BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

VII. Penurunan. Pertemuan XI, XII, XIII. VII.1 Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

Mekanika Tanah II. Penurunan

MEKANIKA TANAH SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

BAB II TI JAUA PUSTAKA

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

PENGARUH KEDALAMAN GEOTEKSTIL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJURSANGKAR DI ATAS TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF (Dr) = ± 23%

BAB II LANDASAN TEORI

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

MODUL 4 (MEKANIKA TANAH II) Penurunan Konsolidasi Tanah Consolidation Settlement

KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & LANDASAN TEORI

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PEMAMPATAN TANAH DI LOKASI PEMBANGUNAN DEPO KONTAINER KBN (KAWASAN BERIKAT NUSANTARA), CAKUNG-CILINCING, JAKARTA UTARA

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

PENGARUH TEBAL LAPISAN TANAH KOHESIF TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER AKIBAT TIMBUNAN ABSTRAK

DESAIN PONDASI TELAPAK DAN EVALUASI PENURUNAN PONDASI ENDRA ADE GUNAWAN SITOHANG

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Materi Mekanika Tanah II (post-mid)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(FORENSIC GEOTECHNICAL ENGINEERING) TOPIK KHUSUS CEC 715 SEMESTER GANJIL 2012/2013

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

I. Tegangan Efektif. Pertemuan I

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

LANGKAH KERJA PERHITUNGAN PONDASI DANGKAL. Tanah dianggap homogen dengan mengambil karakteristik tanah pada lapisan γb N γ. =c ' N c.

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menghiraukan kualitas konstruksi atau kualitas pondasi nya.

DAFTAR ISI. i ii iii iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pendapat tentang definisi tanah menurut para ahli dibidang. sipil, yaitu tanah dapat didefinisikan sebagai :

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN PONDASI DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN EUROCODE 7 TERHADAP NAVFAC ABSTRAK

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

BAB III LANDASAN TEORI. kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan organik yang telah melapuk (yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

ANALISIS PERUBAHAN TEGANGAN DI DALAM TANAH AKIBAT TIMBUNAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mendesain bangunan geoteknik salah satunya konstruksi Basement, diperlukan

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat

Mata kuliah MEKANIKA TANAH Dr. Ir. Erizal, MAgr.

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

III. Distribusi Tegangan Dalam Tanah.

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

ANALISA PENURUNAN PONDASI RAKIT PADA TANAH LUNAK

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

ANALISA PENURUNAN TANAH DAN CARA PERBAIKANNYA PADA BANGUNAN STADION KRATON, PEKALONGAN

I. PENDAHULUAN. yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke dalam tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MUHADI, 2013

REKAYASA PONDASI 1 (PONDASI DANGKAL)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

STUDI PARAMETER PERENCANAAN STONE COLUMN UNTUK PERBAIKAN BEARING CAPACITY DAN SETTLEMENT PADA TANAH LEMPUNG

Penurunan (Settlement)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Soil Compressibility and Consolidation Settlement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM PLAXIS

TINJAUAN JARAK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DARI Ds. JONO Kec. TANON Kab. SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM PASIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pondasi KSLL merupakan kombinasi konstruksi bangunan bawah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERBAIKAN SUB-GRADE RUNWAY LAPANGAN TERBANG DENGAN METODE VERTICAL DRAIN (STUDI KASUS BANDARA TEMPULING DI TEMBILAHAN, PROPINSI RIAU)

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Muhtar Gojali, 2013

BABI PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini telah memasuki era Pembangunan Jangka Panjang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

sangat dipengaruhi oleh besarnya janngan muatan negatif pada mineral, tipe,

Simposium XII FSTPT, 2009 APLIKASI METODE VERTICAL DRAIN UNTUK STABILISASI TANAH DASAR LANDASAN PACU LAPANGAN TERBANG

Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Distribusi Tegangan Dalam Tanah Berbagai cara telah digunakan untuk menghitung tambahan tegangan akibat beban pondasi. Semuanya menghasilkan kesalahan bila nilai banding z/b bertambah. Salah satu cara pendekatan kasar yang sangat sederhana untuk menghitung tambahan tegangan akibat beban dipermukaan diusulkan oleh Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1 (2 vertikal : 1 horisontal) seperti diperlihatkan gambar 3.1. (ardiyatmo, 2002). (a) (b) Gambar 3.1 Penyebaran tekanan tanah dengan cara pendekatan 9

10 3.2. Pondasi Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian bawah struktur (substructure) yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bagian atas struktur (superstructure) ke lapisan tanah di bawahnya dengan tidak mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan tanah saat penurunan pondasi yang berlebihan. Secara umum pondasi dikelompokkan menjadi dua yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Menurut Bowles (1979) pondasi dangkal dinamakan sebagai alas, telapak, telapak tersebar atau pondasi rakit. Kedalaman pada umumnya D/B 1 tetapi mungkin agak lebih. Menurut Terzaghi, pengertian pondasi dangkal adalah jika kedalaman pondasi lebar pondasi, maka pondasi tersebut dikatakan pondasi dangkal. Pada dasarnya pondasi dangkal berupa pondasi telapak, yaitu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi. Stabilitas pondasi dangkal dapat ditentukan dengan banyak cara dan stabilitas ini ditentukan oleh beberapa factor. 3.3. Penurunan Tanah Bila suatu lapisan tanah mengalami pembebanan akibat beban di atasnya, maka tanah di dibawah beban yang bekerja tersebut akan mengalami kenaikan tegangan, ekses dari kenaikan tegangan ini adalah terjadinya penurunan elevasi tanah dasar (settlement). Pembebanan ini mengakibatkan adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel tanah, dan keluarnya air pori dari tanah yang disertai berkurangnya volume tanah. al inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan tanah.

11 Secara umum, penurunan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap, yaitu : 1. Penurunan seketika (Immediate Settlement ), diakibatkan dari deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar air. Umumnya, penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas. Immediate settlement ini biasanya terjadi selama proses konstruksi berlangsung. 2. Penurunan konsolidasi primer (Primary Consolidation Settlement), yaitu penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode keluarnya air pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara kontinyu berpindah ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi ini umumnya terjadi pada lapisan tanah kohesif (clay / lempung) 3. Penurunan konsolidasi sekunder(secondary Consolidation Settlement), adalah penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. al ini lebih disebabkan oleh proses pemampatan akibat penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah Penurunan total dari tanah berbutir halus yang jenuh ialah jumlah dari peurunan segera, penurunan konsolidasi primer, dan penurunan konsolidasi sekunder. Bila dinyatakan dalam bentuk persamaan, penurunan total adalah (ardiyatmo, 2002): dengan, S t = S i + S c + S s S t S i = Penurunan total = Penurunan segera

12 S c S s = Penurunan akibat konsolidasi primer = Penurunan akibat konsolidasi sekunder 3.3.1. Penurunan Seketika (Immediate Settlement ) Penurunan seketika / penurunan elastic terjadi dalam kondisi undrained (tidak ada perubahan volume). Penurunan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat saat dibebani secara cepat. Besarnya penurunan elastic ini tergantung dari besarnya modulus elastisitas kekakuan tanah dan beban timbunan diatas tanah. Penurunan segera pada beban berbentuk luasan empat persegi panjang fleksibel dinyatakan oleh persamaan: Dimana : Si = q n B E (1 µ2 )I p (3.1) Si = Penurunan segera (m) q n = Beban timbunan (kn/m 2 ) E = Modulus elastisitas tanah (kn/m 2 ) µ = rasio poison B Ip = Lebar area pembebanan (m) = koefisien pengaruh Terzaghi (1943) mendefinisikan factor Ip ini sebagai : Ip = 1 4π 2mn m 2 +n 2 +1 1 2 m 2 +n 2 +1+m 2 n 2 m 2 +n 2 +2 m 2 +n 2 +1 + arctg 2mn m 2 +n 2 +1 m 2 +n 2 +1 m 2 n 2 (3.2)

13 Tabel 3.1 Perkiraan rasio Poisson (Bowles, 1977) Macam Tanah μ Lempung jenuh 0,40 0,50 Lempung tak jenuh 0,10 0,30 Lempung berpasir 0,20 0,30 Lanau 0,30 0,35 Pasir padat 0,20 0,40 Pasir kasar (e = 0,4-0,7) 0,15 Pasir halus (e = 0,4-0,7) 0,25 Batu 0,10 0,40 Loess 0,10 0,30 Beton 0,15 (Sumber : ary Christady, 2010) Steinbrenner (1934) mengusulkan persamaan penurunan segera disudut luasan beban berbentuk empat persegi panjang yang terletak pada lapisan tanah dengan tebal yang tebalnya terbatas (yaitu didasari lapisan yang keras) sebagai berikut (ary Christady, 2010): Dengan, Si = q n E I pb ( 3.3) I p = 1 µ 2 F1 + (1 µ 2µ 2 )F 2 (3.4) Karena teori Steinbrenner hanya berlaku untuk penurunan di luasan empat persegi panjang, maka penurunan segera di sembarang titik dihitung dengan cara: Si = Qn E x (I p1b 1 + I p2 B 2 + I p3 B 3 + I p4 B 4 ) (3.5) Dalam persamaan tersebut F1 dan F2 adalah koefisien yang dapat diperoleh dari Gambars 3.2

14 Gambar 3.2 Diagram untuk menentukan F1 dan F2 (Steinbrenner, 1934) (Sumber : ary Christady, 2010) 3.3.2. Penurunan konsolidasi primer Penurunan konsolidasi primer terjadi akibat keluarnya air dalam ruang pori dalam tanah. Penurunan akibar konsolidasi primer dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut: S c = 1+e 0 (3.6) Untuk tanah tertentu, penurunan konsolidasi primer total dinyatakan oleh persamaan-persamaan berikut. Bila didefinisikan: p 1 = p o + p

15 a) Penurunan untuk tanah normally consolidated (p c = p o ) dengan tegangan efektif sebesar p 1 S c = C c log p 1 1+e o p o (3.7) b) Untuk tanah overconsolidated (p c > p o ) penurunan konsolidasi primer total dinyatakan oleh persamaan yang bergantung nilai p 1, 1. Bila, p 1 < p c S c = C r log p 1 1+e o p o (3.8) 2. Bila, p 1 > p c S c = C r log p c + C 1+e o p o c log p 1 1+e o p c (3.9) Dengan, C c = C r = log p = e 1 e 2 log p 2 p 1 log p = e 1 e 2 log p 2 p 1 (3.10) (3.11) Dimana: S c e 0 C c C r : Penurunan konsolidasi primer (m) : perubahan angka pori : angka pori awal : tebal lapis tanah (m) : indeks pemampatan : indeks pemampatan kembali p : tambahan tegangan akibat beban pondasi (kn/m 2 ) p c : tekanan prakonsolidasi (kn/m 2 )