Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Penggunaan Graf Pada Sistem Website Video Streaming Youtube

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Kasus Perempatan Jalan

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

PENGGUNAAN TEORI GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN ARION

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Algoritma Welch-Powell untuk Pengendalian Lampu Lalu Lintas

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

PENERAPAN TEORI GRAF DALAM RENCANA TATA RUANG KOTA

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

PENERAPAN PEWARNAAN GRAF DALAM PENJADWALAN

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Pewarnaan Simpul pada Graf dan Aplikasinya dalam Alokasi Memori Komputer

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Pewarnaan Titik pada Graf Khusus: Operasi dan Aplikasinya

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

Algoritma Penentuan Graf Bipartit

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

BAB II LANDASAN TEORI

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Analisis Progresi Chord Standar dengan Graf

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Pengalokasian Frekuensi Gelombang pada WLAN

Penerapan Graf pada Robot Micromouse

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Transkripsi:

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Andreas Dwi Nugroho (13511051) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13511051@std.stei.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas tentang penerapan pewarnaan graf untuk menyelesaikan masalah pengaturan warna lampu lalu lintas pada sebuah perempatan jalan. Pada perempatan jalan tersebut terdapat 4 buah lampu lalu lintas. Nyala lampu lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi tabrakan antar kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Untuk pengaturan warna lampu lalu lintas yang menyala dapat diselesaikan dengan teknik pewarnaan graf. Teknik pewarnaan graf yang digunakan adalah pewarnaan simpul. Simpul yang akan dipakai melambangkan jalur yang dilewati kendaraan. Kemudian menghubungkan beberapa simpul dengan sisi. Setelah itu memberi warna yang berbeda pada setiap simpul yang bertetanggaan dengan jumlah warna yang digunakan sesedikit mungkin. Kata kunci Graf, Pewarnaan Graf, Lampu Lalu Lintas, Simpul. I. PENDAHULUAN Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek dinyatakan sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis. Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), yang dalam hal ini : V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices atau node) = {v 1,v 2,,v n } dan E = himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepanjang simpul = {e 1,e 2,,e n } Atau dapat ditulis singkat notasi G = (V, E). definisi tersebut menyatakan V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Jadi sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Secara geometri, graf bisa digambarkan seperti contoh berikut Gambar 1. Contoh graf Pada gambar diatas, sisi e 3 = (1,3) dan sisi e 4 = (1,3) dinamakan sisi-ganda (multiple edges atau parallel edges) karena kedua sisi tersebut menghubungkan dua simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3. Sedangkan sisi e 8 = (3,3) dinamakan sisi gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu graf sederhana dan graf tak-sederhana. Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda. Gambar 2. Contoh graf sederhana

Sedangkan graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda atau gelang. Ada dua jenis graftak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda. Graf semu adalah graf yang mengandung gelang termasuk jika mempunyai sisi ganda pada graf tersebut. Graf pada Gambar 1 merupakan salah satu contoh graf semu. Gambar di bawah ini adalah graf ganda. 8. Terhubung Graf tak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v. II. PEWARNAAN GRAF Pewarnaan graf (graph coloring) adalah kasus khusus dari pelabelan graf. Pelabelan disini maksudnya, yaitu memberikan warna pada titik-titik pada batas tertentu. Ada tiga macam pewarnaan graf : 1. Pewarnaan simpul Pewarnaan simpul (vertex coloring) adalah member warna pada simpul-simpul suatu graf sedemikian sehingga tidak ada dua simpul bertetangga mempunyai warna yang sama. Gambar 3. Contoh graf ganda Berikut ini beberapa terminologi dasar yang menyangkut tentang graf. 1. Bertetangga Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi pada graf G. 2. Bersisian Untuk sembarang sisi e = (v j,v k ), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan simpul v k. 3. Simpul Terpencil Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpul-simpul lainnya. 4. Graf Kosong Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Dan ditulis sebagai Nn, yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul. 5. Derajat Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. 6. Lintasan Lintasan yang panjangnya n dan simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah barisan selang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v 0, e 1, v 1, e 2, v 2,, v n-1, e n, v n sedemikian sehingga i 1 = (v 0,v 1 ), e 2 = (v 1,v 2 ),, e n = (v n-1,v n ), adalah sisi sisi dari graf G. 7. Siklus atau Sirkuit Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut siklus atau sirkuit. Gambar 4. Contoh pewarnaan simpul 2. Pewarnaan sisi Pewarnaan sisi (edge coloring) adalah memberi warnaberbeda pada sisi yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga mempunyai warna yang sama. Gambar 5. Contoh pewarnaan sisi 3. Pewarnaan bidang Pewarnaan bidang adalah memberi warna pada bidang sehingga tidak ada bidang yang bertetangga mempunyai warna yang sama. Pewarnaan bidang hanya bisa dilakukan dengan membuat graf tersebut menjadi graf planar terlebih dahulu. Graf planar adalah graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisisisi yang tidak saling memotong (bersilangan), seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Gambar 6. Contoh graf planar Setelah terbentuk graf planar, lalu memberikan warna berbeda untuk setiap bidang yang berdekatan. Dan jumlah warna yang digunakan harus sedikit mungkin. Gambar 8. Lampu lalu lintas perempatan jalan Gambar 7. Contoh pewarnaan bidang Dalam pewarnaan graf, jumlah warna yang digunakan untuk mewarnai simpul, sisi, maupun bidang diusahakan sesedikit mungkin. Jumlah warna minimum yang dapat digunakan tersebut disebut bilangan kromatik graf G, disimbolkan dengan χ(g). Suatu graf G yang mempunyai bilangan kromatis k dilambangkan dengan χ(g) = k. III. PENGATURAN WARNA PADA LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN GRAF Sudah disebutkan sebelumnya bahwa sampai saat ini, teori graf masih diterapkan di berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya aplikasi pewarnaan graf dalam pengaturan warna lampu lalu lintas di perempatan jalan sehingga mencegah terjadinya tabrakan di perempatan jalan tersebut. Seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas, sebuah perempatan jalan mempunyai 4 buah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas pada jalan B dan F menyala bersamaan. Lampu lalu lintas pada jalan D dan H juga menyala bersamaan. Dalam perempatan jalan tersebut diketahui jika lampu di jalan B dan F menyala hijau maka jalur yang boleh digunakan adalah dari B ke E, F ke A. selain itu jalur langsung belok kiri juga diperbolehkan, yaitu dari B ke C, dan F ke G. Jika di jalan D dan H lampu hijau menyala maka jalur yang boleh digunakan untuk melintas adalah jalur dari D ke E, D ke G, H ke A, dan H ke C. Dalam kondisi ini, jalur langsung belok kiri juga diperoblehkan. Untuk menyelesaikan permasalahan pada pembuatan lampu lalu lintas pada sebuah perempatan jalan, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan jalur mana yang bisa berjalan dengan member lampu hijau di tempat tertentu dan member lampu merah agar kendaraan pada lintasan yang lain berhenti sehingga tidak terjadi tabrakan. Gambar 9. Jalur di perempatan jalan Diketahui bahwa jalur yang bisa digunakan untuk

melintas adalah dari B ke C, B ke E, D ke E, D ke G, F ke G, F ke A, H ke A, dan H ke C. Setelah mengetahui jalur mana saja yang bisa dilewati, berikut langkahlangkah untuk mengatur lampu lalu lintas menggunakan graf. 1. Membuat simpul-simpul sebagai tanda dari semua jalur yang bisa dilewati dalam perempatan jalan. Letak dari simpul-simpul tersebut bebas, tidak ada aturan tertentu untuk mengharuskan simpul harus diletakkan di posisi mana karena hal itu tidak terlalu berpengaruh. yang harus dilakukan adalah memberi warna pada masing-masing simpul dengan ketentuan pemberian warnanya sebagai berikut Menggunakan jumlah warna sedikit mungkin Simpul yang bertetanggaan (terhubung dengan sisi) tidak boleh berwarna sama Memberi warna yang sama pada simpul yang tidak terhubung secara langsung Simpul yang tidak terhubung dengan sisi (simpul terpencil), berarti jalur tersebut boleh berlaku lampu lalu lintas berwarna hijau terus. Warna yang digunakan bebas. Gambar 10. Simpul-simpul dari jalur jalan 2. Menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul yang saling melintas atau berseberangan. Untuk memudahkan hal ini, carilah simpul-simpul yang menunjukkan jalur mana saja yang akan bertabrakan jika semua lampu lalu lintas berwarna hijau. Pada Gambar 9 terlihat bahwa jalur BE dan DG, BE dan HC, FA dan DG, FA dan HC saling berseberangan. Karena BE dan DG berseberangan, maka kedua simpul tersebut dihubungkan dengan garis yang disebut sisi. Setelah itu, simpul-simpul lain yang saling berseberangan juga dihubungkan dengan sebuah sisi. Gambar 11. Graf jalur jalan 3. Setelah menghubungkan semua simpul (jalur) yang saling berseberangan, langkah selanjutnya Gambar 12. Pewarnaan pada simpul graf Berdasarkan gambar diatas, semua simpul telah diwarnai sesuai ketentuan pewarnaan pada graf. Graf diatas memiliki bilangan kromatis 3 (χ(g) = 3) karena jumlah minimum warna yang digunakan sebanyak 3. Simpul FA dan BE berwarna sama yaitu hijau karena keduanya tidak terhubung/bertetanggaan. Tapi simpul DG dan HC terhubung dengan simpul FA dan BE sehingga harus diberi warna yang berbeda yaitu warna merah. Sementara simpul HA, BC, DE, FG diberi warna sama yaitu kuning karena simpulsimpul tersebut adalah simpul terpencil yang tidak terhubung dengan simpul lain dan itu berarti bahwa jalur-jalur dari simpul tersebut tidak ada yang saling melintas sehingga keempat jalur itu bisa berlaku lampu hijau terus. 4. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan simpul-simpul tersebut berdasarkan kesamaan warna. Merah = DG dan HC Hijau = BE dan FA Kuning = BC, DE, FG, dan HA Dari pengelompokkan tersebut diperoleh 2 kondisi untuk lampu lalu lintas di perempatan jalan.

Lampu Merah DG, HC Lampu Hijau BE, FA, BC, DE, FG, HA Tabel 1. Kondisi lampu lalu lintas 1 Lampu Merah BE, FA Lampu Hijau DG, HC, BC, DE, FG, HA Tabel 2. Kondisi lampu lalu lintas 2 Berdasarkan tabel-tabel diatas, lampu merah berarti bahwa jalur tidak boleh digunakan untuk melintas, sedangkan lampu hijau menunjukkan bahwa jalur bisa digunakan untuk melintas. Pada Tabel 1, jika di jalan D dan H lampu merah menyala maka jalur DG dan HC tidak boleh digunakan. Disaat yang bersamaan di jalan B dan F lampu hijau menyala sehingga jalur BE dan FA boleh digunakan. Karena langsung belok kiri juga diperbolehkan, maka jalur BC, DE, FG, HA juga bisa digunakan untuk melintas. Hal-hal tersebut juga berlaku untuk Tabel 2, ketika di jalan B dan F lampu merah menyala maka di jalan D dan H lampu hijau akan menyala. Sehingga jalur-jalur yang bisa digunakan antara lain DG, HC, BC, DE, FG, dan HA. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 18 Desember 2012 Andreas Dwi Nugroho (13511051) IV. KESIMPULAN Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah lama tapi sampai sekarang masih memiliki terapan di berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya adalah penggunaan pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu lintas di perempatan jalan. Masalah pembuatan lampu lalu lintas dapat dimodelkan dalam bentuk graf. Untuk mencari solusi dari permasalahan pengaturan warna lampu lintas dapat digunakan teknik pewarnaan simpul pada graf. Untuk penyelesaian dari pengaturan warna pada lampu lalu lintas di perempatan jalan, jumlah minimum warna yang digunakan untuk pewarnaan simpul adalah 3. REFERENSI [1] Munir, Rinaldi, Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2008. [2] Samawa, Adeka, Pewarnaan Graf (Graph Coloring) http://adekasamawa.wordpress.com/2010/01/26/pewarnaan-grafgraph-coloring/. Tanggal akses : 17 Desember 2012 pukul 19.00 [3] http://bloglogika.blogspot.com/2011/02/pengaturan-warna-padalampu-lalu-lintas.html. Tanggal akses : 16 Desember 2012 pukul 20.00