Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Produksi Ubi Jalar

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. didasarkan pada nilai-nilai karakteristik lahan sangat diperlukan sebagai

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI UBIJALAR DI KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS: DESA RASAU JAYA II KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA)

PERKEMBANGAN UBI JALAR DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

I. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

TANAMAN PENGHASIL PATI

MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PAKAN MELALUI INTRODUKSI JAGUNG VARIETAS UNGGUL SEBAGAI BORDER TANAMAN KENTANG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Kontribusi Tanaman Pangan Terhadap PDB Sektor Pertanian pada Tahun (Miliar Rupiah)

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Program Peningkatan Produksi Menuju Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU UNTUK MENCAPAI PRODUKSI OPTIMAL

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU MELALUI KEGIATAN DEMONSTRASI FARM DI DESA BAKALAN JUMAPOLO

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

BERITA RESMI STATISTIK

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KELAYAKAN USAHATANI INTEGRASI UBIJALAR BABI DI DATARAN TINGGI JAYAWIJAYA, PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

POTENSI BUDIDAYA UBIJALAR PADA M-KRPL DI PROVINSI JAMBI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lokal karena memiliki kandungan karbohidrat yang relatif tinggi. Zuraida dan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI KAWASAN HUTAN

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

Analisis Usahatani Kacang Tanah sebagai Komoditas Unggulan di Lahan Kering Kabupaten Bantul

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)

ANALISIS DAYA SAING KEDELAI TERHADAP TANAMAN PADI DAN JAGUNG

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan krisis energi sampai saat ini masih menjadi salah satu

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

Ubijalar adalah salah satu tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri pangan dan industri. Di beberapa negara (misalnya Cina dan

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

RESPONS PETANI TERHADAP BUDIDAYA KEDELAI SISTEM LORONG

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

KACANG TANAH DILAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN ABSTRAK

ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT


PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

BAB I PENDAHULUAN. lahan. Kemampuan lahan yang dikelola akan memberikan. produksi yang berbeda-beda tingkat produktivitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

Transkripsi:

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN SRAGEN THE PERFORMANCE OF SOME HIGH YIELDING VARIETIES OF SWEET POTATOES (IPOMOEA BATATAS L.) AND THE PROSPECT OF ITS DEVELOPMENT IN RAINFED RICE FIELDS, SRAGEN DISTRICT Tota Suhendrata, Budiman dan Ngadimin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek, Sidomulyo Ungaran 50501, Telp. (024) 6924965; Fax. (024) 924966; e-mail: suhendrata@yahoo.co.id ABSTRACT Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) constitute the source of carbohydrate in which contain vitamin A, C and minerals being considerably useful for the health. Sweet potatoes are used not only as foodstuffs but also as industrial raw materials and as foods for livestock. This plant can be cultivated both in rainfed rice fields and dry land. In Sragen district, the harvested area of sweet potatoes in 2011 about 54 ha with productivity 8,5 t/ha. In several high yielding varieties, some of them can produce more than 30 t/ha. The purpose of this research is to find out the performance of some high yielding varieties of sweet potatoes and the possibility of its development in rainfed rice fields. This research was carried out in the village of Somomorodukuh, Plupuh subdistrict, Sragen district in dry season 2012. The introduced sweet potatoes consisted of 5 high yielding varieties, namely Beta-1, Beta-2, Sari, Kidal, Solosa and local varieties as the comparison. The result of research showed that the productivity of sweet potatoes in Beta-1 25,0 t/ha, Beta-2 21,5 t/ha, Kidal 22,5 t/ ha, Sari 31,0 t/ha, Solossa 30,0 t/ha and in local variety 10,0 t/ha. The highest productivity was acquired by Sari with 31,0 t/ha, whereas the lowest was obtained by local with 10,0 t/ha. The acquired productivity was still under its potential result which s usually between 30-35 t/ha. The 5 varieties of sweet potatoes productivity was higher 11,5-21,0 t/ha than that of the local variety and also higher 1,9-11,4 t/ha than that of the average in Central Java in 2011. Financially, the cultivation of sweet potatoes in rainfed rice fields is less competitive than other commodities commonly planted, such as paddy, peanuts, watermelon and chili which are more profitable, in consequent, farmers aren t favorable to cultivate the commodity of sweet potatoes. Keywords: high yielding variety, sweet potato, prospect, rainfed rice fields PENDAHULUAN Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan sumber karbohidrat, vitamin A, C, dan mineral. Ubijalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi mencegah penyakit kanker. Ubijalar yang daging umbinya berwarna kuning, banyak mengandung vitamin A (Balitkabi, 2010). Kandungan karbohidrat ubijalar menempati posisi keempat 375

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan setelah padi, jagung, dan ubi kayu (Suyatno, 2010). Ubi jalar selain digunakan sebagai bahan pangan juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Di Jepang, Taiwan, dan RRC, ubi jalar diolah menjadi tepung dan pati yang dapat digunakan sebagai bahan industri tekstil, kosmetik, kertas, dan sirup (Zuraida & Supriati 2001). Sedangkan di Korea, Cina, Taiwan dan Amerika Serikat, ubi jalar tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan pokok tetapi juga diolah menjadi pangan olahan seperti selai, saos, juice, serta sebagai bahan baku industri dan pakan ternak (Balitkabi, 2010) Ubi jalar dapat ditanam pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Pada tahun 2011, luas tanam ubi jalar di Indonesia sekitar 8.046 dengan produktivitas 19,6 t/ha. Sedangkan luas tanam di Kabupaten Sragen pada tahun 2011 hanya 54 ha dengan produktivitas 8,5 t/ha. Padahal beberapa varietas unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 t/ha umbi basah. Kabupaten Sragen terbelah menjadi 2 (dua) wilayah oleh Sungai Bengawan Solo, yakni utara Bengawan (11 Kecamatan) dan selatan Bengawan (9 Kecamatan). Untuk daerah selatan bengawan solo banyak petani yang mengusahakan pertanian dengan pola tanam padi padi padi dan padi padi - palawija. Sedangkan untuk yang berada utara bengawan solo pola tanamnya padi padi palawija dan padi palawija Bero. Lahan sawah tadah hujan sekitar 13.739 ha atau 34,6% dari luas lahan sawah Kabupaten Sragen. Komoditas palawija yang biasa di tanam petani yaitu jagung, kacang tanah, kedelai, cabai, melon dan semangka (Pemda Kabupaten Sragen, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keragaan beberapa varietas unggul ubi jalar dan kemungkinan pengembangannya pada lahan sawah tadah hujan Kabupaten Sragen, BAHAN DAN METODE Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan di Desa Somomorodukuh Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada MT-3 (Juni September 2012) atau musim kemarau tahun 2012. Ubi jalar yang diintroduksikan terdiri dari 5 varietas yaitu Beta-1, Beta-2, Sari, Kidal, Solosa, dengan pembanding ubi jalar varietas Lokal. Tanah diolah dan dibuat guludan dengan lebar 60 cm, tinggi 40 cm dan jarak antar guludan 100 cm, Ukuran panjang stek batang antara 20-25 cm, jarak tanam dalam baris 30 cm. Dosis pupuk yang digunakan urea 150 kg/ha, NPK 100 kg/ha dan KCl 25 kg/ha. Ubi jalar dipanen pada umur 4 bulan setelah tanam Deskripsi varietas ubi jalar yang diitroduksikan sebagai berikut: BETA 1. Potensi hasil umbi 25 35 t/ha, umur panen 4 4,5 bulan, daging umbi oranye tua, enak dan manis, kadar bahan kering 25,3%, beta karoten 12.032 µg/100g, agak tahan hama boleng, agak tahan penyakit kudis. BETA 2. Potensi hasil umbi 28,6 34,7 t/ha, umur panen 4-4,5 bulan, daging umbi oranye, enak, kadar bahan kering 23,8%, beta karoten 4.629 µg/100 g, agak tahan hama boleng, agak tahan penyakit kudis. Sari. Potensi hasil umbi 30 35 t/ha, umur panen 3,5 4 bulan, daging umbi kuning, rasa enak-manis, kadar 376

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 bahan kering 28,0%, kadar serat 1,63%, kadar protein 1,91%, kadar gula 5,23%, kadar pati 32,48%, kadar beta karotin380,92 mg/100 g, kadar vitamin C 21,52 mg/100 g, agak tahan hama boleng, tahan penyakit kudis, dilepas tahun 2001. Kidal. Potensi hasil umbi 25 30 t/ha, umur panen 4 4,5 bulan, daging umbi kuning tua, rasa enakmanis, kadar bahan kering 31,00%, kadar serat 1,07%, kadar protein 1,62%, kadar gula 4,82%, kadar pati 32,85%, beta karotin 347,84 mg/100 g, vitamin C 20,22 mg/100 g, agak tahan hama boleng, tahan penyakit kudis, dilepas tahun 2001. Solossa. Potensi hasil umbi 25 32 t/ha, umur panen 4,5 6 bulan, daging umbi kuning tua, rasa enak, kadar bahan kering umbi 32,8%, kadar abu 0,73%, kadar protein 2,12%, kadar serat 4,93%, kadar gula 4,87%, beta karoten 533,80 µg/100g, agak tahan hama boleng, tahan penyakit kudis, cocok untuk dataran tinggi, dilepas tahun 2006. HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Produktivitas Produktivitas varietas unggul ubi jalar tertinggi dicapai oleh varietas Sari 31,0 t/ha diikuti oleh Solossa 30,0 t/ha, Beta-1 25,0 t/ha, Kidal 22,5 t/ha, dan terendah varietas Beta-2 21,5 t/ha, sedangkan varietas Lokal hanya 10,0 t/h. Produktivitas yang dicapai oleh kelima varietas unggul ubi jalar masih dibawah potensi hasilnya yaitu 30 35 t/ha. Produktivitas kelima varietas unggul ubi jalar lebih tinggi 11,5 21,0 t/ha dibandingkan dengan produktivitas varietas Lokal dan lebih tinggi 1,9 11,4 t/ha dibandingkan dengan produktivitas rata-rata Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 yaitu 19,6 t/ha. Keenam varietas ubi jalar dipanen pada umur 4 bulan setelah tanam. Umur panen ubi jalar lebih lama dibandingkan dengan umur padi, kacang tanah, cabai dan semangka yang biasa ditanam petani pada musim kemarau. Ditinjau dari segi produktivitas kelima varietas unggul ubi jalar dapat dikembangkan dan sebagai alternatif pengganti ubi jalar varietas lokal. Tabel 1. Produktivitas beberapa varietasunggul ubi jalar di Desa Somomorodukuh, Kecamatan Plupuh pada MT-3 2012 (Juni September 2012) No. Varietas Produktivitas (t/ha) umbi basah 1. Sari 31,0 2. Solosa 30,0 3. Beta-1 25,0 4. Kidal 22,5 5. Beta-2 21,5 6. Lokal 10,0 377

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Prospek Pengembangan Luas panen, produksi, dan produktivitas ubi jalar di Provinsi Jawa Tengah periode 2008 2011 terus meningkat kecuali luas tanam menurun dengan peningkatan masing-masing -1,53%, 11,29% dan 12,62% (Tabel 2). Sedangkan luas panen, produksi, dan produktivitas ubi jalar di Kabupaten Sragen cenderung terus meningkat pada periode 2008 2011, tetapi produktivitasnya masih sangat rendah yaitu berkisar antara 3,2 8,5 t/ha (Tabel 3). Tabel 2. Luas tanam, produksi dan produktivitas ubi jalar di Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2011 Tahun Luas Panen Produksi Produktivitas (ha) (ton) (t/ha) 2008 8.467 117.159 13,8 2009 8.767 147.083 16,8 2010 7.965 137.724 17,3 2011 8.046 157.972 19,6 Rata-rata 8.767 140.660 16,2 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah (2009-2012) Pada periode 2008 2011, produksi ubi jalar di Jawa Tengah mengkontribusi 6,21 7,15% dengan rata-rata 6,8% terhadap produksi ubi jalar Indonesia. Sedangkan produksi ubi jalar Kabupaten Sragen hanya mengkontribusi 0,12% terhadap produksi ubi jalar Provinsi Jawa Tengah pada periode 2008 2011. Tabel 3. Luas tanam, produksi dan produktivitas ubi jalar di Kabupaten Sragen periode 2008-2011 Tahun Luas penen Produksi Produktivitas (ha) (ton) (t/ha) 2008 5 37 7,40 2009 5 39 7,80 2010 50 158 3,16 2011 54 461 8,54 Rata-rata 29 174 6,72 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah (2009-2012) Luas lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sragen sekitar 13.739 ha atau 34,6% dari luas lahan sawah Kabupaten Sragen. Komoditas palawija yang biasa di tanam petani yaitu jagung, kacang tanah, kedelai, cabai, melon dan semangka. Budidaya ubi jalar di Kabupaten Sragen belum maksimal hal ini terlihat dari luas panen/penggunaan lahan dan produktivitas masih sangat rendah dibandingkan dengan potensinya. Ditinjau dari luas lahan sawah tadah hujan, peluang untuk pengembangan ubi jalar di Kabupaten Sragen masih terbuka lebar asalkan ubi jalar mampu bersaing dengan komoditas lain yang biasa ditanam petani pada musim kemarau yaitu padi, 378

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 jagung, kacang tanah, kedelai, cabai, semangka dan melon. Selain itu pengembangan budidaya ubi jalar perlu didukung dengan ketersediaan bibit varietas unggul dan perbaikan teknik budidaya guna meningkatkan produktivitas. Disamping pengembangan budidayanya, juga perlu diintroduksikan dan dikembangkan teknologi pengolahan ubi jalar menjadi pati, tepung dan aneka olahan dalam rangka diversifikasi atau penganekaragaman pangan berbasis lokal. Dalam pengembangan pengolahan ubi jalar perlu mendapat bimbingan, pendampingan dan bantuan modal dari Pemerintah melalui Instansi-Instansi terkait agar mampu berkembang dan mandiri menjadi industri rumah tangga, mampu menghasilkan produk yang higienis dan bermutu. Salah satu ukuran untuk menilai kelayakan suatu usahatani adalah analisis finansial usahatani, yang mengukur nilai input-output teknologi yang sedang dikembangkan. Hasil analisisi usahatani Ubi jalar, kacang tanah, semangka dan padi pada musim kemarau tahun 2012 disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usahatani di lahan sawah tadah hujan di Desa Somomorodukuh pada musim kemarau 2012 No. Komoditas Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan (Rp) (Rp) (Rp) R/C 1. Ubi jalar 15.600.000 11.500.000 4.100.000 1,36 2. Kacang tanah 25.000.000 12.545.000 12.455.000 1,99 3. Semangka 31.667.000 18.591.670 13.075.000 1,70 4. Padi 34.286.000 16.848.570 17.437.140 2,03 Dari Tabel 4 terlihat bahwa usahatani di lahan sawah tadah hujan dengan berbagai komoditas cukup menguntungkan, R/C tertinggi (2,03) dicapai oleh usahatani padi dan terendah (1,36) pada usahatani ubi jalar. Rendahnya pendapatan dari usahatani ubi jalar dikarenakan harga ubi jalar basah sangat rendah. Dengan demikian usahatani ubi jalar kurang kompetitif terhadap usahatani padi, kacang tanah dan semangka pada lahan sawah tadah hujan pada musim kemarau. Kondisi seperti ini relative sama seperti usahatani kedelai kurang berdaya saing dengan komoditas lain seperti padi, jagung dan kacang tanah. Dengan demikian pada lahan sawah tadah hujan akan terjadi persaingan antara ubi jalar dengan komoditas lainnya yang biasa ditanam petani pada musim kemarau seperti padi, jagung, kacang tanah, kedelai cabai, semangka dan melon yang lebih menguntungkan. Selain itu umur panen ubi jalar lebih lama dibandingkan dengan komoditas pesainggya. Kondisi tersebut membuat petani tidak tertarik untuk menanam komoditas ubi jalar. SIMPULAN DAN SARAN 1. Secara teknis dan financial kelima varietas unggul ubi jalar yang diintroduksikan yaitu Beta-1, Beta-2, Sari, Kidal, Solosa layak untuk dikembangkan di lahan sawah tadah hujan dan dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti ubi jalar varietas lokal. 379

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan 2. Budidaya ubi jalar di lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sragen sulit berkembangkan karena kurangnya daya saing ubi jalar terhadap komoditas lain seperti padi, jagung, kacang tanah, kedelai, cabai, semangka atau melon. DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), 2010. Teknologi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. BPS Provinsi Jawa Tengah, 2009-2012. Jawa Tengah Dalam Angka 2009 2012. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Pemda Kabupaten Sragen, 2010. Sektor pertanian. sragen. www.sragenkab.go.id Suyatno, 2010. Daftar komposisi bahan makanan (DKBM) Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Undip. suyatno.blog.undip.ac.id/2010/04/13/. Zuraida N, Supriati Y., 2001. Usahatani ubijalar sebagai bahan pangan alternatif dan diversifikasi sumber karbohidrat. Buletin AgroBio 4(1):13 23. Balai Penelitian BioteknologiTanaman Pangan, Bogor. 380