BETERNAK ITIK DI LAHAN PEKARANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANSUM & PAKAN ITIK. Oleh m Huda romdon BP3K Udanawu

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

Manajemen Pakan pada Itik

PELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK ABSTRAK

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA TERNAK ITIK Oleh : Sapto Waluyo

UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BUDIDAYA PEKING DUCK (ITIK PEKING) Oleh : Ir. H. Idih Purnama Alam. Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat BAB I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik. mengambil telur itik liar dan dieramkan dengan ayam sehingga itik yang menetas

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

Itik Petelur - Itik Indian Runner (Malaysia dan Cina) - Itik Khaki Cambell (Inggris) - Itik lokal tersebar di Indonesia (Itik Cirebon, Itik Tegal, Iti

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

BEBEK PEDAGING Langkah-Langkah Penggemukan Bebek Pedaging : Cara Memilih Bibit Bebek Pedaging Yang Baik : komposisi Pakan Bebek Yang Seimbang:

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

ANALISIS KELAYAKAN USAHA ITIK ALABIO DENGAN SISTEM LANTING DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Beternak merupakan usaha yang dikembangkan untuk mendapat keuntungan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

I PENDAHULUAN. dari generasi ke generasi di Indonesia sebagai unggas lokal hasil persilangan itik

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Teori bertani alami: Yang harus di bangun terlebih dahulu adalah memperbaiki tanah

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017


Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

PENYUSUNAN RANSUM UNTUK ITIK PETELUR

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK

I. PENDAHULUAN. karena kondisi alamnya yang sangat mendukung. Tingkat produksi telur di

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Peluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

BUDIDAYA TERNAK ITIK

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

BUDIDAYA BEBEK PEKING

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. PENDAHULUAN. juga mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memilki daya adaptasi yang

Penyiapan Mesin Tetas

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUDIDAYA TERNAK I T I K ( Anas spp. )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

Transkripsi:

BETERNAK ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh : huda romdon BP3K Udanawu PENDAHULUAN Beternak itik, tidak banyak dilakukan oleh penduduk di pedesaan. Kalaupun mereka melakukan usaha budidaya, jumlah itik yang dipelihara sangat sedikit atau terbatas. Dengan kata lain, itik yang dipelihara hanya sebagai pekerjaan sambilan saja, bukan merupakan pekerjaan utama. Sebetulnya beternak itik itu apabila dilakukan dengan penuh ketekunan, maka beternak itik itu akan dapat memberikan keuntungan. Dalam era pembangunan ini, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha peternakan. Faktor yang satu biasanya tekait dengan factor yang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha peternakan adalah tersedianya sumberdaya yang tepat, baik sumberdaya alam, modal maupun sumberdaya manusia. Beternak itik, merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan pendapatan peternak. Berbagai jenis itik dan cara pemeliharaan dapat dilakukan oleh peternak, baik itu cara yang sederhana maupun cara yang modern. Itik, selain diambil telurnya, juga dapat diambil dagingnya.. Peternak Itik biasanya berada di daerah yang terdekat dengan air. Misalnya untuk daerah Jawa di daerah pesisir pantai Utara seperti Tegal, Pekalongan, Pati dan lain-lain daerah. Untuk pesisir pantai selatan seperti Kroya, Karang Anyar dan lain-lain. Seperti halnya ternak lain, beternak Itik tentunya mempunyai seni pemeliharaan tersendiri. Dan hampir setiap orang akan berbeda dalam melaksanakan tata laksana pemeliharaan Itik. Untuk itulah perlunya pengetahuan yang praktis tentang cara yang baik dan bermanfaat bagi si Peternak agar tiada ragu lagi akan usahanya dalam beternak Itik. Banyaklah keuntungan yang akan diperoleh dalam beternak Itik. I. PEMELIHARAAN Cara pemeliharaan itik di Indonesia pada umumnya, seperti di Tegal, Pekalongan, Kroya, Karang Anyar, Pati, Bali, dan daerah Kalimantan Selatan maupun daerah-daerah lain banyak diusahakan secara ekstensif. 1

Garis besarnya pemeliharaan itik ada 2 (dua) metoda yaitu : Cara Ekstensif Cara Intensif. Adanya kedua cara tersebut akibat dari keadaan setempat dan kepentingan si Peternak sendiri. Sebagai contoh dapat disebutkan ; Waktu bertanam padi atau musim panen padi. Keadaan lingkungan yang berpayau/rawa-rawa penuh dengan tanaman aiar diatasnya. 1. Cara Ekstensif Adalah salah satu cara pemeliharaan untuk daerah yang berpayau yang luas sekali hingga sejauh mata memandang tampak hanya air saja. Lanting adalah sama pengertiannya dengan Rakit yang terbuat dari bambu. Adapun lanting mempunyai ukuran panjang antara 10 12 m, dan lebar 4 6 m. di atasnya dibangun rumah tempat tinggal si Peternak sekaligus dibuat pula kandang itik. Setiap pagi itik dilepas dari kandang dan langsung berkeliaran di air. Itik akan mencari makanannya yang dapat berupa ikan kecil-kecil, udang, keong dan lain-lain yang terdapat disela-sela tanaman air seperti tanaman rumput, tanaman genjer, tanaman enceng gondok, tanaman kangkung malahan tanaman itu sendir kadang-kadang dapat dimakan. Dengan demikian makanan itik telah cukup akan zat putih telur/protein hewani untuk kehidupannya. Sore hari itik digiring masuk kekandang dan diberi makanan tambahan sekenyang mungkin, agar itik dapat tidur nyenyak. Bahkan yang penting itik akan bertelur pada malam hari atau pagi-pagi sekali. 2. Cara Intensif Adalah pemeliharaan yang telah mendekati kemajuan tekhnologi. Pemeliharaan system ini memerlukan perhatianyang sungguh-sungguh 2

dari peternak. Artinya itik harus diawasi secara terus menerus oleh peternaknya. Dan itik yang dipelihara adalah itik dewasa yang telah mendekati masa bertelur. Selama masa bertelur, antara 8 10 bulan terus menerus itik dikurung dalam kandang. Berakhirnya masa bertelur itik digembalakan pada siang hari dan malam hari kembali dikandangkan. Makanan itik selalu disediakan dalam kandang dan diberikan 3 (tiga) kali sehari. Susunan makanan/ransum diusahakan cukup sempurna dan kadang-kadang sayuran ditambahkan agar itik dapat bertelur dengan baik. Biaya pemeliharaan semacam itu relatif besar, hingga jumlah itik yang dipelihara umumnya terbatas. Yang pernah memelihara umumnya mengusahakan dalam sekelompok itik berjumlah antara 100 200 ekor. Agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal, maka jumlah telur yang dihasilkan harus lebih dari 60 % jumlah itik yang dipelihara. PENGELOLAAN ITIK Pada umumnya, ketrampilan dan kemampuan beternak itik diperoleh secara turun temurun. Sehingga apa yang dilakukan oleh orang tuanya, biasanya akan menurun kepada anak cucunya. Pada dasarnya pengelolaan itik dapat dibedakan dalam 3 (tiga) fase pemeliharaan, yaitu : 1. Fase Starter/D.O.D/permulaan dari umur 1 hari 2 bulan. 2. Fase Grower/pertumbuhan dari umur 2 5 1 / 2 bulan. 3. Fase Layer/produksi dari umur 5 1 / 2 bulan keatas. 1. Fase Starter/D.O.D = Day Old Duck (Itik umur Sehari) Pada fase ini anak itik lebih banyak ditempatkan dalam kandang indukan dengan diberi pemanas yang terbuat dari lampu tempel ataupun listrik. Kandang indukan harus tertutup rapat, sehingga itik tidak akan kedinginan. D.O.D langsung ditempatkan dilantai kandang. Lantai kandang harus dibuat sedemikian lupa, sehingga kaki-kaki itik tidak terperosok dalam lantaikandang. Kaki itik akan tumbuh dengan kuat dan telapaknya menjadi 3

lebar. Andaikata lantai dibuat rapat tentunya akan merepotkan pula dalam mebersihkan kotoran dalam kandang. 2. Fase Grower/Pertumbuhan Itik yang telah berumur lebih dari 2 (dua) bulan, sebaiknya dipisahkan dari induknya. Umum dikenal sebagai kelompok itik dara. Pelepasan kedalam air diatur dan disesuaikan dengan pertambahan umur sekaligus mengikuti pertumbuhan bulu tubuhnya. Pada fase ini, itik sudah dilatih untuk digembalakan, terutama apabila cuaca cukup bagus. Makanan disediakan ditempat khusus dalam kandang, atau ditempatkan dalam ranch dan tidak terlalu jauh dengan kandang dan kolam. Makanan yang diberikan adalah jenis pakan yang memang untuk tahap berkembang. 3. Fase Layer/berproduksi Itik yang telah berusia 5 1 / 2 bulan 6 bulan pada umumnya mulai bertelur. Dengan demikian, itik ini harus ditempatkan dalam kandang khusus, yang diperuntukkan untuk tempat bertelur. KANDANG Kandang untuk pemeliharaan itik memang harus dibedakan antara itik yang masih kecil, itik daria maupun itik yang sudah siap produksi. Bahkan seperti yang banyak dijumpai dipesisir pulau Jawa, bahwa kandang itik hanya berupa pagar-pagar bambu. Dan sewaktu-waktu dapat dipindahkan-pindahkan menurut kehendak di Peternak, bila ingin digembalakan ditempat-tempat yang banyak ikannya atau keong, cacing dan lain-lain mungkin pula mencari tempat-tempat yang habis panen tadi. Dari kesemua yang tersebut diatas menunjukkan bahwa kandang didirikan hanya berdasarkan pertimbangan ekonomis dan pratis menurut keperluan si Peternak, sesuai dengan tingkat pemeliharaan, maka kandang itik pun dibangun menurut pertumbuhan dan umur ternak. Adapun kandang yang dimaksud adalah : 1. Kandang untuk D.O.D dan sekaligus dapat dipergunakan untuk Grower dengan mengatur luasnya saja. 4

2. Kandang untuk itik dewasa/layer yang dapt juga diapkai untuk tempat itik yang di Laring 1. Kandang untuk D.O.D = Day Old Duck/anak itik umur sehari. Ukuran kandang yang dibutuhkan untuk setiap 100 ekor D.O.D adalah seluas 75 cm x 100 cm, atau 75 x 75 cm. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah celah-celah lantai. Untuk maksud ini diperlukan celah selebar 1 1 1 / 2 cm. Dinding kandang menggunakan celah-celah pula dan tingginya disesuaikan dengan kegunaannya. Pada umumnya dibuat tinggi 0,75 m 1 m. Baik lantai ataupun dinding dapat menggunakan belah-belah bambu yang telah direndam air dan kedua sisinya telah dihaluskan. 2. Kandang itik dewasa. Dengan semakin bertambahnya umur itik, maka kebutuhan luas kandang juga akan semakin bertambah. Oleh karena itu, peternak harus membuat kandang dengan ukuran minimal yang dibutuhkan itik. Kandang yang dimaksudkan dapat dibangun di : Kandang di samping rumah Bila pemeliharaan itik secara digembalakan pada siang hari, kandang yang dibangun di kolong rumah/disamping rumah dapat menggunakan dinding dari belah-belah bambu berkurang 2 3 cm dan setinggi kolong atau berkisar antara 1 1 ½ meter. Lantainya sendiri dapat langsung tanah di bawah kolong rumah atau dapat pula dibuatkan lantai dengan belah-belah bambu dengan jarak antaranya 2 cm. Sedang yang pemeliharaan dikurung terus menerus dalam kandang dapat menggunakan dinding agak rapat pada separuh ruangan. Hal ini agar dapat digunakan sebagai tempat itik bertelur. Perlengkapan kandang Itik adalah salah satu ternak unggas yang suka akan air. Untuk maksud tersebut perlu disediakan tempat air yang berisi air terus 5

menerus. Hal ini hanya untuk itik yang dikurung terus menerus. Dan itik yang digembalakan tentunya kebutuhan air akan berkurang. Tempat makan cukup diberikan sewaktu sedang memberi makan saja. Dan selesai makan, sisa makanan dan tempatnya segera diambil. Ukuran tempat makan bagi 10 (sepuluh) ekor antara 10 15 cm. Mengingat bahwa itik waktu makan sering sebentar-sebentar minum, maka sebaiknya letakkan tempat air minum dekat tempat makan. PAKAN ITIK Adapun bahan makanan yang dapat diberikan berupa : dedak, padi, ikan kecil-kecil, keong, cacing, jagung dan masih banyak lagi. Dan agar baiknya perlulah mengetahui keadaan yang baik dari bahan yang akan diberikan. Dengan demikian telah memperhatikan akan kandungan unsur dari bahan yang dimaksudkan. Diantara bahan makanan yang perlu diketahui dan banyak terdapat di daerah antara lain : Dedak Cara mengamati dan memeriksanya secara panca indera. Apakah dedak bersih dari kotoran, seperti kerikil, serutan kayu yang biasanya berupa kotoran gergaji dan lain-lain. Banyaknya butir-butir padi yang ikut serta. Dengan penciuman apakah berbau tengik atau harum, sebaiknya berbau harum dan manis. Genggamlah dedak dan bila setelah dilepaskan tetap mengumpal berarti dedak jelek, sebaiknya segera bercerai/memisah. Sedikit dedak taburkan dipermukaan air, bila cepat tenggelam adalah dedak yang baik. Padi/gabah 6

Pilihlah yang betul-betul berisi, sebaiknya padi yang tidak berbulu. Padi tersebut cukup baik artinya tak banyak kutunya dan bersih dari kotoran seperti kerikil dan lain-lain. Pengujian yang perlu dan biasa dilakukan adalah : Ambil secukupnya dan rendam dalam air, bila yang terendam adalah padi yang berisi dan baik. Yang terapung buang saja. 1. Ransum starter Adalah banyak ragam penyajiannya dan mengikuti perkembangan tubuhnya serta kemampuan makan. Dengan demikian tahap yang dicapai dari umur 1 4 hari diberi ransum berupa Nasi yang dicampur dedak dan dihaluskan berbentuk sedikit pekat, ditaburkan keatas tubuh. Itik akan mengambil makanannya dari ujung bulu-bulu tubuh temannya. Dengan pemberian makanan yang demikian itu perlu memperhatikan apakah makannya sudah baik. Karena makanan yang ditaburkan tentu banyak yang melekat pada tubuh. Bila campuran makanan dan kebasahan cukup, akan tampak bulu yang kena makanan tetap kering. Pemberian makanan yang ditaburkan ini harus selalu habis, atau itik makan sampai kenyang. Sisa makanan yang tertinggal di lantai atau tikar segera diambil. Karena sisa yang tertinggal ini dapat menyebabkan itik berkurang nafsu makannya. Pada hari ke 11 sampai sebulan dapat diberikan makanan yang telah tersusun antara campuran dedak, keong dan paya (hati pohon rumbia) dengan air tersedia sendiri. Dan kebutuhan makanan setiap ekor telah dapat dihitung. Untuk itu perlu memperhatikan gizi yang tersedia dari bahan tersebut. Adapun susunan dapat dibuat sebagai berikut : 1. Dedak halus : 2 (dua) liter/0,9 kg. 2. Keong irisan kecil-kecil : 20 (dua puluh biji)/1,2 kg. Susunan yang tersebut dapat dipakai untuk tiap 100 (seratur) ekor itik/hari. dan rata-rata per ekor dapat 30 gram makanan/hari. Pada umur 1 (satu) bulan sampai 2 (dua) bulan susunan 7

makanan bilamungkin usahakan tetap, hanyalah jumlahnya ditambah. Dan keong bila ada dapat terus diberikan karena dari padanya sering dapat tumbuh bulu yang lebih halus dan mengkilap. Namun bila terpaksa dapat diganti dengan ikan yang telah direbus. Susunan ransum akan mengikuti sebagai berikut : 1. Dedak halus : 3 (tiga) liter. 2. keong irisan kecil-kecil : 40 (empat puluh biji)/1,6 kg. Penggantian keong dengan ikan yang telah direbus sebaiknya dalam berat yang sama. Juga air rebusannya dapat disertakan sebagai ganti tambahan air, dan ini yang menyebabkan menambah aroma/nafsu itik untuk tetap menggemari makanan yang disajikan. Setelah umur itik mencapai 2 (dua) bula, tahap perubahan perilaku dan ransum makanan berubah ke arah masa grower I. 2. Ransum Grower I/pertumbuhan Bahan makanan, bila mungkin dan masih dapat diusahakan, berikan keong. Sedang bahan makanan lain dapat tetap diberikan. Masa pertumbuhan ini, hendaklah mulai diperhatikan akan besar kecilnya perkembangan tubuhnya. Yang besar kumpulkan dengan yang besarnya sama, begitu juga yang kecil dengan yang sama kecil dalam satu kelompok. Susunan ransum untuk 100 (seratus) ekor/hari diperkirakan : 1. Dedak halus : 4 (empat) liter. 2. Keong irisan kecil-kecil : 20 (dua puluh biji). 3. Ikan yang direbus : 2 (dua) kg Andaikan keong sukar diperoleh dapat diganti seluruhnya dengan ikan sebanyak 3,5 (tiga setengah) kg. Masa grower I ini diperlukan bagi itik yang berumur antara 2 (dua) sampai 3(tiga) bulan. 3. Ransum grower II/dara. 8

Meningkatkan umur itik dan pertumbuhan bulu, telah mulai dilatih terjun ke air. Lamanya berada di air dari hari kehari makin meningkat. Dapat dilepas beberapa jam lamanya dikolam, sungai atau empang. Dengan demikian itik telah dapat mencari makan seadanya. Ransum yang demikian telah cukup untuk kebutuhan hidup. Andaikan diberi ikan/keong nampak itik akan lambat bertelurnya, karena terlalu gemuk. Itik dewasa akan mempunyai masa produksi yang pendek. Yang baik masa produksi itik layer antara 8 10 bulan. Bahan makanan penyusun ransum perlu mendapat perhatian. Kwalitet dan kwantum makanan cukup baik, artinya kandungan unsur/gizi baik dan jumlah yang diberikan telah cukup mengenyangkan. Susunan ransum dapat mengikuti sebagai berikut : Dedak halus : 4 (empat) liter. Keong irisan kecil-kecil : 20 (dua puluh biji). Ikan yang direbus : 2 (dua) kg Setiap 100 (seratus) ekor itik dapat diberi ransum sejumlah 20 (dua puluh) kg dalam sehari. Pemberian makanan dapat diberikan pagi sebagai sarapan, siang secukupnya saja, sore hari diberikan cukup kenyang Pemberian makan pada sore hari diutamakan agar itik sewaktu tidur tidak berdesak-desakan dan seakan tidur terpisah-pisah. Hal demikian dapat dimengerti bahwa itik telah kenyang, hingga panas badan tubuh telah dapat menghangatkannya. 4. Ransum Layer Apabila itik sudah berada pada fase ini, sebaiknya itik mulai dikandangkan, karena dengan cara demikian, maka kebutuhan pakannya dapat dikontrol setiap harinya. Selain itu, dengan dikandangkan, kesehatan ternak itik akan dapat dikontrol setiap harinya Dan susunan ransum untuk sejumlah 100 ekor/hari adalah : Padi/gabah : 2 kg. Dedak : 3 kg Ikan : 5 kg Apabila tidak tersedia ikan, maka dapt diganti dengan keong atau udang yang sudah tidak dikonsuimsi lagi. 9

Andaikan ingin mengusahakan campuran yang cukup baik, dapat memahami susunan ransum sebagai berikut : Jagung : 20 Padi : 25 Dedak : 5 Kacang-kacangan : 30 Ikan teri : 10 Butiran grit : 9 Vitamin premix : 1 SELEKSI Seleksi di arahkan kebidang komersil. Maksud tersebut adalah baik dan perlu dikembangkan. Memang menangung resiko yang cukup berarti bagi masyarakat peternak tradisional. Keberatan mereka dapat dimengerti dan diantaranya adalah : Jumlah yang mereka usahakan/ternak adalah relatif sedikit. Pemeliharaan sebagai usaha back yard/sambilan telah dirintis sejak mengikuti orang tua sedari kecil. Hasil seleksi tidak segera tampak dan terwujud. Adapun dengan melaksanakan seleksi yang daapt mereka capai jelas mendatangkan keuntungan yang lumintu diantaranya dalah : Bangsa itik yang baik dapat diusahakan kemurniannya. Hanya yang produksinya tinggi dipelihara. Pertumbuhan tubuh cepat dan bulu halus mengkilap tersusun rapi di atas punggungnya. Sifat yang baik dapat diturunkan dan mudah menyesuaikan dengan keadaan setempat. Sarana yang dilaksanakan untuk menunjang seleksi adalah : Keterbukaan si peternak dan bersedia mengamati dengan seksama akan asal usul, bangsa, umur, produksi dan sifat adapsi/penyesuaian diri terhadap lingkungan. Bagi yang mengusahakan D.O.D coopple itik 1 : 10 tetap dapat dipertahankan dari bibit yang unggul. Contoh yang ingin mengusahakan itik Alabio : 10

Bangsa itik benar-benar dari bangsa alabio, bentuk tubuh seperti botol, berdirinya dengan tanah membuat sudut 45 0, warna bulu yang betina kuning ke abu-abuan dan yang jantan abu-abu kehitaman. Kemampuan produksi selama masa produksi dapat mencapai jumlah lebih dari 200 (dua ratus) butir dalam setahun. Ini mungkin bila masa produksi antara 8 10 bulan. Umur yang boleh dicapai selama pemeliharaan adalah 3 (tiga) tahun, selewatnya perlu diafkir/disingkirkan. Yang kesemuanya perlu mendapatkan perawatan dan pemberian makanan sesuai dengan kehidupan dan keperluan produksinya. Perlakuan ini hampir sama kejadiannya dengan apa yang disebut Moulting atau rontok bulu pada ternak ayam. Hanya pada ayam bulu-bulunya akan berguguran atau rontok. Akibatnya produksinya turun dan akan merugikan bila tetap diberi makanan yang baik tetapi produksinya relatif rendah. Dengan demikian bila kita hendak membeli sejumlah itik yang akan dipakai sebagai ganti itik yang telah ada karena umur tua, ingatlah akan cara laring ini. Jangan terburu nafsu bahwa menurut data yang terdapat padanya produksi itik tinggi, sedang makanan yang sekarang diberikan mutunya lebih bagus tetapi produksinya rendah. 11