PEDOMAN SISWA & SISWI PESANTREN MINHAJ SHAHABAH BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 JOGONALAN NOMOR : 420 / 2918/13 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

SMA NEGERI 23 JAKARTA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 23 JAKARTA Nomor : 22 Tahun 2015 TENTANG

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 1 SIDOARJO

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa

Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan keterampilan dalam bidang akuntansi serta terpuji dalam moral

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 59 JAKARTA

TATA TERTIB PESERTA DIDIK

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112

BAB I HAK HAK PESERTA DIDIK BAB II KEWAJIBAN PESERTA DIDIK

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 SAMARINDA

TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018

FORMULIR DATA PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 PURI KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: / 660 / / 2017 TENTANG

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN SEKOLAH TENTANG KREDIT POIN PRESTASI PESERTA DIDIK DAN KREDIT POIN PELANGGARAN BESERTA SANKSINYA

MENDIDIK (Educating), MENGINSPIRASI (Inspiring) dan MEMBENTUK (Transforming) Siswa untuk menjadi yang terbaik dalam dunia media

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

KEWAJIBAN Setiap peserta didik mempunyai kewajiban sebagai berikut : 1. Memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila serta mentaati semua ketentuan

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 45 JAKARTA

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

STATUS AKREDITASI : A. Bentuk Pelanggaran / Penyimpangan. Jumlah Peraturan Dan Tata Tertib Sekolah. No.

BUKU PENGHUBUNG SDN GIRIWINAYA

TATA TERTIB DAN TATA KRAMA KEHIDUPAN SOSIAL SISWA SMK MAKMUR 1 CILACAP BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 WAKTU BELAJAR

I. TATA TERTIB UMUM. 1. Semua santri wajib memiliki : a. Satu buah lemari dengan kuncinya. TATA TERTIB SANTRI MA HAD ISLAMIC CENTRE BIN BAZ

SMA NEGERI 10 SAMARINDA

PANDUAN. PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU (PKKMB) Tahun 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BANDUNG

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Ditulis oleh Administrator Selasa, 21 Desember :32 - Terakhir Diperbaharui Senin, 27 Desember :28

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMA MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

TATA TERTIB PKK MABA BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I PESERTA PKK MABA FIA UB 2015.

SMA NEGERI 10 SAMARINDA

b. Bertingkah laku yang baik kepada siapapun berlandaskan UUD 1945 dan falsafah Pancasila.

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH YAYASAN PENDIDIKAN KALANGSARI (MA YPK) CIJULANG KABUPATEN CIAMIS NOMOR : MA.i/YPK/SK/19/205/PP.

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU (PKKMB) PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KRAMATWATU

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Yayasan Pendidikan Gajah Mada. tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.

Panduan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK) Tahun 2016 STKIP PGRI Sumatera Barat =====================================================

Alamat : Jl.K.H.Abdul Rasyid Kel. Keramat Kec.Rangkui Kota Pangkalpinang (33134) Tlp.(0717) Fax. (0717)422930

Perancangan Teknik Industri 3

TATA TERTIB SMP ISLAM AL AZHAR 6 JAKAPERMAI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DAFTAR TERJEMAH. No Hal BAB Terjemahan

STIE-MURA LUBUKLINGGAU

Perancangan Teknik Industri 2

UPAYA GURU RUMPUN AGAMA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SULTAN SURIANSYAH BANJARMASIN OLEH: ACHMAD HAIKAL

TATA TERTIB PENGENALAN PROGRAM STUDI (PPS) STIKES JENDERAL A. YANI CIMAHI TAHUN 2017/2018

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

LEMBAR PENGESAHAN PERATURAN TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMK NEGERI 2 PENAJAM PASER UTARA

TATA TERTIB SISWA DAN SANGSI PELANGGARAN SMK SMAK PADANG

2

PERATURAN PSYCHE 2017

Kode Etik Mahasiswa STKIP PGRI PACITAN 2009

KISI KISI INSTRUMEN. a. Tidak sragam sesuai ketentuan. 2. b. Tidak memakai sepatu warna hitam. a. Mengenakan asesoris yang pentas 1

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KONTRAK FORUM EXPO INTERNAL 2015

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

KODE ETIK MAHASISWA STIE-PRABUMULIH


PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

2

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SINGKAWANG

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TATAKRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI SISWA SMP NEGERI 3 BARADATU

1. Pelanggaran pertama dikenakan

KEGIATAN TUTORIAL : TUTORIAL PAI-SPAI DPU

PERATURAN ASRAMA SMP PRESIDEN

Perancangan Teknik Industri 3

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang

OKK TAHUN 2010 UNDIKSHA PANITIA PELAKSANA 0KK TAHUN 2010 BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TERSEDIA:

TATA TERTIB PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) UIN MATARAM

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMK DHARMA KARYA JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BAB I KETENTUAN UMUM

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 28 JAKARTA Tahun Pelajaran 2015/ 2016

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan.

TATA TERTIB PKK MABA & PKSS BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017 BAB I PESERTA PKK MABA & PKSS FIA UB 2017

SMA NEGERI 10 SAMARINDA

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

TATA TERTIB SISWA SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TERAKREDITASI : A

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

P E N G U M U M A N Nomor : 800/ 3200 /II.09/2014

TATA TERTIB SEKOLAH SD NEGERI 01 DUKUH

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI SISWA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

TATA TERTIB PESERTA RATAM JURUSAN PGSD TAHUN 2013

SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG

Transkripsi:

PEDOMAN SISWA & SISWI PESANTREN MINHAJ SHAHABAH BOGOR Mulia dengan As Sunnah Jl. Ciburial Sukamaju Rt.001, Rw.011, Ds. Sukamantri, Kec. Tamansari, Kab. Bogor Jawa Barat Indonesia Tlp. 0251 8486112 Email: smaalminhaj@gmail.com

PESANTREN MINHAJ SHAHABAH Jl. Ciburial Sukamaju, Ds. Sukamantri, Kec. Tamansari, Kab. Bogor Jawa Barat Indonesia Tlp. 0251 8486112 Email: smaalminhaj@gmail.com TATA TERTIB SISWA & SISWI PESANTREN MINHAJ SHAHABAH Keputusan Kepala Pesantren Minhaj Shahabah No :00120120620 Peraturan Peserta Didik Menimbang: Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu menetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik. Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Menetapkan : Peraturan sekolah tentang tata tertib peserta didik BAB I PENGERTIAN Ketertiban adalah, kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Allah. Dalam kehidupan sekolah,kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana,penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara operasional untuk mengatur perilaku dan sikap hidup peserta didik. Tata Tertib Peserta didik memuat : a. Hal-hal yang diharuskan dan di wajibkan b. Hal-hal yang dianjurkan. 2

c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan. d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar. BAB II KEWAJIBAN PESERTA DIDIK Pasal I Kehadiran Siswa di Kelas 1. Sepuluh menit sebelum jam pertama siswa sudah hadir di sekolah, (masuk ruangan). 2. Keterlambatan hadir kurang dari 10 menit diperbolehkan masuk klas / mengikuti pelajaran seijin guru piket (guru kelas).. 3. Keterlambatan lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran dan akan diberikan ijin masuk pada pelajaran berikutnya setelah mendapat surat ijin dari bagian kesiswaan, dan siswa mendapat tugas khusus 1. 4. Siswa tidak hadir karena sakit, atau ijin harus ada surat keterangan dari ustadz pembimbing (wali klas/kamar), disetujui oleh bagian kesiswaan. 1. Seperti mencatat pelajaran yang tertinggal atau tugas lainnya. 3

5. Jumlah hari hadir selama satu Semester sekurang-kurangnya 95% hari efektif sekolah, dan apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ujian semester. 6. Siswa yang meninggalkan proses pembelajaran sebelum jam belajar sekolah berakhir oleh karena sakit atau ijin keperluan lain, harus minta ijin kepada guru bidang studi dan ustadz pembimbing (wali klas/kamar), disetujui oleh bagian kesiswaan. 7. Siswa mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam terakhir, dan kembali ke asrama secara bersama-sama setelah tanda pelajaran berakhir. 8. Mengikuti proses belajar mengajar di ruangan dan tetap berada dilingkungan sekolah pada saat jam istirahat. 9. Mngikuti Upacara/apel yang ditentukan oleh sekolah. Pasal 2. Pakaian Seragam sekolah 1. Mengenakan pakaian seragam lengkap dengan atributnya pada hari Senin sampai Sabtu serta pada hari-hari Upacara yang ditentukan. 4

2. Mengenakan pakaian seragam (putih-abu-abu untuk SMA dan putih biru untuk SMP pada hari Senin, Selasa dan Rabu, Seragam Pesantren 2 pada hari Kamis, Jum at dan Sabtu) dan baju olah raga pada jam olah raga. 3. Bersepatu Hitam dan berkaos kaki putih panjang. 4. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan ketentuan yang Islami. 5. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/lusuh). 6. Baju bagian bawah (tidak) dimasukan pada celana agar (menutup bentuk aurat). 7. Pakaian tidak ketat (membentuk postur tubuh) dan untuk celana tidak melebihi mata kaki (khusus putra) 8. Mengenakan Topi sekolah saat Upacara / apel/acara2 di lapangan. Pasal 3. Lingkungan sekolah 1. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah. 2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. 2. Seragam (warna dan model) ditentukan oleh pesantren. 5

3. Membersihkan ruangan kelas setiap hari oleh petugas Piket Kelas masing-masing. 4. Mengatur sepatu dan sandal, pada tempat yang telah disediakan. 5. Tidak melakukan corat-coret baik di dinding maupun meja belajar. 6. Menjaga kelestarian lingkungan dan tanaman sekolah. 7. Tidak merusak sarana /prasarana yang ada di sekolah. Pasal 4 Lingkungan Asrama I. Kebersihan dan ketertiban kamar meliputi: 1. Menjaga kebersihan dan sanitasi kamar mandi 2. Menjaga kebersihan peralatan dan meubeler kamar, lantai, dinding, dan teras kamar. 3. Menempatkan perlengkapan pribadi pada tempat yang telah ditentukan. 4. Dilarang merubah/ memindahkan posisi barang inventaris Asrama tanpa izin. 5. Dilarang menyimpan pakaian kotor di kamar lebih dari 24 jam. 6. Dilarang makan di kamar, kecuali makanan ringan. 7. Membuang sampah pada tempatnya. 6

II. Menjaga ketenangan dan keamanan kamar, meliputi: 1. Meminta Izin kepada penghuni ketika mau masuk ke kamar lain. 2. Dilarang membuat kegaduhan. 3. Merapikan kamar sebelum meninggalkannnya. 4. Dilarang tidur di kamar siswa lain. 5. Dilarang menyimpan barang-barangn terlarang (senjata tajam, rokok, gambar porno, narkoba, dll). 6. Mengikuti secara aktif kegiatan kamar/ syuqohnya. 7. Beristirahat tepat pukul 21.30 WIB dengan mengikuiti adab tidur. Pasal 4. Etika, Estetika, dan Tata Krama 1. Menghormati Kepala sekolah, guru dan karyawan Pesantren Minhaj Shahabah Bogor. 2. Bersikap sopan dan santun kepada semua warga sekolah. 3. Menjunjung Akhlak Islami. 4. Rambut diatur secara rapi sesuai tuntunan Assunnah dan tidak meniru model dan gaya orang-orang fasiq. 5. Tidak mengenakan asesoris 7

6. Berbicara secara santun, baik terhadap guru, karyawan, teman-teman sekolah dan tamu. 7. Saling hormat-menghormati sesama siswa. 8. Menjaga keamanan dan ketertiban selama di sekolah, di asrama, dan di lingkungan sekolah. 9. Melaksanakan adab-adab, etika dan tata tertib lainnya yang ditetapkan / diajarkan oleh Sekolah. Pasal 5. Administrasi Sekolah 1. Melengkapi administrasi yang telah ditentukan oleh sekolah. 2. Meminjam dan mengembalikan buku-buku Perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh Perpustakaan. 3. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah secara benar sesuai dengan pengunaannya. Pasal 6. Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Pengembangan diri. 1. Mengikuti ekstrakurikuler/pengembangan Diri sekurang-kurangnya satu jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler /Pengembangan Diri. 2. Mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah. 8

BAB III. LARANGAN-LARANGAN Pasal 1 1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh siswa sebagaimana pada Bab II. 2. Buang sampah tidak pada tempatnya. 3. Tidak memakai seragam lengkap. 4. Tidak Sholat berjama ah di masjid tanpa ada udzur syar i. 5. Telat Sholat berjama ah di masjid. 6. Masuk masjid/berjama ah tidak memakai peci. 7. Tidak mengikuti Halaqoh Tahfidz. 8. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin. 9. Berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar. 10. Berada di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar maupun istirahat. 11. Keluar tanpa ijin dari kesantrian. 12. Keluar tanpa mahram (putri). 13. Menyimpan uang di lemari sendiri di atas Rp.5.000. 14. Membawa uang saku secara berlebihan. 9

15. Bertingkah / berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah. 16. Menyimpan makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan oleh pihak ma had. 17. Membawa atau menyimpan novel / komik dan sejenisnya. 18. Terlambat istirahat/tidur di ranjang sendiri. 19. Tidur bareng satu ranjang/kasur. 20. Tidak mengenakan jilbab di luar sakan (putri). 21. Membuang pembalut (yang sudah tidak terpakai) sembarangan tanpa dicuci (putri). 22. Merendam pakaian lebih dari 6 jam. 23. Tidak mengambil atau telat mengambil jemuran. 24. Keluar dari area Pesantren tanpa mengenakan pakaian lengkap (pakaian syar i). 25. Menggunakan bahasa isyarat, gaul, bahasa daerah yang tidak setiap orang memahami dan bahasa yang tidak layak dan tidak pantas. 26. Tidak memotong kuku (khususnya di hari Jum at) atau membiarkan kuku panjang. 27. Menggunakan kutek (putri). 28. Mewarnai rambut tanpa ada uzur syari i /uban. 29. Memakai/membawa perhiasan emas (putri). 30. Menggunakan/memakai barang/pakaian orang lain. 31. Menyimpan koper di sakan. 10

32. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 33. Berkelahi diantara sesama siswa, maupun siswa/orang lain di luar SMA AL MINHAJ. 34. Merokok baik di sekolah maupun di luar sekolah. 35. Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian. 36. Mengambil atau memakai barang barang baik milik sekolah maupun milik teman tanpa ijin dari pemiliknya. 37. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme. 38. Melakukan pelecehan / penghinaan kehormatan martabat guru, karyawan maupun sesama peserta didik. 39. Membawa buku bacaan yang memuat pornografi. 40. Membawa HP, kamera video,mp3,mp4 dll. 41. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obatobat terlarang ( Narkoba ) maupun minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 42. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh 43. Melakukan semua tindakan dalam kategori Tindakan Kriminal. 44. Memalsukan dokumen administrasi sekolah 11

45. Menggunakan alat komunikasi elektronik (HP) dalam kegiatan Pembelajaran/Evaluasi tanpa ijin. BAB IV. SANGSI-SANGSI Pasal 1. Tahapan sangsi Apabila siswa tidak mentaati kewajiban kewajiban dan melanggar larangan-larangan seperti tersebut di atas, maka akan diberikan Sangsi oleh sekolah berupa : 1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung 2. Peringatan secara tertulis. 3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik 4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran. 5. Dikembalikan kepada Orang tua / wali. 6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat 12

Pasal 2. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Katagori ringan : 1. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana Bab II Kewajiban-kewajiban Siswa 2. Melanggar Larangan larangan sebagaimana Bab III pasal 1 : a. Berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar, tanpa alasan yang jelas. b. Membawa uang saku secara berlebihan c. Bertingkah / berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah. d. Buang sampah bukan pada tempatnya. e. Tidak memakai seragam lengkap. f. Telat Shalat berjama ah di masjid. g. Tidak mengikuti Halaqoh Tahfidz. h. Menyimpan uang di lemari sendiri di atas Rp. 5000.00. i. Menyimpan makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan oleh pihak Ma had. j. Terlambat tidur/istirahat di ranjang sendiri. k. Tidak mengerjakan piket Sakan. 13

l. Tempat tidur tidak rapih. m. Tidak memakai Jilbab di luar sakan (putri). n. Membuang pembalut(yang sudah tidak terpakai) sembarangan tanpa di cuci (putri). o. Merendam pakaian lebih dari 6 jam. p. Tidak/telat mengambil jemuran. q. Menggunakan bahasa gaul, isyarat, daerah yang tidak setiap orang paham dan bahasa yang tidak layak dan tidak pantas. r. Dan pelanggaran-pelanggaran yang di kategorikan ringan. 3. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik. Pasal 3. Peringatan secara tertulis Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan awal : 1. Melanggar kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang kali 2. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung sebanyak 3 kali sebagaimana ketentuan Bab IV pasal 2 3. Melanggar Larangan larangan sebagaimana Bab III pasal 1 : 14

a. Membawa senjata tajam atau sejenisnya. b. Merokok baik di sekolah maupun di luar sekolah. c. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat proses kegiatan belajar mengajar maupun istirahat. d. Bertingkah / berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah. e. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin. f. Memalsukan Dokumen. g. Keluar ijin tanpa mahram (putri). h. Keluar area Pesantren tanpa mengenakan pakaian lengkap (syar i). i. Tidur bareng di satu ranjang/kasur. j. Membawa atau menyimpan komik, novel dan yang sejenis. k. Mewarnai rambut tanpa ada udzur syar i (uban). l. Menggunakan / memakai barang atau pakaian orang lain tanpa seijin pemilik. 4. Peringatan tertulis berupa : a. Surat pemberitahuan kepada orang tua / wali 15

b. Surat pernyataan / janji siswa yang diketahui oleh orang tua / wali. 5. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak-banyaknya 3 kali dan selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua / wali peserta didik. Pasal 4. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik. Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan bersama: 1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan pasal 3 2. Melanggar Larangan larangan sebagaimana Bab III pasal 1 : a. Membawa buku bacaan pornografi, Video, HP, MP4 dan yang sejenisnya. b. Berkelahi diantara sesama siswa Pesantren Minhaj Shahabah, maupun siswa / orang lain di luar Pesantren Minhaj Shahabah. c. Mengambil barang barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya 16

d. Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian e. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme f. Melakukan pelecehan / penghinaan kehormatan dan martabat guru, karyawan maupun sesama peserta didik 3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan melalui telpon atau sarana komunikasi lainnya. Pasal 5. Skorsing, tidak boleh mengikuti pelajaran Diberlakukan bagi yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan Keras : 1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4. 2. Melanggar Larangan larangan sebagaimana Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 secara berulang. 3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah dilakukan : Peringatan secara lisan, Peringatan secara tertulis, Pemanggilan orang tua / wali peserta didik. 17

Pasal 6. Dikembalikan kepada orang tua/wali Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan Kategori berat: 1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 5. 2. Melanggar Larangan larangan sebagaimana Bab III pasal 1 : a. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 3. Menjalani proses hukum tindak pidana oleh pihak kepolisian. 4. Melakukan penghasutan atau sejenisnya yang bersifat SARA. Pasal 7. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dan Kategori amat sangat berat : 18

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 5 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan. 2. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh. 3. Berbuat onar dan mengganggu Stabilitas sekolah. BAB V. MEKANISME PENANGANAN KASUS Pasal 1. Kasus pelanggaran tata tertib peserta didik 1. Tahapan penanganan kasus pelanggaran tata tertib peserta didik : a. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung. b. Peringatan secara tertulis. c. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik d. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran. e. Dikembalikan kepada Orang tua / wali. f. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat. 19

2. Setiap guru / karyawan berhak melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung kepada setiap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib peserta didik. 3. Setiap guru / karyawan yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap siswa, untuk segera melaporkan kepada Wali Klas / guru Pembimbing/BK berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik yang dilakukan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 4. Wali kelas memiliki wewenang melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung kepada peserta didik yang secara nyata melakukan pelanggaran. 5. Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data pelanggaran yang telah dilakukan siswa. 6. Wali kelas memberikan Laporan penanganan pelanggaran siswa kepada BP/BK untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 7. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh BP/BK dan diketahui oleh Kepala Sekolah. 8. Dalam hal sangsi berat dan sangat berat siswa Dikembalikan kepada Orang tua / wali dan Dikeluarkan dari sekolah Tidak dengan hormat dilakukan setelah melalui rapat dewan guru. 20

Pasal 2. Kasus Pribadi 1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan bersifat pelanggaran Tata Tertib Peserta didik. 2. Penanganan dilakukan oleh Wali Kelas, Guru Pembimbing /BK dan orang tua / wali peserta didik. BAB VI. PENUTUP 1. Peraturan sekolah ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan 2. Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian. Ditetapkan di : Bogor, 22 Juni 2014 Kepala Pesantren Ust. Suryana Abdullah, Lc. 21