali persoalan keadministrasian karna belum dikenal penamaan jalan dan penomoran rumah warga. Secara administratif ke empat dusun yang ada di Desa Sigaol Marbun Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir yaitu: 7 BPS Kabupaten Samosir dalam angka 2002.hlm 3. 8 Huta adalah kampung atau perkampungan yang bersifat otonom dalam Kerajaan Batak. 9 Lumban adalah kuta atau pun kampong. 14

1. Dusun I yaitu: -Hamente -Sampe Horas -Aek Nauli -Banjar Marbun -Silintong -Kobun 2. Dusun II yaitu:-naibaho -Sidolgi-dolgi -Buntu Mauli -Sigalingging -Sosor Sada -Parhombanan -Sosor Dua -Lumban Julu -Onan Jadi -Sitapongan -Parnapuran 15

3.Dusun III yaitu: -Hutasitanggang -Lumban Sinaga -Sigeduk -Upasuhut -Lumban Manik -Sirimbang -Lumban tonga-tonga -Buntu Bosi -Siulakhosa 4. Dusun IV yaitu: -Simar Haliang -Upahoda -Sosor baru -Sipoholon Akan tetapi pada tahun 2000, dusun IV digabung ke dusun I maka pada saat itu Desa Sigaol Marbun menjadi tiga dusun. Jarak waktu antara pembukaan dari dusun satu ke dusun dua membutuhkan waktu yang begitu lama yaitu 16

setiappergantian Kepala Desa dalam sekali dalam lima tahun maka disitulah dibuka dusun dua dan begitu juga seterusnya, Desa Sigaol Marbun juga dibatasi oleh dua buah jembatan. Jalan menuju Desa Sigaol Marbun ada tiga simpang yaitu simpang pertama Simpang Naibaho, kedua simpang Hamente yang sudah diganti namanya menjadi simpang Rut dan simpang ketiga adalah simpang Sipoholon. Iklim atau cuaca di Desa Sigaol Marbun Kecamatan palipi memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau sesuai dengan iklim Indonesia yakni tropis. 2.2. Penduduk Pada dasarnya penduduk Desa Sigaol Marbun mayoritas masyarakatnya orang Batak Toba yang bermarga Marbun, Simbolon, Sinaga, Sitanggang, Situmorang, Pandiangan, dan juga Malau. Tetapi yang dominan yaitu marga Marbun dan marga Simbolon. Bahasa yang digunakan oleh penduduk Desa Sigaol Marbun dalam kehidupan seharhari yaitu bahasa Toba. Para pendatang seperti orang Jawa yang datang ke daerah ini masih menggunakan bahasanya sendiri yaitu bahasa Indonesia dan orangorang Nias menggunakan bahasa Nias. Tetapi lama-kelamaan mereka belajar bahasa toba sehingga mereka menggunakan bahasa toba sehari-hari. Masyarakat toba yang ada di Desa Sigaol Marbun masih tetap menggun akan adat Toba yang ada dalam 17

adat batak Toba.Kehidupan masyarakat Desa Sigao Marbun masih menggunakan tradisi-tradisi peninggalan leluhur. Upacara-upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia (lahir-dewasa/ berumahtangga-mati). Masyarakat Desa Sigaol Marbun juga masih sering melakukan perayaan adat seperti acara kelahiran, kematian, dan pernikahan.masyarakat desa ini menganut nilai-nilai leluhur yaitu gotong royong, bekerja keras, dan dalihan natolu. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka masih dijalankan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat masih menghormati leluhur mereka dan nilai-nilai adat-istiadat tidak akan luntur. Adat-istiadat yang dimaksud seperti ketika mengadakan acara pernikahan atau mangadati masih tetap dilakukan, salah satunya acara manortor batak yang di iringi dengan musik batak. Manortor salah satu kebudayaan orang Batak yang di wariskan oleh nenek moyang. Manortor dilakukan ketika acara pernikahan, acara ulang tahun, acara kematian, dan acara-acara besar lainnya dan itu masih dijalankan oleh masyarakat Desa Sigaol Marbun. Pada tahun 1970-an masyarakat Desa Sigaol Marbun dihuni sekitar 1066 jiwa yang semuanya beragama Kristen. Tetapi pada tahun 2000, sudah banyak orangorang Jawa yang datang ke daerah ini yaitu dari daerah Lubuk Pakam, dan Tebing Tinggi. Ada juga yang berasal dari Sidikalang. Masyarakat atau orang-orang Jawa yang datang ke desa ini yaitu untuk mencari pekerjaan karena mereka mendapat kabar bahwa Desa Sigaol Marbun menerima pekerjaan yang dipekerjakan sebagai pengolah batu bata. 18

Orang Jawa yang datang pertama ke desa ini yaitu pada tahun 1998 rata-rata yang sudah berumah tangga, sehingga si istri dan juga anaknya pun harus ikut suami karena sekali dalam satu tahun mereka kembali ke kampung masing-masing. Luas wilayah, jumlah dan kepadatan penduduk Desa Sigaol Marbun menurut dusun yaitu; Dusun I memiliki luas 0,5 km dan jumlah penduduk sekitar 310 jiwa yang terdiri dari 160 perempuan dan 150 laki-laki. Kemudian dusun II memiliki luas 2,5 km dan jumlah penduduk sekitar 376 jiwa yang terdiri dari 250 laki-laki dan 126 perempuan. Dusun III memiliki luas 2,1 km dan jumlah penduduk sekitar 260 jiwa yang terdiri dari 120 laki-laki dan 140 perempuan. Dan Dusun IV memiliki luas sekitar 1,5 km dan jumlah penduduk sekitar 120 jiwa yang terdiri dari 50 laki-laki dan 70 perempuan. Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 19 32 51 5-9 61 38 99 10-14 127 106 233 15-19 100 63 163 20-24 32 45 77 19

25-29 37 29 66 30-34 51 26 77 35-39 50 7 57 40-44 67 46 113 45-49 23 20 43 50-54 17 15 32 55-59 15 13 28 60-64 4 12 16 65+ 6 5 11 Jumlah 609 457 1066 Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sigaol Marbun Tahun 1995. Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa Sigaol Marbun menurut jenis kelamin yaitu: No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 742 2 Perempuan 709 Jumlah 1451 Sumber: BPS Kabupaten Samosir dalam angka 2002. 20

Penduduk Desa Sigaol Marbun mayoritas beragama Kristen protestan. Suku mayoritas di Desa ini adalah suku Batak Toba. 2.3. Mata Pencaharian Pertanian merupakan sektor ekonomi utama yang menopang kehidupan hampir seluruh masyarakat Desa Sigaol Marbun, namun ada juga beberapa orang yang berprofesi sebagai PNS. Pertanian yang digeluti hampir seluruhnya masih bersifat tradisional seperti menanam padi masih menggunakan alat banting padi, sehingga sekalipun luas lahan terbatas, tidak seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebelum adanya usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun mata pencaharian utama desa ini yaitu bertani. Mereka menanam tanaman muda seperti cabai, jagung, padi dan juga ubi-ubian. Pertanian di Desa Sigaol Marbun secara umum dibagi menjadi dua bagian, yakni pertanian lahan basah meliputi persawahan yang hanya mengharapan hujan datang disebut dengan nama saba langit 10. Sehingga masyarakat Desa Sigaol Marbun susah mendapatkan hasil yang cukup untuk kebutuhannya. Selain bertani, pada umumnya masyarakat Desa Sigaol Marbun juga peternak yang terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti kerbau, ternak kecil seperti kambing dan babi, sedangkan unggas diantaranya adalah ayam.kegiatan 10 Saba Langit adalah persawahan yang hanya mengharapkan hujan datang. 21

beternak biasanya hanya usaha sampingan. Karena produksi ternak yang terbatas, biasanya sebagian besar hasil ternak warga hanya untuk konsumsi rumah tangga sendiri dan hanya sedikit yang dijual. Usaha pertanian tetap diusahakan oleh masyarakat Sigaol Marbun, tetapi karena kondisi tanah kurang memungkinkan untuk pertanian maka hasilnya juga kurang berkembang. Kondisi ini yang membuat dan mengharuskan masyarakat Desa Sigaol Marbun berusaha mengatasinya dengan membuka usaha batu bata. 2.4. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu konsumsi yang sangat erat hubungannya dengan lingkungan sosial dan sudah merupakan tuntutan jaman. Manfaat pendidikan sangatlah banyak mulai dari mempersiapkan diri untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi maupun kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan dan lain-lain. Pendidikan sebelum tahun 1970 di Desa Sigaol Marbun relatif masih rendah. Hal ini di sebabkan masih sangat rendahnya kesadaran akan pentingnya arti pendidikan. Pada tahun 1980-an di Desa Sigaol Marbun hanya ada satu sekolah yakni Sekolah Dasar yaitu SD Impres Kobun No. 17. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ada di pusat kecamatan dan harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer dan bahkan sampai 15 kilometer. Dan 22

sebagian besar di tempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda, sedangkan yang lain memilih tinggal di tempat kos atau tinggal di tempat saudara. 23