BAB III UJI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN GAS BUANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

DuFI (Durux Fuel Injection)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

Sistem PGM-FI A. Latar Belakang

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

UNIVERSITAS DIPONEGORO

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

CASE BY CASE DIAGNOSTIC & OUTPUT ERROR CODE PROBLEM PADA SCANNER ELECTRONIC CONTROL UNIT KENDARAAN

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ELEKTRONIC FUEL INJECTION

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

Standard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

BAB III METODE PENGUJIAN

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

PENGUJIAN MODEL DRIVING CYCLE KENDARAAN HONDA CITY BERBAHAN BAKAR PREMIUM

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

VARIABLE VALVE TIMING inteligent ( VVT i ) OLEH TC DAIHATSU - WILAYAH JAWA BARAT

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

IDENTIFIKASI SYSTEM EFI. Electronic Fuel Injection. M. Azam Sakhson SMKN3 Jombang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DISCLAIMER. Rosyid W. Zatmiko rosyidwz.wordpress.com Tahun 2014 tidak dipublikasikan.

INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN

BAB III METODE PENELITIAN

Engine Tune Up Engine Conventional

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Perbandingan Hasil Emisi, Akselerasi, Dan Instalasi Sistem Pembakaran. LGV Dengan Bahan Bakar Gas Pada Kendaraan Bermotor Pada Mobil

BAB III METODE PENELITIAN. Bengkel 3Dara Sukses Sukoharjo Jawa Tengah. 3. Waktu pelaksanaan : 1 Februari Maret 2017

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

BAB III METODE PENGUJIAN

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

DATA PARAMETER MESIN COMMON RAIL :

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Alat Pengukur Level Air

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

Transkripsi:

BAB III UJI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN GAS BUANG 3.1. Diagram Alir Metodologi Pengujian Untuk mencapai tujuan penelitian maka prosedur pengujian ditetapkan dengan tahapan yang digambarkan dalam diagram alir seperti tersaji pada Gambar 3.1. Mulai Persiapan Kendaraan Persiapan Pengujian di Lab Pelaksanaan Pengujian di Lab dan Pengambilan Data Data Benar? Tidak Persiapan Pengujian di Jalan Pelaksaan Pengujian di Jalan dan Pengambilan Data Ya Data Benar? Ya Tidak Pengolahan Data dan Pembahasan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir pengujian 39

40 Untuk langkah selanjutnya mempersiapkan kendaraan uji yang telah diservis (Tune Up) kemudian kendaraan tersebut masuk ke ruang pengujian, selanjutnya memasang peralatan pengujian diantaranya Engine Scanner, Gas Analyzer, dan Fan. Setelah alat tersebut terpasang kemudian kita seting sesuai data yang diambil. Dalam pengambilan data mesin kita hidupkan untuk pemanasan, setelah dua menit maka baru kita mulai pengambilan data. Bila dalam pengambilan data ada data yang tidak terekam maka kita lakukan pengambilan data lagi sampai mendapatkan data yang diinginkan. Untuk penguijan dijalan langkahnya sama dengan pengujian di laboratorium. Setelah mendapatkan data maka data tersebut dianalisa. 3.2. Peralatan Pengujian Peralatan yang digunakan untuk pengujian terbagi menjadi 2 bagian yaitu kendaraan uji dan instrumentasi pengujian. Kendaraan uji yang dipilih adalah mobil Honda City, Toyota Altis, Toyota Vios, Toyota Yaris, Mazda II, dan Suzuki Splash. Sedangkan instrumentasi pengujian diantaranya adalah (a) dinamometer chasis, (b) engine scanner, (c) GPS, dan (d) gas analyzer. Dinamometer chasis digunakan untuk mengukur daya kendaraan yang diukur secara langsung pada roda kendaraan. Engine scanner digunakan untuk membaca beberapa parameter seperti rpm, kecepatan, konsumsi bahan bakar, dll yang dihubungkan dengan perangkat komputer sehingga data dapat langsung disimpan. Investigasi profil jalan raya dipetakan dengan GPS. Gas analyzer digunakan untuk mendapatkan data emisi gas buang kendaraan. Pengujian untuk mengetahui korelasi kecepatan dan posisi gigi terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dilakukan di Laboratorium Konservasi dan Efisiensi Energi Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Selain pengujian di Laboratorium, pengujian juga dilakukan di jalan (on the road) dengan penambahan alat berupa trip recorder (gps) agar dapat mengetahui hasilnya pada kondisi jalan sebenarnya, baik jalan lurus, berkelok, tanjakan maupun turunan. Pengujian ini dilakukan di Jalan Raya di kota Semarang.

41 3.2.1. Kendaraan Uji Kendaraan uji yang digunakan untuk pengujian terdiri dari : a. Toyota Altis b. Toyota Vios c. Toyota Yaris d. Mazda II e. Toyota Avanza f. Honda City g. Suzuki Splash Dari masing-masing kendaraan uji mempunya spesifikasi tertentu. Adapun spesifikasi mobil tersebut tersaji pada lampiran I. 3.2.2. Engine Scanner Palmer Alat ini digunakan untuk mengetahui kondisi mesin pada saat tertentu. Alat ini memberikan diagnosa umum pada setiap kendaraan. Alat ini juga memberikan tampilan Diagnostic Trouble Codes (DTC's) kendaraan, Freeze Frame data, dan informasi kendaraan lain. Kendaraan OBDII adalah kendaraan yang telah menggunakan On Board Diagnostic (OBD), yang merupakan istilah umum yang mengacu pada diagnosa kendaraan secara mandiri dan kemampuan melaporkannya. Sistem OBD memberikan informasi mengenai kondisi kendaraan kepada pemilik kendaraan. Pada perkembangan awalnya OBD hanya memberilan informasi MIL, Malfunction Indicator Light, yaitu sebuah indicator yang akan menyala jika terdapat ketidakberesan pada kendaraan. Namun sekarang ini sistem OBD memberikan banyak informasi yang berasal dari Engine Control Unit (ECU) yang terbaca dalam bentuk PID (Parameter Identification Unit).

42 Engine Scanner Palmer terlihat pada Gambar 3.2 dengan spesifikasi sebagai berikut: Merek : Palmer Model : ScanXL Fitur : Vehicle manager, Virtual Dashboards, Drag strip and Dyno, Data Logging, Trouble Codes dan Test Result Gambar 3.2 Engine Scanner Palmer Engine scanner palmer ini adalah salah satu dari engine scanner OBDII. Palmer memiliki beberapa software diantaranya adalah PCMScan dan ScanXL. Pengujian ini menggunakan software ScanXL karena software ini adalah pengembangan dari PCMScan. Data-data yang terbaca pada setiap mobil dengan menggunakan scanxl berbeda-beda, karena setiap mobil memiliki sensor yang berbeda. Bahkan terdapat beberapa mobil yang tidak dapat menggunakan software ini karena tidak dapat terhubung (tidak connect). Mobil-mobil yang tidak dapat menggunakan engine scanner ini diantaranya adalah Toyota Avanza, Kijang Innova dan Daihatsu Xenia. Tampilan dari Software Scan XL dapat dilihat pada Gambar 3.3.

43 Gambar 3.3 Tampilan dari Software Scan XL 3.2.3 Engine Scanner Launch Engine Scanner Launch merupakan salah satu scanner jenis auto diagnostic scanner yang berfungsi untuk membaca data sensor pada kendaraan yang dihubungkan dengan kendaraan melalui soket OBD II menggunakan konektor yang OBD II 16E. Scanner jenis ini tidak memerlukan bantuan computer untuk menampilkan data yang terbaca karena memiliki display mandiri yang dilengkapi dengan layar touch screen (layar sentuh). Gambar 3.4 Engine Scanner Launch

44 Tabel 3.1 Spesifikasi Engine Launch Merek Launch Tipe Sistem operasi Memori Kartu CF Unit utama I/O Tegangan unit utama Daya unit utama Printer Layar Display Komponen Temperatur kerja X431 Master LINUX 16 M 512 M Universal serial bus/port parallel standar DC 12V/24V Sekitar 9W Thermal mini-printer 240x320 LCD dengan layar sentuh dan backlit Unit utama, SMARTBOX dan mini printer 0-50 Kelembaban relatife 90% Konektor OBD II 16E Berikut ini adalah beberapa parameter yang dapat dibaca oleh Scanner Launch untuk mobil Toyota Altis. C1 : Fuel Sistem Status #1 C9 : Intake Air C2 : Calculate Load C10 : MAF C3 : Coolant Temp C11 : Throttle Sensor Volt% C4 : Short FT#1 C12 : 02S B1 S1 C5 : LONG FT#1 C13 : 02FT B1 S1 C6 : Engine Speed C14 : Engine Run Time C7 : Vehicle Speed C15 : Warm up Cycle Cleared DTC C8 : IGN Advance C16 : Distance from DTC Cleared

45 C17 : Atmosphere pressure C18 : Battery Voltage C19 : Target Air-Fuel Ratio C20 : Throttle Sensor Position C21 : Throttle Sensor #2 Volt% C22 : Accel Sens. No.1 Volt% C23 : Accel Sens. No.2 Volt% C24 : Throttle Motor DUTY C25 : Time after DTC Cleared C26 : Knock Correct Learn Value C27 : Knock Feed Back Value C28 : Purge Density Learn Value C29 : Evap Purge Folw C30 : Throttle Position No.1 C31 : Throttle Position No.2 C32 : Throttle Motor Current C33 : Throttle Motor Open Duty C34 : Throttle Motor Close Duty C35 : Throttle Sens Open Pos#1 C36 : Throttle Sens Open Pos#2 C37 : Throttle Position Command C38 : Throttle Position No.1 C39 : Throttle Position No.2 C40 : Throttle Require Position C41 : Throttle Motor Duty(Open) C42 : Throttle Motor Duty(Close) C43 : Throttle Idle Position C44 : Throttle Fully Close Leran C45 : Throttle Motor Current C46 : # Codes(Include History) C47 : Starter Signal C48 : Close Throttle Position SW C49 : A/C SIGNAL C50 : Electrical Load Signal C51 : Stop Light Switch C52 : Power Steering Signal Record C53 : IDLE FUEL CUT C54 : FC TAU C55 : Power Steering Sig.Record C56 : VVT Aim Angle #1 C57 : VVT Change Angle #1 C58 : VVT OCV Duty #1 C59 : ACT VSV C60 : EVAP Purge VSV C61 : Fuel Pump/Speed Status C62 : VVT Control Status #1 C63 : TC AND TEI C64 : Initial Engine Coolant Temp C65 : Initial Intake Air Temp C66 : Injection Volume (Cylinder 1) C67 : Injector (Port) 3.2.4 Gas Analyzer Gas analyzer digunakan untuk mengukur emisi gas kendaraan, yaitu untuk mengukur emisi CO, CO 2, HC, NO x, AFR dan lambda. Spesifikasi alat ini adalah:

46 Tabel 3.2 Spesifikasi Gas Analyzer Merek Sukyoung Model SY-GA 401 Negara pembuat Korea Tahun produksi 2009 Jangkauan pengukuran CO 0.00-9.99 % res 0,01% CO 2 0.0-20.0 % res 0,1 % HC 0-9999 ppm res 1 ppm O 2 0.00-25.00 % res 0,01 % Lambda 0-2.000 res 0,001 AFR 0.0 99.0 res 0.1 Waktu respons ± 10 detik ( untuk panjang probe 3 m) Waktu pemanasan Hisapan gas yang dites Sumber tegangan Daya 2-8 menit 4-6 L/menit AC 110V atau AC 220V, 60 Hz 50 W Temp. operasi 0 40 C Dimensi Berat 285 x 410 x 155 mm 4.5 kg

47 Prinsip kerja Gas Analyzer SY-GA 401: Gas analyzer ini melakukan pengukuran dengan mengaplikasikan metode Non Dispersive InfraRed (NDIR) untuk menganalisa CO, HC, dan CO 2. Sedangkan untuk menganalisa O 2 dan NO x, alat ini menggunakan metode elektrokimia. Pada metode analisa NDIR, ramp flashing sinar inframerah yang terdapat di bagian akhir salah satu sel berkedip dan sensor lain akan mendeteksinya sehingga alat ini dapat mendeteksi komponen gas dan menghitung densitasnya. Metode Elektrokimia mengukur densitas gas dengan menggunakan kuantitas dari elektron yang dihasilkan pada waktu oksidasi dan menguranginya dengan reaksi gas. Gambar 3.5 Gas Analyzer 3.2.5 Chassis Dinamometer Chassis dynamometer ini berfungsi sebagai landasan kendaraan uji, dimana kendaraan akan diletakkan diatas chassis dynamometer sehingga roda depan akan berada diatas roller (untuk kendaraan penggerak roda depan) sedangkan untuk kendaraan penggerak roda belakang maka roda belakang akan berada diatas roller.

48 Gambar 3.6 Chassis Dynamometer 3.2.6 Cooling Fan Cooling fan ini berfungsi untuk membantu mendinginkan mesin yang panas selama proses pengujian. Gambar 3.7 Cooling Fan 3.2.7 GPS Trip Recorder Alat ini adalah GPS portable yang memiliki memory on board dan dapat dengan mudah dibawa dalam perjalanan. Alat ini dapat memperlihatkan track perjalanan kita yang bisa disambungkan langsung dengan google earth. Kecepatan, tanjakan, turunan, jalan berbelok, semuanya dapat terekam dengan alat ini. Spesifikasi alat ini adalah:

49 Gambar 3.8 GPS Trip Recorder Tabel 3.3 Spesifikasi GPS Trip Recorder Merek A + GPS Tipe 747 Dual Mode untuk record data dan navigasi Tombol untuk merekam point/tempat menarik secara manual Pengguna dapat merekam tanggal dengan menyetel interval waktu, jarak dan kecepatan 125000 waypoint Semi indoor AGPS Auto fuzzi On/Off Phototagger software Support G-Mouse

50 3.3. Persiapan Pengujian Sebelum melakukan pengujian ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar pada saat pengujian tidak mengalami gangguan maupun kecelakaan kerja. Adapun hal hal yang harus dilakukan sebelum pengujian adalah sebagai berikut: 3.3.1. Persiapan Pengujian di Laboratorium 1. Persiapan tempat dan penempatan alat Mempersiapkan tempat pengujian merupakan hal penting dalam pengujian, termasuk juga penempatan alat-alat yang akan digunakan dalam pengujian ini. Susunan penempatan alat pada pengujian di laboratorium Konversi dan Efisiensi Energi Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro adalah sebagai berikut: Keterangan: 1. Cooling Fan 2. Mesin Kendaraan 3. Engine Scanner 4. Computer 5. Printer 6. Dynamometer 7. Load Control 8. Water Pump 9. Water Tank 10. Roller 11. Gas Analyzer Gambar 3.9 Susunan Alat Uji di Laboratorium

51 2. Persiapan kendaraan yang akan diuji Mempersiapkan kendaraan agar siap uji, seperti misalnya kondisi bensin, tekanan ban, dll. Termasuk memanaskan mobil sampai mencapai temperature operasi. Mobil yang digunakan untuk pengujian adalah mobil dalam kondisi standar (sudah di tune up). Untuk pengujian di lab, mobil dimasukkan ke ruang pengujian, kemudian untuk pengamanan, mobil perlu diikat-ikat agar tidak lari dari roller. 3. Memasang engine scanner pada soket OBD II Memasang engine scanner dengan benar ke soket OBD II dan menghubungkannya langsung dengan computer sehingga data dapat langsung tersimpan dalam software engine scanner. Cara penggunaan engine scanner cukup mudah, yaitu: a. Menghubungkan kabel engine scanner ini ke soket OBDII pada mobil, biasanya terletak di bawah setir dan berbentuk trapesium. Pastikan terhubung dengan benar. Jangan terlalu kendor karena data dapat tidak terbaca, ataupun terlalu kencang, karena dapat merusak soket OBDII. b. Setelah memastikan bahwa kabel terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah menghubungkannya dengan computer. Melalui software ScanXL kita dapat memilih kendaraan dan menghubungkannya dengan memilih pilihan connect, dengan catatan bahwa mesin mobil dalam posisi on. c. Pilih data yang ingin diambil dengan cara masuk ke menu setting, dan pilih PID Config. Di sini akan ditampilkan data-data yang dapat dibaca oleh engine scanner. Pilih dengan cara mencentang (check). Apabila ingin mengambil semua data yang terbaca maka pilih select all dan kemudian check. Setelah mencentang data yang diinginkan kemudian pilih validate PIDs. d. Software siap dijalankan. Untuk menyimpan data pilih record. Jika hanya ingin melihat tanpa merekam pilih monitor.

52 Gambar 3.10 Pemasangan kabel engine scanner ke soket OBD II e. Memasang/Memasukkan Probe sensor gas analyzer pada ujung saluran buang (knalpot) dan menghubungkan gas analyzer dengan computer sehingga datanya juga dapat tersimpan dalam software. (a) (b) Gambar 3.11 (a) Memasang probe gas analyzer ke knalpot (b) Gas analyzer 3.4. Prosedur Pengujian 3.4.1. Prosedur Pengujian di Laboratorium Pengujian dilakukan dengan metode mengubah kecepatan pada posisi gigi yang diinginkan. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran tekanan ban, temperature Sebelum melakukan pengujian dilakukan pencatatan kondisi lingkungan dan tekanan ban terlebih dahulu.

53 2. Pengujian Gigi 1 a. Menghidupkan Mesin. b. Masuk ke posisi gigi 1. c. Naikkan kecepatan ke posisi 5 km/jam, tahan agar kecepatan konstan. d. Catat data yang terbaca pada engine scanner dan gas analyzer setelah 15 detik. e. Kecepatan divariasikan antara 5, 7, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22 dan 25 km/jam. 3. Pengujian Gigi 2 a. Masuk ke posisi gigi 2 b. Naikkan kecepatan ke posisi 10 km/jam, tahan agar kecepatan konstan. c. Catat data yang terbaca pada engine scanner dan gas analyzer setelah 15 detik. d. Kecepatan divariasikan antara 10, 14, 17, 20, 23, 26, 29, 32, 35 dan 40 km/jam. 4. Pengujian Gigi 3 a. Masuk ke posisi gigi 3 b. Naikkan kecepatan ke posisi 30 km/jam, tahan agar kecepatan konstan. c. Catat data yang terbaca pada engine scanner dan gas analyzer setelah 15 detik. d. Kecepatan divariasikan antara 30, 34, 38, 42, 46, 50, 54, 58, 62 dan 65 km/jam. 5. Pengujian Gigi 4 a. Masuk ke posisi gigi 4 b. Naikkan kecepatan ke posisi 40 km/jam, tahan agar kecepatan konstan. c. Catat data yang terbaca pada engine scanner dan gas analyzer setelah 15 detik. d. Kecepatan divariasikan antara 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, dan 85 km/jam. 6. Pengujian Gigi 5 a. Masuk ke posisi gigi 5 b. Naikkan kecepatan ke posisi 50 km/jam, tahan agar kecepatan konstan. c. Catat data yang terbaca pada engine scanner dan gas analyzer setelah 15 detik. d. Kecepatan divariasikan antara 50,55,60,65,70,75,80,85,90,95, dan100 km/jam.

54 3.4.2. Persiapan Pengujian di Jalan 1. Persiapan tempat dan penempatan alat Untuk pengujian di jalan, perlu ditentukan terlebih dahulu jalur yang akan digunakan untuk pengujian. Dengan alasan jalan datar, lurus, panjang, dan tidak terlalu ramai maka pengujian ini dilaksanakan di jalan raya mangkang-kendal. Penyusunan alat pun sedikit berbeda dengan pengusunan alat di lab, gas analyzer diletakkan di dalam mobil, dan probe-nya harus diikat untuk memastikan tidak akan terlepas/jatuh di jalan. Susunan alat di dalam mobil pada saat pengujian di jalan adalah sebagai berikut. 2. Persiapan kendaraan yang mau diuji Persiapan pengujian di jalan sama dengan persiapan pengujian di lab, kendaraan juga perlu disiapkan agar siap uji, seperti misalnya kondisi bensin, tekanan ban, dll. Termasuk memanaskan mobil sampai mencapai temperature operasi. 3. Memasang peralatan pengujian Peralatan pengujian yang perlu disiapkan antara lain engine scanner dan GPS. Keterangan : 1. Engine Scanner Launch Gambar 3.12 Susunan peralatan dalam kendaraan untuk pengujian di jalan.

55 3.4.3. Prosedur Pengujian di Jalan Prosedur pengujian di jalan sama dengan prosedur pengujian di lab, yaitu pencatatan data lingkungan dan tekanan ban pada awalnya kemudian dilakukan pengujian dengan metode memvariasikan posisi gigi dan kecepatan. Jalan yang digunakan sebagai jalan pengujian yaitu jalan raya di kota Semarang. 3.5 Metode Perpindahan Gigi Perpindahan gigi sangat dipengaruhi oleh perilaku pengemudi. Pengemudi yang agresif cenderung melakukan perpindahan gigi pada putaran mesin lebih tinggi dibandingkan dengan pengemudi yang tenang. Variasi putaran saat perpindahan ke gigi yang lebih tinggi sangat banyak, bergantung pada kebiasaan pengemudi. Sebagai pendekatan dalam pengujian ini, perpindahan gigi dilakukan sesuai dengan ketentuan batasan kecepatan seperti pada butir 2 sub-bab 3.4.1.