BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 18 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PEKANBARU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan bersifat analitik dengan desain cross sectional untuk

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 1 TAHUN 1989 SERI : D 1

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT KUSTA

Uraian Tugas Rumah Sakit

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Jiwa Tampan Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dibangun pada Tahun 1980 beroperasi tanggal 5 Juli 1984, diresmikan pada tanggal 21 Maret 1987 oleh Bapak Menteri Kesehatan RI (Bapak dr. Soerwardjono Soejaningrat). Sejak Tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Tampan Daerah Tipe A dibawah Pemerintahan Provinsi Riau. Kemudian Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 disusun kembali struktur organisasinya. Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru mempunyai tugas pokok yaitu Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit khusus jiwa dan dapat di tugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan olwh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Rumah sakit Jiwa Tampan Pekanbaru menyelenggarakan fungsi: a. Pelayanan Jiwa pencegahan b. Pelayanan jiwa kesembuhan c. Pelayanan rehabilitas medic d. Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat e. Pelayanan system rujukan (system referral) 47

48 f. Penelitian dan pengembangan g. Administrasi umum dan keuangan h. Perencanaan dan pengendalian pelayanan kesehatan jiwa i. Pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa j. Pengelolaan sarana dan prasarana kesehatan jiwa Sesuai tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: a. VISI Visi yaitu cara pandang jauh kedepan, kemana dan bagaimana Rumah Sakit Jiwa Tampan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipati, serta prduktif. Guna mewujudkan kondisi dan kompetensi yang lebih baik dimasa yang akan datang, maka VISI Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai berikut: Terwujudnya Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan jiwa dan penanggulangan narkoba yang professional dan berbasis masyarakat terbaik se-sumatera tahun 2020. b. MISI Untuk dapat mewujudkan misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit Jiwa Tampan dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh diwaktu-waktu yang akan datang. MISI Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai berikut:

49 1. Mewujudkan system manajemen yang efektif dan efesien, trasparan dan akuntabel mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, serta evaluasi 2. Mewujudkan dan mengembangkan pelayanan dan keperawatan kesehatan jiwa, narkoba dan HIV/AIDS yang prima melalui pndekatan multi disiplin secara komperehensif, holistic, Paripurna, yang Profesional, mudah di akses dan berbasis masyarakat 3. Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan penelitan dalam bidang kesehatan jiwa untuk mewujudkan profesionalisme SDM 4. Mengembangkan dan meningkatkan SDM, sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Rumah Sakit Jiwa Tampan 5. Memberikan pelayanan kesehatan umum yang menunjang kesehatan jiwa, serta pelayanan yang dibutuhkan masyarakat 6. Memberikan pelayanan untuk tumbuh kembang anak, usia produktif, dan usia lanjut (geriatric) 1.1 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa Tampan 1. Lokasi Jl. HR. Subrantas KM. 12,5 Pekanbaru, Telp. 0761 63240 Fax. 0761 63239 2. Fasilitas 1) Unit gawat darurat terdiri dari: a. Poliklinik Jiwa Dewasa b. Poliklinik Jiwa Anak dan Dewasa

50 c. Poliklinik Gigi d. Poliklinik Psikologi e. Poliklinik Spesialis Anak f. Poliklinik Spesialis Kandungan g. Poliklinik Ketergantugan NAPZA h. Penyakit Dalam 2) Unit Rawat Inap a. Ruang Siak b. Ruang Kampar c. Ruang Sebayang d. Ruang Indragiri e. Ruang Kuantan f. Ruang Uvip 3) Instalasi Radiologi 4) Instalasi Laboratorium 5) Instalasi Farmasi 6) Instalasi Gizi 7) Instalasi Loundry 8) Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit. 1.2 Kontribusi Rumah Sakit Jiwa Tampan Bagi Masyarakat 1. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau disamping tugas pokoknya memberikan pelayanan kesehatan jiwa juga memberikan

51 pelayanan kesehatan gigi, gawat darurat, pemulihan ketergantungan NAPZA, dan konsultasi Psikolog dan lain sebagainya, serta mengembangkan pelayanan umum yang menunjang pelayanan kesehatan jiwa. 2. Kegiatan Praktek Bagi institusi di Provinsi Riau Rumah Sakit Jiwa Tampan merupakan lahan praktek dalam ilmu kesehatan jiwa 3. Lahan Penelitan Selain sebagai lahan praktek juga sebagai lahan penelitian bagi instansi pendidikan dan instalansi pemerintah. 1.3 Struktur Organisasi Dalam menjalankan tugas pokok, direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan membawahi secara langsung satu bagian dan tiga bidang kelompok jabatan fungsional. 1. Bagian Sekretariat Mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, memberikan informasi kepada masyarakat dan perencanaan pendidikan dan latihan. Untuk melaksanakan tugasnya bagian secretariat mempunyai fungsi: a. Mengelola administrasi umum b. Penyiapan program Rumah Sakit Jiwa

52 c. Pengelolaan administrasi keuangan d. Pengelolaan administrasi kepegawaian e. Pengelolaan perlengkapan rumah tangga dan humas Bagian Sekretariat membawahi: a. Sub Bagian kepegawaian b. Sub Bagian keuangan c. Sub Bagian umum dan perlengkapan d. Sub Bagian pelaporan dan informasi 2. Bidang Pelayanan Medik Mempunyai tugas menyusun bahan perumusan dan teknis pelaksanaan serta peningkatan mutu standar pelayanan kegiatan satuan kerja fungsional dalam kegiatan pelayanan medic. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas bidang pelayanan medic mempunyai fungsi: a. Penyiapan program dan pengembangan pelayanan medic b. Pengelolaan pelayanan medic jiwa c. Pengelolaan pelayanan rehabilitas jiwa d. Pelayanan rehabilitas medic penderita narkoba e. Pengelolaan pelayanan medic umum f. Pengelolaan sarana dan prasarana medic g. Pengelolaan rujukan dan kesehatan jiwa h. Penyusunan bahan laporan kegiatan pelayanan medic

53 Bidang pelayanan medic membawahi: a. Sub bidang SDM b. Sub bidang sarana dan prasarana medic 3. Bidang penunjang medic Mempunyai tugas, bahan, perumusan, perencanaan, dan teknis pelaksanaan kegiatan instalansi dalam kegiatan penunjang medic. Bidang penunjang medic membawahi: a. Sub bidang penunjang medic b. Sub bidang sarana dan prasarana pelayanan medic 4. Bidang Keperawatan Mempunyai tugas mengatur dan mengendali kegiatan pelayanan keperawatan dan peningkatan mutu usaha keperawatan. Bidang perawat membawahi: a. Sub bidang perawatan b. Sub bidang sarana dan prasarana perawatan c. Sub bidang etik keperawatan 5. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melaksanakan sebagai rumah sakit jiwa sesuai bidang keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari: a. Unit Pelaksana Fungsional. Unit Pelaksanaan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional selaku unit yang ditunjuk di antara pejabat fungsional yang mampu di lingkungan unit yang bersangkutan.

54 Unit Pelaksanaan Fungsional adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi. 1. Unit Gawat Darurat yang mempunyai tugas memberikan pelayanan medis jiwa dan medis umum yang bersifat gawat darurat. 2. Unit Rawat Jalan yang mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan dan perawatan secara fisik. 3. Psikologi dan psikiatrik baik dengan bantuan atau tanpa alat elektromedik dan memberikan penyuluhan/ bimbingan kesehatan jiwa untuk penderita rawat jalan yang datang dan atau memerlukan rujukan baik ke unit pelaksanaan fungsional maupun ke unsur pelayanan kesehatan linnya. 4. Unit Rawat Inap mempunyai tugas melaksanankan diagnose pengobatan dan perawatan untuk semua penderita jiwa yang dirawat menginap. 5. Unit kesehatan jiwa masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan gangguan jiwa penyukuhan kesehatan jiwa, memberika konsultasi kesehatan jiwa kepada pemuka masyarakat, mengadakan integrasi usaha kesehatan jiwa dalam usaja kesehatan masyarakat dan mengadakan kerja sama dengan instansi lain didalam menagulangimasalah kesehatan jiwa.

55 6. Unit Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi penderita gangguan jiwa yang meliputi seleksi, terapi kerja dan latihan kerja, resosialisasi, penyaluran dan pengawasan/ pengobatan lanjutan. b. Instalasi Instalasi adalah Fasilitas fisik yang menunjang kegiatan unit pelaksana fungsional, berada dibwah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang membawahi. Instalasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terdiri dari: 1. Instalasi Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan kegiatan laboratorium klink untuk keperluan diagnose yang dilakukan oleh tenaga/ pegawai dalam jabatan fungsional 2. Instalasi farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyimpanan, penyaluran obat-obatan, gas, medis, alat kedokteran, alat kesehatan bagi unit pelaksana fungsional yang memerlukan yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional 3. Instalasi dapur gizi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, penyediaan dan penyaluran makanan serta pengawasan gizi yang dilakukan oleh tenaga/ pegawai dalam jabatan funngsional 4. Instalasi rawat jalan mempunyai tugas melaksanakan, pengobatan dan perawatan secara fisik

56 5. Instalasi rawat inap mempunyai tugas melaksanakan diagnosa pengobatan dan perawatan untu semua penderita gangguan jiwa yang dirawat inap 6. Instalasi rekam medik secara teknis berada dibawah bidang pelayanan medic dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur medic dan keperawatan 7. Instalansi gawat darurat yang mempunyai tugas memberikan pelayanan medis jiwa dan medis umum yang bersifat gawat darurat 8. Instalasi radiologi yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan radiologi untuk keperluan diagnose yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional 9. Instalasi elektomedik mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat kesehatan dan alat kedokteran 10. Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit jiwa tampan mempunyai tugas. a. Pemeliharaan bangunan, instalasi listrik, instalasi air minum, instalasi gas dan telefon serta pebangunan sampah dan cairan buangan b. Pemeliharaan alat elektromedik dan peralatan listrik c. Melaksanakan penyuci hamaan alat kesehatan dan alat kedokteran d. Pemeliharaan kendaraan dan mesin

57 e. Satuan Pengawasan Intern 1. Satuan pengawasan intern adalah kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau 2. Satuan pengawasan intern ditetapkan oleh Direktur utama untuk masa kerja tahun 3. Dalam melaksanakan tugasnya, satuan pengawasan intern bertanggung jawab kepada Direktur utama f. Komite medic 1. Komite medic adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf medis fungsional 2. Komite medic berada dibawah dan bertanggung jawab kepada irektur medic dan keperawatan. 3. Komite medic mempunyai tugas membantu Direktur medic dan keperawatan menyusun standar pelayanan, memantau pelaksanaan, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staff medis fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

58 4. Dalam melaksanakan tugasnya komite medic dapat dibantu oleh panitia-panitia yang anggotanya terdiri dari staff medis fungsional dan atau tenaga profesi lainnya. g. Rekam Medic Rekam medic secara teknis berada dibawah bidang pelayanan medic dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan h. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Diklat) Diklat ditetapkan oleh Direktur pelayanan medic dan keperawatan dan berada di bawah bidang penunjang medic dan diklit. Dalam melaksanakan tugasnya diklat juga bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.

59 Gambar IV. 1 Struktur Organisasi DIREKTUR SEKRETARIS SUB.BAG. KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM & PERLENGKAPAN LAPORAN & INFORMASI SATUAN PENGAWASAN INTERN JABATAN FUNGSIONAL BID. PELAYANAN MEDIK BID. KEPERAWATAN BID.PENUNJANG MEDIK SUB.BID. SDM PELAYANAN MEDIK SUB.BID.SARANA & PRASARANA PELAYANAN MEDIK BID.SDM PENUNJAN G MEDIK SUB.BID SARANA & PRASARANA BID.PENUNJA NG MEDIK SUB.BID.SDM PERAWATAN SUB.BID. SARANA & PRASARANA PERAWATAN

47