SEKRETARIAT KPA NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Maret Kabar Menara Topas 9

Revisi Pedoman Pelaporan dan Pencatatan. Pemutakhiran pedoman pencatatan Monev

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Januari Kabar Menara Topas 9

Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Penduduk Usia Muda. Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Kabar Menara Topas 9. Pertemuan audiensi dengan Mendagri, Bapak Gamawan Fauzi

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN

Pertemuan Evaluasi Program GWL. Untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi pengembangan program

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Mei Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kabar Menara Topas 9

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Sesi Diskusi Pelatihan HR Bagi Petugas Kesehatan

komisi penanggulangan aids nasional

Lokakarya HR petugas Puskesmas. Peningkatan kapasitas petugas. puskesmas untuk layanan HR. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua.

Penguatan Fasilitator Gender. Mendorong perencaan dan penganggaran yang responsif gender

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL

Kunjungan Program Coordinating. Board UNAIDS Pembahasan isu global penanggulangan AIDS. Sosialisasi HIV-AIDS bagi Masyarakat Kab.

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

BAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penguatan Fasilitator HR dan PMTS Kesepakatan kemitraan. program PMTS Paripurna,

Pelatihan Pendidik Sebaya Remaja Peningkatan kapasitas pendidik. sebaya remaja Penasun dan PS. Pendampingan Populasi Kunci Sumsel.

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

Pelatihan Pengelolaan. Mewujudkan pengelolaan program. akuntabel dan transparan

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Memperkuat Peran Daerah

KPA NASIONAL. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional LAPORAN KEGIATAN BULAN FEBRUARI program Pencegahan Melalui Transmisi Seksual (PMTS).

PerPres 75 /2006 vs PerPres 124 /2016 Peran KPAN,dan Kab/Kota Kewenangan KPA paska PerPres 124/ 2016 Rekomendasi Penutup

Pengembangan Kurikulum HIV Mengembangkan kurikulum dan modul ajar HIV dan AIDS tingkat PT. (Hal 5)

Call for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS)

Evaluasi Program GWL Evaluasi dan pengembangan buku pedoman kesehatan Waria. Sosialisasi HIV dan AIDS Sintang, Kalbar

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

Laporan Ketua Panitia Pelaksana Selaku Chief Rapporteur Dalam Acara Penutupan Pertemuan Nasional AIDS IV Pembukaan

Satiti Retno Pudjiati. Departemen Dermatologi dan Venereologi. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN Pada Januari hingga September 2011 terdapat penambahan kasus sebanyak

Lokakarya Kemitraan Program LBT. Membangun kerjasama dalam. upaya pencegahan HIV dan AIDS. Pemeriksaan IMS Populasi Kunci Maluku Tenggara.

Keberlanjutan program pada komunitas GWL. Mendorong komunitas GWL yang lebih berdaya. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua.

Kebijakan Program PMTS Paripurna KPA Nasional Dibawakan pada Lecture Series: Overview PMTS Kampus Atmajaya Jakarta, 7 November 2012

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human

Evaluasi Lembaga Mitra KPAN Dukungan IPF Evaluasi program dukungan IPF untuk LSM. Edugames bagi Penasun Kota Pontianak. (Hal 7)

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

SITUASI PENDANAAN PROGRAM HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta 2013

BAB I PENDAHULUAN. (2004), pelacuran bukan saja masalah kualitas moral, melainkan juga

Sambutan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Pertemuan Regional KPAN. Evaluasi dan koordinasi. program bagi KPA daerah

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

SRAN Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Per 1 September 2015

Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS pada Buruh Migrant ( ) Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH Sekretaris - KPAN Jakarta 19 Juli 2011

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2006 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN AIDS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR Menko Kesra RI/ Ketua KPA Nasional Agung Laksono

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan

Kerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia.

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Supervisi Evaluasi Kurikulum HIV AIDS Persiapan penerapan kurikulum HIV. dan AIDS Perguruan Tinggi. Temu Media Lokal Provinsi Sulteng Kota Palu

DELPHI II Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

Pelatihan Pengorganisasian Komunitas. Terbentuknya tenaga community organizer untuk program PMTS

Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

Lokakarya Asesmen Monev Masukan untuk formulasi rencana monev program AIDS. (Hal 6)

Peningkatan Kapasitas YKAP. Peningkatan kapasitas populasi. kunci muda melalui konsorsium SRH. Kerjasama Program HIV dan AIDS. Kupang, NTT.

BAB I PENDAHULUAN. Bali, respon reaktif dan proaktif telah banyak bermunculan dari berbagai pihak, baik

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL FE BR UAR I 2010 B Peserta Advokasi Media dan Kelompok Strategis (Populasi Kunci) Bekerja Sama dengan Kemenkoinfo ulan Februari ini KPA Nasional kembali melaporkan kegiatan terkait dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana tertuang dalam Perpres No.75 tahun 2006. Dalam rangka penyempurnaan Rencana Operasional Strategi dan Rencana Aksi Nasional (SRAN) Penanggulangan HIV dan AIDS periode 2010-2014, diskusi mengenai pencegahan HIV dan AIDS di tempat kerja dan buruh migran telah dilakukan. Selain itu, penguatan kelembagaan dalam perencanaan dan penganggaran bagi KPA provinsi telah dilakukan kinerja dan capaian program meningkat. Pertemuan-pertemuan koordinasi yang dilakukan: pertemuan pokja penelitian, sosialisasi dan konsultasi SRAN pada LSL, pertemuan koordinasi program HR, dan lokakarya Gender Focal Point (GFP). Peserta pada Pertemuan Sosialisasi dan Konsultasi SRAN untuk LSL Sekretariat KPA Nasional Menara Eksekutif Lt.9 Jl. MH Thamrin Kav.9 Jakarta Pusat Telp. (021) 3901758 Fax. (021) 3902665 www.aidsindonesia.or.id Media televisi menjadi media yang digunakan dalam penyebaran informasi. Talkshow di televisi merupakan salah satunya. Selain itu, pertemuan dengan media pun dilakukan. Kunjungan dan asistensi ke daerah merupakan kegiatan pada bulan ini. Peningkatan kapasitas staf KPA Nasional juga dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja KPA Nasional.

A. Pengembangan Kebijakan Rapat Kerja Penyempurnaan Rencana Operasional SRAN 2010-2014: Tempat Kerja dan Buruh Migran Dokumen SRAN 2010-2014 merupakan dokumen utama penanggulangan HIV dan AIDS yang selanjutnya didukung oleh dokumen pendukung lainnya seperti rencana operasional, rencana dukungan teknis, dan strategi komunikasi pengguliran SRAN. Setelah tersusunnya draft rencana operasional pada tanggal 27-31 Oktober 2009 yang melibatkan berbagai sektor terkait, maka dilakukan pertemuanpertemuan lanjutan untuk memantapkan rincian-rinciannya. Bertempat di Ruang Rapat Utama di BNP2TKI pada tanggal 4 Februari, hadir dalam pertemuan tersebut wakil dari KPA Nasional, Kemenakertrans, BNP2TKI, Mitra Internasional, dan LSM. Hasilnya adalah adanya masukan terhadap rencana operasional SRAN di tempat kerja dan buruh migran. KPA Nasional mengestimasikan ada sekitar enam juta orang populasi berisiko yang belum terjangkau. Dari jumlah tersebut, laki-laki yang membeli seks diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta orang, sementara istri atau pasangannya 1,5 juta orang, papar Ibu Nafsiah Mboi, Sekretaris KPA Nasional, dalam sarasehan bertajuk Selamatkan Perempuan dan Bayi dari Infeksi HIV yang digelar Yayasan Pelita Ilmu pada Februari 2010. B. Penetapan Langkah Strategis Lokakarya Penguatan Kelembagaan: Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2011 Salah satu komponen penting dalam penguatan kelembagaan KPA Provinsi adalah tersedianya dana yang cukup untuk memimpin pelaksanaan penanggulangan AIDS di daerah. Untuk itu dilakukan lokakarya ini agar provinsi dapat masuk dalam sistem perencanaan dan penganggaran daerah (APBD Provinsi) tahun 2011. Tanggal 24-25 Februari di Bogor, mengundang lima provinsi (Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Riau, dan Sulawesi Selatan). Sekretaris 1 KPA Nasional dengan Tim Bappenas berdiskusi dengan peserta. Mereka adalah Sekretaris KPA Provinsi, Tim Advokasi atau Tim Asistensi, Pejabat Bappeda bidang Perencanaan atau Bidang Sosial Budaya, dan Pejabat Dinas Kesehatan yang menangani HIV dan AIDS. Selain peningkatan pengetahuan peserta dalam strategi, implikasi, dan respons, lokakarya juga menghasilkan revisi rincian kegiatan advokasi penganggaran dalam rencana penguatan lembaga tahun 2010.

C. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Sosialisasi dan Konsultasi: SRAN untuk LSL Sosialisasi dan konsultasi SRAN untuk LSL telah dilakukan di Jakarta pada 5-7 Februari. Pertemuan ini sampai pada identifikasi kebutuhan program yang efektif khusus kelompok LSL, adanya langkahlangkah strategik dan rekomendasi SRAN pada kelompok LSL, dan identifikasi peran serta fungsi berbagai institusi dalam penanggulangan HIV dan AIDS di LSL. Hadir dalam pertemuan tersebut wakil organisasi di bidang LSL, akademisi, dan aktivis. Acara ini difasilitasi oleh tiga konsultan nasional dan internasional. *LSL adalah Laki-laki yang Seks dengan Laki-laki Diskusi pada saat acara pertemuan dan sosialisasi serta konsultasi SRAN untuk LSL Pertemuan Pokja Penelitian Pertemuan yang dihadiri anggota Pokja Penelitian pada 12 Februari tersebut membahas tentang perkembangan terakhir Pokja Penelitian. Dilakukan pula presentasi mengenai temuan situasi LSL di Indonesia dan di Bangkok oleh Dr. Steve Wignall. Selain itu DR. Stephen McNally dan DR. Jeffrey Grierson memaparkan hasil lokakarya tentang bagaimana melibatkan komunitas LSL untuk memahami semua tahap dalam penelitian. Pertemuan Koordinasi Program Harm Reduction (HR): FHI, HCPI, dan KPA Pada 3 Februari di Jakarta berlangsung rapat koordinasi dengan agenda pelaporan kegiatan Layanan Alat Suntik Steril (LASS), peningkatan kerja sama dalam memberikan layanan HR antara LSM dan puskesmas (PKM), dan manajemen sumber daya HR. Ketersediaan alat suntik steril di wilayah menjadi hal penting yang didiskusikan. Perlu dibuat rumusan jumlah layanan, jumlah alat suntik yang terdistribusi, dan jumlah IDU terjangkau. Pertemuan lanjutan akan dilakukan untuk merumuskan program di Bali dan Jawa Timur. Lokakarya Penanggulangan HIV dan AIDS Berperspektif Gender untuk Gender Focal Point (GFP) Bertempat di Jakarta pada 1-4 Februari GFP* berkumpul untuk mengikuti lokakarya. Hasil pertemuan adalah: 1. Peserta mendapat pemahaman bahwa ketidakadilan gender dialami baik oleh laki-laki maupun perempuan, dan situasi tersebut harus diubah. 2. Peserta berkesempatan mengkaji program-program penanggulangan dengan instrumen berkeadilan gender yang disusun bersama sesuai siklus program. 3. Peserta merumuskan tugas dan peran GFP dalam kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS. *GFP merupakan kumpulan atau simpul individu wakil setiap provinsi dan instansi strategis terkait dengan penanggulangan HIV dan AIDS. Di tingkat provinsi terdiri atas dua orang (1 wakil KPA Provinsi dan 1 wakil instansi strategis). Di tingkat nasional terdiri atas Kemenkes, KMPP, dan BKKBN. 2

D. Penyebarluasan Informasi Media sebagai Corong Informasi HIV dan AIDS Pertemuan Media di Yogyakarta KPA Nasional bekerja sama dengan media melakukan upaya sosialiasi dan koordinasi. Pada bulan ini, kegiatan terkait dengan media seperti: Pertemuan media relation HCPI, KPA Nasional, dan KPA Provinsi Yogyakarta pada 7 Februari. Pelatihan media bekerja sama dengan Kemenkoinfo pada 15 Februari di NTT, 18 Februari di Lampung, dan 24 Februari di Mimika. Talkshow di stasiun TV One yang terdiri atas: talkshow CST Dari Tertutup menjadi Terbuka dengan narasumber Dr. Fonny J. Sylvanus M.Kes pada 18 dan 22 Februari dan talkshow Dunia Muram Prostitusi oleh Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada 24 Februari. E. Kerja Sama Internasional dan Regional UNAIDS Resources Needs Workshop di Bangkok Tanggal 9-11 Februari berlangsung workshop yang dihadiri 42 orang dari 14 negara. Tujuan kegiatan adalah mengkaji ketersediaan data dari negara yang terlibat dari sisi sumber daya yang tersedia dan penggunaannya untuk program penanggulangan HIV dan AIDS. Hasil kegiatan adalah masing-masing peserta akan memperbaharui pemodelan dengan data terkini. Selain itu akan dilakukan komunikasi secara intensif antara tim fasilitator Regional Support Team (RST) UNAIDS dengan country representative dan peserta workshop untuk finalisasi perhitungan estimasi. Call for Proposal: Program Mitigasi ODHA Anak Miskin Pada 4 Februari di Sekretariat KPA Nasional berlangsung penentuan lembaga yang akan mendapat dukungan MAC Estee Lauder untuk Program Mitigasi ODHA Anak Miskin. Besarnya dana adalah $63.000 hingga Desember 2010. Enam organisasi mengajukan diri dalam proposal tersebut. Terpilih dua organisasi yakni Yayasan Pelita Ilmu dan Yayasan Kertipraja Bali untuk proses lebih lanjut. Kriteria penilaian yakni sasaran program, bentuk kegiatan, pelaksana kegiatan, anggaran, dan keberlanjutan program. F. Pengendalian, Pemantauan, dan Evaluasi Pertemuan Kelompok Kerja Monitoring dan Evaluasi Laporan UNGASS (UN General Assembly Special Session on HIV and AIDS) merupakan pelaporan respons negara tiap dua tahun sekali dalam penanggulangan HIV dan AIDS kepada PBB. Pertemuan tanggal 16 Februari membahas tentang ketersediaan dan kualitas data untuk laporan UNGASS 2010 dan identifikasi kebutuhan pengumpulan data jika diperlukan. Selain itu, dilakukan kegiatan berbagi data oleh peserta yang hadir dalam pertemuan. 3

G. Pengarahan kepada KPA di Daerah Pertemuan Uji Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Rencana Strategis Penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Tanjung Pinang Pada 17-19 Februari, Dr. Fonny J. Sylvanus M.Kes menjadi narasumber pada pertemuan Uji Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Renstra Penanggulangan HIV dan AIDS. Selain menjadi narasumber, Ibu Fonny juga melakukan kunjungan ke Lokalisasi Batu 24 terkait dengan Program PMTS (Pencegahan Melalui Transmisi Seksual). Hasil wawancara menunjukkan bahwa masih terdapat klien yang menolak memakai kondom, terutama pelanggan tetap. Selain itu, WPS telah rutin setiap bulan memeriksakan diri dan kondom selalu tersedia. Meski demikian, penjangkauan oleh petugas lapangan perlu ditingkatkan. Pelatihan Fasilitator Program LASS (Layanan Alat Suntik Steril), Kerja Sama KPA Nasional dan KPA Provinsi Riau Bekerja sama dengan KPA Nasional, KPA Provinsi Riau mengadakan pelatihan fasilitator program HR di tingkat kabupaten/kota pada 23-26 Februari. Sebanyak 19 orang dari tiga kabupaten/kota menjadi peserta. Fasilitator pelatihan berasal dari unsur Pokja KPA Provinsi Riau, Dinarkoba POLDA, dan KPA Provinsi Riau. Pelatihan menghasilkan adanya tenaga fasilitator untuk pertemuan kelompok penasun dan puskesmas penyedia LASS. Selain itu, terdapat tenaga fasilitator yang memiliki kemampuan untuk menyuarakan kebutuhan dan mengadvokasi permasalahan penasun. Sumber pendanaan pelatihan berasal dari KPA Nasional dan HCPI. Masalah-masalah kita adalah buatan manusia, maka dari itu, dapat diatasi oleh manusia. Tidak ada masalah dalam takdir manusia yang tidak terjangkau oleh manusia. ~ John F. Kennedy H. Pengembangan Sekretariat KPA Nasional Assessment Kelembagaan dan Kinerja Karyawan KPA Nasional menyelenggarakan analisa kompetensi dan potensi pada staf yang bekerja di sekretariat KPA Nasional. Sebanyak 29 karyawan pada tingkat asisten koordinator, koordinator, dan asisten deputi mengikuti kegiatan ini. Penyelenggaraan kegiatan melibatkan konsultan dari luar KPA Nasional. Terdapat beberapa inventori yang digunakan dalam kegiatan dan proses wawancara. Melalui kegiatan ini dapat diketahui kesesuaian kerja dan kesiapan seseorang dalam menghadapi peluang, pekerjaan, rekan kerja, atasan, dan bawahan. Hasilnya menjadi masukan bagi pengembangan kapasitas staf KPA Nasional ke depan. 4

Rencana Kegiatan Sekretariat KPA Nasional Bulan Maret No. NAMA KEGIATAN GAMBARAN KEGIATAN RENCANA OUT PUT 1. Pertemuan Core Team Peluncuran Kesehatan Anak 2. Asistensi Teknis untuk Gender Focal Point (GFP) 3. Pertemuan Tim Pelaksana 4. Pertemuan Pengguliran SRAN 2010-2014 5. Young People National Network 6. Lokakarya Nasional Monitoring dan Evaluasi Pertemuan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap tercapainya MDG s goal 4, 5, dan 6 tahun 2015. Diskusi bersama para GFP untuk melakukan analisis gender dengan data dari provinsi masing masing, merumuskan isu strategis, dan menghasilkan multimedia presentasi sebagai alat advokasi. Anggota Tim Pelaksana KPA Nasional melakukan diskusi mengenai persiapan pelaporan UNGASS. Presentasi dan diskusi tentang SRAN 2010-2014 kepada masyarakat sipil. Diskusi dengan Aliansi Remaja Independen (ARI) dengan KPA Nasional dan jaringan populasi kunci. Perumusan rencana monitoring dan evaluasi tahun 2010-2014 dan koordinasi serta harmonisasi rencana monitoring dan evaluasi dengan stakeholder terkait. Adanya konsep paper, identifikasi kebijakan publik tentang layanan publik yang dapat diakses, pengumpulan resources dari semua anggota dalam gerakan yang ada, pemetaan kegiatan sektor, dan pemetaan kegiatan di 10 provinsi prioritas. Terjadinya peningkatan kapasitas para GFP dalam hal melakukan analisis data, perumusan isu strategis, dan pengembangan media advokasi. Terdapat masukan dari anggota Tim Pelaksana mengenai laporan UNGASS. Tersosialisasinya isi SRAN kepada peserta dan penjelasan peran dari masyarakat sipil dalam SRAN 2010-2014. Terjadi sosialisasi program kerja dan mekanisme kerja sama yang akan dikembangkan oleh ARI dan KPA Nasional serta jaringan dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Adanya masukan peserta terhadap indikator monitoring dan evaluasi 2010-2014. 5