BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Setiap kota di Indonesia memiliki keanekaragaman dan keunikkan yang berbeda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

PELATIHAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL BAGI PEMUDA KARANG TARUNA DESA PELEM KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan suatu Negara

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian terhadap Tourist Information Center

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

KATA PENGANTAR. 1. Membangkitkan kembali minat siswa dalam memahami Bahasa Inggris sebagai media komunikasi sehari-hari,

BAB IV ANALISIS DATA. digunakan berdasarkan pembahasan penelitian. oleh Pemerintah Kabupaten Kediri, dalam membangun brand kota Pare

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripisi data hasil penelitian di bab sebelumnya, maka dari

Logframe. Indicators Means of Verification. Adanya. Meningkatkan. terutama komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan menyajikan berbagai program-program unggulan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang


BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bukti eksistensi warga muslim Tionghoa di kota Bandung yaitu kita dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma teknologi komunikasi dan informatika telah menjadikan

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upi Supriatna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik Uno, H.B &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) PT.ALKISAI BINA INSANI CITRA WISATA (ALBIN TOUR&TRAVEL) Fauziah Arni DD02

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya minum kopi di Indonesia sudah berkembang sejak lama, sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis pelayanan jasa yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. internet tidak dapat dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan citra diri (Studi Fenomenologi pada Jama ah Wanita Masjid Imam Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik sangat mengagumkan. Keadaan alam, flora, fauna, peninggalan

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap kota di Indonesia memiliki keanekaragaman dan keunikkan yang berbeda antara satu kota dengan kota lainnya. Baik dari segi alam, kuliner, wisata, budaya serta pendidikan yang terus senantiasa dijaga keutuhannya dari masa ke masa, sebagai aset jangka panjang bagi kehidupan masyarakat dan juga identitas dari kota tersebut. Untuk mengelola dan mempertahankannya, tentu saja diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dan juga masyarakat dari daerah itu sendiri sebagai tombak keberhasilan dalam membangun dan memajukan daerahnya. Salah satunya adalah Kota Kediri yang terletak di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di dua desa yang ada di Kecamatan Pare yaitu Desa Pelem dan Tulung Rejo terdapat daerah yang di kenal dengan kemampuan berbahasa asing. Ada sebagian orang yang menyebutnya sebagai kampung Inggris, karena lembaga kursus disana didominasi oleh lembaga kursus bahasa inggris. Seiring berkembangnya daerah tersebut saat ini bukan hanya ditemui lembaga kursus bahasa inggris, akan tetapi ada juga lembaga kursus bahasa Arab, Jepang, Jerman, sehingga kemudian muncul inisiatif dari Forum Kampung Bahasa (FKB) menyebut sebagai Kampung Bahasa. Pada tahun 2014 tersebar ada sekitar 160 lembaga kursus dengan berbeda-beda pemiliknya. 1 Nama- 1 Wawancara dengan Bapak Kalend Osen,10/02/2015 pukul 10:00 WIB 1

2 nama dari lembaga kursus diantaranya adalah Basic English Course, LC Hakim, Pare Institute, Mahesa Institute, Peace, Interpeace, Rhima, Khresna, MR.Bob, R n B, The Onthel, Awareness, Brilliant, Genta, Ella, Elfast, HEC, EECC, DEC, Marveollus, Global English, Daffodils, Liberty, Math Master, Beswan dan lain-lain nya. Kampung Bahasa merupakan sarana belajar bagi setiap masyarakat yang ingin mempelajari dan meningkatkan kemampuan bahasa asing. Keanekaragaman berbagai jenis lembaga kursus bahasa yang menempati suatu wilayah, lokasi yang berdekatan antara setiap lembaga kursus, pemandangan para pelajar yang sedang belajar mempraktekkan kemampuan bahasa asing dimanapun dan kapanpun, lingkungan yang didominasi oleh pelajar yang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi. Setiap orang yang datang kesana akan memperoleh pengalaman yang menarik diantara nya adalah bisa bertemu dengan berbagai pendatang baik yang satu daerah maupun berbeda daerah, biaya kursus yang relatif murah dengan belajar bahasa asing yang sangat intensif serta ada nilai proses belajar humanis baik secara langsung maupun tidak langsung yang diberikan oleh sebagian besar lembaga di kampung bahasa, penduduk yang ramah, turut membangun citra kampung bahasa sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar mengenai berbagai bahasa asing. Hal hal tersebut, merupakan keunikkan pendidikan yang ada di kampung bahasa, Kediri yang tidak ditemui di daerah lainnya.

3 Keberadaan kampung bahasa ditengah penduduk Jawa bukan hal yang mudah untuk begitu saja diterima, karena dahulu dikhawatirkan akan bertentangan nilai-nilai budaya yang selama ini berada pada penduduk disana. Fenomena suatu daerah biasa yang berkembang menjadi daerah edukasi secara tidak sengaja dari seorang Bapak Kalend Osen yang diminta untuk membagikan ilmu nya kepada masyarakat yang membutuhkan, hingga muncul niat untuk membentuk sebuah lembaga kursus bahasa asing. Sebagai pelopor utama adanya kampung bahasa, Bapak Kalend Osen mendirikan lembaga kursus bahasa asing bernama BEC (Basic English Course). Keberhasilan metode pengajaran yang diterapkan oleh beliau, membuat banyak masyarakat berminat untuk bisa mempelajari bahasa asing disana. Dan banyak juga alumni dari beliau yang kemudian berinisiatif mendirikan lembaga kursus bahasa asing di kampung bahasa, Kediri untuk bisa saling berbagi ilmu pengetahuan. Informasi keberadaan kampung bahasa bermula dari mulut ke mulut. Informasi yang tersebar itu terjadi secara alamiah, yakni tentang kepuasan seorang pelajar yang berhasil karena belajar dengan Bapak Kalend Osen, kemudian memberi rekomendasi kepada masyarakat dilingkungan nya untuk bisa merasakan atmosfer belajar bahasa asing di kampung bahasa, Kediri. Seiring berkembangnya kecanggihan teknologi informasi membuat semakin mudahnya masyarakat memperoleh informasi mengenai keberadaan kampung bahasa tersebut, baik melalui website maupun media sosial.

4 Dengan kemudahan akses informasi menjadi sebuah jendela bagi kampung bahasa untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara lebih luas. Semakin dikenalnya kampung bahasa yang ada di Kediri, membuat banyak masyarakat yang datang kesana bukan hanya dari daerah sekitar, akan tetapi juga dari banyak daerah yang ada di Indonesia. Daerah tersebut, misalnya adalah Balikpapan, Makassar, PekanBaru, Samarinda, Padang, dan sebagainya. Beraneka ragam pendatang yang datang kesana dengan latar belakang budaya maupun pendidikan yang berbeda berbaur menjadi satu menempati kampung bahasa. Berdasarkan data statistik jumlah pengunjung tiap tahunnya mencapai lebih dari 15.000 pengunjung yang belajar di kampung bahasa, dan adapun pengunjung di dominasi kalangan pelajar mulai tingkat dasar hingga mahasiswa, tapi tak sedikit juga pesertanya berasal dari kalangan guru dan dosen bahkan usia lanjut. Keberadaan kampung bahasa yang terus berkembang, dapat secara langsung turut membangun nilai perekonomian masyarakat di Kecamatan Pare menjadi lebih meningkat yang pada umumnya adalah bercocok tanam. Hal tersebut ditandai dengan bertambahnya jumlah usaha rumah makan, toko buku, jasa laundry, tempat kost, foto copy, rental sepeda, rental motor, toko souvenir hingga bermunculan agen travel maupun komunitas yang memiliki inisiatif untuk mengadakan liburan di kampung bahasa dengan menambah kemampuan pengetahuan dibidang bahasa asing. Di sisi lain, keberadaan kampung bahasa juga ternyata dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang menjadikan kampung bahasa sebagai daerah komersil misalnya saja ada kasus

5 mengenai agen travel yang menerapkan harga diluar kewajaran kepada calon pelajar. Untuk itulah pentingnya untuk tetap menjaga citra kampung bahasa dari hal-hal yang dapat merugikan kampung bahasa sebagai daerah tempat belajar dalam meningkatkan kemampuan bahasa asing bagi setiap masyarakat. Belajar di kampung bahasa bukan hanya tentang meningkatkan kemampuan bahasa asing, akan tetapi juga menerapkan tentang proses belajar humanis. Humanis yakni sebuah sikap yang mengajarkan manusia baik hanya secara kognitif akan tetapi juga afektif yang bertujuan untuk membina kepribadian karakter manusia. Proses belajar humanis merupakan perjuangan untuk terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan, pengabdi pada kepentingan sesama umat manusia. Proses belajar humanis menjunjung tinggi nilai kreatifitas dari setiap pelajar dimana belajar merupakan salah satu bentuk diskusi tentang berbagai hal yang mampu membuat jiwa setiap pelajar memahami makna pengetahuan menjadi semakin berkembang. Wujud dari proses belajar humanis itu diantaranya adalah tentang nilai dari kesederhanaan, kebersamaan, kekeluargaan serta religius yang harus selalu dijaga oleh tiap generasi. Nilai tersebut bertujuan untuk membentuk karakter di dalam diri setiap pelajar. Karakter yang dimaksud adalah agar setiap pelajar mampu menjaga diri mereka dari pengaruh buruk, yang artinya adalah mempelajari bahasa asing tidak sama dengan mempelajari budaya asing yang akan bertentangan dengan budaya Indonesia. Akan tetapi, menyiapkan kemampuan mereka dibidang bahasa asing untuk

6 bisa mengikuti perkembangan zaman dimana saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok tentang kemampuan bahasa asing didalam pendidikan bagi bangsa di seluruh dunia. Wujud dari nilai kesederhanaan yang kreatif itu adalah misalnya banyak lembaga kursus disana yang sengaja menerapkan belajar secara lesehan, dibawah pohon rindang, diteras rumah dan ada juga yang sengaja membangun serambi. Kebersamaan itu dibentuk melalui kegiatan belajar yang bisa membuat para pelajar saling berinteraksi satu sama lain, untuk turut aktif berdiskusi dalam upaya meningkatkan kemampuan pelajar. Dengan adanya kebersamaan juga akan timbul rasa kekeluargaan diantara sesama baik dengan tenaga pengajar maupun dengan pelajar sehingga proses belajar bisa lebih dipahami. Nilai religius yang dibangun di kampung bahasa adalah misalnya ada beberapa lembaga kursus yang membiasakan untuk mengadakan pengajian bersama setiap malam jumat atau sholat berjamaah dan ada juga beberapa lembaga kursus yang menerapkan aturan wajib menggunakan hijab bagi para perempuan muslim. Setiap pemeluk agama dipersilahkan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Karena di Kampung Bahasa banyak sekali pelajar dari suku, agama, dan latar belakang budaya yang berbeda. Bukan cara yang mudah tentu menerapkan proses belajar humanis yang bertujuan membentuk karakter manusia yang lahir karena adanya kesadaran yang konsisten

7 tanpa harus adanya paksaan, semua sangat bergantung pada bagaimana komunikator mampu menyampaikan pesan secara efektif melalui kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu aspek penting bagi makhluk sosial untuk dapat menjalin serta membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Makna dari komunikasi adalah proses pertukaran informasi yang terjadi antara komunikator dengan komunikan melalui media atau saluran yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap atau perilaku komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Komunikasi merupakan cara dan proses yang digunakan untuk bisa berinteraksi baik antara sesama pelajar, pelajar dengan guru, pelajar dengan penduduk di Kampung Bahasa. Jenis komunikasi Interpersonal dengan proses belajar humanis merupakan salah satu jalan yang di gunakan untuk menjadi jembatan dalam mentransmisikan sebuah ilmu pengetahuan kepada para pelajar. Komunikasi Interpersonal dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana komunikator mampu memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. Penggunaan komunikasi interpersonal untuk mempelajari bahasa asing dengan menggunakan proses belajar humanis merupakan ciri khas pendidikan inovatif yang ada dikampung bahasa, Kediri. Proses belajar humanis sangat penting diberikan kepada para pelajar untuk bisa membangun karakter kepribadian yang baik, serta juga pengembangan dari segi

8 kemampuan Intelektual. Kampung bahasa merupakan miniatur progressif dari sebuah pendidikan informal yang bisa masuk ke setiap kalangan untuk memajukan perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia. Untuk itulah pentingnya menjaga semua nilai-nilai yang tumbuh di kampung bahasa. Bila dilihat dari fungsi humas as a methods, Bapak Kalend Osen menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi. 2 Hal tersebut tercermin ketika masyarakat mendengar kampung bahasa Kediri maka sangat identik dengan nama beliau sebagai Founding Father begitu juga sebaliknya. Untuk itulah bapak Kalend Osen tentu memahami bagaimana perkembangan kampung bahasa dari awal hingga saat ini. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui tentang bagaimana strategi komunikasi interpersonal yang digunakan oleh Bapak Kalend Osen, dalam proses belajar humanis untuk memberi pendidikan bahasa asing. Strategi komunikasi Interpersonal ditujukan kepada lembaga kursusnya sebagai lembaga kursus pertama di kampung bahasa dan cara yang digunakan oleh para pemilik lembaga kursus di kampung bahasa Kediri, Jawa Timur yang jumlahnya semakin bertambah di setiap tahun. Proses belajar humanis merupakan bagian dari citra yang dimiliki oleh kampung bahasa sebagai tempat yang kondusif untuk belajar. 2 SR. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik,Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005 hal 39

9 Alasan peneliti tertarik kepada kampung bahasa, Kediri karena keberadaan kampung bahasa memberi kontribusi besar terhadap pola pendidikan dibidang bahasa asing bagi para pelajar di seluruh Indonesia. Kampung bahasa merupakan salah satu wujud tentang pentingnya makna proses belajar humanis bagi tiap pelajar. Metode pembelajaran dengan proses belajar humanis yang membuat daerah tersebut menjadi lebih dikenal. Kampung Bahasa juga banyak memberi inspirasi kepada para pelajar dari luar kota untuk bisa memajukan daerahnya dengan membuat hal yang sama. Dibalik itu semua, Bapak Kalend Osen merupakan tokoh yang paling berjasa adanya kampung bahasa saat ini. 1.2 Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian Strategi Komunikasi Interpersonal Kalend Osen dalam Proses Belajar Humanis di Kampung Bahasa, Kediri-Jawa Timur?, diantaranya : A. Strategi Komunikasi Interpersonal Kalend dalam Proses Belajar Humanis 1. Cara komunikasi Interpersonal yang digunakan oleh Kalend Osen kepada para pemilik lembaga kursus yang ada di kampung bahasa dalam upaya menjalin hubungan yang baik.? 2. Isi pesan Komunikasi Interpersonal yang digunakan oleh Seorang Kalend Osen baik kepada para pelajar di BEC, maupun kepada para pemilik lembaga kursus yang ada di kampung bahasa dalam proses belajar humanis?

10 3. Situasi komunikasi melalui pendekatan proses belajar humanis yang digunakan oleh Kalend Osen kepada para pelajar dan para pemilik lembaga kursus yang ada dikampung bahasa.? B. Proses Belajar Humanis Sebagai Citra Kampung Bahasa 1. Strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Kalend Osen untuk membangun citra kampung bahasa setelah desa tersebut menjadi pusat perhatian bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia untuk bisa belajar bahasa asing.? 2. Komunikasi verbal dan nonverbal kehidupan penduduk yang turut berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung turut membangun citra kampung bahasa menjadi daerah yang khas dimata pendatang yang belajar di kampung bahasa.? 1.3 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, peneliti melihat fenomena tentang sebuah desa yang biasa sehingga memiliki sebutan sebagai kampung bahasa, hal tersebut merupakan aset penting bagi daerah. Dengan semakin berkembangnya lembaga kursus yang ada di daerah tersebut, serta para pendatang yang belajar disana. Masalah itu misalnya adalah pemilik lembaga kursus atau investor yang mendirikan lembaga kursus hanya karena motif ekonomi melihat kampung bahasa sebagai lahan untuk berbisnis dan melupakan sejarah kampung bahasa sebagai tempat berbagi ilmu, terutama yang

11 ditekankan adalah mengenai pentingnya proses belajar humanis yang sudah menjadi ciri khas pendidikan yang ada di kampung bahasa, Kediri-Jawa Timur. 1.4 Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentu harus memiliki tujuan yang akan dicapai pada untuk menjawab masalah yang diteliti nya. Karena tujuan merupakan inti dari kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Interpersonal Kalend Osen dalam Proses Belajar Humanis di Kampung Bahasa, Kediri-Jawa Timur. 1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Dengan adanya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam kajian Ilmu Komunikasi jurusan Public Relations tentang Strategi Komunikasi Interpersonal Humas baik as a Method atau State of Being. b. Manfaat Praktis Dengan adanya Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk terus menjaga dan meningkatkan proses belajar humanis yang menjadi ciri khas dan citra positif tentang keberadaan Pendidikan yang ada di Kampung Bahasa, Kediri-Jawa Timur dan memberi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya.