BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 Indonesia tengah menghadapi pasar bebas ASEAN dan China,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kegiatan usahanya pemilik perusahaan melimpahkan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terganjal oleh kualitas infrastruktur yang kurang. Industri semen mampu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa. jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan dana dalam sebuah perusahaan dapat dipenuhi melalui kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2010 Indonesia tengah menghadapi pasar bebas ASEAN dan China, dimana situasi perekonomian telah berubah menjadi trend perekonomian global. Hal ini tentu akan berdampak terhadap perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonominya yang tidak dihalangi lagi oleh batas wilayah dan negara. Kondisi tersebut akan menyebabkan persaingan usaha antar negara semakin ketat. Persaingan usaha membuat perusahaan dituntut mampu membaca dan melihat situasi yang terjadi di sekitarnya, sehingga perusahaan dapat melakukan pengelolaan yang baik pada fungsi-fungsi manajemennya baik dibidang produksi, keuangan, sumber daya dan lain sebagainya. Pengelolaan yang baik akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan, dan berdampak pada unggulnya perusahaan dalam persaingan usaha global. Bidang keuangan merupakan salah satu bidang penting dalam perusahaan. Dalam pengelolaan bidang keuangan, salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dananya untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan serta mengembangkan usahanya. Untuk pemenuhan kebutuhan dana tersebut, menurut Sundjaja dan Barlian (2002:240) perusahaan dapat memeroleh dana dari modal pinjaman dan modal sendiri (ekuitas). Modal pinjaman termasuk semua pinjaman jangka panjang yang diperoleh perusahaan. Sedangkan modal sendiri (ekuitas) merupakan dana jangka panjang yang 1

BAB I Pendahuluan 2 diperoleh dari pemilik perusahaan (pemegang saham). Terdapat dua sumber dasar dari modal sendiri, yaitu saham preferen dan saham biasa yang terdiri dari saham biasa dan laba ditahan. Bagi perusahaan, modal tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendanaan bagi kegiatan operasi atau sebagai pengembangan usaha. Unsur yang terpenting dari modal ini adalah efisiensi. Manajer keuangan harus mampu menghimpun dana yang bersumber dari modal pinjaman dan modal sendiri secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalisasikan biaya modal (cost of capital) yang akan ditanggung perusahaan. Keputusan pendanaan yang tidak cermat akan mengakibatkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal menjadi tinggi, yang akhirnya akan berakibat pada profitabilitas perusahaan. Sebagaimana dikatakan (dalam Januarino Aditya, 2006:2) Weston dan Brigham (1990), kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang semakin tinggi akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi mengingkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang secara langsung akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang, untuk itu perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

BAB I Pendahuluan 3 keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor apa yang memengaruhi struktur modal telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian tersebut antara lain: penelitian oleh Anggraini (2007) menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi struktur modal pada perusahan food dan beverages. Hasil dari penelitian ini adalah tangible asstes (FTA), firm size (SIZE), liquidity (CR), dan growth sales (GS) berpengaruh negatif terhadap struktur modal (DTA). Sedangkan operating leverage (DOL) dan profitability (NPM) berpengaruh positif terhadap struktur modal (DTA). Hanya tangible asstes (FTA), operating leverage (DOL), dan Liquidity (CR) yang berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal (DTA). Saputra (2009) meneliti faktor-faktor apa yang memengaruhi struktur modal pada perusahaan LQ 45. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, operating leverage, profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh secara positif. Sedangkan variabel struktur aktiva, operating leverage, profitabilitas, dan likuiditas bepengaruh secara negatif. Penelitian oleh Remalia (2010), yang meneliti pengaruh risiko bisnis, profitabilitas, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan telekomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bisnis, profitabilitas, dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan risiko bisnis tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, dan struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

BAB I Pendahuluan 4 Aditya (2006) meneliti faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan foods and beverages. Hasil dari penelitian ini adalah hanya ada empat variabel bebas yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat struktur modal yaitu variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas. Sedangkan untuk kedua variabel lainnya yaitu operating leverage dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal. Nugroho (2006) melakukan uji pengaruh operating leverage (OL), likuiditas (CL), struktur aktiva (STA), pertumbuhan (GROWTH), price earnings ratio (PER), dan retun on assets (ROA) terhadap struktur modal (DER). Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan property yang go public di BEI tahun 1994-2004. Hasil penelitian menunjukkan likuiditas (CL), pertumbuhan (GROWTH), price earnings ratio (PER) berpengaruh secara positif terhadap struktur modal (DER). Variabel operating leverage (OL), retun on assets (ROA) berpengaruh negatif terhadap struktur modal (DER) dan struktur aktiva (STA) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal (DER). Keseluruhan variabel operating leverage (OL), likuiditas (CL), struktur aktiva (STA), pertumbuhan (GROWTH), price earnings ratio (PER), dan retun on assets (ROA) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Prima (2007) meneliti pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal, dengan populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tergabung dalam sektor industri barang konsumsi di bursa efek Indonesia periode tahun 2005. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan struktur

BAB I Pendahuluan 5 aktiva dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Secara parsial hanya struktur aktiva yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Arrayani (2003), menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal dan implikasinya terhadap modal sendiri. Populasi dari penelitian ini adalah industri tekstil yang go public di Indonesia sebanyak enam belas perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, tingkat pajak dan laba ditahan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap struktur modal. Secara parsial, hanya tingkat pajak yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap struktur modal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara simultan, tingkat bunga dan return on total assets mempunyai hubungan yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri. Sedangkan, secara parsial, hanya variabel return on total assets yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal, terdapat hasil yang tidak konsisten antara penelitian satu dengan penelitian lainnya. Untuk itu, penulis tertarik ingin membuktikan dan meneliti kembali mengenai struktur modal dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal.

BAB I Pendahuluan 6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka terdapat masalah yang akan dipecahkan dari topik ini, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. 2. Apakah profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. 3. Seberapa besar pengaruh profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal, baik secara parsial maupun simultan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. 2. Untuk mengetahui apakah profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal, baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, sebagai masukan untuk dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan struktur modal dalam upaya menciptakan struktur modal yang optimal.

BAB I Pendahuluan 7 2. Bagi penulis, yaitu sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi struktur modal. 3. Bagi peneliti berikutnya maupun pihak lain, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi salah satu bahan referensi, terutama dalam bidang yang berhubungan dengan struktur modal.