PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI MODAL SOSIAL (2)

TEORI MODAL SOSIAL (1)

SOCIAL CAPITAL. The important thing is not what you know, but who you know

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

BAB XI P E N U T U P. Hasil penelitian memperlihatkan kelembagaan-kelembagaan lokal yang terlibat

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan tujuan tertentu seperti meningkatkan kesejahteraan, menciptakan

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

EKONOMI KELEMBAGAAN RASIONALITAS, OPPORTUNITY DAN DETERMINAN BIAYA TRANSAKSI. Koordinator : Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T

MK. Ekonomi Politik Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 426)

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGERTIAN TRANSAKSI DAN BIAYA TRANSAKSI

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

Masyarakat (1) Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB V PENUTUP. masih dipertahankan sampai saat ini. Bersama dangan adat yang lain, harta buang

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

Bab VII Pemanfaatan Modal (Capital) Oleh Pengusaha Penduduk Lokal dan Pengusaha Migran dalam Dinamika Berwirausaha

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PENGUATAN EKONOMI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

AIDS dan Sistem Kesehatan: Sebuah Kajian Kebijakan PKMK FK UGM

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Modal Sosial (Social Capital)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat tentang penguatan modal sosial untuk pengembangan mafkah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

POLICY BRIEF ANALISIS PERAN MODAL SOSIAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KAWASAN PERBATASAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

dipersyaratkan untuk terselenggaranya tata kelola pemerintahan secara efektif dan efisien serta mampu mendorong terciptanya daya saing daerah pada tin

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

FREQUENT ASK QUESTION (FAQ) PENYUSUNAN PROPOSAL PNPM PEDULI FASE 2 KEMITRAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pilihan Strategi dalam Mencapai Tujuan Berdagang

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP DAN PRAKTEK GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

EKONOMI KELEMBAGAAN (8)

BAB IV RELASI ANTAR KOMUNITAS DAN ORGANISASI LUAR

Jakarta, 10 Maret 2011

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

TERWUJUDNYA MASYARAKAT SELOMARTANI YANG AGAMIS SEJAHTERA BERBUDAYA DAN MANDIRI DENGAN KETAHANAN PANGAN PADA TAHUN 2021

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kesimpulan. Bab Sembilan. Subak sebagai organisasi tradisional yang memiliki aturan (awigawig)

[Type the document subtitle]

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan

X. ANALISIS KEBIJAKAN

HUBUNGAN MODAL SOSIAL DENGAN KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN DI DESA PANIMBANG JAYA, PANDEGLANG MUHAMMAD IQBAL HANAFRI

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN PERFILMAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DI BIDANG PERPUSTAKAAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian

STRUKTUR PASAR, KEGAGALAN PASAR, EKSTERNALITAS DAN PERAN KELEMBAGAAN

Transkripsi:

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224) KULIAH 12: TEORI MODAL SOSIAL Koordinator : Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

JENIS MODAL Ada tiga jenis modal : modal ekonomi/finansial (uang, tanah, dll) modal manusia (human capital) (kemampuan manusia berfikir, bertindak dll) modal sosial (social capital) tersimpan dalam struktur sosial Modal ekonomi dan modal SDM merupakan modal dasar. Dengan modal tersebut manusia bisa mulai melakukan kegiatan ekonomi Modal sosial baru terasa manfaatanya pada saat berinteraksi dengan struktur sosial.

PENGERTIAN MODAL SOSIAL Norma atau jaringan yang memungkinkan orang untuk melakukan tindakan kolektif Sumberdaya yang diraih oleh pelakunya melalui struktur sosial yang spesifik kemudian digunakan untuk meraih modal ekonomi (Baker dalam Yustika 2006) Aspek sosial, psikologi, budaya, norma, kelembagaan, kepercayaan (trustworthiness) yang tidak terlihat yang mempengaruhi prilaku kerjasama (Uphopff, 2000) Agregat sumberdaya aktual atau potensial yang berwujud dalam bentuk jaringan yang tahan (durable) yang melembagakan hubungan pertemanan yang saling menguntungkan (Bourdieu dalam Yustika, 2006) Modal sosial meliputi beberapa aspek dalam struktur sosial yang dapat memfasilitasi tindakan tertentu dari pelaku (aktor) (Coleman, 1998

BENTUK MODAL SOSIAL Ada tiga bentuk modal sosial: 1) Kewajiban, harapan, dan kepercayaan (trustworthy) manusia yang hidup dalam masyarkat yang menunaikan kewajiban dan terpuaskan harapannya akan tumbuh menjadi masyarakat yang saling mempercayai 2) Jaringan informasi individu yang memiliki jaringan bagus akan memiliki akses terhadap informasi yang lebih baik juga modal sosialnya tinggi 3) Norma dan sanksi yang efektif masyarakat yang syarat dengan norma yang baik memiliki modal sosial yang baik Modal sosial dapat dilihat dari dua sisi: 1) Sisi individu individu yang terpercaya, kaya informasi, karismatik, dll 2) Sisi masyarakat modal sosial sebagai barang publik seperti kondisi masyarakat yang aman, saling mempercayai, saling menghormati memiliki modal sosial sangat baik

MENGAPA MODAL SOSIAL DAPAT MEMUDAHKAN TRANSAKSI? Ada empat argumentasi: 1) Aliran informasi individu atau masyarakat dengan modal sosial bagus memiliki akses informasi -> transaksi lancar 2) Pengaruh kedekatan sosial (kekerabatan, pertemanan dll) dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam transaksi 3) Jaminan Ikatan sosial dapat pula merupakan sertifikasi atau garansi/pengakuan kepada sesorang untuk mendapatkan akses terhadap sumberdaya 4) Penguatan identitas Hubungan sosial dapat memperkuat identitas dan pengakuan

PERSPEKTIF MODAL SOSIAL Perspektif Pelaku Kebijakan Komunitarian/ asosiasi lokal Jaringan Ikatan dan Jembatan ikatan komunitas Kelembagaan Kelembagaan politik dan hukum Sinergi Jaring komunitas dan relasi negara-masyarakat Kelompok komunitas/ organisasi sukarela Kelompok bisnis perantara informasi Sektor privat dan publik Kelompok komunitas, masyarakat sipil, perusahaan dan negara Mengidentifikasi aset sosial kelompok miskin Desentralisasi menciptakan zona usaha, menjembatani pemisahan sosial Desain kebebasan sipil dan politik Produksi bersama, partisipasi komplementaritas, keterkaiatan, penguatan kapasitas dan skala organisasi lokal

PERSPEKTIF KOMUNITARIAN Menyamakan modal sosial dengan organisasi lokal seperti klub, asosiasi, kelompok masyarakat Memandang modal soaial inheren dalam masyarakat dan keberadaanya selalu bernilai positif bagi kesejahteraan komunitas Komuntas diasumsikan homogen sehingga akan mendapatkan keuntungan dari modal sosial tersebut.

PERSPEKTIF JARINGAN Menekankan pentingnya asosiasi vertikal dan horizontal di antara orang-orang dan relasinya dengan organisasi lain Mengoperasikan dua sifat penting modal sosial, yaitu: ikatan dan jembatan memperkuat ikatan dalam satu komunitas, memperkuat hubungan antar komunitas Efek negatifnya, komunitas yang kuat modal sosialnya (ikatannya) akan memperdaya/mengucilkan komunitas yang lemah Negara dengan tata kelola yang baik akan mampu menciptakan jembatan antar komunitas yang erat sehingga tercipta kemakmuran ekonomi dan ketertiban sosial (social order) Negara dengan tata kelola yang tidak baik, masyarakatnya akan miskin dan sering konflik Dalam keadaan sosial order yang lemah, kelompok yang kuat akan mendominasi, sehingga yang lemah harus berkoalisi untuk meningkatkan posisi tawar

PERSPEKTIF JARINGAN Negara kuat Jembatan modal sosial level rendah Pengucilan/konflik konflik Kesejahteraan sosial dan ekonomu Penyelesaian Jembatan modal sosial level tinggi KOMPLEMENTER SUBSTITUSI Negara lemah

KONTROVERSI MODAL SOSIAL 1) Pertama,apakah modal sosial aset kolektif atau indivdiu pada tataran publik, mosos bercampur dengan norma, kepercayaan dan barang publik lain 2) Kedua, apakah mosos klosur atau jaringan. Klosur diartikan sebagai ikatan penghubung yang memungkinkan norma berjalan dengan baik (Coleman, 1988). Bordieu melihat mosos sebagai investasi dari anggota kelomok yang dominan untuk mempertahkan dominasinya 3) Ketiga, mosos sebagai sumberdaya struktur sosial mosos bukan entitas tunggal melainkan terdiri dari banyak entitas yang berisi struktur sosial dan mosos memfasilitasi tindakan tertentu dari individu dalam struktur tersebut. 4) Keempat,kontroversi pengukuran mosos sering diukur secara kualitatif dengan mengkuantifikasinya melalui indikator-indikator kualitatifnya.

KONTROVERSI MODAL SOSIAL Isu Isi Masalah Aset kolektif atau individu Klosur atau jaringan terbuka Fungsional Modal sosial sebagai aset kolektif Kelmpok harus tertutup dan rekat Diindikasikan melalui efeknya terhadap tindakanm tertentu Membaur dengan normal, adat dll Visi kelas masyarakat dan ketiadaan mobilitas Sebab ditentukan oleh efeknya Pengukuran Tidak dapat dikuantifikasi Heuristik tidak boleh salah Sumber : Lin, 2001 dalam Yustika 2006

KONSEKUENSI MODAL SOSIAL 1) Pertama, ikatan yang terlalu kuat akan mengabaikan atau membatasi pihak luar untuk mendapatkan peluang yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi 2) Kedua, sangat mungkin beberapa individu dalam kelompok bersikap dominan karena penguasaan aksesnya terhadap sumberdaya informasi 3) Ketiga, selalu ada dilema antara solidaritas komunitas dan kebebasan individu 4) Keempat, bisa teradi solidaritas kelompok dibangun berdasarkan pngalaman bersama membangun kekuatan untuk melawan pihak yang dominan

APLIKASI MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN (1) 1) Keberhasilan Prof. Yunus mengembangkan Grameen bnk karena diawali dengan menanamkan kepercayaan dan apresiasi kepada kelompok miskin. Kepercayaan dan apresiasi merupakan modal sosial 2) Keberhasilan Pengelolaan irigasi di Bali didasarkan awig-awig yang merupakan aturan lokal masyarakat Bali 3) Hasil studi menunjukan bahwa BPR di Bali sedikit mengalami kredit macet karena masyarakat Bali percaya dengan moksa dan karma phala. a) Moksa percaya bahwa manusia akan mengalami reinkarnasi dalam bentuk lain sesuai dengan kebaikan/keburukannya b) Karma phala keyakinan bahwa orang akan mendapatkan hukuman sesuai dengan keburukan yang dilakukannya

APLIKASI MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN (2) 1) Keberhasilan Hasil penelitian Tang yang mebandingkan 47 pengelolaan irigasi di berbagai negara, menunjukan bahwa pengelolaan irigasi secara tradisional berdasarkan atas keprcayaan dan aturan lokal lebih efektif daripada pengelolaan irigasi oleh pemerintah (self governing system) 2) Pengelolaan daerah penangkapan ikan di Sungai di daerah Sumatera yang dikenal dengan sebutan Lubuk Larangan efektif karena dibangun atas dasar kepercayaan dan nilai-nilai lokal 3) Bangsa Yahudi dapat mengusasi dunia karena menguasai informasi dan mengelola informasi tersebut untuk kepentingan kelompoknya 4) Pedagang/suplayer akan mudah mengirimkan barang ke pasar induk jika sudah mengenal pimpinan informal di pasar tersebut

APLIKASI MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN (3) 1) China dapat menguasai pasar global dikarenankan orang china yang ada di berbagai negara masih merasa sebagai satu saudara sehingga mereka memiliki dan memelihara akses satu sama lain 2) Kekerarabatan sesama orang minang, Madura, Batak, Melayu, Banjar di perantauan sangat kuat sehingga mereka dapat saling membuka dan memudahkan akses informasi untuk keperluan bisnis. 3) Transaksi dengan orang arab akan mudah jika menggunakan bahasa arab dan menggunakan istilah-istilah arab; demikian juga dengan orang china akan mudah jika kita mengenal bahasa dan budaya china