BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Ridwan Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan keterampilan dirinya. Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dari sekolah dasar ini adalah keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini, antara lain : mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Dibanding tiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal itu disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri. Kegiatan menulis puisi bagi anak adalah mengungkapkan pengalamanpengalaman berkesan yang pernah dialami dalam bentuk larik dan bait. Keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan menulis yang dipandang sangat sulit oleh sebagian besar siswa. Kurangnya keterampilan menulis puisi pada siswa antara lain disebabkan kurangnya pembinaan dalam menulis puisi. Sehingga kegiatan ini memerlukan latihan dan pengarahan atau bimbingan yang efektif. Jika siswa tidak mulai belajar menulis puisi, maka siswa akan terus memiliki anggapan bahwa menulis puisi itu merupakan hal yang sulit. Latihan menulis puisi tidak hanya bertujuan untuk mempertajam dan meningkatkan keterampilan berbahasa, tetapi juga diharapkan dengan menulis puisi dapat diperoleh minat yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri. Menulis puisi dapat melatih kepekaan emosi siswa terhadap masalah di sekitarnya, mengembangkan cipta dan rasa, mengasah imajinasi, serta mampu menunjang 1
2 2 pembentukan watak. Selain itu, menurut Heitman (2005:40) poetry expresses many moods and can usually be understood on more than one level. Bahwa puisi dapat mengekspresikan banyak perasaan dan biasanya dapat dipahami lebih dari satu tahap. Jadi dengan menulis puisi, siswa akan mampu mengungkapkan perasaan-perasaanya ke dalam bentuk tulisan kreatif. Berdasarkan hasil pretest terhadap siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta pada tanggal 16 November 2015 (lampiran 12 halaman 158) diperoleh nilai rata-rata keterampilan menulis puisi bebas sebesar 72,94 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 77. Dari 34 siswa yang hadir, sebanyak 7 siswa (20.59%) yang nilainya di atas batas tuntas dan 27 siswa (79.41%) yang nilainya di bawah batas tuntas. Data kuantitatif tersebut merupakan indikasi bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam hal menulis puisi bebas. Fakta ini juga didukung oleh hasil wawancara terhadap guru (lampiran 4 halaman 134) dan siswa (lampiran 7 halaman 139) bahwa sebagian besar siswa menganggap menulis puisi merupakan pembelajaran yang tidak mudah. Faktor penyebab nilai keterampilan menulis puisi bebas sebagian siswa masih di bawah KKM adalah model pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) sehingga siswa merasa kurang antusias saat proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pun masih menggunakan ceramah dan penugasan, belum ada diskusi diantara siswa. Kendala yang dihadapi siswa ditandai dengan: 1) kesulitan menemukan ide; 2) siswa kesulitan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran dan imajinasinya ke dalam bentuk puisi. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Inovasi dalam penyajian pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran keterampilan menulis puisi bebas dirasa perlu dilakukan agar siswa lebih terampil dalam menulis puisi bebas. Sebuah model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
3 3 keterampilan menulis puisi bebas yang diperoleh siswa dapat meningkat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan model pembelajaran kooperatif. Hal ini sejalan dengan karakteristik siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang memang senang untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pembelajaran kooperatif menurut Huda (2012) didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain. Selain untuk meningkatkan antusias dalam belajar, model pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kerja sama sehingga prestasi belajarnya pun juga dapat meningkat. Siswa akan lebih terampil dalam menulis puisi apabila menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Round Table. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table adalah secara bergiliran siswa merespons pengarah dengan menuliskan satu atau dua kata atau frase sebelum menyerahkan kertas kepada siswa lain yang melakukan hal yang sama (Barkley, Cross, & Major, 2005:357). Sehingga setiap siswa dituntut untuk memanfaatkan giliran waktu dengan sebaikbaiknya agar dapat memaksimalkan kontribusi terhadap kelompoknya berupa larik-larik puisi. Sangat kecil kemungkinan siswa yang hanya menggantungkan pekerjaan pada siswa lain/tidak ikut berperan dalam kelompoknya karena semua siswa dalam diskusi satu kelompok Round Table dituntut untuk menyumbangkan idenya. Model ini terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita. Adalah penelitian yang dilakukan oleh Azizah ( 2015) dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dengan Media Gambar dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cisumur 04 Tahun Ajaran 2014/2015, disebutkan bahwa dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita. Opini ini didukung oleh hasil risetnya yang mampu meningkatkan ketuntasan hasil belajar dari 37,14% menjadi 94,28%.
4 4 Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti terdorong untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Pada Siswa Kelas V SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V di SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table pada siswa kelas V di SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya khasanah keilmuan, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatnya keterampilan menulis puisi siswa melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table 2) Terdorongnya minat siswa untuk mempelajari puisi secara lebih mendalam.
5 5 b. Bagi guru 1) Memberikan masukan dan wawasan bagi guru bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat mempermudah guru dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi bebas. 2) Meningkatkan semangat guru untuk selalu berinovasi dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran. c. Bagi Sekolah 1) Memberikan kontribusi dengan adanya inovasi pembelajaran di sekolah karena hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki keterampilan menulis puisi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table. 2) Tercapainya pembelajaran yang efektif, kreatif, dan efisien. d. Bagi peneliti Memperoleh pengetahuan bahwa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Tri Yuliani 1), Suharno 2), Djaelani 3), Rukayah 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam dan yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada kemajuan suatu daerah bahkan bangsa. Kualitas pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CISUMUR 04 TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Rizka Amalia Azizah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa indonesia mengajarkan kepada siswa empat keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Melalui pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra ialah karya tulis yang, jika dibandingkan dengan karya tulis yang lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain bertanggung jawab untuk mengatur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian serta tahapan-tahapan dalam pengaplikasiannya. Bagian-bagian tersebut perlu diaplikasikan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa diharapkan mampu menuliskan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan diharapkan mampu melahirkan suatu generasi masa depan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di sekolah mengengah atas (SMA/MA/SMK) dirancang untuk mencapai tujuan agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan pengajaran keterampilan-keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang berbahasa. Keterampilan-keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia.Pembelajaran sastra membuat peserta didik dapat menumbuh kembangkan akal budinya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu pokok yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah, pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK Oleh: Tati Kurniati 1, Wahyudi 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran struktural tipe mind mapping dengan media flash cards
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan berbahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini telah memasuki seluruh sendi kehidupan manusia. Salah satu diantaranya adalah dunia pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Melalui tulisan, seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di lingkungan formal atau sekolah bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciberkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang paling tinggi. Karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk: Mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan adanya keterampilan menulis diharapkan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara yang digunakan secara meluas di dalam kehidupan masyarakat. Tetapi, tidak semua pengguna bahasa Indonesia dapat memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Keterampilan
Lebih terperinciberbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang dilaksanakan seumur hidup. Pendidikan ini harus terus dilaksanakan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, gagasan,
Lebih terperinciBahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan tidak sedikit anak yang merasa kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah. Matematika dipelajari dari jenjang pendidikan sekolah dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 KWANGSAN JUMAPOLO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang sudah bukan zamannya lagi matematika menjadi momok bagi para siswa. Hal itu dapat diatasi dengan penanganan yang tepat, salah satunya adalah menerapkan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam belajar, bahasa sangatlah penting dalam menyampaikan ide atau pikiran serta perasaan kepada orang lain. Keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab atas pendidikan siswa. Salah satu komponen sentral sekolah adalah guru. Guru mempunyai tugas diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai namaya bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan bahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah disusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fokus pendidikan di sekolah adalah adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran sebagaimana yang telah disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya belajar bahasa Indonesia adalah belajar bagaimana berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah dasar. Selain itu juga bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah sebagai tempat pembentuk generasi bangsa yang berkualitas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, Oleh karena itu pendidikan di sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi siswa dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN TESIS
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Widiharto NIM : S200070130 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sains sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam mewujudkan suatu negara yang maju, maka dari itu orang-orang yang ada di dalamnya baik pemerintah itu sendiri atau masyarakatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Pendidikan mengatur siswa untuk menjadi manusia seutuhnya. Mampu menjadi makhluk yang secara individu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa awal yang
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
0 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY) DI NDAYU PARK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI
Lebih terperinciPENERAPAN DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI Oleh : ANI SUGIHARTI NIM. K 4305002 FAKULTAS
Lebih terperinciL PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan modern yang ditandai oleh pesatnya perkembangan bahasa tulis dan kegiatan cetak-mencetak menuntut para pendukungnya agar mengembangkan tradisi menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan setiap individu. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1.1, tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun Sejalan dengan pernyataan di atas, Munib (Daryanto, 2004: 34)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses perubahan perilaku individu yang dilakukan secara terus-menerus dan memiliki program yang terstuktur. Seperti halnya yang tercantum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan untuk menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan sistem Pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih mengarah pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1..1Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi bertujuan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan di universitas juga diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi tugas dan tangung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para peserta didik disekolah melalui proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat kompetensi dasar berbahasa, melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Seorang penulis berkomunikasi melalui tulisan mereka untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang penting di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang penting di sekolah. Mata pelajaran ini akan memberikan bekal pengetahuan sosial. Selain itu, melalui mata pelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS X AK 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR TAHUN DIKLAT 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinci