Disusun oleh: HUSNUL CHOTIMAH A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh: FARIDA HIKMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah. menjadi kader-kader pembangun bangsa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. yang dipelajari di sekolah dasar, di dalam mata pelajaran IPA siswa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam mengajar. Berbagai macam komponen-komponen dalam dunia

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003: 33). Hal ini disesuaikan dengan dunia pendidikan yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh : FERY WIJIYANTO A.

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa unsur penting

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak. diperbincangkan, diantaranya adalah rendahnya mutu pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap guru harus paham akan pentingnya Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan di Sekolah Dasar.

PEMBELAJARAN PADA PTK (MODEL- MODEL PEMBELAJARAN PTK) PERTEMUAN 9 Ana, S.Pd.M.Pd, dkk.

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun kualitasnya semakin rendah hal ini

PENERAPAN PENDEKATAN CTL

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran di sekolah hendaknya dapat memberikan manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

SRIYANI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. (RPP), pengelolaan kelas maupun hasil belajar siswa di kelas. Hal ini lah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FEBRYANA HANDITASERRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sejak

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi

PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA. Muh. Tawil, *)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi Disusun oleh: HUSNUL CHOTIMAH A210 060 123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah tugas yang sangat penting dan mendesak. Diperlukan penanganan secara komprehensif dan dengan menggunakan strategi serta model pendekatan secara terpadu, yaitu dengan melibatkan semua unsur yang terkait dalam proses pembelajaran atau pendidikan seperti: guru-guru, kepala sekolah, orang tua, murid dan masyarakat agar tujuan dari pendidikan atau pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Ada dua pihak yang berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran di Sekolah, yaitu antara guru dengan siswa. Siswa yang berperan sebagai input dan output, serta guru sebagai fasilitator. Guru membantu siswa dalam proses belajar yaitu proses pengalihan pengetahuan dan perubahan tingkah laku. Di dalam proses belajar mengajar interaksi antara guru dengan siswa sangatlah penting, karena interaksi yang terjadi ini akan mempengaruhi output dalam kegiatan belajar mengajar. Guru mempunyai peranan yang penting yaitu membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang diharapkan (Sulistyowati, 2007:2). Seorang guru harus peka terhadap kondisi dan keadaan siswa karena setiap siswa memiliki daya serap, kondisi dan minat yang berbeda. Dalam pembelajaran guru harus pintar memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan 1

2 dalam kegiatan belajar mengajar sesuai materi yang ada. Pemilihan metode pembelajaran menyangkut strategi dalam pembelajaran yang merupakan perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran. Sebagaimana diketahui, terdapat banyak metode-metode mengajar, akan tetapi metode tersebut tidak selalu efektif untuk semua mata pelajaran. Masingmasing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan suatu metode dapat ditutup dengan metode yang lain, sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran. Pemilihan metode perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah siswa, mata pelajaran, fasilitas dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran (Suryabrata, 1993:8) Guru sebagai pengelola proses pembelajaran dituntut persiapannya yang serba lengkap. Selain menguasai metode-metode mengajar dan menguasai materi, seorang guru juga harus menguasai pengetahuan lain yang dapat menunjang jauh lebih luas dari pada hanya sekedar materi yang diajarkan, karena gurulah yang secara langsung berhubungan dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru yang abstrak dalam penyampaian materi menyebabkan proses belajar menjadi kurang berhasil atau optimal. Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran tercermin dalam hasil yang dicapai oleh para siswa. Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

3 dalam diri sendiri, seperti minat, konsentrasi, perhatian, bakat, ingatan dll. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri sendiri, seperti metode belajar, lingkungan, media belajar, tempat belajar, guru dll (Uzer Usman, 1993:9). Sesuai pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMK Muhammadiyah Delanggu, kelas X jurusan Akuntansi pada mata pelajaran akuntansi menunjukkan masih banyaknya siswa dalam pembelajaran akuntansi yang mengalami kendala dan belum memperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa yang hanya mencapai rata-rata nilai 65, padahal nilai KKM yang diberikan oleh sekolah adalah 70. Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa disebabkan guru dalam penyampaian materi menggunakan metode pembelajaran abstrak, ini dapat mempersulit siswa dalam menangkap makna dan memahami materi yang disampaikan. Mengingat kondisi tersebut di atas, maka dalam pembelajaran akuntansi dibutuhkan suatu upaya perbaikan. Hal ini bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator dari pembelajaran akuntansi dapat terpenuhi, serta nilai yang diperoleh siswa dapat mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Maka dari itu, peneliti berkerjasama dengan guru pengampu serta kepala sekolah berupaya untuk merancang metode pembelajaran yang tepat. Penelitian bersama secara kolaboratif, yaitu bentuk penilitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas atau di sekolah

4 tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Hasil belajar siswa perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran dengan variasi pembelajaran yang menarik supaya pemahaman siswa terhadap materi meningkat. Misalnya nilai tersebut dapat ditingkatkan melalui penerapan atau praktek langsung dengan aktivitas pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (contextual problem). Dalam hal ini dapat digunakan model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) sebagai alternatif dalam proses pembelajaran akuntansi. Contextual Teaching and Learning (CTL) dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembagalembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas (Doantara yasa, 2008). Hal tersebut di atas diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Etik Sulistyowati (2007:42) dan Evi Budiarti (2008:52), penerapan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi sebesar 65,45%, aspek kognitif dari 5,8 meningkat menjadi 7,1, untuk aspek afektif dari 29 meningkat menjadi 40,7. Sedangkan menurut penelitian yang dilkukan oleh Ratna Fatmawati Mahsunah (2007:43), penerapan pembelajaran CTL dapat

5 meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dari 70% meningkat menjadi 90%. Menurut US Departement of Education (2001) Pembelajaran Kontekstual dapat mengkaitkan antara materi yang diajarkan guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa didorong untuk mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna untuk hidupnya kelak. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapainya (http://ipotes.wordpress.com). Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya megelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student centered daripada teacher centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaitkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam

6 pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refleksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya (http://ipotes.wordpress.com). Berdasararkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dilakukan penelitian dengan judul PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2009/2010 B. Identifikasi Masalah Masalah yang perlu mendapat perhatian dalam penelitian ini yaitu mengenai metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi. Guru yang menggunakan pembelajaran abstrak dalam penyampaian materi akan membuat siswa merasa bosan, sehingga mengurangi konsentrasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, yang pada akhirnya akan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Di sinilah arti pentingnya penelitian yang memfokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran akuntansi dengan menggunakan pembelajaran kontekstual.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Delanggu, tahun ajaran 2009/2010? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa sebelum dan sesudah penggunaan pembelajaran kontekstual pada siswa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Delanggu, tahun ajaran 2009/2010. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian ini manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru, Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan mengenai pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran akuntansi guna meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Sekolah, memberi informasi peningkatan efektivitas dalam pembelajaran kontekstual. 3. Bagi siswa, diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman terhadap mata pelajaran akuntansi.

8 4. Bagi Penulis, menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. F. Sistematika Skripsi Sistematika merupakan isi yang ada di dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, setting penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data, rancangan penelitian dan jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi latar penelitian, refleksi awal,analisis pencarian fakta,deskripsi penelitian siklus I,

9 deskripsi penelitian siklus II, deskripsi penelitian siklus III, dan pembahasan. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Penutup berisi tentang kesimpulan akhir, implikasi dan saran.