BAB III METODE PENCIPTAAN. depan. Adanya manuskrip-manuskrip sejarah terutama mengenai buku-buku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN

ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

BAB III METODE PENCIPTAAN

DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Storyline Komik... 51

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III GAGASAN BERKARYA


BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kependidikan. Memasuki era globalisasi yang sarat dengan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

Mengenal Pensil sebagai Media Gambar

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB III METODE PENCIPTAAN

DESKRIPSI TEKNIS BIDANG LOMBA : GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB III METODE PENCIPTAAN

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Informasi. Observasi Pengumpulan Data Diskusi dan Wawancara. Perancangan Konsep Logo

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan teknologi yang diiringi dengan penemuan-penemuan dan inovasi dunia

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENCIPTAAN KARYA SENI ANIMASI KOMIK PERMAINAN TRADISIONAL GEBUG ENDE

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

Menggamba r Teknik & CAD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di Binus Center

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai upaya memperkuat konsep perancangan layout website. Brief Client Observasi Wawancara. Brainstorming.

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya pada bidang informasi dan telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DATABASE KOMIK KOREA

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

Transkripsi:

56 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Sejarah merupakan sebuah jejak masa lalu yang nyata terjadi. Sejarah bisa kita jadikan pedoman untuk bisa mengambil langkah yang lebih baik di masa depan. Adanya manuskrip-manuskrip sejarah terutama mengenai buku-buku babad suatu daerah memang belum bisa dikatakan sejarah yang sebenarnya, namun pada dasarnya penceritaan buku babad sarat akan nasehat dan petuah yang bisa kita petik pelajarannya. Esensi ceritannya tidak berubah dan tidak keluar dari peristiwa sejarah yang sebenarnya. Cirebon sendiri mempunyai banyak sekali kisah-kisah sejarah babad semacam itu, bisa di lihat tentang adannya manuskrip Buku Babad Tanah Sunda, Babad Walangsungsang, Babad Cirebon Versi Naskah Klayan. Dari sekian banyak buku babad yang manjadi sejarah petang menampilkan nasehat dan petuah yang sama namun sama-sama tidak merubah esensi dari kisah sejarah yang sebenarnya. Di era global semacam ini, pemuda pemudi khususnya di Cirebon, yang kurang mengetahui kisah perjalanan babad semacam itu. Bisa dikatakana mereka lebih tertarik mengenai kisah-kisah yang bersifat kepahlawanan dan fantasi dengan media yang mereka senangi (dalam hal ini penulis mengambil contoh media komik). Banyaknya manuskrip sejarah yang berbentuk literatur nampaknya akan membuat jemuh para pembaca, khususnya generasi muda.

57 Apabila tidak dilakukan inovasi tindakan untuk melestarikannya, maka akan mungkin generasi muda benar-benar tidak mengetahui kisah sejarah daerahnya sendiri. Permasalahan tersebut menjadi sebuah gagasan bagi penulis untuk berkarya komik. Dalam karyanya ini penulis mengaplikasikan teknik yang banyak dipakai dalam proses pembuatan sebuah komik. Untuk mempermudah pemahaman pola kerja yang harus dilakukan, penulis membuat kerangka alur kerja dalam proses pembuatan karya, seperti yang ada pada bagian berikut ini : Bagan 3.1 Kerangka alur kerja proses pembuatan karya

58 Kerangka tersebut berfungsi sebagai batasan bagi penulis dalam mengembangkan ide berkarya untuk membuat karya komik ini. B. Kontemplasi Dalam berkarya seni, ide/gagasan yang muncul harus direnungkan dan dikaji. Kontemplasi merupakan kata yang sering digunakan dalam proses penciptaan. Sedangkan pengertian kontemplasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (edisi kedua) adalah renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh. Menurut Mustopo yang dikutip dari skripsi Moch. Sigit Ramadhan (2012:34), Kontemplasi ide merupakan kegiatan perenungan dengan sepenuh hati atau proses bermeditasi untuk merenungkan dan berpikir penuh secara mendalam untuk mencari nilai-nilai, karena manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Kontemplasi merupakan langkah awal untuk mewujudkan ide gagasan ke dalam karya komik. Kontemplasi yang dilakukan dalam penulis dalam proses pembuatan karya komik ini tidak hanya memfokuskan tentang bagaimana karya ini akan di hasilkan. Penulis berusaha mencari nilai-nilai lain yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan karya komik ini. Melihat bahwa karya yang akan diadaptasi ke media komik adalah sebuah kisah Pangeran Cakrabuana dari Babad Cirebon yang merupakan kisah leluhur Cirebon, penulispun ingin benar-benar memahami jasa-jasa beliau. Proses kontemplasi karya dilakukan bersamaan dengan niat penulis untuk lebih mendekatkan diri dan memohon kemudahan

59 kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersamaan dengan puasa sunah yang dilakukan oleh penulis. Setelah itu penulis menunjungi beberapa petilasan dan dan melihat benda-benda peninggalan yang dahulu pergunakan oleh Pangeran Cakrabuana. Tahapan kontemplasi ini menjadi bagian penting dalam proses pendalaman ide dengan melakukan penghayatan dan perenungan subject matter yang diambil untuk memikirkan bahan, teknik, dan gaya yang akan digunakan dalam karya komik ini. C. Stimulasi Berkarya Stimulasi atau rangsangan merupakan sesuatu yang mendorong dalam menciptakan karya seni atau memacu kreatifitas dalam proses penciptaan. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan seperti melakukan perbincangan kepada masyarakat, komunitas di Cirebon khususnya mengenai kisah sejarah Babad Tanah Cirebon. Selanjutnya penulis mendokumentasikan bangunanbangunan yang dibuat pada zaman Pangeran Cakrabuana atau pada permulaan penceritaan Babad Cirebon. Gambar 3.1 Bangsal witana yang merupakan bangunan pertama di Cirebon (Sumber : dokumentasi penulis)

60 Gambar 3.2 Bentuk atap pada bangsal witana (Sumber : dokumentasi penulis) Gambar 3.3 Bentuk detail dari tihang bangsal witana (Sumber : dokumentasi penulis) Gambar 3.4 Bentuk motif Pajajaran pada pintu banguan di komplek bangsal witana (Sumber : dokumentasi penulis)

61 Gambar 3.5 Pintu utama dalem agung pakungwati yang dibuat oleh Pangeran Cakrabuana (Sumber : dokumentasi penulis) Gambar 3.6 Bentuk pagar pembatas dalem agung Pakungwati yang dibuat oleh Pangeran Cakrabuana (Sumber : dokumentasi penulis) D. Pengolahan Ide Pengolahan ide merupakan tahapan selanjutnya setelah proses merangkum konsep yang didapat, proses ini bisa juga dikatakan sebagai tahap perencaan mengenai bentuk karya sebelum melangkah ketahap selanjutnya. Sebagian besar ide yang didapat oleh penulis berasal dari buku komik, film, televise, internet,

62 juga karya-karya dari seniman lain (dalam hal ini penulis memfokuskan seniman adalah komikus). Ide yang didapat kemudian dituangkan kedalam bentuk sketsa sederhana mengenai karya yang akan dibuat, Penyempurnaan karya yang dibuat penulis dilakukan dengan menggunakan bantuan program Adobe Photoshop CS5 dan Corel Draw X4. Gambar 3.7 Adobe Photoshop CS5, salah satu software yang digunakan (Sumber: http://www.softlatest.com/products/adobe-photoshop-cs5-extended.html) Gambar 3.8 Corel Draw X4 (Sumber: http://www.softlatest.com/productslcorel-drawx4.html)

63 E. Persiapan Alat dan Bahan Berikut adalah alat serta bahan yang digunakan dalam sebelum memulai proses pembuatan karya komik ini, diantaranya: Gambar 3.9 Sketch book A3, merupakan ukuran standar Internasional pembuatan komik Gambar 3.10 Pensil faber castell HB dan 2B

64 Gambar 3.11 Penghapus pensil berwarna hitam Gambar 3.12 Drawing pen snowman ukuran 0,1 dan 0,2 Gambar 3.13 Spidol multimaker faber castell permanent line S dan line F

65 Gambar 3.14 Koas winsor series 7 nomer 3 Gambar 3.15 Tinta winsor Indian Ink hitam Gambar 3.16 Tip-ex dan cat poster sakura warna putih

66 Gambar 3.17 Penggaris Gambar 3.18 Serutan pensil Gambar 3.19 Pen tablet wacom bamboo pen and touch

67 Gambar 3.20 Perangkat komputer Gambar 3.21 Printer all in one Epson Stylus TX 121x