BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB III Metode Penelitian. Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. Teknik pengambilan sampel dilkukan secara purposive sampling dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur di

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak peneliti. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk dari

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen,

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

Izzati Amperaningrum 1 Intan Komala Sari 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan Manufaktur periode tahun yang terdapat di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu telah membahas mengenai faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengujian hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyajian data, uji statistik dan operasionalisasi variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1 Tabel Deskriptif

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori agensi melalui pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate governance serta ukuran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksud dalam penelitian meliputi semua perusahaan go publik yang terdaftar di

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah corporate

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai tengah, nilai minimum dan maksimum serta nilai deviasi standar dari setiap. Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data dan Sampel Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi BEI (untuk melihat laporan keuangan tahunan) dan Indonesia Capital Market Directory (ICDM). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Memiliki informasi tentang struktur corporate governance (komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit), size, dan leverage. 3. Memiliki data laporan keuangan yang lengkap yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan 2011-2012 3.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dimulai dari mencari perusahaan yang memenuhi kriteria pada sampel. Mencari perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur,

29 perusahaan yang mempunyai informasi mengenai komisaris independen, perusahaan yang sahamnya dimiliki manajemen, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor institusional, perusahaan yang memiliki komite audit. Untuk memperoleh data tersebut, dilakukan dengan menelusuri laporan keuangan tahunan perusahaan yang tercatat di BEI. Penelusuran dimulai dari laporan auditor independen, laporan keuangan, hingga catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari IDX (Indonesia stock exchange) ditemukan sebanyak 262 perusahaan manufaktur selama periode pengamatan yaitu tahun 2011-2012, dan dari jumlah laporan keuangan tersebut di dapat total sampel 144. Data sebelumnya tidak berdistibusi normal maka dilakukan outlier. Berdasarkan Gujarati (2012) data yang tidak normal harus di outlier agar data tidak mengandung bias. Sehingga, sampel yang diperoleh sebanyak 112 untuk Y1 (DA) dan 96 untuk Y2 (REM) perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria sampel penelitian Sampel Y1 Sampel Y2 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012 262 262 Jumlah perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan annual report (80) (80) tahun 2011-2012 Data dalam dolar (19) (19) Laporan keuangan yang tidak lengkap terkait dengan variabel (19) (19) penelitian Data Outlier (32) (48) Total Sampel Penelitian 112 96

30 3.3 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua yaitu: variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen adalah suatu variabel yang fungsinya menerangkan (mempengaruhi) terhadap variabel lainnya. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain (Santoso, 2010). 3.3.1 Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan indikator komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit. Masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut: a. Komisaris Independen (KOM-IND) KOM-IND adalah dewan komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak semata-mata demi kepentinganperusahaan, Muryantini (2013). Kriteria dari proporsi komsaris independen dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki komisaris indepeden minimal 30% dari jumlah anggota komsaris yang dihitung dengan membagi jumlah dewan komisaris independen dengan total anggota dewan komsaris (Nasution dan Setiawan, 2007;

31 Susanti, 2010; Muryantini, 2013). Untuk mencari rasio komisaris independen dalam suatu perusahaan dihitung dengan rumus sebagai berikut: KOM-IND = b. Kepemilikan Institusional (KP-INST) Kriteria dari kepemilikan institusi dalam penelitian ini adalah kepemilikan saham perusahaan oleh lembaga keuangan seperti: Perusahaan asuransi, bank, dana pensiun dan investment banking (Siregar dan Utama, 2005). Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham yang beredar (Beiner et al.2004). penelitian sebelumnya, Nasution dan Setiawan (2007); Guna dan Herawaty (2010); Muryantini (2013) untuk mencari rasio kepemilikan institusional menggunakan perhitungan sebagai berikut: KP-INST = c. Kepemilikan Manajerial (KP-MJ) Kriteria dari indikator kepemilikan manajerial adalah saham yang dimiliki oleh manajemen baik oleh komisaris, direksi maupun karyawan, Muryantini (2013). Kepemilikan manajemen diukur menggunakan skala rasio melalui presentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar. Nasution dan Setiawan (2007); Guna dan Herawaty (2010); Muryantini (2013). Untuk mencari rasio kepemilikan manajemen menggunakan perhitungan sebagai berikut: KP-MJ =

32 d. Komite Audit (KOM-AUD) Komite audit adalah komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi, audit eksternal dan audit internal, (Muryantini, 2013). Dalam penelitian ini komite audit di lihat dari jumlah komite audit yang ada di masingmasing perusahaan. 3.3.2 Variabel Dependen 3.3.2.1 Manajemen Laba Akrual Manajemen laba akrual dalam penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Richardson et al. (2005). Model ini menyatakan bahwa perubahan non-kas dan non-ekuitas dalam suatu neraca perusahaan sebagai akrual dan membedakan karakteristik keandalan perubahan working capital (WC), perubahan non-current operating (NCO) dan perubahan financial (FIN). Mengingat dampak yang beragam dan panjang mulai dari operasi perusahaan, investasi dan pendanaan kinerja masa depan, maka klasifikasi ini dianggap baik untuk menjelaskan kedua dampak tersebut, yaitu untuk jangka pendek (dalam satu tahun kedepan) dan jangka panjang dari akrual laba masa depan. Modal kerja dapat dihitung melalui perubahan aset lancar (tidak termasuk kas), dikurangi kewajiban lancar (tidak termasuk utang jangka pendek dan penyusutan), juga diperhitungkan perubahan longterm operating assets dan long-term operating liabilities. Namun dalam penelitian ini tidak disertakan beban penyusutan sebagai modal kerja akrual karena menurut Beneish, (1998); Barton dan Simko (2002) menyatakan bahwa mengelola pendapatan melalui penyusutan akan lebih transparan karena perusahaan diwajibkan untuk

33 mengungkapkan dampak dari perubahan kebijakan penyusutan. Model yang digunakan untuk menghitung total akrual sebagai berikut: TACC it = NI it CFO it Semua variabel dibagi dengan rata-rata total aset guna untuk menskalakan data. TACC/ATA = ( ΔWC + ΔNCO + ΔFIN ) / ATA (Richardson et al., 2005) Keterangan: TACC ΔWC ΔNCO ΔFIN ATA :Total akrual : Perubahan working capital : Perubahan non current operating accrual : Perubahan financial : Average total asset Persamaan regresi nilai total akrual (TA) dapat diestimasikan sebagai berikut: TACC / ATA = α 0 (1/ ATA) + α 1 ΔWC/ ATA + α 2 ΔNCO/ ATA + α 3 ΔFIN /ATA + ε (Richardson et al., 2005) Dalam hal ini : WC = (Current Assets Cash and Short term Investments) (Current Liabilities Debt in Current Liabilities) NCO = (Total Assets Current Assets Investment and Advances) (Total Liabilities Current Liabilities Long Term Debt) FIN = (Short Term Investments + Long Term Investments) (Long Term Debt + Debt in Current Liabilities + Preferred Stock) ATA = (Beginning total assets + end total assets) / 2

34 ε = Nilai residual (error term) perusahaan i pada periode t 3.3.2.2 Manajemen Laba Real Manajemen laba real diproksikan dengan abnormal cash flows from operating, abnormal production costs, dan abnormal discretionary expenses dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Roychowdhury (2006) masing-masing dihitung sebagai berikut: a. Aktivitas abnormal cash flows from operating (Ab-CFO) CFO t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/ A t-1 ) + β 1 (S t / A t-1 ) + β 2 ( S t / A t-1 ) + ε t b. Aktivitas abnormal production costs (Ab-PROD) PROD t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/ A t-1 ) + β 1 (S t / A t-1 ) + β 2 ( S t / A t-1 ) + β 3 ( S t-1 / A t-1 ) + ε t c. Aktivitas abnormal discretionary expenses (Ab-DISEXP) DISEXP t /A t-1 = α 0 + α 1 (1/ A t-1 ) + β(s t-1 / A t-1 ) + ε t Keterangan: CFO t = Arus kas operasi perusahaan pada tahun t PROD t = Beban produksi tahun t (HPP+perubahan persedian) DISEXP t = Biaya diskresioner pada tahun t (beban penelitian dan pengembangan + beban iklan +beban penjualan, admintrasi dan umum) A t-1 = Total aset pada akhir tahun t

35 S t = Penjualan tahun t S t = Perubahan penjualan (S t-1 - S t ) Menurut Cohen et al. (2008); untuk menghitung nilai manajemen laba real (Real Earnings Management) sebagai berikut: REM = (AB-CFO) (AB-PROD) + (AB-DISEXP) Perhtungan REM diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim et. al. (2012) dalam Sari (2014). 3.3.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (siza) dan leverage. Variabel ukuran perusahan (size) digunakan karena dapat memepengaruhi manajer dalam melakukan praktik manajemen laba baik akrual maupun real. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi, karena perusahaan besar dianggap sudah mencapai kedewasaan yang mencerminkan bahwa perusahaan tersebut relative stabil dan mampu menghasilkan laba. Perusahaan besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibanding perusahaan kecil. Selain itu perusahaan besar akan cenderung berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, hal itu dikarenakan perusahaan besar lebih diperhatikan oleh masyarakat (Nasution dan Setiawan, 2007). Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva perrusahaan. Rasio leverage ini menunjukan besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai dengan hutang (Guna dan Herawaty, 2010). Oleh karena

36 itu, semakin besar nilai leverage maka kemungkinan manajer untuk melakukan manajemen laba akan semakin besar. 3.3.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis 1 dan 2 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan model sebagai berikut: 1. DA = β 0 + β 1 (Kom-Ind) + β 2 (Kp-Inst) + β 3 (Kp-Mj) + β 4 (Kom-Aud) + β 5 (Size) + β 6 (Lev) + ε 2. REM = β 0 + β 1 (Kom-Ind) + β 2 (Kp-Inst) + β 3 (Kp-Mj) + β 4 (Kom-Aud) + β 5 (Size) + β 6 (Lev) + ε Keterangan: DA REM β 0 β 1, β 2, β 3, β 4, β 5, β 6 Kom-Ind Kp-Inst Kp-Mj Kom-Aud Size Lev ε = Discretionary akrual = Manajemen laba real = Konstanta = Koefisien = Komisaris independen = Kepemilikan institusional = Kepemilikan manajerial = Komite audit = Ukuran perusahaan = Leverage = Nilai residual (error term)

37 Analisis regresi berganda ini dilakukan untuk mencari pengaruh antara dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen (Susanto, 2010). Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mencari adanya pengaruh antara variabel corporate governance yang diproksikan dengan indikator komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, size dan leverage terhadap manajemen laba akrual dan manajemen laba real. Analisis regresi berganda akan dilakukan dengan menerapkan model penelitian yang diolah menggunakan program SPSS. Prosedur pengujian hipotesis: o Menentukan hipotesis yang dirumuskan H1 : Terdapat pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikian manjerial, komite audit terhadap manajemen laba akrual. H2 : Terdapat pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikian manjerial, komite audit terhadap manajemen laba real. o Menentukan tingkat signifikan α sebesar 5%. o Statistik uji mengikuti distribusi F. o Penarikan simpulan berdasarkan kriteria penerimaan hipotesis.

38 Pengambilan keputusan untuk hipotesis terdukung jika tingkat signifikasi berada dibawah 0,05. Namun sebaliknya, jika tingkat signifikasi di atas 0,05 maka hipotesis ditolak. 3.3.4 Uji Asumsi Klasik Menurut Gujarati (2012), sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh dalam penelitian ini harus diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik untuk memenuhi asumsi dasar. Asumsi klasik yang dianggap penting adalah: memiliki distribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heterokedastisitas.