BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. berusaha mendirikan sekolah sendiri yang muridnya dari para tentara pelajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

a. Keadaan Gedung Kondisi gedung sekolah dalam keadaaan baik meskipun ada beberapa ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Bangunan gedung yang

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

1) Identitas Sekolah

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

MAN DARUSSALAM CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB II LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

Kemudiantujuandari PPL itusendiriadalahdiantaranyasebagaiberikut:

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. ABSTRAK... ii. PERSEMBAHAN... iii. MOTTO... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Kartika III-I Banyubiru berdiri pada tanggal 1 Juli Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013 :

masuk sekolahpun semakin rendah dari ketentuan yang ada. Orangtua

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

Lampiran 1: Pedoman Wawancara untuk Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

A. Analisis Situasi 1. Profil Sekolah

Struktur Kurikulum 2013 MI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya. Tuhan turut campur tangan memberkati program ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung

FORMULIR VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA EMIS RA/MADRASAH. Nama Madrasah : NSM : Alamat : : Desa/Kel : Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

No Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas Ruang Guru 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1

d. Masjid dan Tempat Ibadah

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FORMULIR VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENERIMA BSM. Nama Madrasah : NSM : Alamat : : Desa/Kel : Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BREBES SMA NEGERI 1 BUMIAYU website :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

b. Unit Laboratorium Multimedia

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

a. Mendapat inovasi dalam kegiatan kependidikan. b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kependidikan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK. 2. Lokasi : Jalan Patuha Bandung. : Perumahan penduduk. : Bangunan kantor, perumahan. : Bangunan kantor, hotel, pabrik kue

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

Lampiran 1 KUISIONER APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PROMOSI SEKOLAH SMP CENDERAWASIH I JAKARTA SELATAN

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri. 3. Alamat Rumah : Ds. SijaroTurunrejo Rt. 06 Rw. 02, Kec. Brangsong, Kab. Kendal

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Menjadi Sekolah Berprestasi, Berkarakter, Religius, dan Berwawasan Lingkungan. Humas78

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

Transkripsi:

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Surabaya terletak ditengah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pada bulan April 1949 ada beberapa tokoh pendidikan di Surabaya berusaha mendirikan sekolah sendiri yang muridnya dari para tentara pelajar yang telah meninggalkan sekolah. Tokoh-tokoh itu antara lain : Ds. Iskandar, RH. Ruslan Wongsokusumo, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Noto Amiprojo Mereka sepakat mendirikan sekolah lanjutan melalui Yayasan Dr. Sutomo dengan pengurus : 1. Ketua : Ds. Iskandar 2. Sekretaris : RH. Ruslan Wongsokusumo 3. Bendahara I : Mr. Iskaq Cokrohadisuryo 4. Bendahara II : Noto Amiprojo 5. Anggota : Prof. Dr. Zainal, R. Puger, R. Soehardi Notodipuro Karena Ds. Iskandar mempunyai hubungan luas dengan instansi pemerintah pendudukan Belanda, maka mereka berhasil mendapat izin mendirikan sekolah yaitu : SMA Dr. Sutomo, yang sebelumnya disebut Sekolah Tengah dan Tinggi, kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Tinggi dan akhirnya menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). 90

91 SMP Dr. Sutomo SMA Dr. Sutomo pertama-tama menempati GNI Jalan Bubutan, kemudian pindah ke gedung STM Jalan Patua dan akhirnya menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 Surabaya, lalu bagaimana SMA Negeri 1 Surabaya berdiri pada tanggal 1 April 1950? Setelah SMA Dr. Sutomo berdiri, murid-muridnya sendiri dan para pelajar pejuang yang dengan sendirinya identitasnya dirahasiakan, bahwa mereka merupakan pejuang, sehingga dapat belajar dengan aman. Sejak SMA Dr. Sutomo diizinkan menempati di gedung yang sekarang ini, sebenarnya sudah ada sekolah yang didirikan oleh pemerintah pendudukan Belanda, yaitu : HBS. SMA Dr. Sutomo terbagi menjadi dua jurusan, yaitu : Jurusan Bahasa (Bagian A), dan Jurusan Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Bagian B) Yang menjadi Kepala Sekolahnya adalah R. Suhardi Notodipuro. Sejak Belanda meninggalkan Indonesia bulan September 1949, maka para pendiri SMA Dr. Sutomo berusaha memperjuangkan supaya ada pengakuan dari pemerintah Indonesia. Dan atas perjuangan Ketua Yayasan dan Kepala sekolah, maka pada tanggal 1 April 1950 SMA Dr. Sutomo diakui menjadi Sekolah Negeri yaitu SMA Negeri 1 Surabaya dengan Kepala Sekolah pertama R. Suhardi Notodipuro. Bersamaan dengan berdirinya SMA Negeri 1 Surabaya, pemerintah Indonesia mengoper alih sekolah Belanda yang ada di Surabaya, yaitu :

92 HBS menjadi SMA Negeri 3 Surabaya bertempat di Jalan Gentengkali 33 Surabaya, dan dipindahkan ke Jalan Panjangjiwo Surabaya. SMA Negeri 3 berubah menjadi SMPP dan akhirnya menjadi SMA Negeri 16 Surabaya. AMS dan VHO dilebur menjadi SMA Negeri 2 Surabaya yang menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 bersama-sama dengan SMA Negeri 1 Surabaya sampai sekarang. Pada tahun pelajaran 1952 / 1953, SMA Negeri 1 Surabaya membuka jurusan Sosial Budaya atau dikenal dengan Bagian C. Karena permintaan terlalu banyak, maka murid bagian C ditempatkan di gedung Jalan Prof. Dr. Mustopo yang sekarang menjadi SMA Negeri 4 Surabaya. Pada tahun pelajaran 1954 / 1955 antara SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Surabaya saling tukar jurusan. SMA Negeri 1 menyerahkan bagian B ke SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 2 menyerahkan bagian A ke SMA Negeri 1. Sehingga SMA Negeri 1 menjadi jurusan Bahasa atau bagian A dan SMA Negeri 2 menjadi SMA bagian B. Yang menjabat Kepala Sekolah R. Slamet. SMA Negeri 1 yang hanya bagian A ini berakhir pada tahun pelajaran 1963 / 1964. Sejak tahun pelajaran 1964 / 1965 tidak lagi SMA Negeri 1 bagian A tetapi menjadi SMA Negeri 1 Surabaya. Pada pertengahan September 1965 diputuskan, bahwa SMA Negeri 1 Surabaya dibubarkan dan didirikan dua sekolah baru yaitu SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 10 Surabaya. SMA Negeri 9 dipimpin oleh pimpinan sekolah yang dibubarkan yaitu : Sukardi Jojonegoro sedangkan SMA Negeri 10 dipimpin oleh Hasri Moeljo.

93 Selang beberapa tahun kemudian SMA Negeri 1 Surabaya dimunculkan kembali dan SMA Negeri 10 Surabaya dibubarkan. Sehingga jumlah SMA Negeri di Surabaya pada waktu itu hanya ada 9. B. Analisis Data A. KURIKULUM a. Untuk siswa kelas III yang masih menggunakan kurikulum 1994 beserta suplemennya, dilakukan penambahan jam pelajaran dari 46 jam per minggu menjadi 52 jam per minggu. b. Untuk siswa kelas X mulai tahun pelajaran 2004-2005 dilaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang untuk tahun pelajaran 2005-2006 sudah ada kelas XI. c. Penerapan jadwal maksimal 2 jam pelajaran per kelas. d. Pemantapan Mental dan Ketrampilan Teknis (PMK), Bagi siswa kelas III yang akan menghadapi UAS / UNAS dan SPMB diberi pengayaan berupa tambahan pelajaran sebanyak 6 jam seminggu, khusus untuk mata pelajaran yang di-unas-kan dan di- SPMB-kan pelaksanaannya dilakukan setiap pagi pada jam (06.40 s.d 07.25), dimulai pada bulan tahun ajaran baru 2005-2006 sampai dengan menjelang UAS / UNAS. Dalam program ini diterapkan strategi khusus, baik dalam penyajian materi, latihan soal, penilaiannya, maupun pembahasannya. e. Pelaksanaan Try Out (tes uji coba), untuk mendukung dan mengevaluasi keberhasilan PMK, secara periodik dan berkesinambungan dilakukan tes uji coba (try out) yang soal-soalnya

94 dibuat oleh para guru sesuai dengan standar atau kisi-kisi SPMB. Pelaksanaan dan pengadaan soal-soal ini dapat dilaksanakan oleh guru sendiri atau kerja sama dengan lembaga bimbingan belajar 1 (satu) minggu sebelum UAS dan 1 (satu) minggu sebelum UNAS. f. Program Pendalaman Materi dan Pengayaan, Program pendalaman materi dan pengayaan diperuntukkan bagi siswa kelas X dan XI yang dilaksanakan pada jam (06.40 s.d 07.25). dalam seminggu dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan Bahasa Inggris. g. Praktikum IPA, Untuk membekali dan memberikan latihan ketrampilan khusus bagi siswa kelas III, selain pada Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menerapkan metode eksperimen juga dikembangkan praktikum laboratorium pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa berpikir secara ilmiah dan komprehensif. Pelaksanaan praktikum laboratorium sebagian besar mengambil materi pendukung perguruan tinggi. Dengan praktikum ini diharapkan para siswa tidak asing lagi memasuki dan berada di perguruan tinggi jika harus mengadakan praktikum dan membuat pelaporannya. h. Penerapan Sistem Penilaian ala SPMB, Pada setiap latihan soal-soal, baik pada PMK, pendalaman materi dan pengayaan, maupun ulangan harian untuk mata pelajaran tertentu, siswa dibiasakan dengan menggunakan sistem penilaian dengan pengurangan nilai jika jawaban

95 salah. Dengan demikian diharapkan siswa dapat membiasakan diri berpikir kritis dan berhati-hati serta tidak mengembangkan pola pikir spekulatif. i. Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan, Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, jumlah jam pelajaran Pendidikan Agama ditambah dari 2 jam per minggu menjadi 3 / 4 jam perminggu, yang satu / dua jam bisa digunakan untuk praktik. j. Pelaksanaan program remidial disesuaikan dengan kebutuhan mata pelajaran masing-masing termasuk waktu yang disediakan. k. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan 5 (lima) hari, khusus hari Sabtu dilaksanakan program ekstrakurikuler. B. SARANA PRASARANA Komplek SMA Negeri 1 Surabaya dibangun di atas tanah seluas 600M 2 dengan gedung utama berlantai dua dan seluruh bangunannya seluas 7.298, 24 M 2. Lahan yang tidak digunakan untuk bangunan dipakai untuk sarana lapangan olahraga, parkir dan upacara bendera. Di samping itu sarana penunjang lainnya dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok ruangan yaitu ruang belajar dan ruang administrasi / ruang penunjang, antara lain : a) Ruang belajar : 18 ruang b) Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang c) Ruang guru : 1 ruang

96 d) Ruang kantor : 1 ruang e) Perpustakaan : 1 ruang f) Laboratorium : 5 ruang g) Ruang OSIS/ kegiatan OSIS : 1 ruang h) UKS : 1 ruang i) Ruang media : 1 ruang j) Ruang ibadah : 2 ruang k) Kantin : 1 ruang l) Aula : 1 ruang m) Ruang Koperasi OSIS : 1 ruang C. EKSTRAKURIKULER Sekolah ini memiliki sejumlah kegiatan ekstrakurikuler diantaranya : a) Bahasa Jepang, Mandarin, Arab b) Seni : Paduan Suara, Band, Teather c) SOC (Smasa Online Crew) d) Olahraga : Badminton, Tenis Meja, Bola Basket dan Bola Volley. e) KIR f) PMR g) PAPBRASSA h) RENANG i) SMASAPALA j) FUTSAL