Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH KONTRAK. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis DosenPengampu :Andy Kridasusila, SE, MM.

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM

PERBEDAAN ANTARA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MoU) DENGAN KONTRAK NO MEMORANDUM OF UNDERSTANDING KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pihak untuk saling mengikatkan diri. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali

HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM.

TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA. 2.1 Pengertian Perjanjian Kerjasama dan Tempat Pengaturannya

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan

KEDUDUKAN HUKUM DARI M.O.U DITINJAU DARI HUKUM KONTRAK

TANGGUNG JAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO) 1 Oleh : Cindi Kondo 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

Dr. Annalisa Y., S.H., M.Hum Program Magister Ilmu Hukum UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

URGENSI PERJANJIAN DALAM HUBUNGAN KEPERDATAAN. Rosdalina Bukido 1. Abstrak

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

HUBUNGAN HUKUM YANG MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM KONTRAK BISNIS. TOTOK DWINUR HARYANTO, SH MH Dosen Fakultas Hukum UNISRI Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. hukum antar manusia maupun badan hukum sebagai subjek hukum, yaitu

Sistematika Siaran Radio

BAB III TINJAUAN UMUM KONTRAK DAN PERJANJIAN. Perjanjian, adapun yang dimaksud dengan perikatan oleh buku III KUH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hukum tentang tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Asas asas perjanjian

PENTINGNYA KONTRAK BISNIS DAN PENYELESAIAN SENGKETA

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menimbulkan suatu hubungan hukum yang dikategorikan sebagai suatu

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat tidak memahami apa itu klausula baku,

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM SISTEM HUKUM KONTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sangat indah membuat investor asing berbondong-bondong ingin berinvestasi di

PENGIKATAN PERJANJIAN DAN AGUNAN KREDIT

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum.

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

HUKUM JASA KONSTRUKSI

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

pada umumnya dapat mempergunakan bentuk perjanjian baku ( standard contract)

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.

A. Pengertian Perjanjian. C. Unsur-unsur Perjanjian. B. Dasar Hukum Perjanjian 26/03/2017

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG. A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan hubungan atau pergaulan antar masyarakat memiliki batasan yang

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah kehendak untuk bersikap adil (recht ist wille zur gerechttigkeit).

Hukum Perikatan. Defenisi 4 unsur: Hubungan hukum Kekayaan Pihak pihak prestasi. Hukum meletakkan hak pada 1 pihak dan kewajiban pada pihak lain

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Istiana Heriani*

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HAK MILIK ATAS TANAH, HAK PAKAI ATAS TANAH, PERJANJIAN DAN NOMINEE

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

ASAS-ASAS DALAM HUKUM PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

Suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement)

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

BAB III TINJAUAN TEORITIS. bantuan dari orang lain. Untuk itu diperlukan suatu perangkat hukum demi

BAB II FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TUNTUTAN PEMBATALAN AKTA PERJANJIAN BANGUN BAGI DI KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Yang dimulai dari tahun 1998 karena pemerintahan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI. 2.1 Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Jual Beli

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tidak ada dirumuskan dalam undang-undang, tetapi dirumuskan sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan mereka. Para pihak ini berdiri berhadap-hadapan dalam kutub-kutub

KUASA JUAL SEBAGAI JAMINAN EKSEKUSI TERHADAP AKTA PENGAKUAN HUTANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 93 TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Ketentuan-ketentuan Umum Dalam Hukum Kontrak A. SOMASI l. Dasar Hukum dan Pengertian Somasi 2. Bentuk dan Isi Somasi

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

TINJAUAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ROYALTY RAHASIA DAGANG DALAM PERJANJIAN WARALABA

KONTRAK KERJA. Makalah. Igit Nurhidayat Oleh :

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, PERJANJIAN BAKU DAN KREDIT BANK Pengertian Perjanjian dan Dasar Hukumnya

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebenarnya tidak terdapat dalam KUHD maupun perundang-undangan lainnya, namun kita dapat

Transkripsi:

1 1 MASALAH KONTRAK DALAM PRAKTEK NOTARIS ( HUKUM KONTRAK ) 1 I 1 j I, DEVI KANTINI ROLASWATI Program Studi IImu Hukum Fakultas Hukum UPN" Veteran" Jakarta JI. RS Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan, Telp 021 7656971 Ext. 165 Pendahuluan Kebutuhan rnasyarakat akan jasa Notaris sebagai pernbuat akta sernakin rneningkat dalarn kehidupan sehart-hari, hal ini dikarenakan sernakin banyak orang atau badan usaha rnelakukan perjanjian atau kontrak yang dibuat secara tertulis yang dituangkan dalarn bentuk: akta notaris. oleh karena itu kontrak bisnis rnenjadi penting sebagai alat pernbuktian tertulis dalarn rnenjarnin pelaksanaan kontrak bisnis. Dalarn hal ini akan dikaji rnengenai peranan Notaris dalarn pernbuatan akta kontrak bisnis. penyebab terdapatnya potensi konflik berkaitan dengan Dalarn rnenjalankan pelaksanaan kontrak bisnis dan usahanya seseorang tidak lagi pengaturan klausula penyelesaian hanya rnengandalkan kepercayaan. sengketa dalarn akta kontrak bisnis 51

Bahwa peranan Notaris dalam pembuatan suatu akta kontrak bisnis adalah menerjemahkan transaksi bisnis yang hendak dilakukan oleh para Setiap kontrak yang dibuat oleh para pihak selalu ada kemungkinan berpotensi konflik, Perselisihan atau sengketa kadangkadang tidak dapat dihindari karena pihak dan dapat mengakomodasikan adanya kesalahpahaman, kepentingan pihak-plhak, sehingga memberikan jaminan atau kepastian secara hukum sampai dengan pelanggaran peraturan perundangundangan, ingkar janji, kepentingan yang berlawanan dan atau kerugian terealisasinya defenitif. kontrak bisnis secara Hal ini dimaksudkan pada salah satu pihak. Oi dalam pembuatan suatu kontrak sering muncul konflik antara para adalah kehendak pihak-pihak yang pihak yang terkait di dalamnya. Oi dituangkan dalam suatu akta Notaris benar-benar merupakan suatu perwujudan dari suatu akta yang berkekuatan hukum dan dapat untuk dijadikan sebagai bukti bagi pihak ketiga lainnya, dan juga merupakan suatu bukti yang terkuat untuk dijadikan sebagai suatu alat bukti di penqadllan. sinilah peran notaris dalam membuat suatu kontrak itu harus hati-hati dan mengerti keinginan dari para pihak. MASALAH PENULISAN Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah : 52

" Bagaimana peranan notaris mengatasi sengketa kontrak dalam menjalankan praktek notarisnya". TUJUAN PENULISAN 1. Untuk melengkapi syarat dari mata kuliah Hukum Kontrak Semester II Magister Kenotariatan Universitas Jayabaya 2. Untuk mengerti kedudukan notaris dalam mengatasi masalahmasalah kontrak bisnis sehingga memberikan kepercayaan positi bagi masyarakat..tinjauan PUSTAKA Para pakar banyak yang memberikan definisi tentang kontrak. Menurut penulis bahwa kontrak adalah kaidah/aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antar para pihak berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum untuk melaksanakan suatu prestasilobyek perjanjian.pengaturan umum tentang kontrak diatur dalarn KUHPerdata buku III. Asas hukum kontrak : 1. Asas kebebasan berkontrak yaitu asas yang membebaskan para pihak untuk: mengadakan perjanjian dengan siapapun, menentukan ISI perjanjian, pelaksanaan dan persyaratan, menentukan bentuknya mau tertulis atau cukup lisan. 2. Asas konsensualisme 3. Asas Pacta Sunt Servanda 4. Asas Itikad baik 5. Asas Kepribadian yaitu asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan membuat kontrak hanya untuk kepentingn persoon itu sendiri. Sumber hukum kontrak dalam Civil Law (Indonesia dan sebagian besar Negara Eropa) adalah Undang-undang, Perjanjian antar Negara, Yurisprudensi dan Kebiasaan. Sementara Amerika, Inggris (juga Negeri Persemakmuran) yang menganut system Common Law adalah Judicial OpinionlKeputusan Hakim, Statutory Law/perundangundangan, the Restatement (rumusan ulang tentang hukum dikeluarkan oleh Institut Hukum Amerika/ ALl), dan Legal commentary. 53

Syarat sahnya kontrak menurut KUHPerdata adalah : I. Sepakat: Tanpa paksaan, kekhilafan maupun pempuan, 2. Cakap dalam melakukan perbuatan hukum, 3. Mengenai hal tertentu, 4. Suatu sebab yang halal. Momentum terjadinya kontrak pada umumnya adalah ketika telah tercapai kata sepakat yang ditandai dengan penandatanganan kontrak sebagai bentuk kesepakatan oleh para pihak. Fungsi kontrak adalah demi memberikan kepastian hukum bagi para pihak. Agar mereka tenang dan mengetahui dengan jelas akan hak dan kewajiban mereka. Kontrak menurut penulis ada 2 macam yaitu Kontrak Nominaat atau bernama dan lnnominaat atau tidak bernama. Maksud dari kontrak Nominaat adalah bahwa kontrak tersebut telah dikenal dan diatur oleh KUHPerdata sedang Innominaat maksudnya adalah bahwa jenis kontrak tersebut belum dikenal dalam KUHPerdata dan pengaturannya diluar KUHPerdata. Sifat pengaturan buku III ini adalah terbuka (open) artinya dimungkinkan dilakukan suatu bentuk perjanjian lain selain yang telah diatur dalam KUHPerdata. Hal ini didasarkan pada asas kebebasan berkontrak sehingga seinng kebutuhan hidup manusia dalam memenuhi kebutuhannya ada saja suatu bentuk kontrak/perjanjian yang belum dikenal oleh KUHPerdata. Kontrak Nominaat contohnya adalah tentang jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, hibah dll. Sementara itu Innominaat adalah franchise, joint venture, kontrak rahim, leasing, belisewa, production sharing dll yang akan muncul sesuai perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan manusia. Penyusunan suatu kontrak bisnis meliputi beberapa tahapan sejak persiapan atau perencanaan sampai dengan pelaksanaan IS1 kontrak. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prakontrak a. Negosiasi; b. Memorandum of Understanding (MoU); c. Studi kelayakan; 54

d. Negosiasi (lanjutan). 2. Kontrak a. Penulisan naskah awal; b. Perbaikan naskah; c. Penulisan naskah akhir; d. Penandatanganan. 3. Pascakontrak a. Pelaksanaan; b. Penafsiran; c. Penyelesaian sengketa. Sebelum kontrak disusun atau sebelum transaksi bisnis berlangsung, biasanya terlebih dahulu dilakukan negosiasi awal. Negosiasi merupakan suatu proses upaya untuk mencapai kesepakatan dengan pihak lain. Dalam negosiasi inilah proses tawar menawar berlangsung. Tahapan berikutnya pembuatan Memorandum of Understanding (MoU). MoU merupakan pencatatan atau pendokumentasian hasil negosiasi awal tersebut dalam bentuk tertulis. MoU walaupun belum merupakan kontrak, penting sebagai pegangan untuk digunakan lebih lanjut di dalam negosiasi lanjutan atau sebagai dasar untuk melakukan studi kelayakan atau pembuatan kontrak. Setelah pihak-pihak memperoleh MoU sebagai pegangan atau pedoman sementara, barn dilanjutkan dengan tahapan studi kelayakan (feasibility study, due diligent) untuk melihat tingkat kelayakan dan prospek transaksi bisnis tersebut dari berbagai sudut pandang yang diperlukan misalnya ekonomi, keuangan, pemasaran, teknik, lingkungan, sosial budaya dan hukum. Hasil studi kelayakan llll diperlukan dalam menilai apakah perlu atau tidaknya melanjutkan transaksi atau negosiasi 1anjutan. apabila diperlukan, akan diadakan negosiasi lanjutan dan hasilnya dituangkan dalam kontrak. Dalam penulisan naskah kontrak di samping diperlukan kejelian dalam menangkap berbagai keinginan pihakpihak, juga memaharni aspek hukum, dan bahasa kontrak. Penulisan kontrak perlu mempergunakan bahasa yang baik dan benar dengan berpegang pada aturan tata bahasa yang berlaku. Dalam penggunaan bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing harus tepat, singkat, jelas dan sistematis. 55

Walaupun tidak ditentukan suatu format baku di dalam perundangundangan, dalam praktek biasanya penulisan kontrak bisnis mengikuti suatu pola umum yang merupakan anatomi dari sebuah kontrak, sebagai berikut : (1) Judul; (2) Pembukaan; (3) Pihakpihak; (4) Latar belakang kesepakatan (Recital); (5) Isi; (6) Penutupan. B. PERAN NOTARIS DALAM MASALAH KONTRAK Ketentuan-ketentuan Umum dalam Hukum Kontrak, yang harus diperhatikan para pihak pada saat terjadinya cidera janji pada kontrak :1 a. Somasi Diatur dalam pasal 1238 KUHPerdata dan 1243 KUHPerdata. Somasi adalah teguran dari si berpiutang (kreditur) kepada si berutang (debitur) agar dapat memenuhi prestasi sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati bersama. Somasi timbul karena debitur tidak melaksanakan prestasi sesuai yang diperjanjikan. b. Wanprestasi Adalah tidak terpenuhinya suatu prestasi oleh salah satu pihak. Dapat dikatakan wanprestasi jika sebelurnnya pihak berhutang telah diberi surat teguran atau somasi sebanyak minimal tiga kali. Tuntutan atas dasar wanprestasi dapat berupa: meminta pemenuhan prestasi dilakukan, menuntut prestasi dilakukan disertai ganti kerugian, meminta ganti kerugian saja, menuntut pembatalan perjanjian, menuntut pembatalan petjanjian disertai ganti kerugian. c. Ganti rugi Ganti rugi karena wanprestasi diatur dalam pasal 1243 hingga 1252 KUHPerdata. Ganti rugi ini timbul karena salah satu pihak telah wanprestasi atau tidak memenuhi isi petjanjian yang telah disepakati bersama. Ganti kerugian yang dapat dituntut berupa: kerugian yang telah nyata-nyata diterima, kerugian berupa keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh (ditujukan kepada bungabunga). 1. Syahmin, Hukum Kontrak Internasional, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, halo 15 d. Keadaan memaksalforce majeur Diatur dalam pasal 1244 KUHPerdata dan 1245 KUHPerdata. Ketentuan ini memberikan kelonggaran kepada 56

debitur untuk tidak melakukan penggantian biaya, ganti kerugian ataupun bunga kepada kreditur oieh karena suatu keadaan yang berada diluar kekuasaanya dalam upayanya melakukan prestasi. Peranan Notaris dalam pembuatan suatu akta kontrak bisnis adalah menerjemahkan transaksi bisnis yang hendak dilakukan oieh para pihak dan dapat mengakomodasikan kepentingan pihak-pihak, sehingga memberikan jaminan atau kepastian secara hukum sampai dengan terealisasinya kontrak bisnis secara defenitif Hal ini dimaksudkan adalah kehendak pihak-pihak yang dituangkan dalam suatu akta Notaris benar-benar merupakan suatu perwujudan dari suatu akta yang berkekuatan hukum dan dapat untuk dijadikan sebagai bukti bagi pihak ketiga lainnya, dan juga merupakan suatu bukti yang terkuat untuk dijadikan sebagai suatu alat bukti di pengadilan. Setiap kontrak yang dibuat oleh para pihak selalu ada kemungkinan berpotensi konflik, Perselisihan atau sengketa kadang-kadang tidak dapat dihindari karena adanya kesalahpahaman, pelanggaran peraturan perundang-undangan, ingkar janji, kepentingan yang beriawanan dan atau kerugian pada salah satu pihak. Sumber konflik yang senng menjadi pemicu timbulnya sengketa adalahr' itikad tidak baik dari salah satu pihak, kekeliruan menafsirkan kalimatkalimat dalam kontrak, Force Majeure. wanprestasi, masalah moneter, waktu dan masaiah ketentuan denda. Dalam suatu kontrak, ada pasal atau bagian dari pasal yang 2. J. Satrio.Hukum Perikatan: Perikatan Pada Umumnya.Bandung. A1urnni. 1999. Hal 24 mengatur suatu hal tertentu yang bersifat "spesial" berkaitan dengan kemungkinan peristiwa yang tidak dikehendaki oleh para pihak yang terjadi dikemudian hari. Oleh karena itu, perlu diatur klausula penyelesaian sengketa dalam kontrak bisnis. Cara yang ditempuh oleh para pihak dalam menyelesaikan konflik ini biasanya adalah diselesaikan secara 57

kekeluargaan (musyawarah), apabila tidak berhasil, masalah dapat diselesaikan melalui prosedur hukum yang berlaku. Baik berupa peradilan (litigasi); dan di luar peradilan (nonlitigasi) atau Alternative Dispute Resolution (ADR). Peran Notaris dalam pembuatan suatu akta kontrak bisnis benar-benar dapat mengakomodir kepentingan pihakpihak, disamping itu karena kontrak bisnis itu meliputi berbagai hal sehubungan dengan era globalisasi saat ini maka disarankan agar para Notaris untuk tetap menambah ilmu pengetahuan terutama sekali yang berhubungan dengan hukum kontrak bisnis. Tugas Notaris sebelum pembuatan suatu akta benar-benar mengenal dan memahami maksud dari para pihak, sehingga semua konflik yang akan timbul telah dapat diantisipasi dan semua keinginan para pihak dapat diakomodasi di dalam akta dimaksud, dengan demikian kekuatan keotentikan dari akta Notaris itu tetap terjaga dimanapun dan dalam kondisi apapun. Para pihak dalam hal penyelesaian sengketa yang mungkin timbul untuk tetap mengutamakan musyawarah dan mufakat, dan kalaupun tidak dapat diselesaikan juga diambil penyelesaian secara nonlitigasi dengan maksud untuk mengurangi biaya :dan waktu yang lama dibandingkan dengan penyelesaian secara litigasi (pengadilan). PENUTUP KESIMPULAN Sudah menjadi pnnsip bahwa suatu kontrak atau perjanjian mengikat para pembuatnya dan berlaku sebagai undang-undang, Prinsip tersebut bukan hanya ditegaskan dalam pasal 1338 KUH Perdata. Perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak sebagaimana tercantum dalam surat kontrak mengikat para pihak dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang patuh pada kontrak tersebut. Bagi para pihak yang akan membuat atau mengadakan suatu perjanjian kontrak terlebih dahulu memahami dasar-dasar perjanjian. Peran notaris disinilah sebagai pejabat umum yang membuat akta kontrak berwenang 58

memberikan masukan dan pengertian kepada para pihak sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan terlaksananya tujuan suatu kontrak. SARAN Bagi para pihak minimal membaca dan mengerti akan kontrak yang akan ditanda tangani sehingga jelas akan hak dan kewajiban kedua belah pihak untuk mengikatkan dirinya dalam berkontrak. Tugas Notaris sebelum pembuatan suatu akta benar-benar mengenal dan memahami maksud dari para pihak, sehingga semua konflik yang akan timbul telah dapat diantisipasi dan semua keinginan para pihak dapat diakomodasi di dalam akta dimaksud, dengan demikian kekuatan keotentikan dari akta Notaris itu tetap terjaga dimanapun dan dalam kondisi apapun DAFTAR PUSTAKA J. Satrio.HukumPerikatan: PerikatanPad aumumnya. Bandung.Alumni.l 999 Syalunin, Hukum Kontrak Internasional, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006 Subekti,SH dan R.Tjitrosudibio.Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.Pradnya Paramita.Jakarta.1986 Hukum Perjanjian.Intermasa. Jakarta 5 1979 59