PENTINGNYA PENGOLAHAN INFORMASI DATA HAM

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN INSPEKTORAT UTAMA DPR RI

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MEMBANGUN PERDAMAIAN MELALUI TRANSFORMASI KONFLIK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 3 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KINERJA 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I P E N D A H U L U A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

RAPI. beberapa individu untuk menjadi unsur penggerak utama perubahan yang sekaligus dapat menjadi contoh dalam berperilaku Panduan Agen Perubahan

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

L A P O R A N K I N E R J A

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27 / HUK / 2007 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) Hery Nurudin Group Head Pendaftaran & Pemeriksaan LHKPN

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2016 T E N T A N G

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESENTASI KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN. Dalam Rakornis BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2016

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

MANAJEMEN PERUBAHAN. Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI)

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

Transkripsi:

PENGAYOMAN Edisi : Semester I - 2013 Newsletter Badan Penelitian dan Pengembangan HAM PENTINGNYA PENGOLAHAN INFORMASI DATA HAM scan kode QR ini untuk membaca online Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan HAM Melalui Kemitraan Perubahan Mindset Dan Culture Set Menuju Percepatan Reformasi Birokrasi. Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Balitbang HAM Tahun 2013 Laporan Kegiatan Publikasi Produk Balitbang HAM. Rapat Kerja Nasional Tahun 2013 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sosialisasi Program Aksi dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah, terutama penyusunan peraturan perundang-undangan yang ditujukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan HAM. Berbagai bukti empiris, menunjukkan bahwa penyusunan program untuk pencegahan dan penanggulangan HAM di Indonesia menuntut adanya pengetahuan mengenai karakteristik setiap wilayah (provinsi, kabupaten/ kota) yang pada kenyataannya sangat beragam antar wilayah. Keragaman karakter yang dimiliki oleh setiap wilayah memberikan implikasi dalam pembentukkan hukum yang berwawasan HAM dan harus sesuai dengan hukum nasional serta sekaligus sesuai dengan kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap wilayah. Dalam hubungan ini, maka keragaman karakter setiap wilayah perlu direkam atau dicatat secara sistematis yang dikhususkan dalam satu kegiatan, yaitu Pemetaan HAM. Pengumpulan data permasalahan HAM yang benar hanya mungkin dilakukan dengan adanya upaya verifikasi terhadap data dan informasi yang dikumpulkan dengan melibatkan unsur-unsur yang terlibat di bidang HAM seperti bidang HAM Kanwil Kemenkumham, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pusham Universitas, Pemerintah Provinsi dan lembaga HAM lainnya. (ke hal.8)

OPTIMALISASI HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAM MELALUI KEMITRAAN Penyelenggaraan Rakornis Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM tahun 2013 bertempat di Jakarta dengan mengangkat tema Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan HAM melalui Kemitraan. Tema ini dilandasi pemikiran bahwa kondisi ideal yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas dan manfaat hasil penelitian dan pengembangan HAM membutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak. Adapun sasaran pelaksanaan Rakornis adalah untuk mendorong peran Balitbang HAM dalam mengoptimalkan hasil penelitian dan pengembangan (Hukum dan HAM); mendorong peran yang dapat dilakukan oleh stakeholders terkait yang dalam hal ini Balitbangda/Bappeda/Biro Hukum, Pusat Studi HAM baik negeri maupun swasta dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam mengoptimalkan hasil penelitian dan pengembangan (Hukum dan HAM); serta membahas program kemitraan yang dapat dibangun oleh Balitbang HAM dengan stakeholders terkait agar hasil penelitian dan pengembangan dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mewujudkan harapan-harapan di atas itulah, salah satu langkah awal dengan melakukan koordinasi yang baik kepada stakeholders di pusat maupun di daerah, baik dalam melaksanakan penelitian maupun dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan HAM. Dengan demikian lembaga ini dapat bersinergi dan bermanfaat bagi seluruh stakeholders dan mampu memberikan berbagai alternatif solusi yang mendukung pemenuhan kesejahteraan masyarakat yang dituangkan dalam kebijakan pemerintah. Berangkat dari hal-hal tersebut di atas, untuk mencapai tujuan dan sasaran terkait peran dan fungsi penelitian dan pengembangan maka diperlukan langkah-langkah strategis melalui Rapat Koordinasi Teknis dengan fokus penguatan lembaga kelitbangan dalam rangka optimalisasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan Hak Asasi Manusia.

PERUBAHAN MINDSET DAN CULTURE SET MENUJU PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI Pencapaian visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia secara optimal antara lain dipengaruhi oleh sinerginya unit kerja antar bidang dan bagian serta kompetensi sumber daya manusia pegawai di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia. Dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia agar lebih berkualitas, merupakan unsur penting dalam percepatan reformasi birokrasi. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, sekalipun dihadapkan pada berbagai kendala. Pemahaman tentang konsep-konsep teoritis perubahan mindset dan culture set dan kemampuan untuk mengimplementasikannya dalam pemberian layanan tugas pokok dan fungsi merupakan tuntutan yang diharapkan berdampak pada kemampan individu dalam berkompetensi kepada hal positif. Perubahan mind set dan culture set menjadi bagian dari reformasi birokrasi yang paling sulit diwujudkan. Budaya kerja selama ini yang hanya menunggu perintah, pasif, cepat merasa puas, menghindari beda pendapat harus mengalami perubahan menjadi melakukan terobosan, proaktif, tidak mudah puas dan berani beda pendapat untuk menghasilkan pekerjaan yang memuaskan. Tantangan perubahan mind set dan culture set tersebut dirasakan sangat berat karena terlanjur mewarisi mind set dan culture set pada masa sebelumnya yang merupakan paradigma yang membentuk sikap dan perilaku dengan pola-pola tindakan konvensional yang berorientasi pada jabatan dan kekuasaan dengan berbagai perwujudan tindakannya. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan HAM telah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut dapat terlihat dengan membandingkan mind set dan culture set pegawai Badan Litbang HAM sebelum adanya reformasi birokrasi dengan sesudah adanya reformasi birokrasi di tahun 2010. Melalui kegiatan p e - nguatan k e l e m - b a g a a n B a d a n P e n e l i - tian dan Pengembangan HAM yang dilaksanakan setiap tahun dan terakhir diselenggarakan di Bogor pada tanggal 26-28 februari 2013 ini diharapkan dapat membangun pola kebersamaan diantara pegawai, menumbuhkembangkan komitmen dan kopentensi dalam pelaksanaan tugas secara optimal, meningkatkan motivasi pegawai untuk melakukan perubahan pola pikir dan budaya kerja serta dapat mewujudkan optimalisasi kinerja melalui perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan HAM. Kegiatan di isi dengan pembekalan materi oleh DR. Agus Sutiyono, M.M., dari Human Capital Development Expert, Universitas Negeri Jakarta. Di sesi lain acara diisi dengan kegiatan outbond serta lintas alam yang diikuti oleh seluruh pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan HAM.

BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN BALITBANG HAM TAHUN 2013 Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik menuntut perubahan Peraturan Perundang-undangan di Bidang pengelolaan Keuangan Negara, antara lain Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Keberadaan empat landasan yuridis tersebut membawa implikasi terhadap pengelolaan keuangan yang harus lebih baik dalam rangka mendukung terwujudnya good governance. Pengelolaan Keuangan negara yang profesional, terbuka dan bertanggung jawab perlu penerapan kaidah-kaidah tertentu yang akuntabel berorientasi pada hasil. Melalui Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan kiranya dapat menjadi landasan komitmen sebagai penyelenggara negara yang tanggap mengantisipasi perubahan dalam upaya meningkatkan transparansi yang efektif dan efisien di bidang pengelolaan keuangan negara. Dampak dari perubahan yang positif akan diperlihatkan kemudian yaitu tidak lagi ditemukannya penyimpangan/kebocoran keuangan oleh aparatur negara. Bimbingan Teknis ini di laksanakan pada tanggal 20-22 Februari 2013 Di Bogor dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari para pejabat di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan HAM serta staff pengelola keuangan Balirbang HAM dengan dihadiri oleh narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM serta dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dari hasil Bimbingan Teknis ini diharapkan akan melahirkan tenaga-tenaga ahli pengelola keuangan yang profesional dan berintegritas, sehingga tata kelola keuangan dapat berjalan dengan lebih baik dan semakin dapat dipertanggungjawabkan.

PUBLIKASI KEGIATAN BALITBANG HAM Makassar Pelaksanaan kegiatan pameran dan publikasi produk Balitbang HAM dilaksanakan secara rutin di daerah-daerah guna mempromosikan hasil yang telah dicapai oleh Badan Penelitian dan Pengembangan HAM. Dalam rangka kegiatan sosialisasi Buku Pedoman Pendidikan Politik yang di laksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik yang bertempat di kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Humas dan Informasi Sekretariat Balitbang HAM berkesempatan melaksanakan kegiatan Pameran. kegiatan pameran tersebut dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 yang dihadiri oleh para kader dan anggota partai politik, LSM dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Antusiasme peserta dalam mengunjungi pameran ini sangat tinggi terbukti dengan banyaknya permintaan buku hasil penelitian yang tidak dapat terpenuhi. Sebagai antisipasi kurangnya permintaan buku, tim pameran berkesempatan mensosialisasikan aplikasi e-book yang dikembangkan oleh Balitbangham. Aplikasi ini berisi kumpulan buku-buku hasil penelitian dalam bentuk digital yang dapat dibaca secara online. Dan bagi yang ingin memiliki buku terbitan Balitbang HAM dapat mengajukan permohonan tertulis atau melalui email ke balitbangham@ymail.com Kalimantan Barat Dalam rangka mempublikasikan hasil kegiatan yang telah dicapai Badan Penelitian dan Pengembangan HAM, Bagian Humas dan Informasi Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan HAM menyelenggarakan pameran/publikasi. Kegiatan pameran ini berlangsung bersamaan dengan acara seminar Hak atas Kesamaan Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas di Sektor Pemerintahan yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kelompok Khusus Badan Penelitian dan Pengembangan HAM bekerjasama dengan Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 4 April 2013 di Pontianak ini memamerkan hasil penelitian yang telah dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan HAM pada tahun 2012 dalam bentuk buku. Pada kegiatan pameran kali ini hasil produk yang dipamerkan sudah didistribusikan dalam bentuk e-book yang dapat diakses melalui portal Balitbang HAM dengan alamat ebook.balitbangham.go.id. Selain memamerkan produk hasil penelitian, publikasi ini juga menyediakan Newsletter, Majalah, Jurnal HAM, dan Poster Balitbang HAM yang dibagikan secara cuma-cuma kepada peserta seminar.

SOSIALISASI PROGRAM AKSI DAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (PMPRB) Jakarta, 1 Pebruari 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia sebagai unit eselon I di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah mengadakan sosialisasi Program Aksi dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Acara tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut Konsinyasi Penyusunan Konsep Program Aksi Kementerian Hukum dan HAM yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Program Aksi Kementerian Hukum dan HAM sebagai perwujudan program percepatan untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Hukum dan HAM. Program aksi merupakan kegiatan unggulan masing-masing unit yang memberikan manfaat nyata pada masyarakat serta mendukung percepatan 8 (delapan) area perubahan Reformasi Birokrasi, selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah, merupakan pengendali manajemen, dan harus selaras dengan Inpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. Kementerian Hukum dan HAM telah melaksanakan Reformasi Birokrasi yang pelaksanaannya dinilai oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Untuk tahun 2013 ini penilaian diarahkan menjadi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). PMPRB adalah cara yang dianggap tepat untuk melakukan monitoring dan evaluasi yang, praktis, efektif, efisien, dan handal. Setiap instansi pemerintah harus melaksanakan PMPRB, dan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali melaksanakan penilaian dan melaporkan penilaian mandiri secara online atas capaian dan progres dari pelaksanaan reformasi birokrasi. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Tujuan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 1. Memudahkan instansi Pemerintah dalam menyediakan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi dan upaya-upaya perbaikan yang diperlukan; 2. Menyediakan data/informasi bagi Kementerian PAN dan RB untuk menyusun profil

nasional pelaksanaan reformasi birokrasi; 3. Bagi Instansi pemerintah, PMPRB digunakan untuk melakukan penilaian mandiri (self-assessment) atas pelaksanaan reformasi birokrasi di Instansi masing-masing; 4. Memfasilitasi bench learning (saling belajar dan tukar pengalaman) mengenai keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi antar instansi pemerintah. Manfaat Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah : 1. Memberikan sistem penilaian mandiri dan baku yang mampu menginformasikan tahapan atau tingkat pencapaian kinerja instansi pemerintah; 2. Memudahkan pengintegrasian data dan informasi untuk menggambarkan profil pencapaian reformasi birokrasi secara nasional; 3. Sebagai alat untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara efektif dan berkelanjutan; 4. Mendorong terjadinya kompetisi yang positif di antara instansi pemerintah sehingga mendorong kinerja pemerintah secara keseluruhan. RAPAT KERJA NASIONAL TAHUN 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI Jakarta - Pada tanggal 14 Februari 2013 telah dilaksanakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Kementerian Hukum dan HAM tahun 2013. Acara dibuka oleh Wakil Presiden RI pada tanggal 15 Februari 2013 di istana Wakil Presiden dengan diikuti oleh pimpinan unit eselon 1 dan seluruh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Divisi di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di seluruh Indonesia. Dengan mengusung tema Membangun Aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang Produktif untuk Indonesia yang lebih baik lagi diharapkan dapat mensinergikan seluruh satuan kerja di jajaran Kementerian Hukum dan HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta pencapaian visi dan misi yang sudah ditetapkan. Acara diisi dengan pembekalan materi dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas dan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi. Di akhir acara dilakukan penandatangan Kesepakatan Bersama tentang Program Aksi Kementerian Hukum dan HAM, penyerahan hasil Rakernas dan ditutup oleh Menteri Hukum dan HAM RI.

(sambungan dari hal. 1) Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 26-28 Maret 2013 di Jakarta ini dihadiri oleh 33 peserta yang terdiri dari pejabat eselon IV dan fungsional umum yang membidangi masalah HAM dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di 33 provinsi. Dalam melaksanakan bimbingan teknis ini peserta diberi pengarahan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Dr. Mualimin Abdi, S.H., M.H. yang kemudian dilanjutkan dengan pemahaman dan pengolahan informasi data HAM oleh Nugroho DKS dari Universitas Indonesia. Peserta juga dibekali dengan pelatihan penggunaan aplikasi Pemetaan HAM secara online. Didalam pelatihan ini peserta di bimbing secara langsung untuk melakukan input data permasalahan HAM. DI dalam melakukan input data setiap peserta diberi hak akses (account) untuk mengelola data yang telah di input. Dan guna menghindari kesalahan input, setiap user hanya bisa mengolah data di wilayahnya masing-masing. Data yang diperoleh dari masing-masing Kanwil nantinya akan diverifikasi lebih lanjut oleh tim Balitbang HAM dan dipublikasikan agar bisa diakses masyarakat. Pengarah : DR. Mualimin, Abdi, S.H., M.H. (Kepala Balitbang HAM) Penanggung Jawab : Ir. Maruahal Simanjuntak, S.H., M.M. (Sekretaris Balitbang HAM) Ketua : Drs. Halasan Pardede (Kepala Bagian Humas & Informasi) Redaktur : Sabir, Agus Priyatna, Chairina Diterbitkan Oleh : Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM RI Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-5 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 Telp. (021) 2525015, 2526438 Fax. (021) 2526678, 2526438 web : www.balitbangham.go.id, e-mail : balitbangham@ymail.com