BAB I PENDAHULUAN. terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

IDIOM POLITIK PADA WACANA BERITA HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI MARET APRIL 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan ide atau gagasan juga untuk sekedar menginformasikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. alam, benda, tempat, dan makna nama orang hebat atau pintar. Nama juga diberikan pada kafe. Kafe menurut KBBI (2014) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Poerwadarminta, 2005: 106).

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN

2015 ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB I PENDAHULUAN. identitas kelompok. Setiap kelompok mempunyai kekhasan bahasa tersendiri

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki aturan gramatikal yang memuat kaidah-kaidah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, dan arti atau makna yang tersirat dalam rangkaian bunyi tadi. Bunyi itu

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

EUFEMIA HOTEL PRODEO PADA BERITA KETIKA ANGIE CEK GIGI DAN NYALON DI HOTEL PRODEO

VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode sudah tidak asing lagi didengar saat penutur yang satu

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM ADEGAN GARA-GARA WAYANG ORANG SRIWEDARI DI KOTA SURAKARTA (Suatu Analisis Sosiolinguistik)

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya, tentu dapat

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal (Chaer 2003:296).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koran Singgalang merupakan salah satu media cetak lokal yang terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita utama, berita khusus, berita olah raga, feature, menulis kolom tajuk dan opini, dan kolom lainnya. Dari sejumlah kolom tersebut, penulis memilih kolom tajuk dan kolom opini sebagai sumber data penelitian. Tulisan tajuk dan opini adalah jenis tulisan berupa opini atau pendapat yang disertai analisis subjektif (Rolnicki dkk, 2008:145). Topik yang digunakan adalah yang terkait dengan beberapa berita yang akan dipublikasikan di koran yang sama, pada hari yang sama, dan isu berita yang menarik. Penyampaian informasi melalui kolom tajuk dan opini memberi kebebasan berbahasa kepada penulis dalam menyajikan pandangannya terhadap suatu masalah. Setiap penulis berhak menyampaikan pendapatnya dengan gaya berbahasa masing-masing. Kebebasan berbahasa yang digunakan oleh penulis tersebut salah satunya adalah penggunaan idiom. Menurut Keraf (2005:109-110), idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya. Adapun frasa maknanya sangat terikat dengan masing-masing unsur pembentuknya. 2

Meskipun makna idiom tidak bisa diterangkan secara logis, idiom mampu mengungkapkan situasi secara cermat (Keraf, 2005). Hal tersebutlah yang membuat idiom sering muncul dalam komunikasi sehari-hari dan dalam komunikasi tertulis seperti media cetak. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan idiom dalam kolom tajuk dan kolom opini Koran Singgalang. 1) Pemerintah tak bisa lepas tangan begitu saja terhadap mata anggaran yang sudah termasuk APBD. (tajuk, 2 Maret 2013 Rentannya Dana Bantuan Sosial ). 2) Kemungkinan kedua, ada tangan siluman yang sengaja memasukkan anggaran ini belakangan setelah APBD disahkan tanpa sepengetahuan gubernur dan DPRD. (opini, 1 Maret 2013 Bola Liar Dana Rp 1,9 Miliar oleh Effendi). Contoh data (1) dan data (2) di atas masing-masingnya merupakan contoh data yang menggunakan idiom, yaitu idiom lepas tangan dan tangan siluman. Idiom lepas tangan digunakan dalam kolom tajuk dan idiom tangan siluman digunakan dalam kolom opini. Idiom lepas tangan terbentuk dari dua unsur kata, yaitu kata lepas dan kata tangan. Idiom tangan siluman terbentuk dari kata tangan dan kata siluman. Dilihat dari kategori kata yang membentuknya, idiom tersebut terbentuk dari dua kategori kata, yaitu kata sifat (lepas) dan kata benda (tangan) atau dapat dirumuskan KS+KB. Begitu juga halnya dengan idiom tangan siluman, terbentuk dari kategori kata benda (tangan) dan kata benda (siluman) atau dapat dirumuskan KB+KB. Secara leksikal, kata lepas bermakna 1 dapat bergerak (lari) ke mana-mana; tidak tertambat: 2 bebas dari ikatan; tidak terikat lagi (KBBI, 2001:662). Kata 3

tangan bermakna anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari (KBBI, 2001:1136). Kata siluman bermakna makhluk halus yang sering menampakkan diri sebagai manusia atau binatang (KBBI, 2001:1066). Setelah masing-masing kata tersebut digabungkan terbentuklah idiom yang tidak ada lagi pertalian maknanya dengan masing-masing kata yang membentuk idiom tersebut. Idiom lepas tangan mengandung makna tidak campur tangan (Nugroho dan Surayin, 2007:107). Idiom tangan siluman mengandung makna orang yang tidak bertanggung jawab (Nugroho dan Surayin, 2007:318). Berdasarkan dua contoh tersebut terlihat bahwa makna idiom tidak bisa ditelusuri pada makna kata-kata yang membentuknya. Oleh karena itu, menurut penulis penelitian ini perlu untuk dilakukan. Di samping itu, juga didasarkan pada belum adanya penelitian mengenai penggunaan idiom, khususnya pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan alasan yang terdapat dalam latar belakang di atas, ada dua permasalahan yang dapat dirumuskan, yaitu: 1 Idiom apa sajakah yang digunakan pada kolom tajuk dan kolom opini koran Singgalang dan apa saja kategori kata unsur-unsur pembentuk masing-masing idiom tersebut? 2 Apa makna dari masing-masing idiom yang terdapat pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang? 4

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan batasan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada, yaitu: 1. Mendeskripsikan idiom-idiom yang terdapat pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang dan menjelaskan kategori kata unsur-unsur pembentuk masing-masing idiom tersebut. 2. Mendeskripsikan makna dari masing-masing idiom yang terdapat pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi tambahan bidang ilmu linguistik, khususnya di bidang mikrolinguistik. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan inspirasi bagi pembaca dan calon peneliti lain untuk melakukan penelitian mengenai idiom dari sisi lain. 1.5 Metode dan Teknik Penelitian Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Sudaryanto membagi metode dan teknik penelitian atas 3, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode penyajian hasil analisis data (Sudaryanto, 1993:5). 5

1.5.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah metode simak. Peneliti menyimak setiap penggunaan idiom yang terdapat pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. Pada praktiknya, penyimakan atau metode simak diwujudkan dengan penyadapan. Penyadapan merupakan teknik dasar yang biasa dikenal teknik sadap. Teknik sadap adalah proses menyadap pembicaraan atau penggunaan bahasa. Dalam penelitian ini, yang disadap adalah penggunaan bahasa, khususnya penggunaan idiom pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. Setelah dilakukan teknik dasar, dilanjutkan dengan teknik lanjutan. Berhubung sumber data dalam penelitian ini sumber tertulis, teknik lanjutan yang digunakan adalah Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik simak bebas libat cakap dilakukan hanya dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa terlibat dalam proses dialog atau pembicaraan. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan teknik catat, dengan mencatat perihal-perihal penting pada kartu data (Sudaryanto, 1993:134). 1.5.2 Metode dan Teknik Analisis Data Pada tahap analisis data, digunakan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, alat penentunya adalah referen bahasa. Metode ini digunakan untuk mencari acuan dari kategori kata, seperti kata benda, kata sifat, dan lain sebagainya. 6

Metode padan memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik pilah unsur penentu adalah teknik yang alat penentu menggunakan daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki peneliti, adapun alatnya yaitu daya pilah referensial. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik hubung banding dan membedakan, teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan penggunaan idiom pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. Metode agih adalah metode analisis data dengan alat penentunya berada pada bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15). Metode agih memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), yaitu teknik dasar yang dilakukan dengan cara membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian atau unsur. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik balik dan teknik sisip. Teknik balik dilakukan dengan cara membalikan unsur satuan lingual data yang bersangkutan. Teknik balik digunakan untuk mengetahui kadar ketegaran letak suatu unsur dalam susunan beruntun. Jika unsur tertentu tidak bisa dipindahkan tempatnya, kadar ketegaran letak unsur tersebut tinggi atau tegar. Seperti pada contoh sebelumnya, idiom lepas tangan tidak bisa dibalik menjadi tangan lepas, karena makna yang dihasilkan sudah berbeda dengan unsur sebelumnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ketegaran letak unsur lepas tangan tegar. Teknik sisip dilakukan dengan cara menyisipkan unsur tertentu diantara unsur-unsur lingual yang ada. Teknik sisip digunakan untuk mengetahui kadar keeratan kedua unsur yang dipisahkan oleh penyisip itu. Bila kehadiran suatu 7

penyisip tidak dimungkinkan, maka kadar keeratan unsurnya tinggi. Seperti pada contoh lepas tangan, jika diantara unsur tersebut disisipi dengan konjungsi dari, akan menjadi lepas dari tangan. Dengan hadirnya unsur sisipan konjungsi dari, maka makna idiom tersebut sudah berubah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kedua unsur tersebut mempunyai kadar keeratan yang tinggi. 1.5.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal. Metode penyajian informal adalah metode yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Sudaryanto, 1993:145). 1.6 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh penggunaan idiom yang digunakan dalam kolom tajuk dan kolom opini koran Singgalang. Sampel penelitian ini adalah penggunaan idiom pada kolom tajuk dan kolom opini koran Singgalang dalam kurun waktu satu bulan, yaitu pada bulan Maret tahun 2013. Pertimbangannya adalah data yang diambil dalam kurun waktu satu bulan tersebut dipandang sudah mewakili untuk dianalisis. 1.7 Tinjauan Kepustakaan Sejauh pengamatan yang peneliti lakukan, penelitian mengenai penggunaan idiom masih sangat jarang dilakukan. Tetapi, peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan kajian peneliti, yaitu: 8

1. Nadra dan Reniwati (2012) dalam buku yang berjudul Idiom Bahasa Minangkabau (seri kata). Dalam penelitiannya, ditemukan 117 idiom bahasa Minangkabau. Beliau menyimpulkan bahwa sebagian besar idiom tersebut berkategorikan KS+KB dan KK+KB, idiom tersebut digunakan untuk menyatakan keadaan atau sifat dari apa yang dibicarakan, dan idiom tersebut hampir tidak ditemukan padanan mutlaknya dalam bahasa Indonesia. 2. Siti Baidiyah Apriyanti (2005) dengan judul skripsi Ungkapan Idiomatik dalam Pemilu Presiden 5 Juli 2004, Fakultas Sastra UNS. Dalam penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa ungkapan idiomatik politik dalam pemilu presiden 5 Juli 2005, dilihat dari segi semantik berdasarkan makna konotatifnya ungkapan idiomatik politik dapat dibedakan menjadi 1) ungkapan idiomatik berkonotatif kekerasan; 2) ungkapan idiomatik berkonotatif pengendalian; 3) ungkapan idiomatik berkonotatif kecurigaan; dan 4) ungkapan idiomatik berkonotatif kejahatan (http://digilib.uns.ac.id/index.php). 3. Rahmanti Asmarani (2008) dengan judul Kajian Terjemahan Ungkapan Budaya dan Idiomatik dalam Buku Terjemahan A2nd Helping of Chicken Soup for the Soul karya Jack Canfield dan Mark V. Hansen oleh Yosep Bambang, Pasca Sarjana Prodi Linguistik UNS. Dari hasil penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa penerjemah telah mampu mengatasi kesulitankesulitan yang dihadapi dalam menterjemahkan ungkapan budaya dan idiomatik dengan mencapai ketepatan makna yang baik, tingkat 9

keberterimaan yang cukup dan tingkat keterbacaan yang baik (http://digilib.uns.ac.id/index.php). 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu; bab I terdiri dari pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian, populasi dan sampel, tinjuan kepustakaan, dan sistematika penulisan. Bab II berisikan kerangka teori. Bab III berisikan analisis data. Bab IV berisikan kesimpulan dan saran. 10

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengantar Untuk menelaah atau menjawab permasalahan, diperlukan teori sebagai tuntunan kerja. Berdasarkan permasalahan yang telah dibatasi dalam penelitian ini, ada beberapa teori yang dapat digunakan, yaitu idiom, kelas kata, dan semantik. Untuk idiom, akan digunakan adalah pengertian dan klasifikasi idiom. Untuk kelas kata, akan digunakan adalah pengertian dari masing-masing kategori kata atau kelas kata tersebut. Untuk semantik, akan digunakan adalah mengenai klasifikasi makna. 2.2 Idiom Menurut Chaer (2007:296), idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Pendapat Chaer tersebut sejalan dengan pendapat Finoza (2005:90) yang mengatakan bahwa idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk makna baru dan makna itu sudah bergeser jauh dari makna leksikal kata asalnya. Kedua pendapat tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk (A+B = C). Chaer membagi idiom menjadi dua jenis, yaitu: 1) Idiom Penuh Idiom penuh merupakan idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh kesatuan itu. 11