Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

Refraksi Picking First Break

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan

A P B. i i R i i. A A P P p B B. Gambar 6.1konfigurasi Untuk Hagiwara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Komputasi Geofisika 1: Pemodelan dan Prosesing Geofisika dengan Octave/Matlab

MENENTUKAN KEDALAMAN BEDROCK MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI (Studi Kasus di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember) SKRIPSI.

Kata kunci : Seismik refraksi, metode ABC, metode plus-minus, frist break

Penentuan Tingkat Kekerasan Batuan Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Jatikuwung Karanganyar

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

Identifikasi Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Analisis Gelombang Geser Di Kecamatan Palu Barat

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI DESA PLERET, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia, maka ini akan mendorong teknologi untuk dapat membantu dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal

PENGIDENTIFIKASIAN DAERAH SESAR MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh:

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

Analisis Pre-Stack Time Migration (PSTM) Pada Data Seismik 2D Dengan menggunakan Metode Kirchoff Pada Lapangan ITS Cekungan Jawa Barat Utara

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

MENAMBAH KUALITAS INVESTIGASI GEOTEKNIK LAPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GELOMBANG PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

JURNAL SKRIPSI GEOFISIKA

Analisis Kecepatan Seismik Dengan Metode Tomografi Residual Moveout

Berkala Fisika ISSN : Vol.9, No.4, Oktober 2006, hal

BAB IV STUDI KASUS II : Model Geologi dengan Stuktur Sesar

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

III. TEORI DASAR. A. Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. akumulasi stress (tekanan) dan pelepasan strain (regangan). Ketika gempa terjadi,

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

saluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.

INTERPRETASI DATA METODE EKSPLORASI GEOFISIKA : SEISMIK DOWNHOLE

BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara

BAB II TEORI DASAR (2.1) sin. Gambar 2.1 Prinsip Huygen. Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu yang merambat dari medium 1 ke medium 2

Analisis Struktur Bawah Permukaan Dengan Menggunakan Metode Seismik Refraksi Di Universitas Tadulako

Pre Stack Depth Migration Vertical Transverse Isotropy (PSDM VTI) pada Data Seismik Laut 2D

Unnes Physics Journal

Pre Stack Depth Migration Vertical Transverse Isotropy (Psdm Vti) Pada Data Seismik Laut 2D

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

PROPOSAL KERJA PRAKTIK PENGOLAHAN DATA SEISMIK 2D MARINE DAERAH X MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMAX 2003

BAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,

matematis dari tegangan ( σ σ = F A

Unnes Physics Journal

Penentuan Kedalaman Bedrock Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

Koreksi Efek Pull Up dengan Menggunakan Metode Horizon Based Depth Tomography

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

PENGUKURAN MODULUS ELASTISITAS DINAMIS BATUAN DENGAN METODE SEISMIK REFRAKSI

Wahyu Tristiyoherni Pembimbing Dr. Widya Utama, DEA

III. METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI BATUAN DASAR (BEDROCK) MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

bumi,seperti bentuk bumi,reaksi terhadap gaya,serta medan potensial bumi(medan magnet dan gravitasi).geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti

Wahyuni Sofianti 1, Dr.Eng Idris Mandang, M.Si 2 1 Program Studi Fisika FMIPA, Universitas Mulawarman

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Berkala Fisika ISSN : Vol.9, No.3, Juli 2006, hal

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: Vol 6 (3) : (Desember 2017) ISSN-e:

APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK MENDETEKSI POTENSI LONGSOR DI DESA DELIKSARI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

Interpretasi Tingkat Kekerasan dan Rippabillity Lapisan Batuan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Seismik Refraksi Tomografi

SIMULASI PERHITUNGAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG DENGAN METODA EIKONAL : SUATU CONTOH APLIKASI DALAM ESTIMASI KETELITIAN HIPOSENTER GEMPA

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

PEMETAAN TINGKAT KEKERASAN BATUAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI. Budi Setiawan NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode Single Event Determination(SED), alur kedua

Analisa Pre-Stack Time Migration (PSTM) Data Seismik 2D Pada Lintasan ITS Cekungan Jawa Barat Utara ABSTRAK

BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA

Analisis dan Pembahasan

PENENTUAN BIDANG GELINCIR LONGSORAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIS BATUAN DENGAN SEISMIK BIAS DANGKAL DI DAERAH CILILIN, BANDUNG

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

PRE STACK DEPTH MIGRATION VERTICAL TRANSVERSE ISOTROPY (PSDM VTI) PADA DATA SEISMIK LAUT 2D

IDENTIFIKASI STRUKTUR BATUAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI KAMPUNG BARU BANJARBARU

Disusun Oleh: AISYAH YOHANELLA M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Gambar 1.1 Cincin Newton didesain interferensi optik yang menunjukkan interferensi optik pada lensa udara dan udara kaca (Schuster, 2008).

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data pada Pre-Stack Depth Migration (PSDM) merupakan tahapan

INVESTIGASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFLEKSI DI DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

PENENTUAN STRATIGRAFI 3 DIMENSI DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH PUTRI CEMPO SURAKARTA DENGAN METODE SEISMIK REFRAKSI

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

Analisis Kecepatan Gelombang Seismik Bawah Permukaan Di Daerah Yang Terkena Dampak Gempa Bumi 4 Juni 2000 (Studi Kasus: Kampus Universitas Bengkulu)

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi, Seismik Refraksi, Intercept Time

III. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar

BAB. 1. METODE SEISMIK REFRAKSI

MODUL PRAKTIKUM. Pengolahan Data Seismik 2D Darat

ESTIMASI KARAKTERISTIK ELASTISITAS BATUAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN GELOMBANG GESER (SHEAR-WAVE) Studi Kasus: Desa Salua Kecamatan Kulawi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. TEORI DASAR. pada permukaan kemudian berpropagasi ke bawah permukaan dan sebagian

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan

Transkripsi:

Jurnal radien Vol No Juli : - Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi Muhammad Isa, Nuriza Yani, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Indonesia Diterima Mei; Disetujui Juni Abstrak - Telah dilakukan penelitian tentang seismik refraksi yang merupakan salah satu metoda geofisika untuk menganalisa struktur lapisan di bawah permukaan yang dangkal Metoda seismik refraksi ini ditentukan melalui kecepatan penjalaran gelombang P dan waktu tiba pertama (first arrival time) yang diberikan dari sumber ke penerima Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dengan panjang bentangan m dan arah bentangan dari Timur-Barat Pengolahan data dilakukan di laboratorium geofisika Unsyiah dengan menggunakan software Pickwin untuk mendapatkan kecepatan gelombang P dan software SIP untuk menganalisa struktur dan kedalaman lapisan bawah permukaan daerah penelitian Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa struktur lapisan berdasarkan kecepatan penjalaran gelombang P terdapat lapisan Lapisan yang pertama dengan kecepatan m/s pada kedalamanan berkisar antara -9 meter Sedangkan pada lapisan yang kedua kecepatannya adalah 4 m/s dengan kedalaman yang mulai 4 meter sampai dengan tak terduga Kajian sangat berarti sebagai kajian awal dalam memahami struktur dan litologi lapisan bawah permukaan Keyword: Seismik refraksi, pickwin, waktu tiba, gelombang P Pendahuluan Metoda seismik adalah salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran seismik dilakukan dengan menggunakan sumber seismik berupa getaran, ledakan, dan lain-lain Setelah diberikan sumber getaran pada medium (tanah/batuan), maka akan terjadi perambatan gelombang di dalam medium tersebut yang memenuhi hukum-hukum elastisitas dengan merambat ke segala arah, gelombang yang timbul akan mengalami pemantulan atau pembiasan Efek gelombang ini akan di rekam sebagai fungsi waktu Berdasarkan data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan atau struktur di bawah permukaan tanah Metode seismik mempunyai ketepatan akurat dan bersolusi tinggi di dalam memodelkan struktur geologi di bawah permukaan bumi sehingga menjadi pilhan yang tepat untuk berbagai keperluan [] Dalam menentukan struktur geologi, metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yakni seismik bias atau seismik refraksi dan seismik refleksi [] Seismik bias dapat dihitung berdasarkan waktu penjalaran gelombang pada tanah/batuan dari sumber ke penerima (geophone) pada jarak yang telah ditentukan Pada metode seismik refraksi, gelombang yang terjadi setelah sumber getaran diberikan akan menghasilkan penjalaran gelombang pertama (first break) Dalam studi pengukuran ini, hanya data first break saja yang dibutuhkan Parameter jarak (offset) dan waktu tempuh dapat dihubungkan oleh cepat rambat gelombang dalam medium Kecepatan tersebut ditentukan oleh suatu konstanta fisis yang ada di dalam material/medium yang lebih dikenal sebagai parameter elastisitas Dengan menggunakan metode seismik refraksi maka dapat diduga jenis lapisan batuan di bawah permukaan berdasarkan kecepatan gelombang yang merambat dalam medium Disamping itu dapat diketahui struktur geologi, litologi, dan ketebalan lapisan target yang berada di bawah permukaan, yang umumnya pada kedalaman dangkal [] Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengukuran data di lapangan dan pengolahan data Pengambilan data berlangsung di kampus Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh Proses pengolahan data dilakukan di Laboratorium eofisika Unsyiah Peralatan yang digunakan pada saat pengukuran di lapangan dan pengolahan data dapat dilihat pada tabel

M Isa, dkk / Jurnal radien Vol No Juli : - No Nama Alat dan Jumlah Satuan Software Seismometer Unit (eometric eode) Kabel Seismic Meter eophone Unit 4 Palu kg Buah Plat Aluminium Buah 6 Komputer Unit Software SIP Unit 8 Software eometric Unit (pickwin) 9 Baterai ( volt) Unit Meteran ( m) Unit Prosedur Penelitian Pengambilan data lapangan dilakukan dengan menggunakan alat Seismometer eometric eode, prosedur kerja dalam survey seismik refraksi adalah : Menyusun peralatan (sesuai kondisi lapangan), pada umumnya geophone dan sumber gelombang dipasang dalam satu garis lurus (line seismik) Jarak spasi antar geophone adalah jarak pisah antara geophone secara horizontal dan jarak tersebut ditentukan oleh kondisi lapangan ber - ambar Skema jarak antar geophone di lapangan Menempatkan sumber gelombang untuk mendapatkan sumber informasi struktur bawah permukaan bumi secara detail 4 Menyimpan data yang diperoleh dari survey seismik refraksi kedalam PC, dan data yang diperoleh adalah waktu tempuh penjalaran gelombang dari sumber ke tiap geophone yang disebut juga cepat rambat (travel time) Tabel Perangkat Peralatan 4 ber 8 9 ber E OD SUM BER PC ambar Skema pengukuran di lapangan Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengukuran di lapangan adalah noise yang sifatnya mengganggu Ada beberapa hal penyebab noise antara lain adalah angin, pohon, aliran sungai, parit, benda-benda lain yang bergerak dekat dengan geophone [] Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, noise ini harus ditekan sekecil mungkin Untuk menghindari noise, signal yang masuk dapat ditumpuk (di-stack), sehingga data yang diperoleh lebih baik dan jelas Stacking untuk menguatkan signal sedang noise dilemahkan Sebelum melakukan pengukuran ditentukan garis lintasan pengukuran, lintasan pengukuran diupayakan datar dan melingkupi daerah penelitian atau pemilihan lintasan didasarkan pada pertimbangan teknis dan kaitannya dengan target mendapatkan gambaran keadaan bawah permukaan yang memadai Setelah dilakukan pengukuran dan akuisisi data di lapangan, selanjutnya data diolah menggunakan software eometric Pickwin dan SIP untuk mendapatkan data bawah permukaan baik jumlah maupun litologi perlapisan: Hasil dan Pembahasan Sebelum melakukan pengukuran, maka harus ditentukan terlebih dahulu garis lintasan pengukuran dan posisi masing-masing sumber gelombang serta pemasangan geophone dengan interval jaraknya dalam meter Pada saat pengambilan data di lapangan yang menggunakan geophone, maka pengambilan datanya harus ada pengulangan sebanyak 4 kali, untuk mendapatkan data kecepatan waktu tiba pertama (first arrival time) Oleh 8

M Isa, dkk / Jurnal radien Vol No Juli : - karena itu setiap geophone harus dibuka pasang pada jarak yang berbeda, tetapi jarak sumber gelombang yang diberikan tetap sama Berdasarkan lokasi pengambilan data dengan luas bentangan meter, terdapat tiga sumber untuk data pengukuran Jarak sumber gelombang pertama (I) adalah - meter dari geophone pertama, sumber kedua (II) berjarak meter dari luas bentangan ataupun sumbernya terdapat diantara geophone 6 dan geohone, dan sumber tiga (III) berjarak meter dari geophone Hasil pengukuran lapangan diperoleh berupa data sinyal seismik yang diterima oleh tiap-tiap geophone dari sumber getaran yang diberikan pada permukaan bumi Dari data tersebut dilakukan picking (ditandai) gelombang P dengan menggunakan software Pickwin untuk menentukan waktu tiba pertama (first arrival time) gelombang seismik dari sumber getaran ke geophone ambar 4 Sinyal gelombang P pada sumber berjarak, m di luar pengukuran Pengolahan data selanjutnya diinversikan ke komputer dengan menggunakan software Pickwin dan SIP Software Pickwin digunakan untuk menandai (pick) kecepatan gelombang P Sedangkan software SIP dapat digunakan untuk memperoleh struktur geologi dan ketebalan lapisan pada permukaan yang dangkal Hasil pick sinyal gelombang untuk kecepatan gelombang P dari pengukuran dapat dilihat pada ambar 6a, 6b, dan 6c Sinyal gelombang pada geophone, 8,dan 9 sedangkan pada gambar 6a terdapat noise yang timbul secara terus menerus Hal ini disebabkan oleh besarnya noise yang ditimbulkan dari mesin pompa air ambar 6a Sinyal gelombang P pada sumber berjarak - meter di luar pengukuran ambar Sinyal gelombang P pada sumber yang berjarak m dari luar lintasan Berdasarkan dari gambar sinyal gelombang P yang diatas, maka dapat ditentukan hasil kecepatan waktu tiba pertama (first arrival time) yang melalui batuan di bawah permukaan dan hasilnya dapat dilihat pada ambar di bawah ini ambar Sinyal gelombang P pada sumber berjarak - meter di luar pengukuran ambar 6 Hasil kecepatan waktu tiba dan lapisan batuan di bawah permukaan 9

M Isa, dkk / Jurnal radien Vol No Juli : - Hasil pick dari pengukuran yang menggunakan geophone menunjukkan kecepatan gelombang P pada sumber I antara - detik Kecepatan gelombang P pada sumber II antara detik detik, sedangkan kecepatan gelombang P pada sumber III berkisar detik 4 detik Berdasarkan hasil kecepatan waktu tiba (arrival time) diatas maka dapat ditentukan hasil analisis kecepatan rata-rata dari gelombang P yang dilalui pada batuan/medium Hasil analisis kecepatan rata-rata dari pengukuran seismik refraksi lapisan pertama adalah m/s, sedangkan kecepatan rata-rata pada lapisan kedua adalah 4 m/s ambar c Struktur eologi Lapisan Batuan Setelah didapatkan hasil model kedalaman dengan menggunakan software SIP maka dapat diperoleh hasil struktur kedalaman berdasarkan kecepatan gelombang P yang merambat di dalam batuan dan hasilnya dapat dilihat pada gambar c - - - V = -4 - -6 V = ambar 8 Hasil model kedalaman di bawah permukaan ambar a,b dan c Struktur eologi Lapisan Batuan Berdasarkan hasil analisis kecepatan gelombang P pada lapisan batuan di bawah permukaan, maka diperoleh hasil permodelan untuk kedalaman di bawah permukaan seperti gambar a dan untuk struktur geologi lapisan batuan pada gambar b Pada gambar yang di atas yang merupakan hasil yang diperoleh dari kecepatan gelombang dan tebal lapisan di bawah permukaan Lapisan pertama mempunyai kedalaman kira-kira dari 9 m dari permukaan yang diwakili dengan warna abu-abu agak gelap dengan kecepatan perambatan gelombang seismik m/s dan lapisan ke dua terdapat pada kedalaman 4 m sampai tak terduga, lapisan kedua diwakili oleh warna abu-abu agak terang dan kecepatan perambatan gelombangnya berkisar 4 m/s Perbedaan kecepatan waktu tiba pertama (first arrival time) dari penjalaran gelombang P antara lapisan pertama dan kedua dipengaruhi oleh densitas atau kerapatan dari batuan bawah permukaan Pada gambar 9 hasil struktur lapisan yang pertama dapat kita lihat bahwa lapisan ini mempunyai kecepatan waktu tiba gelombang P lebih rendah dibandingkan dengan lapisan ke dua, hal ini disebabkan karena lapisan pertama memiliki densitas atau kerapatan batuan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan lapisan ke dua Pada lapisan yang ke dua mempunyai kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan yang pertama Oleh karena itu hasil kecepatan pada lapisan kedua lebih besar dibandingkan dari pada lapisan yang pertama Jadi jika akan dilakukan pembangunan konstruksi bangunan bertingkat disekitar area penelitian, sebaiknya dilakukan pada kedalaman m dari permukaan bumi dan hal ini

M Isa, dkk / Jurnal radien Vol No Juli : - diharapkan agar fondasi bangunan yang dibangun lebih kokoh 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian metoda seismik refraksi yang telah dilakukan di kawasan kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dapat disimpulkan bahawa : Struktur kedalaman lapisan di bawah permukaan berdasarkan kecepatan gelombang P yang diperoleh dari software pickwin dan SIP terdapat lapisan, untuk lapisan pertama mempunyai kecepatan m/s dengan kedalaman antara -9 m dan pada lapisan kedua kecepatan 4 m/s dengan kedalaman mulai 4 m sampai tak terduga Dari hasil struktur kedalaman yang didapatkan, diduga pada lapisan pertama merupakan lapisan lunak yang memiliki kekerasan lebih rendah dari lapisan yang kedua Studi ini dapat dilihat pada hasil kecepatan penjalaran gelombang P pada batuan atau material yang dilalui Daftar Pustaka [] Castagna, JP, ML Batzle, and RL Eastwood, 98 Relationships between compressional wave and shear-wave velocities in clastic silics rocks, eophysics, 4, -8 [] Santoso Djoko,, Pengantar Teknik [] Isa M,, Kumpulan Materi Kuliah Survey Elektromagnetik Program Studi Ilmu-Ilmu MIPA, Program PASCASARJANA, Universitas adjah Mada