HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

ABSTRAK HUBUNGAN TOTAL LAMA KERJA DENGAN STATUS PENDENGARAN PADA PENERBANG TNI AU


PENGARUH BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI TEMPAT MAINAN ANAK MANADO TOWN SQUARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN DURASI TERPAPAR BISING DENGAN KEJADIAN NOISE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA PABRIK SPEAKER X DI PASURUAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

Erman, D., Sukendi., Suyanto 2014:8 (2)

STUDI KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASINIS UPT CREW KERETA API SOLO BALAPAN TAHUN 2012

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA LAUNDRY RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : intensitas kebisingan, nilai ambang dengar, tenaga kerja bagian produksi

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

ANALISIS DAMPAK INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS LAUNDRY

Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan Abstrak

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI SKRIPSI

KELUHAN SUBYEKTIF AKIBAT TERPAPAR BISING PADA PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT PT TORGANDA PERKEBUNAN RANTAU KASAI PROVINSI RIAU TAHUN 2011 SKRIPSI OLEH:

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1)

DINASTI TUNGGAL DEWI J

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TIMBULNYA GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING PADA TENAGA KERJA DI PT

Sahniriansa Sahionge,2013. Pembimbing I : Decky Gunawan,dr.,M.Kes.AIFO Pembimbing II : Endang Evacusiany,Dra.Apt.MS.AFK

NOISE-INDUCED HEARING LOSS PADA MUSISI GEREJA SATU JAM SAJA (GSJS) SURABAYA

Hubungan Paparan Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Industri Kerajinan Pandai Besi Di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KEBISINGAN DAN TAJAM DENGAR PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN

PERBEDAAN GETARAN MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS TERHADAP KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA CV.MANGGALA JATI KLATEN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NOISE INDUCED HEARING LOSS DAN TINITUS PADA PEKERJA BENGKEL MESIN TERPAPAR BISING DI PT DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN BERDASARKAN VARIASI KEBISINGAN PADA PEKERJA PEMBUAT KOMPONEN-KOMPONEN TEKSTIL DI CV.AKBAR JAYA KIARACONDONG KOTA BANDUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

KEJADIAN KURANG PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN MESIN KERETA API PADA PEMUKIM PINGGIR REL DI KELURAHAN GEBANG KABUPATEN JEMBER

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWA SMK NEGERI 2 MANADO JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA TINGGAL DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASYARAKAT YANG TERPAPAR BISING JALAN RAYA DI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat.

HUBUNGAN KEJADIAN FOTOFOBIA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT. Oleh : DEDI IMANUEL DEPARI

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

PERSEPSI PEKERJA TENTANG GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN DI PMKS PT. GIN DESA TANJUNG SIMPANG KECAMATAN PELANGIRAN INHIL-RIAU 2014

STUDI HEARING LOSS TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT DI WILAYAH BANDARA HASANUDDIN MAKASSAR

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012

: PAMBUDI EKO PRASETYO

PENGARUH KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI DUSUN JAGALAN TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi 464,2 TWh pada tahun 2024 dengan rata-rata pertumbuhan 8,7% per

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

PENGARUH PAPARAN KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DI PT

PERBEDAAN GETARAN MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS TERHADAP KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA CV.MANGGALA JATI KLATEN

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

GAMBARAN KEBISINGAN DAN GANGGUAN FUNGSI PENDENGARAN TENAGA KERJA DI AREA PRESSING PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II BEKASI JAWA BARAT

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA USIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA TENAGA KERJA AKIBAT KEBISINGAN DI BAGIAN PROSES DAN FINISHING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGERGAJIAN KAYU

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

BAB I PENDAHULUAN. guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih

Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

DINASTI TUNGGAL DEWI J

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

Oleh: SITI ALIMAH. Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN NILAI AMBANG DENGAR ANTARA TENAGA KERJA DI BAGIAN PENGECATAN, PENGELASAN DAN BONGKAR PASANG MOBIL DI CV.

PENERAPAN FIVE STEPS TO SAFER SURGERY DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PENGISIAN CHECKLIST DI RSKB ANNUR YOGYAKARTA TESIS

PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN ANTARA PENGGUNA TELEPON PINTAR DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR PADA SISWA SMA ST.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR Christin Lianasari 1, Arina Maliya 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2 Staf pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta arina_maliya@yahoo.co.id Abstract In the rice milling industry there was noise generated by machines. Noise machine is high enough, so can direct influence on labour and other people who were in workplace. Its form of communication disorders, impaired concentration, impaired hearing comfort. Hearing due to exposure to loud noise or Noise Induced Hearing Loss (NHL) was one of diseases due to labour most often found in the industry. Hearing loss of auditory function impairment due to exposure to excessive noise with intensity continuously for a long time. Based on early survey conducted earlier in the rice mill workers did not use safety equipment ear (Ear Protector) and the protective nose (mask) so susceptible to noise. The objective was aim to descriptive a relation between noise with hearing loss function in rice mill workers in Colomadu Karanganyar. This research was using descriptive correlative with cross sectional design. Taking samples were all workers in rice mills in Colomadu are, with total 42 respondents from 11 places rice mill, taken sampling used total sampling. Variable engine noise was measured from the rice milling machine. If the milling machine had 85 db, meaning the negative, which means the machine is not noisy, but if the milling machine had > 85 db, negative means positive, its means the engine noise. Variable hearing function was measured by audiometry, with if were value had 0-25 db its normal ears, 26-40 db its means deaf light, 41-60dB its means deaf medium, acute deaf 61-90db if were measured had> 90dB. Statistical analysis was using non parametric chi square test. Results showed: Intensity noise machine has a majority of more than 85 db from 8 industries (72.3%). The majority of respondents experiencing auditory dysfunction with 17 respondents (40.5%). There was a relation between noise with hearing loss function of workers in Colomadu milling rice of Karanganyar with p = 0.032. Keywords: Noise, Hearing Loss Function, milling rice industries PENDAHULUAN Pada industri penggilingan padi terdapat bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin. Bising mesin ini cukup tinggi sehingga berpengaruh langsung pada tenaga kerja maupun orang lain yang berada ditempat kerja yaitu berupa gangguan komunikasi, gangguan konsentrasi, gangguan kenyamanan pendengaran, gangguan seperti ini akan dirasakan para tenaga kerja pada setiap melakukan pekerjaan sehingga akan dapat menimbulkan ketidaknyamanan kerja. Pendengaran akibat terpapar suara yang bising atau Noise Induced Hearing Loss (NHL) merupakan salah satu penyakit akibat kerja paling banyak dijumpai di perusahaan. Noise Induced Hearing Loss dalam bahasa Indonesia disebut Tuli Akibat Bising (TAB). TAB adalah suatu kelainan atau gangguan pendengaran berupa penurunan fungsi indera pendengaran akibat terpapar oleh bising dengan intensitas yang berlebih terus-menerus dalam waktu lama (Rotinsulu, 2008). 70 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, ISSN: 2338-2694

Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan fungsi pendengaran pada pekerja penggilingan padi di Colomadu Karanganyar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif correlative dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi yang ada di Kecamatan Colomadu, Karanganyar pada bulan April Mei 2010 yang menjadi populasi adalah semua pekerja penggilingan padi di wilayah Colomadu, Karanganyar yang berjumlah 42 responden. 1. Fungsi pendengaran Dengan menggunakan alat ukur tes Audiometri yaitu dengan cara mempergunakan alat listrik yang dapat menghasilkan bunyi nada-nada murni dari berbagai frekuensi 250 500-1000 2000 4000 8000 Hz dan dapat diatur intensitasnya dalam satuan db. 2. Intensitas kebisingan Dengan menggunakan alat ukur Sound Level Meter yaitu pengukuran intensitas tingkat kebisingan. Untuk mengetahui hubungan antar variabel Fungsi pendengaran dengan Intensitas kebisingan digunakan uji Chi Square dengan = 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden distribusi umur responden adalah mayoritas pada usia 20-30 tahun. mayoritas responden yang berpendidikan SD sebanyak 24 responden (57,1%), mayoritas responden dengan lama paparan 5 tahun sebanyak 21 responden (95,0%). Analisis Univariate Terdapat 3 tempat penggilingan padi yang mempunyai mesin dengan tingkat kebisingan mesin dibawah 85 db (27,3%), sementara 8 tempat penggilingan padi mempunyai tingkat kebisingan mesin diatas 85 db (72,3%). Penggilingan padi yang memiliki kebisingan mesin di bawah 85dB disebabkan mesin penggilingan masih relatif baru, yaitu kurang dari 1 tahun, sementara mesin penggilingan padi yang memiliki kebisingan mesin lebih dari 85dB disebabkan usia mesin yang sudah tua. Fungsi pendengaran Tabel 1. Hubungangan antara kebisingan mesin dengan fungsi pendengaran Variabel Kebisingan mesin Total 85 db > 85dB Fungsi pendengaran n % n % n % Normal 5 11,9 3 7,1 8 19,0 Tuli ringan 2 4,8 15 38,5 17 40,5 Tuli sedang 5 11,9 12 28,6 17 40,5 Total 12 28,6 30 71,4 42 100 2 6,871 p-value 0,032 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN : 2338-2694 71

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 8 responden yang memiliki fungsi pendengaran normal, 5 responden (11,9%) yang bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan 85dB, sementara 3 (7,1%) responden bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan > 85 db. Sebanyak 17 responden yang memiliki fungsi pendengaran tuli ringan, terdapat 2 responden (4,8%) yang bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan 85 db, sementara 15 responden (38,5%) bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan > 85dB. Sebanyak 17 responden yang memiliki fungsi pendengaran tuli sedang, terdapat 5 responden (11,9%) yang bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan 85 db, sementara 12 responden (28,6%) bekerja pada mesin yang memiliki kebisingan > 85 db. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terjadi kecenderungan bahwa semakin bising mesin yaitu di atas 85 db, dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada telinga responden. Hasil uji secara statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,032. keputusaan yang diambil adalah Ho ditolak. Ho ditolak, maka kesimpulan yang diambil adalah ada hubungan antara kebisingan mesin dengan fungsi pendengaran pada pekerja penggilingan padi di Colomadu Karanganyar. Kebisingan pada mesin penggilingan padi ini dapat menimbulkan pengaruh yang luas. Bising tidak hanya mempengaruhi kapasitas pendengaran manusia, tetapi juga fungsi-fungsi tubuh yang lain. Pengaruh kebisingan terhadap tubuh sama seperti pengaruh stress terhadap tubuh manusia (Wahyuningsih, 2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden hanya 8 responden yang memiliki fungsi pendengaran normal (19,0%) sementara 34 responden mayoritas telah mengalami gangguan fungsi pendengaran baik dari tuli ringan sampai tuli sedang (81%). Responden yang terkena tuli ringan sebanyak 15 orang, dapat dijelaskan bahwa responden selain sudah bekerja di penggilingan lebih dari 2 tahun, juga dipengaruhi oleh suara bising mesin dengan tingkat kebisingan di atas 85 db. Sama seperti pada responden yang memiliki telinga normal, pekerjaan pada responden ini juga tergantung dari banyak sedikitnya jumlah padi yang akan di giling. Semakin banyak jumlah padi yang akan digiling, akan meningkatkan kebisingan mesin dan dapat mempengaruhi kondisi telinga responden. Adakalanya responden setelah selesai melakukan penggilingan padi, tugas berikutnya adalah membersihkan sekam (sisa kulit padi) yang tercecer di sekitar mesin penggilingan. Pekerjaan lain adalah menimbang jumlah beras yang telah digiling untuk dimasukkan ke dalam karung beras. Oleh karena itu fungsi pendegaran responden, masuk ke dalam kategori tuli ringan sesuai dengan hasil pemeriksaan di RSUD Dr. Moewardi. Besarnya responden yang terkena gangguan fungsi telinga dapat dipengaruhi oleh lama paparan. Responden yang telah memiliki lama paparan lebih dari 5 tahun sebanyak 21 responden. Kondisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin lama pemaparan (masa kerja) maka semakin besar pula keluhan berupa gangguan fungsi telingan yang dirasakan responden mengingat tingkat kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Sasongko (2000) menyatakan bahwa suara bising yang melampaui Nilai Ambang Batas 72 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, ISSN: 2338-2694

(NAB) akan menganggu percakapan, dan pendengaran sehingga mempengaruhi komunikasi yang sedang berlangsung. Hasil penelitian mengenai distibusi hubungan antara kebisingan mesin dengan fungsi pendengaran menunjukkan bahwa terdapat 15 responden yang mengalami gangguan pendengaran akibat dari bising mesin penggilingan padi yang mempunyai Nilai Ambang Batas lebih dari 85 db. Gangguan yang terjadi pada responden ini diakibatkan suara yang dikeluarkan dari mesin penggilingan yang keras dan berlangsung lama. Gangguan fungsi pendengaran pada responden ini juga sejalan dengan lama paparan yang telah dijalani responden. Siswanto (1992) Efek atau gangguan dapat berupa Permanent Threshold shift (PTS) atau kurang pendengaran akibat bising tetap (KPABT) yaitu kenaikan ambang pendengaran yang bersifat irreversibel, sehingga tidak mungkin terjadi pemulihan. Ini dapat disebabkan oleh efek komulatif pemaparan terhadap bising yang berulang selama bertahun-tahun. kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian yaitu responden yang mempunyai lama paparan akan cenderung memiliki gangguan fungsi pendengaran. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebisingan mesin dengan fungsi pendengaran pada pekerja penggilingan padi di Colomadu Karanganyar dengan nilai p-value = 0,032. SIMPULAN 1. Intensitas bising mesin pengggilingan padi di Colomadu mayoritas mempunyai NAB lebih dari 85 db melebihi NAB telinga manusia 2. Responden mengalami gangguan fungsi pendengaran banyak mengalami tuli ringan dengan tingkat ketulian 26-40 db dan tuli sedang dengan tingkat ketulian 41-60 db. 3. Ada hubungan antara kebisingan mesin dengan fungsi pendengaran pada pekerja penggilingan padi di Colomadu Karanganyar. DAFTAR PUSTAKA Buchari, 2007. Kebisingan industry dan Hearing conservation program. http://perpumda. Jakarta.go.id. Diakses tanggal 27 Maret 2009. Rambe, 2003. Gangguan pendengaran akibat bising. http://library.usu.id/ download/ fk/thtandrina I-pdf. Diakses tanggal 20 Agustus 2009. Rotinsulu, 2008. Cara mengatasi gangguan pendengaran. http://www.indofamily. net/health/index.php?option=com content&task=view&id=120&itemid=47. Diakses tanggal 13 Agustus 2009. Sasongko, 2003. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Badan penerbit Undip. Siswanto. 1992. Kebisingan. Surabaya: Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Jawa Timur Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN : 2338-2694 73

Smeltzer. S.C and Bare BG, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Alih bahasa Agung W. Edisi 8, Volume 3. Jakarta:EGC. 74 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, ISSN: 2338-2694