BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berada di kota Bandung, diantaranya adalah SD A dan SD B.

SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF NUFA (Nurul Falah) Bekasi, 22 Juni PSG Bekasi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.. iv DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I PENDAHULUAN. untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah terdekat.

BENTUK - BENTUK ADAPTASI DAN PENYESUAIAN PESERTA DIDIK DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan terdahulu berdasarkan fenomena-fenomena esensial di lapangan, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS dan PENDIDIKAN INKLUSIF

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Temuan penelitian menggambarkan bahwa kondisi objektif implementasi

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang indeks inklusi ini berdasarkan pada kajian aspek

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN Oleh

PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL. Oleh Drs. Musjafak Assjari, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PUSAT SUMBER (RESOURCE CENTER) SLBN DEPOK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA DEPOK

BAB V PENUTUP. semakin menjadi penting bagi agenda reformasi pendidikan setelah Education

Struktur Kurikulum 2014 Jurusan Pendidikan Luar Biasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti

P 37 Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tunanetra Kelas X Inklusi SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA (PLPG PLB)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PERAN GPK DALAM PELAYANAN SISWA ABK DI SEKOLAH INKLUSI PASCA DEKLARASIKAN PROVINSI BALI SEBAGAI PENYELENGARA PENDIDIKAN INKLUSI

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran)

pada saat ini muncullah paradigma baru pendidikan, dimana anak berkebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN

BAB I PENDAHULUAN. diskriminatif, dan menjangkau semua warga negara tanpa kecuali. Dalam

ARTIKEL OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MATERI BEDAH KISI-KISI DAN SOAL UKG, & STRATEGI SUKSES

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

BAB V PENUTUP. kurikulum di sekolah inklusi antara SMP Negeri 29 Surabaya dan SMP Negeri. 3 Krian Sidoarjo. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesiapan Guru dalam Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun di Sekolah Inklusi

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan No. 002/U/1986, pemerintah telah merintis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR OLEH AGUNG HASTOMO

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin

I. Sekolah Yang Ramah

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO

Sekolah Inklusif: Dasar Pemikiran dan Gagasan Baru untuk Menginklusikan Pendidikan Anak Penyandang Kebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF SDN No MEDAN MARELAN

PANDUAN PELASANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

ainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TIPE SLOW LEARNERS

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

1.Pengertian Asesmen pendidikan

TINJAUAN MATA KULIAH...

PENDIDIKAN INKLUSIF. BPK Penabur Cimahi, 11 Juli Mohamad Sugiarmin

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH DASAR TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya dijamin pemerintah sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 UUD

PENG ANTAR TEORI ASESMEN*) Oleh: Dra. Herlina, Psi.

Struktur Kurikulum..

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa

BAB V PENUTUP. Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al-Qur an, yaitu: a. Dasar kurikulum Pendidikan Al-Qur an dari Peraturan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Dalam konteks praktis pendidikan terjadi pada lembaga-lembaga formal

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU D ALAM MENYUSUN PROGRAM PEMBELAJARAN IND IVIDUAL DI SLB AD ITYA GRAHITA KOTA BAND UNG

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. Baik yang

DISPLAY DATA HASIL WAWANCARA GURU SMA YPI 45 Kota Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan jalan merubah cara pandang dalam memahami dan menyadari. memperoleh perlakuan yang layak dalam kehidupan.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang disusun berdasarkan temuan kondisi obyektif di lapangan dan kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelum ini, selanjutnya kesimpulan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Kondisi Objektif Tugas Pokok Guru Pendidikan Khusus dalam seting Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Berdasarkan temuan kondisi obyektif di lapangan dan kajian pustaka, bahwa tugas pokok GPK dalam seting SD penyelenggara pendidikan inklusif, substansinya dalam pembelajaran. Pembelajaran merupakan fokus terlaksananya kurikulum di lembaga pendidikan tingkat sekolah. Fokus itu terletak pada kemampuan GPK dalam mengakomodir masing-masing kebutuhan kurikulum. Peserta didik secara kodrati memiliki kemampuan, kondisi, karakter yang berbeda secara individual (individual differences), sehingga kebutuhan kurikulum juga masing-masing bervariasi. Variasi perbedaan kebutuhan kurikulum pada mengharuskan semua guru menggunakan pembelajaran terakomodasi. Kemampuan GPK melakukan pembelajaran tersebut bersama GR secara langsung semua guru telah melaksanakan model pendidikan inklusif.

Paradigma inklusif mengharuskan semua guru mampu melayani variasi perbedaan, khususnya bagi berkebutuhan khusus. Guru perlu melakukan pembelajaran terakomodasi dengan keahlian memodifikasi standar isi, proses, dan penilaian agar supaya mengakomodasi kebutuhan individual masing-masing siswa. Usaha itu untuk mengakomodasi berbagai keragaman siswa, khususnya siswa yang memiliki kebutuhan khusus dalam setting kelas inklusif. Berbagai cara yang diusahakan meliputi adaptasi komponen-komponen kurikulum, perencanaan pembelajaran yang diindividualisasikan, partisipasi sebagian pada aktivitas belajar, modifikasi lingkungan ruangan kelas, serta strategi mediasi-tutor teman sebaya. a. Kompetensi GPK dalam Pembelajaran, yang terdiri dari : 1) Kemampuan membuat Perencanaan Pembelajaran, yaitu : a) Kemampuan melakukan Identifikasi Mampu mengobservasi aspek perkembangan dari calon Mampu mewawancarai orangtua calon Mampu menganalisis data dan mengklasifikasi perserta didik berdasarkan perbandingan usia kronologis dan pencapaian tugas perkembangannya Mampu membuat database nama yang teridentifikasi berkebutuhan khusus. Mampu menyusun profil sesuai berdasarkan hambatan dan kebutuhannya

b) Kemampuan melakukan Asesmen Mampu mengasesmen kemampuan awal yang memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) Mampu mengasesmen kebutuhan belajar pada aspek akademik dan atau non-akademik c) Kemampuan membuat Perencanaan Program Pembelajaran Mampu menyusun profil Mampu memodifikasi kurikulum menjadi Program Pembelajaran Individual (PPI) Mampu menentukan strategi layanan khusus bagi (pendampingan penuh, pendampingan paruh waktu, dan layanan khusus) 2) Kemampuan melakukan Pelaksanaan a) Kemampuan melakukan Pengelolaan Proses Pembelajaran Mampu menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan Mampu memberikan intervensi dalam hal-hal tersebut yang tidak bisa dilakukan oleh GR. Misalnya mengajarkan Braille, orientasi dan mobilitas dan lain-lain Mampu membantu GR dalam mengelola pembelajaran di dalam dan di luar kelas 3) Kemampuan melakukan Evaluasi a) Kemampuan melakukan Evaluasi Proses belajar

Mampu memantau buku catatan perkembangan harian Mampu memantau perkembangan berdasarkan informasi dari GR, GP, dan OT Mampu memberikan tes formatif (harian) kepada yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) dengan teknik yang disesuaikan (lisan, tertulis, atau unjuk kerja) b) Kemampuan melakukan Evaluasi Akhir Mampu memberikan tes sumatif (akhir semester) kepada yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) dengan teknik yang disesuaikan (lisan, tertulis, atau unjuk kerja) Mampu mendokumentasikan data perkembangan baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif (seperti; portofolio, checklist, penelitian subjek tunggal atau Single Subject Research desain A-B-A, dan lain-lain) a) Kemampuan melakukan Evaluasi Kinerja Guru Pendamping Mampu menilai efektivitas koordinasi yang telah dilakukan antara GPK dan GP Mampu mengevaluasi kinerja GP Mampu memberikan rekomendasi perbaikan kinerja GP

2. Kondisi Objektif Wewenang Guru Pendidikan Khusus dalam seting Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif perlu adanya sistem dukungan yang dipelukan dalam upaya mempercepat pemenuhan akses dan mutu pendidikan untuk semua (Education For All). Sistem dukungan tersebut dapat berupa dukungan dalam bentuk regulasi atau kebijakan-kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah yang jelas mengenai pendidikan inklusif misalnya dalam bentuk peraturan pemerintah, peraturan menteri, peraturan daerah Provinsi/Kabupaten/Kota mengenai pendidikan inklusif dukungan sarana dan prasarana, dukungan pembiayaan, dukungan tenaga (pendidik dan tenaga kependidikan) dan dukungan-dukungan dari lembaga pendukung. Maka, berdasarkan temuan kondisi obyektif di lapangan dan kajian pustaka, bahwa wewenang GPK dalam seting SD penyelenggara pendidikan inklusif, substansinya eksistensi GPK yaitu sebagai bagian atau salah satu dari sistem dukungan sekolah inklusif. a. Kompetensi GPK dalam Sistem Dukungan Sekolah, yang terdiri dari : 1) Kemampuan memberikan Dukungan terhadap Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, yaitu : a) Kemampuan memberi dukungan dalam hal Kurikulum Mampu menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai Mampu menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar

Mampu menentukan strategi pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik Mampu menentukan media pembelajaran yang seuai dengan hambatan peserta didik Mampu menentukan jenis evaluasi yang sesuai kemampuan Mampu memberdayakan orangtua agar dapat mendukung tujuan pembelajaran yang harus dicapai b) Kemampuan memberi dukungan dalam hal Sarana dan Prasarana Mampu mengajukan tersedianya alat asesmen Mampu mengajukan tersedianya media pembelajaran dan alat peraga yang adaptif Mampu mengajukan tersedianya support room untuk pembelajaran individual Mampu mengadvokasi adanya aksesibilitas, khususnya bagi dengan hambatan perkembangan (sensori dan motorik) 2) Kemampuan memberikan Dukungan terhadap Guru, yaitu : a) Kemampuan memberi dukungan dalam hal Pengembangan Sumber Daya Manusia Mampu memfasilitasi terselenggaranya case conference dalam rangka membahas hambatan bersama GR dan GP Mampu menyelenggarakan inservice training bagi GR dan GP tentang pendidikan inklusif Mampu memfasilitasi kegiatan studi banding

Mampu membantu mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi GP dalam hal fleksibiltas jadwal kerja dan pembagian tugas b) Kemampuan memberi dukungan dalam hal Pengembangan Program Pembelajaran Mampu membantu GR dalam memodifikasi kurikulum, seperti dalam hal penyusunan RPP, silabus, program semester dan program tahunan Mampu membantu dalam pengelolaan kelas Mampu memberi masukan dalam menyusun laporan perkembangan dan akademik 1) Kemampuan dalam memberikan Dukungan kepada Sekolah dalam Membangun Sistem, yaitu: a) Mampu memberikan masukan Mampu memberikan masukan terkait strategi pembelajaran yang sesuai berdasarkan hambatan dan kebutuhan Mampu memberikan masukan dalam membangun sistem manajemen pendidikan kebutuhan khusus yang sesuai dengan filosofi pendidikan inklusif b) Mampu membangun jaringan Mampu membangun komunikasi dengan instansi yang berpotensi dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif Mampu membangun komunikasi antara GPK di sekolah-sekolah inklusif lainnya c) Mampu mengakomodasi kebutuhan sekolah Mampu membantu guru dalam mengakomodasi kebutuhan

Mampu membantu pihak sekolah dalam memahami dan menngimplementasi filosofi pendidikan inkusif 3. Formulasi Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dalam seting Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan a. Kompetensi GPK dalam Pembelajaran Tabel 5.1 Formulasi Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dalam Pembelajaran berdasarkan Tugas Pokoknya Domain Sub Domain Indikator a. Mampu membuat Perencanaan, yang terdiri dari: a. Mampu melakukan Identifikasi A. Kompetensi GPK dalam Pembelajaran b. Mampu melakukan Asesmen c. Mampu membuat Perencanaan Program Pembelajaran Mampu mengobservasi aspek perkembangan dari calon Mampu mewawancarai orangtua calon Mampu menganalisis data dan mengklasifikasi perserta didik berdasarkan perbandingan usia kronologis dan pencapaian tugas perkembangannya Mampu membuat database nama yang teridentifikasi berkebutuhan khusus. Mampu menyusun profil sesuai berdasarkan hambatan dan kebutuhannya Mampu mengasesmen kemampuan awal yang memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) Mampu mengasesmen kebutuhan belajar pada aspek akademik dan atau non-akademik Mampu menyusun profil berdasarkan kemampuan, hambatan, kebutuhan belajar dan rencana intervensi yang akan dilakukan GPK mampu memodifikasi kurikulum menjadi Program Pembelajaran Individual (PPI)

Mampu menentukan strategi layanan khusus bagi (pendampingan penuh, pendampingan paruh waktu, dan layanan khusus) b. Mampu melakukan Pelaksanaan, yang terdiri dari: a. Mampu melakukan Pengelolaan Proses Pembelajaran Mampu menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan Mampu memberikan intervensi dalam hal-hal tersebut yang tidak bisa dilakukan oleh GR. Misalnya mengajarkan Braille, orientasi dan mobilitas dan lain-lain Mampu membantu GR dalam mengelola pembelajaran di dalam dan di luar kelas c. Mampu melakukan Evaluasi, yang terdiri dari: d. Mampu melakukan Evaluasi Proses belajar e. Mampu melakukan Evaluasi Akhir f. Mampu melakukan Evaluasi Kinerja Guru Pendamping Mampu memantau buku catatan perkembangan harian Mampu memantau perkembangan berdasarkan informasi dari GR, GP, dan OT Mampu memberikan tes formatif (harian) kepada yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) dengan teknik yang disesuaikan (lisan, tertulis, atau unjuk kerja) Mampu memberikan tes sumatif (akhir semester) kepada yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan (kognitif, sensori, motorik, emosi dan sosial) dengan teknik yang disesuaikan (lisan, tertulis, atau unjuk kerja) Mampu mendokumentasikan data perkembangan baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif (seperti; portofolio, checklist, penelitian subjek tunggal atau Single Subject Research desain A-B-A, dan lain-lain) Mampu menilai efektivitas koordinasi yang telah dilakukan antara GPK dan GP Mampu mengevaluasi kinerja GP

Mampu memberikan rekomendasi perbaikan kinerja GP b. Kompetensi GPK dalam Sistem Dukungan Sekolah Tabel 5.2 Formulasi Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dalam Pembelajaran berdasarkan Wewenangnya Domain Sub Domain Indikator B. Kompetensi GPK dalam Sistem Dukungan Sekolah 1. Mampu memberikan Dukungan terhadap Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, yang terdiri dari: 2. Mampu memberi Mampu menentukan tujuan dukungan dalam hal pembelajaran yang harus dicapai Kurikulum Mampu menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar Mampu menentukan strategi pembelajaran yang sesuai kemampuan Mampu menentukan media pembelajaran yang seuai dengan hambatan Mampu menentukan jenis evaluasi yang sesuai kemampuan 3. Mampu memberi dukungan dalam hal Sarana dan Prasarana Mampu memberdayakan orangtua agar dapat mendukung tujuan pembelajaran yang harus dicapai Mampu mengajukan tersedianya alat asesmen Mampu mengajukan tersedianya media pembelajaran dan alat peraga yang adaptif Mampu mengajukan tersedianya support room untuk pembelajaran individual Mampu mengadvokasi adanya aksesibilitas, khususnya bagi peserta

didik dengan hambatan perkembangan (sensori dan motorik) 4. Mampu memberikan Dukungan terhadap Guru, tang terdiri dari: a. Mampu memberi dukungan dalam hal Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Mampu memberi dukungan dalam hal Pengembangan Program Pembelajaran Mampu memfasilitasi terselenggaranya case conference dalam rangka membahas hambatan bersama GR dan GP Mampu menyelenggarakan inservice training bagi GR dan GP tentang pendidikan inklusif Mampu memfasilitasi kegiatan studi banding Mampu membantu mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi GP dalam hal fleksibiltas jadwal kerja dan pembagian tugas Mampu membantu GR dalam memodifikasi kurikulum, seperti dalam hal penyusunan RPP, silabus, program semester dan program tahunan Mampu membantu dalam pengelolaan kelas Mampu memberi masukan dalam menyusun laporan perkembangan dan akademik 5. Mampu memberikan Dukungan kepada Sekolah dalam Membangun Sistem, yang terdiri dari: a. Mampu memberikan masukan b. Mampu membangun jaringan c. Mampu mengakomodasi kebutuhan sekolah Mampu memberikan masukan terkait strategi pembelajaran yang sesuai berdasarkan hambatan dan kebutuhan Mampu memberikan masukan dalam membangun sistem manajemen pendidikan kebutuhan khusus yang sesuai dengan filosofi pendidikan inklusif Mampu membangun komunikasi dengan instansi yang berpotensi dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif Mampu membangun komunikasi antara GPK di sekolah-sekolah inklusif lainnya Mampu membantu guru dalam mengakomodasi kebutuhan peserta didik

Mampu membantu pihak sekolah dalam memahami dan menngimplementasi filosofi pendidikan inkusif B. Rekomendasi Adapun rekomendasi penelitian ini di antaranya sebagai berikut : 1. Bagi akademisi diharapkan dapat membuat penelitian lanjutan mengenai : a. Bagaimana analisis tugas GPK dalam dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif. b. Pelaksanaan formulasi kompetensi GPK dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif ini. 2. Bagi lembaga penyelenggara pelatihan dan pendidikan guru a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan mengenai referensi kompetensi dalam pendidikan GPK dalam jabatan. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan mengenai referensi kompetensi GPK yang dibutuhkan dalam seting sekolah inklusif.