Journal of Primary Education

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Primary Education

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Primary Education

ABSTRACT

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

Journal of Innovative Science Education

Journal of Primary Education

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN. Risma Dwi Saraswati, SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N I Tanjung Raya

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

Automotive Science and Education Journal

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

Journal of Physical Education and Sport

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

KEMAHIRAN MENULIS PUISI BERDASARKAN ASPEK KOSA KATA DAN DIKSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHNUN PELAJARAN 2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Automotive Science and Education Journal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Journal of Primary Education

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

Keefektifan Pembelajaran Model Quantum Teaching Berbantuan Cabri 3D Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

Edu Elektrika Journal

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DAN BAKAT NUMERIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

EFEKTIVITAS METODE DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENEMUKAN (INQUIRY) JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

KEMAMPUAN MENULIS SYAIR MAHASISSWA SEMESTER VI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

JPE 2 (1) (2013) Journal of Primary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL KUANTUM DAN MODEL INSTRUKSI LANGSUNG BERDASARKAN MINAT BELAJAR SASTRA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Heni Yoehana, Supriyanto, T., Rusilowati, A. Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2013 Disetujui Maret 2013 Dipublikasikan Juni 2013 Keywords: quantum model, direct instruction model, interest to learn literature, the competence of writing poem. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menentukan (1) perbedaan kemampuan menulis puisi antara peserta didik yang diajar dengan model quantum dan instruksi langsung, (2) perbedaan kemampuan menulis puisi antara sisiwa yang memiliki minat belajar sastra yang tinggi dan rendah, (3) interaksi keefektifan model quantum dan model intruksi langsung dalam pembelajaran menulis puisi pada peserta didik kelas V SD berdasarkan minat belajar sastra tinggi dan rendah. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain faktorial 2x2. Teknik analisis data dengan Anova. Hasil penelitian adalah: (1) hasil belajar menulis puisi peserta didik yang diajar dengan model quantum lebih tinggi dari pada dengan model instruksi langsung. (2) Hasil belajar menulis puisi peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi lebih tinggi dari pada yang berminat belajar sastra rendah. (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar sastra dalam pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik kelas V SD. Model quantum efektif bagi peserta didik baik yang berminat sastra tinggi maupun rendah dalam Abstract The aims of this research are to know: (1) difference between students who are taught by using quantum model and direct instruction related to their ability to write poem, (2) difference between students who have high interest to learn about literature and who have low interest to learn about literature regarded to their abilities to write poem, (3) interaction of quantum model and direct instruction model of teaching and learning in writing poem wich students high and low interest to learn about literature. The conclusion of this research is: (1) there is a difference related to students academic achievement between those who are taught by quantum and direct instruction model. (2) there is a difference related to academic achievement between students who have high interest to learn literature and low interest to learn literature. (3) there is interaction between model and the interest to learn literature for five graders. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 E-mail: pps@unnes.ac.id ISSN 2252-6889 161

PENDAHULUAN Heni Yoehana dkk. / Journal of Primary Education 2 (1) (2013) Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar mempunyai peran penting untuk membentuk watak peserta didik yang baik. Untuk membelajarkan peserta didik dalam menulis puisi, guru dapat menggunakan modelmodel pembelajaran. Penggunaan model-model pembelajaran oleh guru merupakan salah satu kegiatan inovasi pembelajaran. Pembelajaran menulis puisi diarahkan agar peserta didik mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui puisi. Selain itu, peserta didik diarahkan agar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dalam berimajinasi serta mengolah cipta, rasa, ide dan gagasan dalam bentuk karya sastra anak-anak. Pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V sekolah dasar, tercantum salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik adalah mampu menghasilkan karya puisi. Pembelajaran menulis puisi merupakan bagian penting dalam pembelajaran menulis sastra. Pada pembelajaran menulis puisi, peserta didik dilatih untuk mengembangan ide atau gagasan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang indah. Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik. Hal itu berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran dan daya khayal, serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar, karena puisi adalah ekspresi kreatif yaitu ekspresi dari aktivitas jiwa yang memuaskan kesan-kesan kondensasi. Kesankesan tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman dan lingkungan. Oleh karena itu, anggapan tentang menulis puisi sebagai aktivitas yang sulit seharusnya sudah dihilangkan, khususnya pada peserta didik di sekolah dasar, karena mereka sudah mampu berpikir reflektif dalam mengapresiasikan karya sastra. Hasil pengamatan di lapangan, diperoleh fenomena pembelajaran menulis puisi di kelas V SD kurang menarik bagi peserta didik. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu: pertama, 162 masih minimnya penguasaan pilihan kata yang dimiliki peserta didik. Kedua, kurangnya kemampuan peserta didik dalam menentukan tema Ketiga, kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengembangkan gaya bahasa Keempat, guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar sastra peserta didik. Guru sebagai pengelola utama dalam pembelajaran menulis puisi di kelas sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar Dengan demikian, diperlukan kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran. Kreatifitas guru dalam menginovasi pembelajaran dapat menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran yang inovatif di antaranya model pembelajaran quantum dan model instruksi langsung. Pada penelitian ini, akan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pusisi. Rumusan masalah penelitiannya adalah (1) adakah perbedaan kemampuan menulis puisi antara peserta didik yang diajar dengan model quantum dan instruksi langsung (2) adakah perbedaan kemampuan menulis puisi antara sisiwa yang memiliki minat belajar sastra yang tinggi dan rendah (3) bagaimana interaksi keefektifan model quantum dan model intruksi langsung dalam pembelajaran menulis puisi pada peserta didik kelas V SD berdasarkan minat belajar sastra tinggi dan rendah. DePorter (2010) menyatakan bahwa menulis merupakan aktivitas seluruh otak kanan dan kiri untuk menggambarkan pemikiran, perasaan, dan ide-ide ke dalam bahasa tulis dengan kalimat-kalaimat yang indah untuk dikomunikasikan kepada pembaca. Ketrampilan menulis itu diperoleh melalui belajar dan berlatih secara teratur, tanpa mengesampingkan bakat seorang penulis. Dalam penelitian ini yang dimaksud keterampilan menulis adalah menulis sastra dalam hal ini Istilah puisi berasal dari bahasa Yunani Poeima berarti membuat atau Poeisis berarti pembuatan. Dalam bahasa Inggris disebut Poem atau Poetry. Sampai sekarang tidak ada yang dapat memberikan definisi yang tepat

pengertian puisi (Pradopo, 2007). Hal itu dikarenakan penyair terus-menerus melakukan upaya kreatif dan terobosan-terobosan dalam menulis puisi, sehingga puisi terus-menerus mengalami perubahan bentuk. Waluyo (2010) menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah ragam karya sastra dengan bahasa yang padat dan menggunakan bahasa kias untuk mengekspresikan pemikiran yang membangitkan perasaan, emosi penulis dan imajinasi serta penuh dengan keindahan bahasa. METODE PENELITIAN Penelitianini merupkan penelitian eksperimen dengan desain true experimental factorial (Syamsudin dan Damaianti, 2007; Sudjana, 2009; Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi peserta didik kelas V SDN Muktiharjo Kidul 3 dan SDN Muktiharjo Kidul 4 Tahun Ajaran 2011/2012. Keefektifan pembelajaran menulis puisi dilihat dari proses dan hasil belajar peserta didik. Data tentang keefektifan model yang diterapkan dilihat dari keterlaksanaan unsur-unsur model quantum dan instruksi langsung dalam pembelajaran Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam Teknik nontes digunakan untuk mengetahui minat belajar sastra peserta didik dan ketercapaian unsur-unsur model pembelajaran. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan Uji Anava Dua Jalur. Rumusan hipotesis nol ada 3, yaitu: (1) tidak ada perbedaan kemampuan menulis puisi antara peserta didik yang diajar dengan model quantum dan model intruksi langasung, (2) tidak ada perbedaan kemampuan menulis puisi antara peserta didik yang memiliki minat belajar sastra tinggi dengan peserta peserta didik yang berminat belajar sastra rendah, (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar sastra peserta didik terhadap kemampuan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis terhadap skor tes akhir menulis puisi dari peserta didik kedua kelas eksperimen disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Matrik Skor Tes Menulis Puisi Minat Belajar Sastra (B) Rata-rata Skor Tes untuk Model Pembelajaran (A) Quantum (A 1 ) Instrksi Langsung (A 2 ) MBST (B1) 92,00 79,00 MBSR (B2) 65,56 71,89 Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi pada peserta didik yang diajar dengan model quantum dan instruksi langsung. Dengan kata lain, terdapat efek utama variabel bebas yang dimanipulasi, yakni model Quantum dan 163

model Instruksi Langsung pada kemampuan Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009) efek tersebut dapat dilihat dengan cara menghitung skor rata-rata prestasi belajar dari kedua perlakuan tanpa memperhitungkan minat belajar sastra. Hasil penghitungan adalah untuk quantum (92,00+65,56) : 2 = 78,78 untuk instruksi langsung (79,00 + 71,89) : 2 = 75,44. Perbedaan skor kedua model 78,78 75,44 =3,04. Dengan demikian bahwa kedua model tersebut memiliki efek terhadap pembelajaran Di sini terlihat bahwa model quantum lebih efektif dari pada model instruksi langsung dalam pembelajaran Terdapat perbedaaan hasil belajar atau nilai rata-rata peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi dan minat belajar sastra rendah. Dengan melihat perbedaan ini berarti ada efek dari minat belajar sastra pada kemampuan Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009), efek tersebut dapat dilihat dengan menghitung rata-rata skor menulis puisi untuk peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi dan rata-rata skor menulis puisi pada peserta didik berminat belajar sastra rendah. Rata-rata skor untuk minat belajar sastra tinggi adalah (92,00+ 79,00) : 2 = 85,50. Rata-rata skor menulis puisi untuk peserta didik yang berminat belajar sastra rendah adalah (65,56 + 71,89) : 2 = 68,73. Perbedaan skor kedua kelompok ini (85,50 68,73=16,77) secara sederhana menunjukkan bahwa ada efek dari minat belajar sastra pada kemampuan menulis puisi, yakni minat belajar sastra tinggi lebih efektif dari pada minat belajar sastra rendah. Efek interaksi antara kedua kedua model dan minat belajar sastra adalah efek yang berbeda dari salah satu model pembelajaran pada salah satu minat belajar sastra (Sudjana dan Ibrahim, 2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model quantum pada minat belajar sastra tinggi lebih unggul dari pada perlakuan model instruksi langsung, sebab 92,00 > 79,00. Namun, model instruksi langsung juga efektif bagi peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi, sebab skor peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi sebesar 71,89. Skor ini lebih tinggi dari yang berminat belajar satra rendah hanya sebesar 65,56. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Pr es t as i 100 95 90 85 80 75 70 65 MODEL QUANTUM INSTRUKSI LANGSUNG MBSR MBST Gambar 1. Grafik Interaksi Model Pembelajaran dengan Minat Belajar Sastra. 164

Minat belajar sastra berpengaruh terhadap kemampuan Hal ini disebabkan oleh hakikat menulis puisi bahwa pengungkapan tabir dengan susunan kata yang kaya akan imajinasi, dengan penyikapan pendirian atau keyakinan penulis, pemahaman yang dipertajam, sehingga dapat melihat pengalaman atau dengan empati yang tulus dapat berbagi pengalaman dengan orang lain. Keberhasilan penerapan model pembelajaran quantum dan instruksi langsung karena model ini mampu memaksimalkan kreativitas peserta didik. Joyce dan Weill (2009) menyatakan bahwa tujuan utama model instruksi langsung adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik. Ada beberapa temuan dalam teori perilaku, seperti pencapaian peserta didik yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar dan keberhasilan peserta didik dalam mengerjakan tugas dengan waktu yang singkat. Dengan demikian, model intruksi langsung dapat diartikan sebagai model pembelajaran dimana guru memberikan informasi atau guru memberikan pembelajaran secara langsung kepada peserta didik dan pembelajarannya berorentasi pada tujuan dan berpusat pada guru. Model ini sesuai untuk mengembangkan wawasan, menanamkan kedisiplinan, dan ketrampilan dalam hal tertentu bagi peserta didik. Karakteristik model pembelajaran langsung dan quantum memperhatikan lingkungan di dalam kelasnya. Guru hendaknya mengkondisikan peserta didik untuk merasakan dampak dari pembelajaran itu sendiri, melakukan pengawasan dan pengarahan, memperhatikan waktu serta fokus pada proses akademiknya. Model pembelajaran langsung bertujuan untuk mengefisienkan waktu yang diberikan agar sesuai dengan materi yang telah diberikan. Menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan serta dapat mengoptimalkan waktu belajar peserta didik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut: (1) kemampuan menulis puisi pada peserta didik yang diajar dengan model quantum lebih tinggi dari pada dengan model instruksi langsung. (2) kemampuan menulis puisi pada peserta didik yang berminat belajar sastra tinggi lebih tinggi dari pada yang berminat belajar sastra rendah. (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran, minat belajar sastra dalam pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik kelas V SD. Model quantum efektif bagi peserta didik baik yang berminat sastra tinggi. DAFTAR PUSTAKA DePorter, B. 2010. Quantum Theacing : Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Edisi Baru, Bandung. Kaifa. Joyce, B., Marsha, W. dan Emily, C. H. 2009. Model of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pradopo, R. D. 2007. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gajah Mada University Press. Sudjana, N. dan Ibrahim. 2009.Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar baru Algensindo. Bandung. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Syamsuddin, A.R. dan Damaianti, V. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: Rosda. Waluyo, H. J. 2010. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. 165