makalah seminar tugas akhir 1 ANALISIS PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH SATU FASA DENGAN BEBAN INDUKTIF Bagus Setiawan NIM : L2F096570



dokumen-dokumen yang mirip
PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Simulasi Kerusakan Thyristor Pada Penyearah Tiga Fasa Terkontrol Dengan Beban RLC

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PERANCANGAN PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH TIGA FASA DENGAN MOTOR DC TUGAS AKHIR

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

PERBANDINGAN PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA MENGGUNAKAN VARIAC DAN KONVERTER AC AC KONTROL SUDUT FASA BERBASIS IC TCA 785

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

PEMODELAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA KONDISI UNDER VOLTAGE TIDAK SEIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

Pengantar Rangkaian Listrik

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

Antiremed Kelas 12 Fisika

SISTEM PENGENDALI MOTOR-MOTOR LISTRIK DENGAN SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK

KAPASITOR DAN INDUKTOR

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

ANALISIS PENEMPATAN PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA RUN-KAPASITOR DENGAN MENGGUNAKAN TRIAC SEBAGAI PENGUBAH TEGANGAN

ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

Komponen dan RL Dasar

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

MODEL SISTEM INTERUPSI DAYA OTOMATIS DENGAN MIKROKONTROLER M68HC11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

OPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran

Komponen dan RL Dasar

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

Teknik Elektro Universitas Andalas

RANGKAIAN LISTRIK 1. By : RISA FARRID CHRISTIANTI, ST.,MT.

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC

APLIKASI PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH PADA ALAT ELEKTRONIK ANALOG

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC

SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

KINERJA PENYEARAH DIODA PADA SUMBER TAK IDEAL

BAB II LANDASAN TEORI

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

Transkripsi:

makalah seminar tugas akhir 1 ANALISIS PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH SATU FASA DENGAN BEBAN INDUKTIF Bagus Setiawan NIM : L2F9657 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRAK Kebutuhan akan sumber tegangan DC semakin meningkat, diantaranya untuk mensuplai beban DC seperti motor yang banyak digunakan pada pabrik pabrik dan alat transportasi. Salah satu cara untuk mendapatkan tegangan DC yaitu dengan merubah tegangan AC menggunakan suatu penyearah. Rangkaian penyearah ini dapat disusun dari berbagai peralatan elektronika daya. salah satu jenis penyearah yang sering digunakan yaitu penyearah jembatan terkontrol penuh. Namun demikian dalam penggunaannya perlu pertimbangan lebih jauh, karena pada umumnya penggunaan konverter sebagai penghasil tegangan searah menyebabkan terjadinya harmonisa pada sisi masukan Terjadinya harmonisa arus masukan selanjutnya menyebabkan terjadinya faktor kerja sistem tenaga listrik. Disamping itu kebutuhan akan listrik DC dengan arus dan tegangan pada sisi keluaran yang betul betul rata merupakan hal yang pokok dala pemakaiannya. Faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam analisa ini adalah sudut picu dari thyristor yang akan mempengaruhi tegangan keluaran dari penyearah. Oleh karena pada sudut penyalaan tertentu konverter tidak dapat lagi bekerja dengan baik disebabkan tegangan sumber sesaat tepat sama dengan besarnya tegangan searah pada sisi keluaran. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan sumber tegangan DC semakin meningkat, diantaranya untuk mensuplai beban DC seperti motor yang banyak digunakan pada pabrik pabrik dan alat transportasi. Salah satu cara untuk mendapatkan tegangan DC yaitu dengan merubah tegangan AC menggunakan suatu penyearah. Rangkaian penyearah ini dapat disusun dari berbagai peralatan elektronika daya. Pada Tugas Akhir ini penulis akan membahas salah satu jenis penyearah yang sering digunakan yaitu penyearah jembatan terkontrol penuh. Rangkaian penyearah ini menggunakan empat buah thyristor yang disusun anti parallel. Namun demikian dalam penggunaannya perlu pertimbangan lebih jauh, karena pada umumnya penggunaan konverter sebagai penghasil tegangan searah menyebabkan terjadinya harmonisa pada sisi masukan Terjadinya harmonisa arus masukan selanjutnya menyebabkan terjadinya faktor kerja sistem tenaga listrik 1.2 Tujuan 1. Merencanakan dan merancang suatu simulator untuk menganalisa karakteristik penyearah jembatan terkontrol penuh dalam berbagai variasi kondisi (normal, hubung buka, dan hubung singkat) dari keempat SCR. 2. Menganalisa arus yang mengalir pada beban induktif dalam kondisi normal dan gangguan. 3. Menganalisa harmonisa arus dan tegangan yang terjadi pada rangkaian penyearah dalam berbagai kondisi masing masing SCR yang menyusunnya. 1.3 Batasan Makalah 1. Penyearah yang digunakan adalah penyearah jembatan terkontrol penuh dengan berbagai variasi kondisi dari keempat SCR yang digunakan. 2. Beban yang digunakan adalah beban dominan induktif yang merupakan model dari motor DC (rangkaian tahanan dan induktansi yang dihubung seri). 3. Grafik yang dihasilkan dari simulasi ini adalah grafik bentuk gelombang tegangan keluaran dan arus beban. 4. Simulasi hasil perancangan penyearah menggunakan program bantu Matlab dan Pspice. II. PENYEARAH JEMBATAN TERKON - TROL PENUH 2.1 Thyristor Sebuah thyristor mempunyai tiga terminal : sebuah anoda, sebuah katoda, dan sebuah gerbang. Ketika ada sedikit arus yang melalui terminal gerbang menuju katoda, thyristor akan terkonduksi, dengan syarat tegangan pada anoda lebih besar daripada katoda. Sekali thyristor dalam mode terkonduksi,

makalah seminar tugas akhir 2 rangkaian gerbang tidak berpengaruh dan thyristor akan terus terkonduksi setiap siklus adalah berbeda tetapi arah arus pada beban tetap searah. A A p J1 n J2 G p J3 n G K K Gambar 2.1 Thyristor dan karakteristiknya 2.2 Prinsip Operasi Penyearah Terkontrol SCR1 SCR2 M IA Gerbang dipicu 2.3 Beban 2.2.1 Resistansi Resistansi atau tahanan adalah suatu substansi yang berguna untuk menahan laju arus listrik. Satuan tahanan adalah ohm. Sebuah konduktor dikatakan mempunyai tahanan sebesar 1 ohm jika mengalirkan arus sebesar 1 ampere ketika diberikan tegangan sebesar 1 volt pada terminalnya. AK 2.2.2 Induktansi Induktansi dapat didefinisikan sebagai elemen dalam rangkaian listrik yang menahan kenaikan atau penurunan aliran arus yang tiba tiba pada rangkaian. Induktansi menyimpan energi dalam sebuah medan magnetik ketika terjadi kenaikan arus, dan mengeluarkannya ketika terjadi penurunan arus. m o Io I SCR3 AC SCR4 (a) Rangkaian 2 t t t t 2.2.3 Reaktansi Reaktansi induktif cenderung menunda perubahan dalam aliran arus. Jika frekuensi bertambah maka, pengaruh induktansi juga akan bertambah dan reaktansi induktif berbanding lurus dengan frekuensi. Reaktansi induktif X L sama dengan 2 kali frekuensi dikalikan induktansi L, dalam henry atau secara matematis dapat dituliska: X L 2fL 2.2.4 Impedansi Rangkaian yang terdiri dari resistansi R, dan reaktansi induktif X L, akan mempengaruhi aliran arus. Pengaruh keseluruhan dari resistansi R dan reaktansi induktif X L disebut impedansi, yang juga mempunyai satuan ohm. Impedansi Z adalah jumlah vektor dari resistansi dan reaktansi yang ada di dalam rangkaian. Impedansi dari rangkaian yang terdiri dari resistansi dan induktansi dapat dituliskan sebagai : Z R 2 2 X L (b) Bentuk gelombang Gambar 2.2 penyearah jembatan terkontrol penuh dengan beban motor Untuk rangkaian ini, s adalah sumber tegangan sinusoidal. Ketika siklus positif SCR 1 dan SCR 4 dapat dipicu dan kemudian arus mengalir dari s melalui SCR 1, beban, SCR 4 dan kembali ke sumber. Pada setengah siklus berikutnya, bagian lain SCR terkonduksi. Meskipun arah arus pada Pada rangkaian RL seri, dengan tegangan masukan AC, dimana tegangan masukan berbentuk gelombang sinus sebesar sin t. Maka besarnya tegangan pada resistor adalah : v R Ri RI sin t (2.4.1) Dan tegangan antar terminal induktansi adalah : di v L L LI sin t (2.4.2) dt

makalah seminar tugas akhir 3 Dan tegangan pada rangkaian tersebut adalah : 2 2 I R L (2.4.3) Pada rangkaian resistansi dan induktansi ini arus akan tertinggal dari tegangan sebesar, dimana : L a tan (2.4.4) R III. SIMULASI PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH DENGAN BEBAN INDUKTIF MULAI Masukkan data data : Tegangan Masukan ( s), frekuensi (f), Sudut picu (α), tahanan (R), dan induktansi (L) Membuat grafik bentuk gelombang tegangan keluaran MULAI Masukkan data data : Tegangan Masukan ( s), frekuensi (f), Sudut picu (α), tahanan (R), dan induktansi (L) Tidak Menentukan persamaan arus konduksi Kontinyu Sudut picu < Sudut Beban Ya Menentukan persamaan arus konduksi diskontinyu Menetukan kondisi keempat SCR pada penyearah (Normal, terhubung buka, atau terhubung singkat) Menentukan persamaan tegangan keluaran dari tiap tiap variasi kondisi keempat SCR Membuat grafik arus beban Membuat grafik bentuk gelombang tegangan keluaran SELESAI SELESAI Gambar 3.2 Diagram alir simulasi arus beban penyearah jembatan terkontrol penuh Gambar 3.1Diagram alir simulasi tegangan keluaran penyearah jembatan terkontrol penuh Gambar 3.3 rangkaian jembatan penuh terkontrol untuk pemrograman Pspice

makalah seminar tugas akhir 4 I. ANALISA DAN PEMBAHASAN Kasus 1 Tegangan Masukan ( s ) = 34 olt Frekuensi = 5 Hz Sudut Picu = 3 o Dengan Kondisi SCR 1 normal, SCR 2 normal, SCR 3 normal, SCR 4 normal (kondisi 1) Tegangan Keluaran Penyearah 4 3 2 olts 1-1 -2 5 1 15 2 25 3 35 4 derajat Gambar 4.1 Tegangan Keluaran kasus 1 dengan Matlab Gambar 4.4 Arus beban Kasus 1 Pspice Analisa Kerja Rangkaian : Ketika siklus positif SCR 1 dan SCR 4 dapat dipicu dan kemudian arus mengalir dari s melalui SCR 1, beban, SCR 4 dan kembali ke sumber. Pada setengah siklus berikutnya, SCR 2 dan SCR 3 dapat dipicu dan kemudian arus mengalir dari s melalui SCR 2, beban, SCR 3 dan kembali ke sumber. Pada kasus 1 diatas arus beban mempunyai konduksi kontinyu karena sudut picu kurang dari sudut beban. Perhitungan untuk tegangan : dc 2 2 2 sin m m td t cos (4.3.1) = 18.28 Gambar 4.2 Tegangan Keluaran Kasus 1 dengan Pspice A mps 3 25 2 15 1 5 Arus Beban 5 1 15 2 25 3 35 4 derajat Gambar 4.3 Arus Beban kasus 1 dengan Matlab 2 2 2 2 2 rms m Sin t d t (4.3.2) = 24,416 olt Untuk perhitungan arus dapat digunakan persamaan : I dc dc Z (4.3.3) dan I rms rms Z (4.3.4) dimana Z adalah impedansi. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan bahwa rms dan dc terbesar didapatkan pada kondisi penyearahb dalam keadaan semua SCR nya normal. Demikian juga halnya dengan I rms dan I dc. 1

makalah seminar tugas akhir 5 Tabel 4.1 Perbandingan Harmonisa Pada Kondisi 1,2, dan 4 Kasus 1 Kasus 3 Kasus 4 o I n o I n o I n Harmonisa 1 9.1 169,812 12,719 167,839 12,437 Harmonisa 2 186.67 95,291 4,8938 91,212 5,273 Harmonisa 3 1.7112,638 Harmonisa 4 59.19.572 31,354 1.5 27,63 1,4 Harmonisa 5,395 Harmonisa 6 35.6 19,243,513 15,761 Harmonisa 7,285 Harmonisa 8 25.2 14,27.329 11.137 Harmonisa 9.222 Tabel 4.2 perbandingan THD Kasus THD 1 1.26483E+1 PERCENT 2 5.39966E+1 PERCENT 3 6.36816E+1 PERCENT Tabel 4.3 Keterangan Kondisi Masing Masing SCR Kasus SCR1 SCR2 SCR3 SCR4 1 Normal Normal Normal Normal 2 Normal Normal Normal Hubung Buka 3 Normal Normal Hubung Singkat Normal Dari tabel 4.1 dapat dilihat harmonisa yang ditimbulkan akibat adanya gangguan pada SCR adalah lebih besar dibandingkan dengan harmonisa pada saat keadaan semua SCR normal, demikian juga halnya untuk THD dari tabel 4.2 dapat dilihat THD dari kondisi normal lebih kecil.. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Bentuk gelombang tegangan keluaran dari penyearah jembatan terkontrol penuh dipengaruhi oleh besarnya tegangan masukan, frekuensi, sudut picu dan kondisi masing masing SCR. 2. Besarnya resistansi dan induktansi akan mempengaruhi raktansi yang pada akhirnya akan mempengaruhi besarnya sudut beban, dan besarnya arus beban. 3. Apabila sudut beban < sudut picu maka arus beban akan kontinyu dan sebaliknya apabila sudut baban > sudut picu maka arus beban akan diskontinyu. 4. Kerusakan SCR akan memperkecil rms dan dc dari tegangan keluaran, demikian juga halnya dengan I rms dan I dc akan lebih kecil jika terjadi kerusakan pada SCR. Dan akan memperkecil daya keluaran dari penyearah. 5. Kerusakaan pada SCR juga berpengaruh pada harmonisa arus dan tegangan, harmonisa akan menjadi besar, yang akan memperbesar gangguan pada sistem 6. Kerusakan SCR juga akan mempengaruhi THD, THD pada saat terjadi kerusakan lebih besar dibandingkan THD pada kondisi SCR normal. Semakin besar THD akan memperkecil faktor daya 5.2 Saran 1. Dari kesimpulan yang telah dibuat, maka disarankan untuk tidak menggunakan penyearah dalam kondisi SCR mengalami kerusakan, karena hasil yang didapatkan tidak maksimal, dan menimbulkan harmonisayang akan mempengaruhi sistem klistrikan. 2. Pada analisa penyearah jembatan terkontrol penuh ini bisa ditambahkan pengamatan pada tegangan dan arus pada tiap tiap thyristor. 3. Beban yang digunakan dapat diganti dengan motor DC, sehingga penyearah jembatan ini berfungsi sebagai pengemudi, sehingga dari analisa ini dapat kita lihat pengaruh sudut

makalah seminar tugas akhir 6 picu dan kondisi masing masing thyristor dari penyearah jembatan terkontrol penuh ini terhadap kinerja motor DC, juga dapat diamati pengaruh kerusakan SCR terhadapa pengemudian motor DC. 4. Dapat dikembangkan untuk pembuatan simulasi penyearah tiga fasa, dengan beban motor DC. DAFTAR PUSTAKA [1] Muhammad H. Rashid, Power Electronic Circuit, Devices, and Aplication, Prentice Hall International, Inc, 1988. [2] Robert H. Miller and James H. Malinowski, Power System Operation, McGraw Hill Inc, 1994. [3] Duane Hanselman and Bruce Littlefield, The Student Edition of Mathlab 5.3 ersion 4 Users Guide, Prentice Hall Englewood Cliffs, 1995. [4] Krause Paul C., and Oleg Wasynczuk, Electromechanical Motion Devices, McGraw-Hill International Edition, 1989. [5] Krause Paul C., Analysis of Electric Machinery, McGraw-Hill Book Company, 1987. [6] Albert Paul Malvino, Prinsip Prinsip Elektronika, Penerbit Erlangga, 1994. [7] Ayres Frank, Jr and Penna Carlisle, Theory and Problems of Differential and Integral CALCULUS, 2 nd Edition (Schaum Series), McGraw-Hill, 199. [8] Hayt William H., Jr Jack Kemmerly, Pantur Silaban, Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Erlangga, 1987. [9] Hayt William H., Jr Jack Kemmerly, Pantur Silaban, Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Erlangga, 1987. [1] McPherson George, an Introduction to Electrical Machines and Transformers, John Wiley and Sons Incorporation, Canada, 1981. [11] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995. [12] Marapung Muslimin., Ir, Teori dan Penyelesaian Soal Teknik Tenaga Listrik, Armico, Bandung 1985. [13] Theraja B.L., a Text Book of Technology, Publication Division of Nirja Construction and Development Co (P) Ltd, 198. [14] Say M.G. and Taylor E.O., Direct Current Machines 2 nd Edition, Pitman Publishing Ltd, London, 1986 [15] Fitzgerald A.E, Kingsley C, Jr and Umans S.D., Electric Machinery 4 th Edition, McGraw Hill Inc, 198. [16] Sulasno, Ir dan Agus S, Ir, Dasar Sistem Pengaturan, Penerbit Satya Wacana, Semarang, 1993 [17] Katsuhiko Ogata, Teknik Kontrol Automatik Jilid I, Penerbit Erlangga, 1996. [18] K.A. Stroud dan Erwin Sucipto, Matematika Untuk Teknik Edisi ke-3, Penerbit Erlangga, 1989. [19] Ir.Sulasno, Teknik Tenaga Listrik, Penerbit Satya Wacana, Semarang. Pembimbing I Dr.Ir.Hermawan, DEA. NIP. 131 598 857 Penulis lahir di Brebes, 4 januari 1979. Saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang. Konsentrasi yang diambil adalah ketenagaan. Semarang, Mei 23 Pembimbing II Moch. Facta, ST.MT NIP. 132 231 134