TO BE KALENDER SERTIFIKASI 2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
KALENDER SERTIFIKASI 2016 KALENDER REFRESHMENT 2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERBANKAN

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Sertifikasi Manajemen Risiko

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

(Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas)

Pada kesempatan ini, Saya atas nama IBI akan menyampaikan tentang bagaimana kesiapan IBI dalam menghadapi MEA 2015 dan ABIF 2020.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Edisi 2, Juni 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERAL BANKING TINGKAT II Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI

Jakarta, Agustus Kepada Yth. Bapak/Ibu Pengurus dan Pejabat Bank Umum (Pemegang Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko) Di Tempat.

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

Pedoman Pendaftaran Ujian Tertulis Perorangan

PENERIMAAN CALON PEGAWAI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/19/PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2014

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Pendaftaran Ujian Tertulis (Pendaftaran Kelompok)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN LEVEL 1

PERATURAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO NO: 1 / 1 / PBSMR / 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING BPR

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusdiklat BPS. J. Bambang Kristianto,MA,M.Sc. Pedoman Diklat Jarak Jauh Statistik Dasar Tahun

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/5/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN SERTIFIKASI TRESURI DAN PENERAPAN KODE ETIK PASAR

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan

DIKLAT KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI PROFESI ASISTEN KEBUN DAN ASISTEN KEPALA KEBUN KELAPA SAWIT

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES KUALIFIKASI III : T E L L E R

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah

SERTIFIKASI KOMPETENSI DI BIDANG LOGISTIK. Yukki Nugrahawan Hanafi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/5/PBI/2017 TENTANG SERTIFIKASI TRESURI DAN PENERAPAN KODE ETIK PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN LEVEL 2

No.8/ 23/DPbS Jakarta, 20 Oktober SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI AUDIT INTERN BANK Tingkat Audit Supervisor Kualifikasi Sertifikat V KKNI

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

, tanggal.. Perihal: Permohonan Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi di Bidang BPRS.

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN LEVEL 4

- 4 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERAL BANKING TINGKAT II Kualifikasi Jabatan Kepala Cabang Sertifikat V KKNI

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

A. Tujuan dan Manfaat

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua. 08 Desember 2016

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lembaga Sertifikasi Profesi APLIKASI ASURANSI DAN MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSP AAMAI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN LEVEL 5

Tatacara Registrasi Online dan Computer Based Ujian Kecakapan Profesi Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (Waperd)

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERAL BANKING TINGKAT I (OFFICER) KUALIFIKASI SERTIFIKAT IV KKNI

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 79 /POJK.04/2017 TENTANG PENDAFTARAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI BIDANG PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

Formulir Pendaftaran Peserta Pendidikan Auditor Hukum


PEDOMAN UJIAN PROFESI & SERTIFIKASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Transkripsi:

TO BE KALENDER SERTIFIKASI 205 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERBANKAN

Kata Pengantar Dengan semakin tumbuh berkembangnya dampak globalisasi maka profesionalisme dalam industri perbankan memerlukan sumber daya manusia yang kompeten, yaitu yang meliputi atitude, skill dan knowledge. Kompetensi menjadi sesuatu yang mutlak mengingat tantangan bankir di masa depan akan semakin berat, terutama disebabkan oleh meningkatnya intensitas persaingan yang menuntut perbankan untuk menyediakan jasa/produk yang semakin kompleks dan berisiko, serta adanya pengaruh faktor-faktor global seperti perlunya melakukan adopsi international best practices serta era globalisasi yang memudahkan masuknya investor asing baik dari aspek permodalan maupun aspek Sumber Daya Manusia / ekspertise. Untuk itulah Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai satu-satunya wadah bagi para bankir, melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) selalu berupaya untuk dapat meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme para bankir di Indonesia agar mampu bekerja dengan baik dan bersaing dengan bankir asing dalam berbagai situasi yang dihadapi oleh bisnis perbankan. IBI telah mencanangkan dalam program kerjanya untuk dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi bankir, agar tidak terjadi kesenjangan antara bankir lokal dengan bankir asing antarsatu bank dengan bank yang lain dan antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Dalam upaya mencapai visi asosiasi IBI yaitu untuk meningkatkan profesionalisme bankir Indonesia bertaraf internasional maka diperlukan antara lain; standar baku kompetensi kerja agar terciptanya kesetaraan kemampuan profesi bankir seluruh indonesia dan peningkatan profesionalisme bankir Indonesia berstandar Internasional. Dalam upaya mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam industry perbankan IBI telah mempersiapkan strategi antara lain sbb:. Dalam tanggal 26 Oktober tahun 2006 IBI bersama dengan asosiasi industry dan asossiasi profesi perbankan mendirikan LSPP dengan tujuan Terciptanya institusi yang membawahi kegiatan pemberian sertifikasi profesi perbankan tidak terbatas pada penyusunan segala sesuatu yang berkaitan dengan sertifikasi profesi perbankan. Meningkatkan peran bankir yang berintegrasi tinggi, profesional dan mempunyai kepedulian besar terhadap pembangunan nasional. Menunjang terciptanya industry perbankan yang menganut prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku demi terpeliharanya citra perbankan Indonesia. Memastikan adanya sertifikasi standar profesi bankir untuk menjaga kompetensi profesi perbankan yang diterima oleh masyarakat dan perbankan Indonesia. 2. Dalam tahun 2007 IBI bersama asosiasi perbankan dan asosiasi profesi bankir lainnya melakukan kajian pemetaan terhadap kompetensi profesi bankir di Indonesia dengan hasil sebagai berikut: Ada 3 bidang kompetensi dalam industry perbankan yaitu; Intern Bank, Wealth, Dealer, Manajemen Risiko,,,,, Sales & Marketing, Finance & Accountingt, Legal &, Information Technology dan Human Resources. Dari ke 3 bidang kompetesi tersebut disepakati akan dilakukan sertifikasi terhadap 9 bidang kompetensi yaitu; Intern Bank, Wealth, Dealer,,,, dan Funding & Services. ii Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

3. Mendorong uji Kompetensi secara lebih intensif melalui peningkaan program pelatihan, pengembangan aliansi dengan mitra strategis dan melakukan benchmark dengan internasional best practice. 4. Memberikan gelar profesi kepada pemegang sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPP. Sampai dengan akhir bulan Oktober tahun 204, kinerja LSPP dapat disampaikan perkembangan sbb :. Jumlah standar kompetensi kerja nasional Indonesia sudah dapat diselesaikan sebanyak 9 bidang kompetensi seperti yang direncanakan IBI. 2. LSPP mulai melakukan sertifikasi pada tahun 2008 untuk bidang Internal, dan sampai dengan tanggal 3 Oktober 204 telah dilakukan sertifikasi sebanyak 6 bidang kompetensi yaitu Intern Bank, Dealer, Wealth, dan dan sejak tahun 2008 sampai dengan 3 Oktober 204 program sertifikasi profesi perbankan telah diikuti oleh 69.635 peserta. Sedangkan untuk 3 bidang kompetensi lainnya (, dan ) belum ada realisasinya, karena lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) baru diterima pada bulan September 204. 3. Jumlah asesor untuk 6 Bidang kompetensi per 3 Oktober 204 tercatat sebanyak 78 asesor. 4. Tempat Uji Kompetensi (TUK) tersebar dibeberapa propinsi diseluruh Indonesia, dan per 3 Oktober 204 tercatat sebanyak 64 TUK. 5. Rincian peserta program sertifikasi sampai dengan tanggal 3 Oktober 204 adalah sebagai berikut: Realisasi Sertifikasi per 3 Oktober 204 Bidang Sertifikasi Realisasi Sertifikasi s/d tahun 203 per 3 Okt 4 Total Intern Bank 35 8 333 2 Wealth 26 7 43 3 Dealer 45 70 485 4 995.484 2.479 5 Manajemen Risiko 52.892 2.743 65.635 6 / Kepatuhan 0 203 203 7 0 0 0 8 0 0 0 9 0 0 0 Jumlah 54.643 4.635 69.278 Sertifikasi Kompetensi Kerja, saat ini sudah menjadi pembahasan publik dan dibicarakan dalam berbagai mass media, dan perusahaan / industry. Disamping itu industri sebagai user melalui lembaga pendidikan telah mulai menyiapkan pelatihan / training bagi pegawainya untuk mengikuti program sertifikasi. Demikian pula pihak perguruan tinggi / universitas sudah mulai menyesuaikan kurikulumnya untuk menyesesuaikan dengan materi kompetensi kerja agar lulusannya selain mendapatkan sertifikat akademisi (D3, S, S2, S3) juga mendapatkan sertifikat kompetensi kerja dari lembaga sertifikasi yang berwenang. Namun demikian, masyarakat masih banyak mempertanyakan, apakah sertifikasi kompensi kerja itu perlu, dan kalau perlu apa nilai tambah Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi iii

yang akan diperoleh, hal ini karena program sertifikasi kompetensi kerja belum tersosialiasi kepada user dengan baik. Sehingga saat ini kompetensi kerja masih banyak memerlukan campur tangan dari regulator, berupa ketentuan dari regulator yang mewajibkan program sertifikasi dan memberikan sanksi bagi perusahaan atau pejabat yang tidak memiliki sertifikat kompetensi kerja yang diwajibkan. Idealnya program sertifikasi datang dari industri dan para profesional yang harus melengkapi dirinya dalam memenuhi kompetensi kerja sesuai yang dipersyaratkan oleh perusahaan / industri. Sesuai Undang2 Ketenagakerjaan No. 3 tahun 2003 pasal 8 dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak untuk mendapatkan pengakuan kompetensi kerja, dan dalam Pedoman Badan Nasional Sertifikasi (BNSP) No. 0005 batasan kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Adapun maksud dan tujuan program sertifikasi adalah memberikan pengakuan kompetensi kerja yang diakui oleh user, yaitu perusahaan / industri kepada pekerja / profesional, melalui proses asesmen yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi yang berwenang. Pemegang sertifikat ibaratnya telah memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) untuk menjalankan profesinya, yaitu telah kompeten dalam pengetahuan (knowledge), terampil dalam praktek (skill) dan mematuhi kode etik (attitude). Adapun tujuan sertifikasi secara umum antra lain adalah sebagai berikut :. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan produk atau jasa. 2. Membantu memastikan dan memelihara kompetensi untuk meningkatkan percaya diri tenaga profesi. 3. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya. 4. Membatu tenaga profesi dalam mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri. 5. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi. 6. Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara 7. Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja 8. Secara lebih spesifik program sertifikasi kerja mempunyai beberapa manfaat, baik bagi profesional pemegang sertifikat maupun bagi perusahaan atau industri sebagai user. Adapun manfaat bagi bankir dan industri perbankan antara lain sebagai berikut: Manfaat bagi prefesional pemegang sertifikat:. Dapat memilih program sertifikat kompetensi kerja sesuai bidang profesi yang dipilih dan meningkatkan akses untuk berkembang. 2. Memudahkan dalam meyakinkan atas kompetensi kerja yang dimiliki kepada perusahaan / industri dan jenjang karir yang lebih baik. 3. Meningkatkan nilai jual sesuai profesi yang telah dipilih. 4. Meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalankan profesinya dan berkompetensi di pasar tenaga kerja. Manfaat bagi perusahaan / industri:. Memudahkan dalam menyusun job description, materi pelatihan / training yang diperlukan dan penilaian kinerja. 2. Sebagai salah satu faktor penting dalam rangka recruitment, mutasi dan promosi. 3. Dengan menempatkan pegawai yang kompeten, perusahaan dapat iv Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

meningkatkan effisiensi dan mampu bersaing dengan pesaing bisnisnya. 4. Meningkatkan loyalitas pegawai kepada perusahaan atau profesinya. Seperti yang telah disebutkan diatas, sebagai asosasi industri perbankan dalam menyiapkan bankir yang kompeten, IBI telah menyusun 9 (sembilan) peta kompetensi kerja dibidang perbankan yang wajib diambil oleh profesional dibidang perbankan, yaitu Intern Bank, Wealth, Dealer,,,, dan dan bersama asosiasi industri perbankan, Persatuan Bank-Bank Nasional (Perbanas) telah meyiapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang menguraikan keterampilan dan pengetahuan yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja / industri, sebagai materi uji program sertifikasi dan mendirikan LSPP untuk menyiapkan tenaga perbankan yang kompeten dan berintegritas tinggi. Dalam tahun 204, tagline yang kami canangkan adalah: be a competent banker memberikan kesempatan dalam jenjang karir dan financial yang lebih baik. Hal ini yang kami jadikan dasar dalam memilih tagline dalam kalender sertifikasi tahun 205, yaitu: Are you ready to be a global competent banker Akhir kata, kami ucapkan selamat berkarir dan sukses selalu Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan memasuki persaingan global dengan akan diimplementasikannya Asean Free Trade Agreement (AFTA) ditahun 205 untuk sektor Ekonomi dan 2020 untuk sekfor Perbankan, tidak ada pilihan bagi perusahaan untuk segera menyusun program pelatihan / training sesuai peta kompetensi perbankan dan mengirimkan pegawainya dalam program sertifikasi kompetensi kerja untuk mendapatkan pengakuan kompetensi kerja perbankan yang diakui oleh industri perbankan. Untuk mendukung pegawai yang kompeten, perusahaan sudah seharusnya memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah memiliki sertifikat kompetensi kerja dalam bentuk Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi v

PROSEDUR PENDAFTARAN UJI KOMPETENSI vi Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

. Calon peserta uji harus mengisi Formulir APL 0 (data asesi) dan APL 02 (self asesmen) dan harus dilakukan sendiri dan ditandatangani oleh asesi secara lengkap dan benar, agar asesi bisa memahami esensi pengisian dalam formulir dimaksud. 2. Asesi yang dapat mengikuti uji kompetensi adalah asesi yang telah melengkapi dokumen sesuai persyaratan yang ditentukan. Dalam hal dokumen belum lengkap maka keikutsertaan peserta uji akan kami tunda pada periode berikutnya setelah melengkapi kekurangan dokumennya. Dokumen yang harus dilengkapi sesuai dokumen yang tercantum dalam APL 0. Khusus untuk CV, data yang diperlukan minimal memuat data sebagai berikut : Data Pribadi. Riwayat Pendidikan (Formal Education). Pendidikan Lainnya (Informal Education). Riwayat Pekerjaan. Organisasi diluar Pekerjaan (apabila ada). Penghargaan / Tanda jasa yang penah diperoleh (apabila ada). Referensi (apabila ada). 3. Pendaftaran dan pengiriman formulir / dokumen dilaksanakan sebagai berikut: a. Formulir APL 0 dan APL 02 menggunakan versi yang terbaru dengan mengunduh / download dari website: www.lspp.or.id b. Surat pendaftaran beserta daftar nama peserta sudah kami terima paling lambat H-0. c. Formulir / dokumen asesi telah kami terima paling lambat H-5. Apabila formulir / dokumen kami terima setelah H-5, maka pelaksanaan ujinya akan kami tunda dan diikut sertakan pada periode uji berikutnya. d. Perubahan jadual dan pembatalan uji hanya akan kami layani apabila surat permohonan telah kami terima paling lambat H-5. Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

TATA TERTIB uji kompetensi METODE : UJI WAWANCARA. Peserta uji berpakaian rapi dan sopan, dilarang memakai kaos oblong, sandal dan celana pendek. 2. Peserta diwajibkan membawa identitas diri (KTP/SIM/Pasport) yang masih berlaku untuk registrasi dan absensi. 3. Datang 5 menit sebelum uji dilaksanakan. 4. Membawa dokumen yang diperlukan, termasuk dokumen hasil kerja. 5. Melakukan interview dengan asesor / penguji secara tertib. 6. Menandatangani rekomendasi hasil uji pada formulir ASC-0. METODE : UJI TERTULIS SEBELUM UJI BERLANGSUNG:. Peserta uji berpakaian rapi dan sopan, dilarang memakai kaos oblong, sandal dan celana pendek. 2. Peserta diwajibkan membawa identitas diri (KTP/SIM/Pasport) yang masih berlaku untuk registrasi dan absensi. 3. Tempat duduk peserta telah ditentukan dan telah disediakan alat tulis di meja masingmasing. dengan memberi tanda silang (X) atau mengarsir pada kotak yang tersedia. Cara pengisian akan dipandu oleh pengawas uji. 5. Selama uji berlangsung peserta tidak diperkenankan keluar ruangan, kecuali setelah mendapatkan ijin dari pengawas uji. 4. Peserta akan menerima lembar jawaban komputer (LJK), dan cara menjawab soal 2 Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

PADA SAAT UJI BERLANGSUNG:. Pengawas uji akan mengumumkan waktu dimulai dan selesainya uji dan lembar soal boleh di corat coret. 2. Selama uji kompetensi berlangsung peserta uji tidak diperkenankan : membuka buku catatan/kertas dan buku harus diletakkan ditempat yang ditunjuk pengawas uji. bekerjasama dalam menjawab soal uji dan berbicara dengan sesama peserta. menggunakan alat komunikasi (ponsel), ponsel harus dimatikan. menyalin sebagian maupun seluruh soal ujian dan memakai alat hitung (kalkulator) makan dan merokok. Apabila terjadi pelanggaran, pengawas uji dapat membatalkan keikutsertaan peserta. 3. Waktu uji akan diumumkan oleh pengawas uji. 4. Apabila tanda waktu uji telah selesai, peserta tidak diperkenankan menulis jawaban dan tetap duduk ditempatnya, menunggu sampai pengawas uji mengumpulkan lembar soal dan jawaban. 5. Apabila peserta uji yang sudah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis, diperbolehkan meninggalkan ruang uji setelah pengawas uji mengambil lembar jawaban dan lembar soal. 6. Peserta uji yang tidak mengumpulkan soal dan atau lembar jawaban kepada pengawas uji, maka keikutsertaan peserta uji dinyatakan gugur. 7. Passing grade kelulusan minimal 66% jawaban harus benar, dan bagi peserta uji yang tidak kompeten dapat mengulang kembali apabila peserta uji sudah siap kembali untuk di uji. 8. Hasil uji akan diumumkan melalui website: www.lspperbankan.org dalam waktu 5 hari kerja setelah tanggal uji dan melalui surat ke PIC bank dalam waktu 0 hari kerja setelah tanggal uji. 9. Bagi peserta yang dinyatakan kompeten, sertifikat kompetensi akan dikirimkan ke unit kerjanya melalui PIC dalam waktu 20 hari kerja setelah tanggal pemberitahuan hasil uji yang disampaikan melaui surat. Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi 3

persyaratan uji kompetensi Intern Bank or. Pegawai bank dengan kelompok officer. 2. Telah bekerja di unit audit internal perbankan minimal (satu) tahun. 3. Diusulkan oleh pejabat bank yang berwenang. 4. Methode uji tertulis. 5. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Supervisor. or intern bank dengan pengalaman sebagai Ketua Tim atau mensupervisi pelaksanaan audit minimal 6 bulan. 2. Telah memiliki sertifikat bidang auditor intern dengan jenjang auditor. 3. Komite sertifikasi dapat membebaskan persyaratan butir 2 berdasarkan portofolio dari asesi. 4. Methode uji tertulis. 5. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Manager. or intern bank dengan pengalaman sebagai Kepala SKAI atau (satu) level dibawah kepala SKAI yang telah melaksanakan perencanaan audit tahuan bank minimal (satu) tahun. 2. Telah memiliki sertifikat bidang audit intern bank level Supervisor. 3. Komite sertifikasi dapat membebaskan persyaratan butir 2, berdasarkan penilaian portofolio dari asesi. 4. Methode uji tertulis/ wawancara. 5. Syarat administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Dealer Basic. Pegawai bank dengan kelompok officer. 2. Telah mengikuti pelatihan dan on the job training di bidang treasury. 3. Telah bekerja di perbankan minimal (satu) tahun. 4. Methode uji tertulis. 5. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Intermediate. Pegawai bank dengan kelompok officer. 2. Telah memiliki sertifikat bisang treasury tingkat basic. 3. Telah bekerja di perbankan minimal 3(tiga) tahun. 4. Komite sertifikasi dapat membebaskan persyaratan butir (2) berdasarkan portofolio dari asesi. 5. Methode uji tertulis. 6. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Advance. Pegawai bank dengan kelompok officer. 2. Telah memiliki sertifikat bidang treasury tingkat intermediate. 3. Telah bekerja di perbankan minimal 5(lima) tahun. 4. Komite sertifikasi dapat membebaskan persyaratan butir (2) berdasarkan portofolio dari asesi. 5. Methode uji tertulis/ wawancara. 6. syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Wealth Associate Wealth Manager. Telah mengikuti pendidikan WM0- WM03. 2. Minimum memiliki latar belakang pendidikan SMU dan yang sederajat. 3. Methode uji tertulis. 4. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Affiliate Wealth Manager. Telah mengikuti pendidikan WM0- WM06. 2. Minimum memiliki latar belakang pendidikan SMU dan yang sederajat. 3. Memiliki sertifikat Wealth Level I. 4. Methode uji tertulis. 5. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Certified Wealth Manager. Telah mengikuti pendidikan WM07 2. Minimum memiliki latar belakang pendidikan SMU dan yang sederajat. 3. Memiliki sertifikat Wealth Level II 4. Berpengalaman kerja minimum 3 (tiga) tahun di industry Wealth. 5. Methode uji wawancara. 6. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dikecualikan : Pejabat Bank 3 (tiga) level dibawah Direksi/minimal Kepala Cabang, dengan pengalaman 5 tahun dan memiliki sertifikat pelatihan WM 0-07. Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi 5

Manajemen Risiko Level (Reguler). Komisaris bank. 2. Calon Komisaris yang diusulkan melalui Bank yang bersangkutan 3. Setiap Pejabat Bank dari bank yang memiliki asset dibawah Rp. Triliun, s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi 2 (dua) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan. 4. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset Rp. Triliun s/d Rp. 0 Triliun s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi 3 (tiga) tingkat dibawah Direksi pada Core risk taking unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan. 5. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi 4(empat) tingkat dibawah Direksi pada Core risk taking unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan. 6. Setiap pejabat bank yang berada pada jenjang jabatan dan struktur organisasi (satu) tingkat dibawah Direksi pada supporting Risk Taking Unit. 7. Methode uji tertulis. 8. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Level 2 (Reguler). Komisaris Independen. 2. Telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko Tingk.I. 3. Setiap Direktur dari Bank yang memiliki asset dibawah Rp. Triliun yang membawahi Supporting Risk Taking Unit. 4. Setiap Pejabat Bank dari bank yang memiliki asset dibawah Rp. Triliun, s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi (satu) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan. 5. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset Rp. Triliun s/d Rp. 0 Triliun pada jenjang jabatan dan struktur organisasi 2 (dua) tingkat dibawah Direksi. 6. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun pada jenjang jabatan dan struktur organisasi 3(tiga) tingkat dibawah Direksi 7. Methode uji tertulis. 8. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Level 3 (Reguler). Telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko Tingk.II 2. Setiap Direktur Utama dan Direktur dari bank yang memiliki asset dibawah Rp. Triliun yang membawahi Core Risk Taking Unit, Satuan Kerja Satuan Kerja Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan. 3. Setiap Direktur dari Bank yang memiliki asset Rp. Triliun s/d Rp. 0 Triliun yang membawahi Supporting Risk Taking Unit. 4. Setiap Pejabat Bank dari bank yang memiliki asset Rp. Triliun s/d Rp. 0 Triliun, s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi (satu) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan. 5. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi 2(dua) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan. 6. Methode uji tertulis. 7. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Level 4 (eksekutif). Telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko Tingkat III, dikecualikan bagi Direksi dan Pejabat Bank yang sesuai dengan jenjang jabatan, struktur organisasi dan skala usaha bank dipersyaratkan memiliki Sertifikat Manajemen Risiko Tingkat 4, dengan membuat surat pernyataan dan melampirkan surat keterangan dari Bank bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai ketentuan Bank Indonesia. 2. Setiap Direktur Utama dan Direktur dari Bank yang memiliki asest Rp. Triliun s/d Rp. 0 Triliun yang membawahi Core Risk Taking Unit, Satuan Kerja Satuan Kerja Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan. 3. Setiap Direktur dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun yang membawahi Supporting Risk Taking Unit. 4. Setiap pejabat bank dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi (satu) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, Satuan Kerja Satuan Kerja Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan. 5. Methode uji wawancara. 6. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Catatan : Berdasarkan PBI No. /9/2009 tgl. 4 Juni 2009 pasal 6 bagi pejabat bank yang diwajibkan memiliki sertifikat MR level 4 dan 5 diberi kesempatan mengikuti uji kompetensi MR secara tidak berjenjang (fast track) sebanyak kali, namun jika hasil uji dinyatakan tidak kompeten maka ybs diberlakukan kewajiban untuk mengikuti uji kompetensi secara berjenjang. Level 5 (eksekutif). Telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko Tingkat IV, dikecualikan bagi Direksi dan Pejabat Bank yang sesuai dengan jenjang jabatan, struktur organisasi dan skala usaha bank dipersyaratkan memiliki Sertifikat Manajemen Risiko Tingkat 5, dengan membuat surat pernyataan dan melampirkan surat keterangan dari Bank bahwa yang bersangkutan memnuhi syarat sesuai ketentuan Bank Indonesia. 2. Direktur Utama dan Direktur dari bank yang memiliki asset diatas Rp. 0 Triliun yang membawahi Core Risk Taking Unit, Satuan Kerja Satuan Kerja Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan 3. Methode uji wawancara. 4. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Catatan : Berdasarkan PBI No. /9/2009 tgl. 4 Juni 2009 pasal 6 bagi pejabat bank yang diwajibkan memiliki sertifikat MR level 4 dan 5 diberi kesempatan mengikuti uji kompetensi MR secara tidak berjenjang (fast track) sebanyak kali, namun jika hasil uji dinyatakan tidak kompeten maka ybs diberlakukan kewajiban untuk mengikuti uji kompetensi secara berjenjang. Level Komisaris. Komisaris Bank. 2. Calon Komisaris bank yang diusulkan melalui bank yang bersangkutan. 3. Methode uji wawncara. 4. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Level 2 Komisaris Independen. Komisaris Independen Bank. 2. Memiliki Sertifikat kompetensi manajemen risiko tingkat I 3. Methode uji wawancara. 4. Syarat administratif lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6 Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

Peraturan Bank Indonesia (PBI) PEJABAT BANK YANG WAJIB MEMILIKI SERTIFIKAT MANAJEMEN RISIKO (PBI - 2009) ASET < Triliun - 0 Triliun > 0 Triliun CORE RISK TAKING UNIT SUPPORTING RISK TAKING UNIT 2 3 4 5 2 3 4 5 ) Kom ) Kom Ind ) Dirut - - - Dir - - - 2) - 2 Dir 2) - Dir 2) Dir - - - - - - - ) - 3 Dir ) - 2 Dir ) - Dir ) Dirut - - - Dir - - - - - 2) Dir - - - - - - ) - 4 Dir ) - 3 Dir ) - 2 Dir ) - Dir ) Dirut - Dir - - Dir - - - - - 2) Dir - - - - - Catatan :. Refreshing untuk lev - 2 setiap 4 tahun dan 3-5 setiap 2 tahun 2. Sanksi bagi yang tidak melakukan refreshing, maka setifikat yang diakui adalah dibawah sertifikat yang dimiliki 3. Core Risk Taking Unit : SKMR, SKAI, SK Kepatuhan, Kredit,, System Informasi, Akunting, Kantor Operasional 4. Supporting Risk Taking Unit : Hukum, Logistik, Pengamanan, Corp Secr, Learning Center, SDM Fas Adm + Umum Level Setingkat ODP. Pejabat/staff perbankan dengan tingkatan minimal calon karyawan pimpinan (officer). 2. Setiap pejabat bank yang atas diskresi Bank dimana pejabat tersebut bekerja, diwajibkan mengikuti sertifikasi Tingkat I. 3. Methode uji tertulis. 4. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Level 2 Setingkat Kep Cab.. Telah memiliki sertifikat tingkat I, dikecualikan bagi kepala ( wakil kepala) cabang / bagian atau pejabat bank minimal 3 (tiga) tingkat di bawah direksi, dengan membuat surat pernyataan mengikuti sertifikasi tidak berjenjang (fast track) dan melampirkan surat keterangan dari bank bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai ketentuan tersebut. 2. Methode uji tertulis dan wawancara. 3. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Level 3 Setingkat Kanwil/Div. Telah memiliki sertifikat tingkat II, dikecualikan bagi kepala (wakil kepala) wilayah / divisi atau pejabat bank minimal 2 (dua) tingkat di bawah direksi, dengan membuat surat pernyataan mengikuti sertifikasi tidak berjenjang (fast track) dan melampirkan surat keterangan dari bank bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai ketentuan tersebut. 2. Methode uji tertulis dan wawancara. 3. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi 7

Officer. Staf bidang kepatuhan dan/atau APU-PPT; atau 2. Staf yang menjalankan fungsi kepatuhan dan/ atau APU-PPT; atau 3. Officer yang direkomendasikan oleh bank ybs. 4. Methode uji tertulis. 5. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Manager. Kepala Satuan Kerja Kepatuhan atau 2. Kepala Unit Kerja Khusus APU-PPT atau 3. Staf Kepatuhan s/d jenjang jabatan dan struktur organisasi (satu) tingkat dibawah Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dan/atau Kepala Unit Kerja Khusus APU-PPT dan 4. Memiliki sertifikat kompetensi Kepatuhan Level Officer. 5. Methode uji tertulis. 6. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Executive. Minimal Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dan/atau Satuan Kerja APU-PPT, atau direkomendasikan oleh bank ybs, dan 2. Memiliki sertifikat kompetensi Kepatuhan Level Manager, atau 3. Pejabat Direktur Bank yang membawahkan fungsi Kepatuhan dapat memperoleh sertifikat kompetensi kepatuhan level executive setelah yang bersangkutan mengikuti dan wajib lulus program executive yang ditetapkan oleh FKDKP atau asosiasi di bidang kepatuhan perbankan. 4. Methode uji wawancara. 5. Syarat administratif lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Officer. Pejabat / Staf perbankan bidangkredit sebagai Analis Kredit atau direkomendasi Bank ybs. 2. Metode Sertifikasi Portofolio & Uji Tertulis. Senior Officer. Memilili Sertifikat Kompetensi Officer 2. Pejabat bank minimal2 tingkat dibawah Direksi atau Kepala Satuan Kerja Kredit dan atau Kepala Unit Kerja Kredit atau direkomendasikan oleh bank ybs. dan 3. Metode Sertifikasi Portofolio dan Tertulis atau Wawancara. Policy. Memilili Sertifikat Kompetensi Officer 2. Pejabat bank / staf kebijakan kredit minimal tingkat dibawah Direksi atau Kepala Divisi/ Departemen di bidang kredit atau direkomendasikan oleh bank ybs. 3. Metode Sertifikasi Portofolio dan Tertulis atau Wawancara. 8 Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi

Teller. Staf perbankan sebagai Teller atau direkomendasikan oleh bank ybs. atau 2. Non Bankir: Mahasiswa program Diploma 3 atau S.. dan memiliki sertifikat pelatihan bidang Teller. 3. Metode Sertifikasi Portofolio & Uji Tertulis Customer Service. Staf perbankan sebagai Customer Services atau direkomendasikan bank ybs.dan atau 2. Non Bankir: Mahasiswa program Diploma 3 atau S.. dan memiliki memiliki sertifikat pelatihan bidang Customer Servises. 3. Metode Sertifikasi Portofolio & Uji Tertulis.. Staf perbankan sebagai funding Sales Representative atau direkomendasikan oleh bank ybs. 2. Metode Sertifikasi Portofolio & Uji Tertulis Product Development Manager. Pejabat / Staf bank pada bidang Funding sebagai Manajer pengembangan produk pendanaan perbankan atau direkomendasikan oleh bank ybs 2. Metode Sertifikasi Portofolio & Uji Tertulis Back Office. Referensi SKKNI Operasional Perbankan, 2. Modul Sertifikasi Pengelola Operasional Perbankan Dana dan Jasa / Back office 3. Tingkat / Level Sertifikasi Pengelola Operasional Perbankan Dana dan Jasa / Back office (Kualifikasi V) 4. Staf perbankan pada bidang operasional perbankan atau direkomendasikan oleh bank ybs. 5. Metode Sertifikasi Portofolio& Uji Tertulis dan 2 Unit Kompetensi. & Adm.. Referensi SKKNI Operasional Perbankan, 2. Modul Sertifikasi Pengelola Operasional Kredit / & Administration. 3. Tingkat / Level Sertifikasi Pengelola Operasional Kredit / & Administration (Kualifikasi V) 4. Staf perbankan pada bidang operasional kredit perbankan atau direkomendasikan oleh bank ybs. 5. Metode Sertifikasi Portofolio& Uji Tertulis dan 2 Unit Kompetensi. Trade Finance & Adm. Referensi SKKNI Operasional Perbankan 2. Modul Sertifikasi Pengelola Operasional Trade Finance / Trade Finance & Administration. 3. Tingkat / Level Sertifikasi Pengelola Operasional Trade Finance / Trade Finance & Administration (Kualifikasi V) 4. Staf perbankan pada bidang operasional sebagai Staf operasional Trade Finance atau direkomendasikan oleh bank ybs. 5. Metode Sertifikasi Portofolio& Uji Tertulis dan 2 Unit Kompetensi.. Referensi SKKNI Operasional Perbankan 2. Modul Sertifikasi Pengelola Operasional / Oeration 3. Tingkat / Level Sertifikasi Pengelola Operasional / (Kualifikasi V) 4. Pejabat / Staf bank pada bidangoperasional sebagai Staf Operasional atau direkomendasikan oleh bank ybs. 5. Metode Sertifikasi Portofolio& Uji Tertulis dan 2 Unit Kompetensi. Policy & Procedure. Referensi SKKNI Operasional Perbankan 2. Modul Sertifikasi Policy & Procedure 3. Tingkat / Level Sertifikasi Policy & Procedure (Kualifikasi VI) 4. Pejabat Bank pada bidang operasional setingkat Kepala Bagian Operasional Perbankan (Head of Bank ) atau direkomendasikan oleh bank ybs. 5. Metode Sertifikasi Portofolio& Uji Tertulis dan 6 Unit Kompetensi. Persyaratan dan Jadual Uji Kompetensi 9