Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN AKUNTANSI PENERIMAAN DANA TRANSFER PADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

J. Tamalumu., H. Sabijono., V.Z. Tirayoh. Penerapan Akuntansi Penerimaan

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

Paramitha S. Mokodompit., S.S. Pangemanan., I. Elim. Analisis Kinerja Keuangan ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

F.N. Ningtyas., A.T. Poputra., R. Lambey. Evaluasi Penerapan Peraturan

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

Desriani N. Tarigan Lidia M. Mawikere

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Analisis Pencatatan dan Pelaporan Kas Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu

PERALIHAN PP NOMOR 24 TAHUN 2005 KE PP NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO

TINJAUAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL DI PROPINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MEMBIAYAI BELANJA DAERAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus DPPKAD Kota Gorontalo)

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

Rizkiyanty E. Sumarow., H. Sabijono., H. Wokas. Sistem dan Prosedur

A.N.J. Dien., J. Tinangon., S. Walandouw. Analisis laporan realisasi

EVALUASI PENERAPAN PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PAD PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SITARO

BAB I PENDAHULUAN. pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

Anastasia P.T. Tampanatu, Analisis Pencatatan dan. ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA LANGSUNG PADA SKPD DI KOTA BITUNG

R.Y.Y. Wati., J. Morasa., L. Mawikere. Analisis Sistem Pelaporan

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 40 PERATURAN WALIKOTA CILEGON TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas. Kedua aspek tersebut menjadi

Ardon F. Honga., Ventje Ilat. Analisis Realisasi Anggaran. ANALISIS REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan aspirasi masyarakat yang sejalan dengan semangat demokrasi.

JURNAL. Oleh: APRI DIANA EKA RAHAYU NPM: Dibimbing oleh : 1. Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si., Ak 2. Sigit Puji Winarko, SE, S.Pd., M.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengelolaan keuangan daerah sejak tahun 2000 telah mengalami era baru,

BAB I PENDAHULUAN. Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang

DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Fidelius, Analisis Rasio untuk Mengukur. ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA MANADO.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

Nadya P. Kalalo., J.J. Tinangon., I. Elim. Pengukuran Kinerja Keuangan PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA MANADO

Y.S. Watuseke., J.J. Tinangon., S.K. Walamdouw. Analisis Belanja Modal. ANALISIS BELANJA MODAL DAN PELAPORANNYA PADA DINAS KESEHATAN KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS KINERJA BELANJA DAERAH DALAM LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DI KOTA KOTAMOBAGU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. pengalokasian sumber daya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Otonomi

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH UNTUK BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA TOMOHON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Akuntabilitas Pendapatan Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Palopo

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB I PENDAHULUAN. diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. transparansi publik. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah ditandai dengan dikeluarkan Undang-Undang (UU No.22 Tahun

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA

RASIO EFEKTIVITAS, PAJAK DAERAH TERHADAP PAD, DAN KEMANDIRIAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PEMKOT YOGYAKARTA TA

ANALISIS AKUNTANSI ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola daerahnya sendiri. Namun dalam pelaksanaannya, desentralisasi

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003, pendapatan daerah

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 04 Tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

Analisis Kinerja Keuangan Dalam Otonomi Daerah Kabupaten Nias Selatan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN TINGKAT KEMANDIRIAN DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN (TAHUN ANGGARAN )

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan sekarang ini maka reformasi sektor publik yang

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN RETRIBUSI KEBERSIHAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMBIAYAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Veronica Rantung, Analisis Pencatatan dan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA AMBON

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Analisis Kinerja Belanja Pemerintah daerah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Timur tahun Herman Karamoy

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); MEMUTUSKAN: Menetap

Sesuai dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 7, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dapat diterangkan sebagai berikut:

Transkripsi:

1 Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara Oleh: Indah Helda Wantah¹ David P.E. Saerang² Lidia Mawikere ¹ ² Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado Email : ¹indah.helda@yahoo.co.id ²lidiamawikere78@gmail.com ABSTRACT Each SKPD who has the task of picking and receiving local revenue collection and acceptance shall perform under the terms set out in the legislation. The purpose of this study was to determine the application of accounting receipt of funds transfer in Financial Management Board and Regional Property North Sulawesi Province. Accounting receipt of funds transfer includes a series of activities of receiving, recording, distribution and accountability in the management of money that is the Regional Finance Management Unit (SKPKD) and / or Unit (SKPD). The method used is descriptive qualitative. Based on this study, the obtained results that the Financial Management Board and Regional Property North Sulawesi receive funds transfers from the center, are recorded in the form of journal and distribution in accordance with applicable regulations, and accountability made in the financial statements. However, the Financial Management Board and Regional Property North Sulawesi need to improve the understanding of the technical terms for each employee. Keywords : Evaluation, Application of Accounting, Revenue, Funds Transfer 1. PENDAHULUAN Perubahan sistem pemerintahan dari sistem terpusat menjadi sistem otonomi daerah telah memberi dampak yang besar pada sistem penyelenggaraan pemerintahan dan ruang lingkup kinerja. Hal ini menuntut Pemerintahan Daerah untuk lebih memberikan pelayanan publik yang berdasar pada asas-asas pelayanan publik yang meliputi: transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban untuk tercapainya good governance. Perubahan tersebut juga memberi dampak pada pengaturan sistem keuangan pemerintahan di daerah. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan pengembangan sistem penyelenggaraan pemerintah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan sehingga tersedianya data dan informasi pada instansi pemerintah yang dapat dianalisis dan dimanfaatkan secara tepat, akurat dan aman. Pemerintah daerah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan terlibat dalam aktivitas penerimaan dan pengeluaran. Berbagai macam pengeluaran ditujukan untuk memperoleh penerimaan, sedangkan penerimaan menjadi sumber dana yang sangat berperan penting dalam menunjang kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan daerah sehingga kedua hal tersebut harus diolah secara efektif dan seefesien mungkin. Penerimaan dana transfer merupakan bagian dalam aktivitas penerimaan daerah yang dimana pelaksanaannya telah diatur oleh negara melalui Menteri Keuangan Republik Indonesia. Dana transfer merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Transfer selain

dimaksudkan untuk membantu Daerah dalam mendanai kewenangannya, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antar-daerah. Pendanaan tersebut menganut prinsip money follows function, yang mengandung makna bahwa pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tingkat pemerintahan. Jenis Dana Transfer meliputi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah merupakan unsur pendukung tugas gubernur yang mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pengelolaan keuangan dan barang milik daerah. Mengingat peranannya sangat penting dalam mengelola keuangan terlebih khusus dalam hal penerimaan dana transfer dari pusat ke daerah sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan. Hal tersebut menjadi perhatian penulis sehingga tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan, apakah penerapan akuntansi penerimaan dana transfer pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007? 2. TINJAUAN PUSTAKA Suhayati dan Anggadini (2009:2) menyatakan bahwa Akuntansi adalah semua proses yang meliputi identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi. Kieso, dkk (2007:2) menyatakan bahwa Akuntansi adalah pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Mursyidi (2009:1) dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan di Indonesia menyatakan bahwa Akuntansi Pemerintahan adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat dilembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen di bawahnya. Nordiawan dan Hertianti (2010:4), menyatakan bahwa Akuntansi Sektor Publik adalah sebuah entitas ekonomi yang menyediakan barang dan/atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan finansial. Akuntansi keuangan daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yang memerlukan. (Halim, 2013: 43) Hariadi, dkk (2010:118), menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan daerah menurut Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 pasal 232 ayat (3) meliputi serangkaian prosedur, mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, penggolongan, dan peringkasan atas transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintahan daerah, kepala daerah menetapkan sistem akuntansi penerimaan daerah dengan mengacu pada peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, serta disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern dan standar akuntansi pemerintahan. Ketentuan Pasal 233 dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang merupakan pedoman pelaksanaan terhadap Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan keuangan daerah menyebutkan bahwa sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) pada satuan kerja pengelola keuang an daerah (SKPKD) dan sistem akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD). Sistem akuntansi Pemerintahan daerah secara garis besar terdiri atas: 2

1. Sistem Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), yaitu: a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Daerah b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap d. Prosedur Akuntansi Selain Kas. 2. Sistem Akuntansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yaitu: a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Daerah b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas c. Prosedur Akuntansi Aset Tetap d. Prosedur Akuntansi Selain Kas. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Untuk itu keuangan daerah harus dikelola dengan benar agar pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Ruang Lingkup Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 adalah sebagai berikut: a. Hak daerah; b. Kewajiban daerah; c. Penerimaan daerah; d. Pengeluaran daerah; e. Kekayaan daerah; f. Kekayaan pihak lain. Pejabat-pejabat yang terlibat dalam pengelolaan keuangan daerah berdasarkan Permendagri No. 59 Tahun 2007 dimulai dari: a. Kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah b. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan Daerah c. Kepala SKPD selaku PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) d. Kepala SKPD selaku Pejabat Pengguna /Pengguna Barang e. Pejabat Kuasa Pengguna /Kuasa Pengguna Barang f. PPTK selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD g. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) h. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Mahsun, dkk (2013:245) menyatakan dana merupakan suatu kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri dan mempunyai seperangkat rekening yang saling berimbang untuk membukukan kas, sumber keuangan lainnya, kewajiban serta ekuitas, yang dipisahkan sesuai dengan tujuan dalam menjalankan kegiatan tertentu dan berdasarkan peraturan dan ketentuan khusus. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 06/ PMK.07/ 2012, Transfer ke Daerah adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian. Ruang Lingkup Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 06/PMK.07/ 2012 meliputi: a. Jenis Transfer ke Daerah; b. Penetapan Alokasi Transfer ke Daerah; c. Pengguna /Kuasa Pengguna Transfer ke Daerah; d. Dokumen Pelaksanaan Transfer ke Daerah; e. Tata Cara Pelaksanaan Transfer ke Daerah; f. Rekening Kas Umum Daerah; dan g. Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah. 3

4 3. METODE PENELITIAN 3.1 Data Prosedur yang dilakukan dalam skripsi ini menggunakan tahap penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Tahapan-tahapan tersebut yakni sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi permasalahan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. 2. Merumuskan permasalahan yang jelas dan menentukan tujuan dan manfaat penelitian. 3. Mengumpulkan informasi yang mengenai gambaran umum instansi dan data mengenai laporan keuangan pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. 4. Melakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui penyajian data laporan keuangan pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Mengajukan kesimpulan yang logis berdasarkan hasil penelitian tersebut dan memberikan saransaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata -kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data yaitu wawancara langsung, studi dokumentasi, pengamatan/observasi. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari obyek yang diteliti (data -data dari hasil wawancara dengan Kepala Bagian Akuntansi Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah) dan data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak dari sumbernya langsung melainkan sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan sudah diolah (Visi Misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, Laporan TA 2011 sampai TA 2013, Pencatatan jurnal). Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang bertempat di Jalan 17 Agustus No. 69, Manado (Kompleks Kantor Gubernur). Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2015. 4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah tertuang dalam Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Kepala Daerah menentukan Kas Umum Daerah sebagai tempat penyimpanan uang daerah. Pemerintah Provinsi membuka rekening pada Bank Sulut sebagai Bank Kas Umum. Salah satu penerimaan daerah pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah yaitu pendapatan transfer dimana penerimaan tersebut diperoleh dari pemerintah pusat. Pendapatan transfer diberikan untuk semua SKPD yang ada dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan dimasingmasing SKPD. Penerimaan pendapatan transfer disampaikan oleh pemerintah pusat kepada BPKBMD sebagai penerima kemudian menyalurkannya sesuai dengan ketentuan dan besar dana yang telah ditentukan. Dana transfer ke Provinsi Sulawesi Utara, yaitu: Dana Bagi Hasil Pajak (DBH PBB), Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (DBH SDA), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Penyesuaian.

5 Tabel 1. Dana Bagi Hasil Pajak (DBH PBB) (%) 2011 72.659.331.620.00 75.806.471.171.00 104,33 2012 77.650.000.000.00 92.316.875.921.00 118,89 2013 97.300.000.000.00 84.163.969.926.00 86,50 Sumber: BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 dan tahun 2012, penerimaan DBH PBB melebihi target yang dianggarkan. Tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup berarti. Tahun 2011, realisasi penerimaan DBH PBB sebesar 75.806.471.171.00 kemudian meningkat pada tahun 2012 menjadi 92.316.875.921.00, dan selanjutnya menurun pada tahun 2013 ke angka 84.163.969.926.00. Tabel 2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (DBH SDA) (%) 2011 700.912.235.00 4.555.464.002.00 649,93 2012 1.350.000.000.00 6.975.400.509.00 516,70 2013 6.700.000.000.00 5.651.106.978.00 84,34 Sumber: BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 2 memperlihatkan bahwa presentase realisasi anggaran dari tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari angka 649,93% pada tahun 2011, turun menjadi 516,70% pada tahun 2012, dan lebih turun lagi ke angka 84,34% pada tahun 2013. Tabel 3. Dana Alokasi Umum (DAU) (%) 2011 619.711.007.00.00 619.711.007.00.00 100,00 2012 790.534.491.000.00 790.534.491.000.00 100,00 2013 885.684.277.000.00 885.684.277.000.00 100,00 Sumber:BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 3 menunjukkan penerimaan DAU dari tahun 2011 sampai tahun 2013 terus mengalami kenaikan dan penerimaan tersebut terealisasi sesuai dengan target yang ada. Tahun 2011 menerima 619.711.007.00.00, kemudian pada tahun 2012 sebesar 790.534.491.000.00, dan pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 885.684.277.000.00.

6 Tabel 4. Dana Alokasi Khusus (DAK) (%) 2011 29.288.200.000.00 29.288.200.000.00 100,00 2012 43.539.930.000.00 43.539.930.000.00 100,00 2013 54.346.140.000.00 54.346.140.000.00 100,00 Sumber:BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 4 menunjukkan penerimaan DAK dari tahun 2011 sampai tahun 2013 yang terus mengalami kenaikan dan penerimaan tersebut terealisasi sempurna dengan mencapai presentase 100%. Pada tahun 2011 dianggarkan dan terealisasi sebesar 29.288.200.000.00, kemudian tahun 2012 sebesar 43.539.930.000.00, selanjutnya tahun 2013 sebesar 54.346.140.000.00. Tabel 5. Dana Penyesuaian (%) 2011 100.684.749.000.00 100.684.749.000.00 100,00 2012 278.491.044.000.00 267.389.841.500.00 96,01 2013 255.154.860.000.00 241.963.973.500.00 94,83 Sumber:BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 5 menunjukkan bahwa penerimaan dana transfer mengalami penurunan demikian pula dengan realisasi anggarannya. Pada tahun 2011 terealisasi sempurna pada angka 100%, kemudian pada tahun 2012 yang terealisasi hanya 96,01%, dan selanjutnya pada tahun 2012 hanya 94,83% yang terealisasi dari yang dianggarkan. Tabel 6. Jurnal Penerimaan Dana Transfer Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit xxx Kas di Kas Daerah Xxx R/K SKPD (Dana Transfer) Xxx Sumber:BPKBMD Prov. Sulawesi Utara Tabel 6 menunjukkan cara pencatatan jurnal penerimaan dana transfer yaitu kas daerah pada posisi debit dan dana transfer pada posisi kredit. Penerimaan dana transfer pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59 Tahun 2007, dimana BPKBMD Sulut menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 183/PMK.07/2013 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Transfer, sebagai petunjuk teknis. Dan sebagai bentuk pertanggungjawaban BPKBMD telah membuat laporan keuangan atas semua penggunaan dana transfer yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam menganalisis penerapan akuntansi penerimaan dana transfer pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara menerima dana transfer dari pemerintah pusat yaitu Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Penyesuaian pada Bank Kas Umum Daerah yang sudah ditentukan yaitu Bank Sulut dan pelaksanaan penerimaan dana transfer dari pusat ke daerah telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 183/PMK.07/2013 dan secara keseluruhan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 59 Tahun 2007. 2. Setiap penggunaan dana transfer memiliki aturan masing-masing dan Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPKBMD) telah melakukan aturan -aturan tersebut dalam setiap penggunaan dana sehingga dapat terpakai dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yang dapat dijadikan bahan masukan dan perbaikan bagi Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPKBMD) Provinsi Sulawe si Utara yakni, Sistem penerimaan dana transfer dari pusat pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah baik secara administratif dan transparan pada publik namun perlu meningkatkan pemahaman dari segi teknis untuk setiap staf/ pegawai. Sistem penerimaan dana transfer serta laporan keuangan Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah baik dan transparan sehingga sudah bisa menjadi contoh oleh satuan kerja lain di pemerintah Provinsi Sulawesi Utara hingga ke pemerintah kabupaten/kota dalam hal transparansi keuangan pada satuan kerja masing - masing. Diharapkan juga untuk bisa mempertahankan kinerja pertanggung jawaban keuangan yang baik sehingga bisa memberi manfaat dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta. Darise, Nurlan. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik). PT. Indeks. Jakarta. Darise, Nurlan. (2009). Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi Kedua. PT. Indeks. Jakarta. Halim, Abdul. (2013). Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta. Hariadi, Pramono. (2010). Pengelolaan Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta Kieso, Donald. (2008). Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta Kuncoro, Mudrajad. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis? Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta. Mahsun, Mohhamad. (2013). Akuntansi Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta. Mursyidi. (2009). Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Refika Aditama. Bandung Nordiawan, Deddi. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 06/PMK.07/2012. Tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Tamalumu, Jendra. (2014). Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kepulauan Sangihe. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Tamalumu, Satriawan. (2012). Analisis Penerapan Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/316/BAKD/2007 Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Kepulauan Sangihe. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung 8