BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mamiliki peran. yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang menaungi tenaga medis. profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen,

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada Era Globalisasi ini masalah kesehatan telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan pusat penelitian medik, dan dapat berguna sebagai alat. kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hatta (2011), pelayanan rekam medis adalah kegiatan

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. Di dalam puskesmas terdapat suatu unit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Selain itu rumah sakit juga sebagai salah satu badan usaha yang bertujuan untuk melayani semua masyarakat umum didalam bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional pada hakekatnya adalah penyelenggaraan, upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia sebagai modal pembangunan nasional (Departemen Kesehatan RI, 1997). Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan tentang segala sesuatu mengenai pasien. Segala informasi mengenai pasien yang terekam dalam rekam medis akan dijadikan dasar oleh tenaga medis untuk melakukan tindakan selanjutnya dalam episode asuhan keperawatan (Huffman, 1994). Dalam episode asuhan keperawatan, rekam medis merupakan alat komunikasi antar dokter, perawat atau tenaga medis lainnya. Selain itu, rekam medis juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi para peneliti dalam mengembangkan 1

ilmu pengetahuan dan apabila suatu saat terjadi kasus peradilan yang melibatkan pihak rumah sakit dan pasien, rekam medis juga dapat digunakan sebagai barang bukti (Huffman, 1994). Rekam medis juga dapat sebagai salah satu alat komunikasi, sumber informasi dan sumber bukti kasus peradilan, rekam medis harus terisi secara lengkap. Apabila rekam medis tidak terisi secara lengkap maka akan mengurangi nilai atau mutu dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis yang lengkap akan memudahkan petugas medis dan non medis dalam menyelesaikan kewajibannya. Dalam hal ini, dengan adanya rekam medis yang diisi secara lengkap, maka akan memudahkan petugas rekam medis dalam pengolahan data untuk membuat laporan rumah sakit. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi pihak lain (mahasiswa atau peneliti) dalam memperoleh data. Berkas rekam medis harus disimpan secara sistematis agar memudahkan dalam pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Oleh karena itu diperlukan sebuah cara pengurusan penyimpanan berkas rekam medis yang terorganisir dengan baik. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam mendukung kecepatan dan kelancaran pelayanan yang akan diberikan kepada pasien adalah cara pengurusan penyimpanan berkas rekam medis. Dalam hal ini bagian penyimpanan, berkas rekam medis memegang peranan penting dalam 2

menunjang kecepatan dan kelancaran pelayanan yang akan diberikan kepada pasien Filing merupakan tempat penyimpanan berkas rekam medis. Setiap pasien datang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan untuk keperluan pelayanan kesehatan, berkas rekam medisnya harus senantiasa tersedia. Berkas rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008). Ketersediaan berkas rekam medis baik dalam segi kelengkapan maupun kecepatannya sangat dipengaruhi oleh kinerja unit filing (Sabarguna, 2003). Penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik, sumber daya manusia yang bermutu dan prosedur atau tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas penyimpanan yang memadai. Penyimpanan berkas rekam medis dilaksanakan untuk menunjang pelayanan pasien rawat jalan maupun rawat inap. Sistem pengaturan dan penyimpanan berkas rekam medis melalui prosedur yang sistematis akan memudahkan petugas dalam penemuan kembali berkas secara cepat, tepat bila sewaktu waktu dibutuhkan. 3

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tanggal 4 Februari 2011 diperoleh informasi bahwa tidak adanya outguide (tracer) dalam pelaksanaan pengambilan dan penyimpanan berkas rekam medis sehingga terjadi kesulitan terhadap penemuan kembali berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebelumnya pernah diusulkan menggunakan tracer dalam pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis tetapi masih terbentur pada masalah kekurangan tenaga dalam pengoprasiannya. Hal tersebut disebutkan pula dalam penelitian yang diadakan Sriyatmi (2004), bahwa dalam penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga masih ditemukan adanya berkas yang salah letak karena tidak adanya petunjuk keluar yang jelas atau tracer dari uraian diatas maka penulis tertarik mengambil permasalahan tersebut menjadi penelitian tugas akhir yang berjudul pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Berdasarkan hasil observasi dan wawancara masih banyak ditemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah : 1. Akibat tidak menggunakan tracer petugas rekam medis mengalami kesulitan untuk melacak atau mengetahui keberadaan berkas rekam medis Jika berkas rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan. 4

2. Terjadi kesulitan saat penyimpanan berkas rekam medis karena tidak adanya tracer, selain itu saat penyimpanan berkas rekam medis membutuhkan waktu yang lama. Dari hasil wawancara dengan beberapa petugas rekam medis RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, tentang pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis (filing), diperoleh keterangan bahwa di rumah sakit tersebut masih banyak terjadi kesulitan saat melakuan pengembalian berkas rekam medis karena tidak meggunakan tracer. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, dapat dirumuskan masalah yaitu mengetahui pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran umum pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis jika tidak menggunakan tracer (OutGuide) di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 5

b. Mengetahui kendala yang muncul dalam pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Rumah Sakit 1. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas kerja rumah sakit khususnya dalam hal pengambilan dan penyimpanan berkas rekam medis aktif dan inaktif. 2. Untuk mengetahui cara penyelesaian masalah di atas. b. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu/pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan, sehingga dapat menambah wawasan dan pemikiran serta pengalaman penulis dalam hal pelaksanaan pembuatan pelaporan rumah sakit untuk pihak internal. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Menambah referensi pengetahuan, dengan adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan yang dapat dibandigkan dengan teori yang ada dan meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis. b. Bagi Peneliti Lain 6

Sebagai dasar, acuan, dan referensi untuk penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan masalah dalam penelitian ini. E. Keaslian Penelitian Penelitian berjudul pengambilan dan pengembalian Berkas Rekam Medis Di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun penelitian dengan tema yang serupa, pernah dilakukan. Penelitian tersebut antara lain : 1. Evaluasi Penyimpanan dan Pengambilan Berkas Rekam Medis di RS.Bethesda Yogyakarta tahun 2003, oleh Ibnu Mardiyoko. Persamaan: jenis penelitian yang digunakan sama yaitu jenis deskriptif kualitatif, dalam penelitian tersebut salah satu tujuan utamanya antara lain untuk mengetahui faktor-faktor penyebab berkas rekam medis tidak ada di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan. Perbedaan: Dalam penelitian tersebut tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sistem penyimpanan dan pengambilan berkas rekam medis, serta faktor-faktor penyebab berkas rekam medis tidak ada di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan. Sedangkan penelitian ini menjabarkan secara lebih khusus mengenai faktor-faktor yang paling sering menyebabkan berkas rekam medis tidak ada di tempat 7

penyimpanan pada saat dibutuhkan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Mardiyoko, diperoleh data bahwa faktor utama penyebab tidak adanya berkas rekam di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan adalah karena rekam medis masih dalam proses pengolahan (31,8%). 2. Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan di RSU Muntilan Tahun 2004, oleh Oky Susiana Hartati. Persamaan: jenis penelitian yang digunakan sama yaitu jenis deskriptif kualitatif, dalam penelitian tersebut salah satu tujuan khususnya adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab berkas rekam medis tidak ada di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan. Perbedaan: Dalam penelitian tersebut tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sistem penyimpanan berkas rekam medis, sedangkan tujuan faktor-faktor penyebab berkas rekam medis tidak ada di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan merupakan bagian dari tujuan utama penelitian tersebut (tujuan khusus). Sedangkan penelitian ini menjabarkan secara lebih khusus mengenai faktor-faktor yang paling sering menyebabkan berkas rekam medis tidak ada di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Oky Susianan Hartati, diperoleh data bahwa faktor utama penyebab tidak 8

adanya berkas rekam di tempat penyimpanan pada saat dibutuhkan adalah karena rekam medis hilang (31,8%). Oleh karena itu penulisan dengan judul pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.