White Spot Disease (WSD) White Spot Syndrome Virus (WSSV) Menyerang Family Penaeidae

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar Belakang. perikanan. Produk domestik bruto (PDB) dari produk perikanan ini pada tahun

PENYAKIT WHITE SPOT PADA UDANG WINDU

I. PENDAHULUAN. ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. Ikan kerapu bernilai gizi

DISTRIBUSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA BEBERAPA MAKROORGANISME DI SALURAN PERTAMBAKAN BUDIDAYA UDANG DI KABUPATEN BANYUWANGI DAN PROBOLINGGO

EFEK RADIASI ULTRAVIOLET TERHADAP PATOGENITAS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. disebut dengan kerapu bebek (Cromileptes altivelis). Ikan ini memiliki potensi

I. PENDAHULUAN. (Bahari Indonesia: Udang [29 maret 2011Potensi]

I. PENDAHULUAN. Ikan kerapu (Epinephelus sp.) merupakan jenis ikan air laut yang

I. PENDAHULUAN. tinggi. Budidaya ikan mas telah lama berkembang di Indonesia, karena selain

Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi. Ikan mas dibudidayakan untuk tujuan konsumsi, sedangkan

I. PENDAHULUAN. patin termasuk komoditi yang memiliki prospek cerah untuk dibudidayakan. Hal

Benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Eucalyptus spp. Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman. Eucalyptus spp.

FLU BURUNG. HA (Hemagglutinin) NA (Neoraminidase) Virus Flu Burung. Virus A1. 9 Sub type NA 15 Sub type HA. 3 Jenis Bakteri 1 Jenis Parasit

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan

IMUNISASI PASIF TERHADAP PENYAKIT WHITE SPOT SYNDROME VIRUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7. Bakteri Bacillus Sumber : Dokumentasi Pribadi

I. PENDAHULUAN. Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

PENYAKIT UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK PT TANJUNG BEJO, PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

I. PENDAHULUAN. dikembangkan adalah budidaya kerapu tikus (Cromileptes altivelis) (Putri dkk.,

I. PENDAHULUAN. Iridoviridae yang banyak mendapatkan perhatian karena telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB I PENDAHULUAN. Letak geografis Kecamatan Kuta Selatan berada di ketinggian sekitar 0-28 meter di

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

BAB I PENDAHULUAN. wabah berkala termasuk Vietnam, Cambodia, Myanmar, Nepal, dan. Anopheles sp. Reservoir utama dari virusnya adalah babi.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Selama tiga dekade ke belakang, infeksi Canine Parvovirus muncul sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Udang laut merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ikan bawal air tawar (Colossoma macopomum) merupakan ikan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

I. PENDAHULUAN. masamo (Clarias gariepinus >< C. macrocephalus) merupakan lele varian baru.

Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor (16680) Kampus Darmaga, Bogor (16680) ABSTRACT

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT UDANG VANNAMEI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

Budidaya Udang Windu

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

PENDAHULUAN Latar Belakang

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

Hilal Anshary dan Sriwulan

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. budidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi ( high economic value) serta

BAB I PENDAHULUAN. terutama ikan air tawar. Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus)

Teknologi Pengelolaan Kualitas Air. KUALITAS BIOLOGIS dan MANIPULASI MIKROBA: Probiotik

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

I. PENDAHULUAN. Salah satu ikan air tawar yang terus dikembangkan di Indonesia yaitu ikan mas.

Vibriosis pada Udang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Benih udang windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) kelas benih sebar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

Diganosa dan identifikasi jenis-jenis penyakit udang yang dipelihara di

BAB I PENDAHULUAN. (FAO, 2016a) dan produksi dua jenis udang yaitu Litopenaeus vannamei dan Penaeus

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peningkatan angka kejadian, tidak hanya terjadi di Indonesia juga di berbagai

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi (Wibowo, 2014). Hal ini disebabkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ikan merupakan komoditas budidaya unggulan di Indonesia, karena

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume ekspor hasil perikanan menurut komoditas utama ( )

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat

I. PENDAHULUAN. Besarnya permintaan terhadap produk perikanan ini disebabkan oleh pergeseran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

I. PENDAHULUAN. dumbo (Clarias gariepinus) ke Indonesia pada tahun Keunggulan lele

BAB I PENDAHULUAN. di Jawa Tengah (Purwanti et al., 2014). Lele dumbo merupakan jenis persilangan lele

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya lele dumbo tergolong mudah dan pertumbuhannya relatif cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. satu komoditi yang sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang ditemukan di

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENELITIAN APLIKASI BAKTERI PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN NOVEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. perikanan pada posisi yang penting sehingga menyebabkan intensifikasi yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK

I. PENDAHULUAN. Udang windu (Penaeus monodon, Fabr.) merupakan salah satu. makanan sumber protein hewani yang banyak digemari masyarakat baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Protein berperan penting untuk perkembangan kecerdasan otak,

PERSUTERAAN ALAM. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS MURBEI DAN KOKON ULAT SUTERA Bombyx mori L. DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI PROBIOTIK

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

Perkembangan Ekspor Impor Oktober 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

Transkripsi:

White Spot Disease (WSD) White Spot Syndrome Virus (WSSV) Menyerang Family Penaeidae

Pendahuluan Wabah pertama dilaporkan di Jepang pada budidaya udang Penaeus japonicus (kuruma prawn) tahun 1993 Sebelumnya diduga terjadi di Taiwan (1991) dan Cina (1992) Angka kematian tinggi sampai 100% Pandemik di Asia dan Amerika tetapi tidak di Australia

Penyebaran White Spot Syndrome Virus 1993 1994 1995/6 1994 1992 1994 1992/3 1998 1999 Lebih cepat dalam waktu 2 tahun di seluruh Asia

Aetiologi WSD disebabkan oleh White Spot Virus (WSV) Ukurannya besar (80 120 250 380 nm) Bentuk batang sampai elliptical Doublestranded DNA virus dengan trilaminar envelope dan Unik, taillike appendage

Aetiologi Sekitar 3 Virus pada WSS baculovirus HHNBV = hypodermal & hematopoietic necrosis baculoviral (China) RVPJ = rodshaped nuclear virus of Penaeus japonicus. (Japan, China, dan Korea) SEMBV = systemic ectodermal and mesodermal baculovirus. (Thailand) WSBV = white spot baculovirus. (Indonesia, Taiwan, Vietnam, Malaysia, India, dan Texas (U.S.)

Morphometrics of the White Spot Syndrome (WSS) baculoviruses Virus HHNBV RVPJ #1 RVPJ #2 SEMBV WSBV Ukuran Virion 120 x 360 nm not reported 83 x 275 nm 121 x 276 nm 70150 x 250380 nm Ukuran Nucleocapsid not reported 84 x 226 nm 54 x 216 nm 89 x 201 nm 5867 x 330350 nm

WSSV di Indonesia 1. Sejarah 2. Distribusi geografis 3. Kerugian ekonomis 4. Gejala klinis 5. Cara penularan 6. Diagnosa 7. Penanggulangan

Sejarah & distribusi di Indonesia Pertama sekali dilaporkan tahun 1990 kejadian Jawa, Bali, Lampung, Sulawesi Selatan. Menyerang Penaeus monodon (Rukyani et al., 1992) Distribusi saat ini telah meluas dan menyerang udang famili Penaeidae

Kerugian ekonomis Angka kematian yang tinggi (100%) Penurunan produksi Biaya penanggulangan penyakit Kepercayaan stake holders Persiapan dan pengadaan induk, bibit Pengangguran tenaga kerja

Gejala klinis (akut) Menurun nafsu makan, melemah, bintik putih ("white spot") diameter ukuran 0.5 to 2.0 mm, terdapat di permukaan dalam karapas dan rostrum. Bintik putih akibat deposit abnormal dari garam kalsium oleh cuticular epidermis

Gejala klinis (akut) Pada banyak kasus, udang yg sekarat WSBV menunjukkan warna merah muda merah kecoklatan (disebut "red disease"), akibat ekspansi dari kromatofor kuticula dan sedikit dengan bintik putih

Gejala klinis (akut) Angka kematian kumulatif mencapai 100% dalam 3 sampai 10 hari sejak gejala pertama muncul.

Cara penularan Melalui hewan perantara (karier) : jambret, udang liar, kepiting, rajungan atau Vertikal: benih memang sudah terinfeksi sejak di pembenihan Horizontal: Udang mati yang dimakan oleh udang sehat dapat terjadi penularan Makanan (artemia) yang membawa virus

Cara penularan Faktor pemicu : Blooming fitoplankton yang kemudian mati mendadak (dye off) DO rendah Fluktuasi ph harian yang besar Rendahnya temperatur air Turun hujan secara mendadak Pengelolaan pakan yang kurang baik

Metode Diagnosa Rutin: metode diagnostik histological (Pw. H&E) Uji Cepat di lapang dengan impression smear staining method. In situ hybridization Dot blot hybridization PCR dengan pasangan primer spesifik untuk group WSBV.

Diagnosa Awal Berdasarkan gejala klinis Sejarah fasilitas dan species budidaya, atau wilayah yang ditandai kemungkinan infeksi WSBV (mis. Asal PL, broodstock, dsb. dari area sering terjadi WSS)

Diagnosa Awal Secara Histologik, sel menunjukkan hipertrofi atau inti bervakuola, inclusions bodies pada perwarnaan usaptekan atau melumat dari epitel dan jaringan penghubung insang atau lambung dari udang dengan gejala klinis

Peneguhan Diagnosa 1. Metode histologik 2. Uji cepat Pewarnaan jaringan 3. Gen probe dari WSBV 4. Elektron Mikroskop (TEM) 5. PCR untuk infeksi dengan gejala tidak jelas

Perbandingan metode diagnostik dan tapis WSSV Metode Larva tapis WSSV PL Muda dewasa Presump. diagnosa Konfirmatif klinis + Uji cepat + + Histopat ++ ++ PCR TEM Uji AB?? Hibrid.?? + + Bioassay +

Penanggulangan Melalui pendekatan : Lingkungan Inang Patogen

Penanggulangan Lingkungan Menjaga kualitas air supaya tetap mendukung bagi kehidupan udang. Menjaga wadah budidaya tetap bersih dan sehat Hindari pengggantian air yang mendadak, sehingga tidak menyebabkan udang menjadi stress.

Penanggulangan Inang Penanganan udang tidak kasar Pengaturan kepadatan udang Pemberian pakan yang tepat mutu Menimbulkan kekebalan udang imunostimulan : glukan, LPS, ImunoglobinY (IgY)

Terapi & pasif imunisasi IgY IgY (yolkimmunoglobulin) Untuk menghasilkannya, diproses dengan mengebalkan ayam Manfaat: melindungi udang dari serangan virus serta menyembuhkan dari sakit Caranya: merendam udang dengan IgY 12% (w/v) selama 3 jam Hasil : udang sembuh

Penanggulangan Patogen Jaga agar patogen tidak menjadi virulen dengan menjaga kondisi lingkungan tidak menjadi lebih buruk memakai probiotik

Boleh tanya, Pak Dosen??