Hubungan antar sistem IndoGAP Pekebun Sertifikat GAP Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura 2011 2011 Pengepak Exportir Importir Grosir Sprmarket Best Practices: GAP; GHP; GMP BRC HACCP code of practice IFS SQF3000 SQF1000/QS HACCP ISO 22000 ISO22000 SQF2000 QS Program Persyaratan (Pre (Pre--requisite Programmes) Programmes) (GAP, GMP, GHP, SOP, etc.) Penerapan Sistem HACCP (Hazard (Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP); (HACCP); ISO, etc Digunakan sebagai basis pada beragam penerapan program jaminan mutu dan keamanan pangan seperti HACCP, Certification programmers.
Alur/rantai Penerapan GAP FAO (2003) menjelaskan bahwa cara budidaya yang baik dan benar adalah berbagai praktek yang menjawab kesinambungan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial atas berbagai proses pertanian, dan menghasilkan produk pangan dan non pangan yang aman dan berkualitas. MANFAAT Pada Stakeholder Orientasi Standard Operating Procedure Produksi Mutu HARGA PROFIT Quality Management System PENCATATAN Keselamatan Kelestarian Pekerja Lingkungan Keamanan Pangan AKSES PASAR
DASAR HUKUM (1) PP No. 28 Tahun 2004 Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan BAB III, Pasal 3 Pemenuhan persyaratan sanitasi pada rantai pangan dilakukan dengan menerapkan pedoman/cara yang baik, a.l: Cara budidaya yang baik Cara produksi pangan segar yang baik Cara produksi pangan olahan yang baik Cara distribusi pangan yang baik Cara ritel pangan yang baik Cara produksi pangan siap saji yang baik (2) Permentan Cara Budidaya yang baik Permentan 48/Permentan/OT.140/11/2006 tentang pedoman tanaman pangan yang baik Permentan 61/Permentan/OT.140/11/2006 tentang pedoman budidaya buah yang baik Permentan 48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang pedoman budidaya buah dan sayur yang baik Permentan 48 Th. 2009 Sebagai penyempurnaan Permentan 61 th. 2006 Mengakomodasi komoditas sayuran Struktur lebih ramping Menegaskan adanya Registrasi kebun/lahan usaha Tujuan Penerapan GAP 1. Produk yang aman konsumsi 2. Produk bermutu baik 3. Diproduksi secara ramah lingkungan dan pelestarian SDA 4. Produk yang berdayasaing (produktifitas dan efisiensi tinggi)
Penataan Kebun/ Lahan Usaha Identifikasi diperlukan untuk pendataan lahan usaha yang dikelola pelaku usaha dalam menerapkan GAP/SOP Registrasi adalah pemberian penghargaan berupa nomor register bahwa telah menerapkan GAP/SOP Sasaran Kebun/lahan usaha milik sendiri/sewa/garap Diusahakan oleh perorangan/kelompok tani/gapoktan/asosiasi Hasil produksi ditargetkan untuk memenuhi pasar ekspor atau pasar khusus (pasar moderen, hotel, restauran, indutri pengolahan, dll) RUANG LINGKUP Berhubungan langsung dengan produksi : 1. Lahan 2. Penggunaan Benih dan Varietas Tanaman 3. Penanaman 4. Pupuk 5. Perlindungan Tanaman 6. Pengairan 7. Panen 8. Penanganan Panen dan Pasca panen 9. Alat dan Mesin Pertanian. RUANG LINGKUP Berhubungan dengan aspek manajerial usaha : 10.Pelestarian lingkungan; 11.Tenaga kerja 12.Fasilitas Kebersihan dan Kesehatan Pekerja; 13.Kesejahteraan pekerja 14.Tempat Pembuangan 15.Pengawasan, Pencatatan dan Penelusuran Balik 16.Pengaduan 17.Evaluasi internal.
Kriteria Titik Kendali IndoGAP W (Wajib)~ must kegiatan yang wajib dilaksanakan SA (Sangat dianjurkan)~ highly recommended kegiatan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan A (Anjuran) ~ recommended kegiatan yang dianjurkan untuk dilaksanakan 100 KOMPONEN TITIK KENDALI 14 Titik Kendali WAJIB (W) 100% 54 Titik Kendali SANGAT DIANJURKAN (SA) -60% 32 Titik Kendali ANJURAN (A) 40% 14 14 TITIK KENDALI WAJIB 1. Lahan bebas dari cemaran limbah bahan berbahaya dan beracun. 2. Kemiringan lahan <30% untuk komoditas sayur dan buah semusim. 3. Media tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun (B3). 4. Tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring. 5. Kotoran manusia tidak digunakan sebagai pupuk. 6. Pupuk disimpan terpisah dari produk pertanian. Lanjutan 14 TITIK KENDALI WAJIB.. 7. Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mengaplikasikan pestisida. 8. Pestisida yang digunakan tidak kadaluwarsa. 9. Pestisida disimpan terpisah dari produk pertanian. 10. Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). 11. Wadah hasil panen yang akan digunakan dalam keadaan baik, bersih dan tidak terkontaminasi. 12. Pencucian hasil panen menggunakan air bersih. 13. Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk. 14. Tempat/areal pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida.
TINDAK LANJUT PENERAPAN GAP 1. Kebun / Lahan Usaha yg dinilai dan memenuhi peryasratan GAP diberi Nomor Registrasi 2. Registrasi dilakukan oleh Dinas Provinsi yang membidangi hortikultura 3. Kebun / Lahan Usaha yang telah diregistrasi siap untuk disertifikasi 4. Sertifikasi dilakukan oleh lembaga terakredisasi atau yang ditunjuk REGISTRASI KEBUN/LAHAN USAHA GAP Merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada produsen buah dan sayur yang telah menerapkan prinsipprinsip GAP, SOP, PHT dan telah melakukan pencatatan Tahapan menuju sertifikasi produk TATACARA REGISTRASI KEBUN/LAHAN USAHA Mengacu pada PERMENTAN No. 62/Permentan/OT.140/X/2010 Pemohon ( petani/kelp tani/perusahaan) Telah menerapkan prinsip-prinsip PHT Telah menerapan SOP Telah melakukan pencatatan Mengajukan permohonan registrasi kebun ke Dinas Pertanian Kabupaten Mengisi formulir pendaftaran pengajuan registrasi kebun GAP
BAGAN. PROSEDUR REGISTRASI KEBUN/LAHAN USAHA REGISTRASI KEBUN/LAH AN USAHA Tidak Cukup Pemahaman dan Penerapan GAP, SOP, PHT Dan Pencatatan Oleh Pelaku Usaha Tindakan pencukupan dokumen Pengajuan Permohonan Registrasi Kebun/Lahan Usaha Penetapan hasil Verifikasi kecukupan dokumen Verifikasi kecukupan dokumen Cukup Penilaian lapang Tindakan perbaikan sesuai catatan Tidak Lulus Penetapan hasil penilaian Lulus dengan Catatan Lulu s Penerbitan dan Penyerahan Nomor Registrasi dan Surat Keterangan Kebun/Lahan Usaha Nomor Registrasi dan Surat Keterangan SISTEM PENOMORANREGISTRASI KEBUN/LAHAN USAHA GAP Terdiri atas 3 segmen : Segmen 1 : GAP Hortikultura GAP.01 01.01.1 I.001 Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Segmen 2 : Lokasi propinsi/kabupaten, nomor kebun (mengacu SK Mendagri (Permendagri No.6 Tahun 2008) Segmen 3 : Komoditas yang diregistrasi (mengacu pada SK Mentan No.511/Kpts/PD.310/9/2006 (I) buah segar, (II) sayur segar, (III) biofarmaka, (IV) tanaman hias SERTIFIKASI PRODUK Sertifikat Prima 1 Sertifikat Prima Sertifikat Prima 2 3 Proses Lembaga Pengujian pengajuan kompeten Lab yang produk terakreditasi prima ke OKKPD No DAFTAR NOMOR PROPINSI DAN KABUPATEN (Permendagri No.6 Tahun 2008) Prop. Kode D.I. Yogyakarta Kab. Nama Kabupaten 1 34 01 Kulonprogo 2 34 02 Bantul 3 34 03 Gunung Kidul 4 34 04 Sleman 5 34 71 Kota Yogyakarta No Nama Indonesia Nama Latin I Komoditas Buah 1 Alpukat Perseo americana Mill 2 Anggur Vitis vinifera 3 Apel Malus sylvestris Mill 4 Belimbing Averrhoa carambola L 5 Biwa Eriobotrya japonica Lind 50 Salak (Salaca edulis Reinw) dst DAFTAR KOMODITAS HORTIKULTURA (Permentan No.511/Kpts/PD.310/9/2006) Nomor registrasi Kebun/Lahan Usaha GAP GAP.01 Prov. Kab. 1 I.001 Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Contoh: GAP.01 73.09.1 II.017 Hortikultura Prov. Sulawesi Selatan Kab. Maros No Kebun/ Lahan Usaha Sayuran Cabai Rawit
Contoh Surat Keterangan Registrasi kebun/lahan Usaha Alur Proses Registrasi Kebun/Lahan Usaha menuju Sertifikasi Produk Registrasi Sertifikasi PRIMA 3, 2, 1 Produk Aman Konsumsi. PHT SOP Kebun/ Lahan Usaha GAP Dinas Provinsi Global GAP ASEAN GAP BRC Auditor Swasta / Pemerintah Produk Aman Konsumsi Dan Bermutu Baik. Produk Aman Konsumsi, Bermutu Baik Serta Cara Produksinya Ramah Lingkungan No Komoditas 1 Buahbuahan 2 Sayuran& Biofarmaka 3 Tanaman Hias Jumlah Kebun/Lahan Usaha GAP (& SOP) Per September 2010 Jumlah SOP (unit) 229 (24 komoditas) Jumlah Kebun Teregister GAP (unit) Status 4.713 kebun 15 Prov, 73 kab/kota pada 21 komoditas 24 128 lahan usaha 2 Prov 12?? Total 265 4.841 kebun/lahan usaha MASALAH IMPLEMENTASI Biaya Investasi Biaya Audit Tahunan (pihak III) Keselamatan Pekerja Penggunaan Pestisidak tak Berizin Kurangnya pengetahuan terhadap PHT Tidak adanya nilai tambah Biaya administrasi dan pencatatan Syarat pemenuhan major must 100% secara terus menerus Residue testing Kualitas air irigasi dan pencucian Laboratorium terakreditasi
33 Terima kasih