BAB I PENDAHULUAN. Tetelo yang merupakan salah satu penyakit penting pada unggas. Penyakit ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam subfamily Paramyxovirinae, family Paramyxoviridae (OIE, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Virus ND merupakan virus dari family Paramyxoviridae sub famili

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

RINGKASAN. Kata kunci : Titer antibodi ND, Newcastle Disease, Ayam Petelur, Fase layer I, Fase Layer II

TINJAUAN PUSTAKA Newcastle Disease (ND)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 MATERI DAN METODA Vaksin ND ( Newcastle Diseases ) Vaksin ND yang dipergunakan terdiri dari a Ga

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

Respons Antibodi Sekunder Terhadap Penyakit Tetelo pada Ayam Petelur Pascavaksinasi Ulangan dengan Vaksin Tetelo Aktif

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

TEKNIK PENGUJIAN DAYA HIDUP VIRUS VAKSIN ND (NEWCASTLE DISEASE) YANG TELAH DIENCERKAN DALAM WAKTU PENYIMPANAN YANG BERBEDA RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Skematis virus ND. (FAO 2004)

ABSTRAK. Kata kunci : Avian influenza (AI), vaksin kombinasi ND-AI, respons imun protektif, titer antibodi

TITER ANTIBODI PROTEKTIF TERHADAP NEWCASTLE DISEASE PADA BURUNG UNTA (STRUTHIO CAMELUS)

VAKSINASI NEWCASTLE DISEASE SECARA LATERAL PADA AYAM PEDAGING : PENGARUH RASIO DAN DENSITAS

Gambar 4 Diagram batang titer antibodi terhadap IBD pada hari ke-7 dan 28.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

Perbandingan Titer Antibodi Newcastle Disease pada Ayam Petelur Fase Layer I dan II

I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. sangat akut dan mudah sekali menular. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus

Vaksinasi adalah imunisasi aktif secara buatan, yaitu sengaja memberikan

EVALUASI HASIL PENGUJIAN UJI KEAMANAN VAKSIN GUMBORO AKTIF DI BBPMSOH TAHUN

ABSTRAK. Kata Kunci : Bursa Fabrisius, Infectious Bursal Disease (IBD), Ayam pedaging

TAHUN Nur Khusni Hidayanto, Ramlah, Ferry Ardiawan dan Yati Suryati

Waktu Vaksinasi Avian Influenza (AI) yang Tepat untuk Menghasilkan Respon Imunologis Protektif pada Ayam Ras Pedaging

PERBANDINGAN UJI HI DAN ELISA UNTUK MENGUKUR MATERNAL ANTIBODI ND PADA ANAK AYAM

PROFIL TITER ANTIBODI Newcastle Disease (ND) dan Avian Influenza (AI) PADA ITIK PETELUR FASE STARTER DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

BAB I PENDAHULUAN. relatif mudah, dapat memanfaatkan berbagai jenis bahan sebagai makanannya,

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Salah Satu Manajemen Perkandangan pada Peternakan Ayam Broiler.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Potensi budidaya ikan air tawar di Indonesia sangat baik, mengingat

I. PENDAHULUAN. Salah satu ikan air tawar yang terus dikembangkan di Indonesia yaitu ikan mas.

PENGARUH RANGSANGAN LASERPUNCTURE SETELAH YAKSIIASI NO (NEWCASTLE DISEASE) TERHADAP TITER AHTIBOnJ PADA AYAM PEDAGING

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dapat disebabkan oleh kausa infeksius, non-infeksius dan nutrisional (Ali dkk.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL. berjumlah. coli) yang. jantung broiler.

PENGENDALIAN NEWCASTLE DISEASE (ND) PADA AYAM BURAS MELALUI VAKSINASI SERTA ANALISIS EFIKASI DALAM PENGEMBANGAN AYAM BURAS JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA

PROFIL TITER ANTIBODI Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND) PADA ITIK PEJANTAN DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

SERODETEKSI PENYAKIT TETELO PADA AYAM DI TIMOR LESTE Muhammad Ulqiya Syukron 1, I Nyoman Suartha 2, Nyoman Sadra Dharmawan 3.

GAMBARAN RESPON KEBAL NEWCASTLE DISEASE PADA AYAM PEDAGING YANG DIVAKSINASI NEWCASTLE DISEASE DAN AVIAN INFLUENZA PADA BERBAGAI TINGKAT UMUR

Perbandingan Tingkat Proteksi Program Vaksinasi Newcastle Disease pada Broiler

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya

VAKSIN NEWCASTLE DISEASE INAKTIF BERASAL DARI VIRUS ISOLAT LOKAL GALUR VELOGENIK

Ringkasan Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Himmvac Dalguban N plus Oil Vaccine.

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Data Mortalitas

HASIL DAN PEMBAHASAN

Respons Antibodi terhadap Penyakit Tetelo pada Ayam yang Divaksin Tetelo dan Tetelo-Flu Burung

Respon Antibodi dan Protektivitas pada Ayam Pasca Vaksinasi Menggunakan Vaksin Nd Aktif Lv12

Respons Imun Ayam Petelur Pascavaksinasi Newcastle Disease dan Egg Drop Syndrome

Inokulasi Virus pada Telur Ayam Berembrio

I. Penyakit Newcastle Disease (ND) Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Avian influenza (AI) dan Newcastle disease (ND) adalah penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang secara ekonomi paling penting pada babi di dunia (Fenner et al., 2003)

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 30 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI RIAU

HASIL PEMBAHASAN. Jumlah Sisa Ayam Hidup Pada Hari Ke-

Vaksin Kombinasi Newcastle Disease dengan Avian Influenza Memicu Imunitas Protektif pada Ayam Petelur terhadap Penyakit Tetelo dan Flu Burung

Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Vaksin Himmvac Dalguban BN Plus Oil Vaccine

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. badan yang bertujuan untuk memproduksi daging. Ayam pedaging dikenal dengan

AHMAD MAIZIR, SYAEFURROSAD, ERNES A, NENENG A, N M RIA ISRIYANTHI. Unit Uji Bakteriologi

METODELOGI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN PENELITIAN VAKSIN LOKAL AYAM ASAL FESES TEPAT GUNA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Maternal antibodi atau yang bisa disebut maternally derived antibodies atau

VAKSINASI PENYAKIT TETELO SECARA KONTAK PADA AYAM BURAS : PERBANDINGAN ANALISIS ANTARA KONDISI LABORATORIUM DAN LAPANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar penampang virus ND, permukaan protein F (Fusion) dan HN (Hemaglutinin Neuraminidase) (Samal, 1997).

Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.2: ISSN : Agustus 2012

Penentuan Kandungan Virus Vaksin Newcastle Disease Dari Dua Poultry Shops Yang Berbeda Pada Kultur Sel Primer Fibroblast Embrio Ayam

Vaksin Gumboro Menyebabkan Imunosupresif pada Respons Primer Vaksin Penyakit Tetelo Ayam Pedaging

Deteksi Respon Antibodi dengan Uji Hemaglutinasi Inhibisi dan Titer Proteksi terhadap Virus Avian Influenza Subtipe H5N1

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN VAKSIN AVIAN INFLUENZA PADA UNGGAS DELIN NOFIFTA B

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I. PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. rata-rata konsumsi daging sapi selama periode adalah 1,88

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

ABSTRAK Uji coba vaksinasi ND-AI dan Gumboro dilakukan pada ayam pedaging berumur satu hari. Pengamatan patologi anatomi dilakukan pada periode dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

PROFIL TITER ANTIBODI Newcastle Disease (ND) dan Avian Influenza (AI) PADA ITIK PETELUR FASE GROWER DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Vaksin Himmvac Dalguban BEN Plus Oil Vaccine

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

Wahai Burungku, Ada Apa Denganmu (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

I Peternakan Ayam Broiler

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Respon Imun Primer Ayam Petelur Pasca Vaksinasi Egg Drop Syndrome

METODE PENELITIAN. pada peternakan ayam ras petelur di Desa Gulurejo adalah metode deskripsi.

PENGENDALIAN ND PADA AYAM BURAS 1

BBPMSOH telah mengikuti 6 uji profisiensi. internasional yang diselenggarakan oleh GD- Deventer, Belanda. nasional yang diselenggarakan oleh BSN-KAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berproduksi secara maksimal adalah kelompok ayam pada peternakan tersebut

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...xv. DAFTAR LAMPIRAN...xvii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peternakan babi berperan penting dalam meningkatkan perekonomian

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

I. PENDAHULUAN. Penyakit ikan merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi dalam usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Newcastle Disease (ND) disebut juga dengan penyakit Tetelo yang merupakan salah satu penyakit penting pada unggas. Penyakit ini ditemukan hampir diseluruh belahan dunia. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND adalah morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi hingga mencapai 100%, penurunan produksi, biaya eradikasi, vaksinasi, serta program karantina yang memerlukan biaya tinggi (Spradbrow, 1992; Adjid et al., 2008). Tercatat kerugian akibat penyakit ND setiap tahun di Indonesia senilai Rp 142 miliyar (Ronohardjo dan Yusuf, 1995). Penyakit ND dilaporkan dapat menginfeksi lebih dari 240 spesies unggas di 27 negara (CFSPH, 2008). Di Indonesia, penyakit ND masih bersifat endemis yang ditunjukkan dengan ditemukannya kasus sepanjang tahun (Adjid et al., 2008; Kencana, 2012). Kasus ND di Indonesia terjadi diseluruh wilayah termasuk di Bali yang dikenal dengan penyakit gerubug (Kencana, 2012). Salah satu tindakan pencegahan wabah penyakit ND adalah vaksinasi secara intensif yang didukung dengan perbaikan tatalaksana pemeliharaan ayam (Muharam dan Darminto, 2005; Wibowo dan Surya, 2010). Namun penyakit ND dapat muncul pada ayam-ayam yang telah divaksinasi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti faktor genetik, kualitas vaksin, dan kesalahan vaksinator (Kencana, 2013)

Metode pencegahan dan pengendalian penyakit ND terus dikembangkan hingga saat ini. Salah satunya dengan menggunakan vaksin ND aktif. Penggunaan vaksin ND aktif dapat menghemat waktu karena aplikasinya mudah (Hermina, 2013). Pemberian vaksin ND aktif diharapkan mampu memberikan daya proteksi terhadap penyakit ND pada ayam umur muda (Paniago, 2007). Berdasarkan virulensinya, vaksin ND dibagi menjadi tipe lentogenik (keganasan rendah), mesogenik (keganasan sedang), velogenik (sangat ganas), dan enterik asimtomatik (Alders dan Spradbrow, 2001). Vaksin ND lentogenik sangat cocok sebagai vaksin dasar yang diberikan pada ayam ayam yang belum pernah divaksin (Copland, 1992). Vaksin ND tipe lentogenik yang telah dipasarkan adalah vaksin aktif strain B1, strain La Sota, dan strain F (Hermina, 2013). Selain itu, saat ini juga telah dikembangkan vaksin aktif strain lentogenik Clone oleh PT. Sanbio Laboratories. Vaksin ND Clone merupakan vaksin aktif yang diatenuasi kemudian dikering bekukan dalam keadaan vakum (freeze dried) yang setiap dosisnya mengandung 10 6,5 EID 50. Keunggulan vaksin ND Clone yaitu sifat vaksin yang schoking sudah dihilangkan sehingga efek vaksinasi berupa stress sudah tidak ada. Hasil uji di lapangan vaksin ND Clone dengan ayam SPF (Spesific Pathogen Free) dan ayam broiler berumur 4 hari post vaksinasi memberikan kenaikan titer antibodi dengan nilai GMT (Gradient Mean Titer) 16. Hal ini sesuai dengan standar FOHI (Farmakope Obat Hewan Indonesia) yaitu GMT 16

menunjukkan angka mortalitas 0% bila ditantang dengan virus di lapangan yang berarti hasil antibodi protektif mencapai 100%. Vaksin ND lentogenik merupakan vaksin yang paling efektif dan mudah dalam aplikasinya salah satunya melalui air minum. Namun pemberian vaksin melalui air minum juga harus memperhatikan populasi ayam sehingga banyak peternak memberikan dosis lebih agar ayam dapat memperoleh vaksin secara merata (Aryoputranto, 2011). Selain itu, keunggulan vaksin ND aktif lentogenik adalah imunogenitasnya tidak dipengaruhi oleh virulensinya terutama virulensi yang diukur beradasarkan atas Intracerebral Patogenicity Index (Hermina, 2013). Penggunaan vaksin ND aktif memiliki keunggulan yaitu cepat menggertak terbentuknya antibodi seperti halnya pada infeksi alam. Namun demikian, kekebalan yang terbentuk juga cepat turun terutama jika tantangan bibit penyakit tinggi (Aldous dan Alexander, 2001). Keefektifan vaksin ND aktif hanya berlangsung selama 1 2 bulan sehingga setelah titer antibodi vaksin ND menurun dilakukan vaksinasi ulangan (revaksinasi) dengan vaksin ND aktif pula yang dapat meningkatkan antibodi dalam tubuh ayam (Suryana, 2006). Diharapkan dengan mengetahui titer antibodi pasca vaksinasi ulangan dapat memperkirakan kerentanan ayam terhadap penyakit ND. Pemantauan titer antibodi pasca vaksinasi lebih mudah dilakukan pada ayam petelur daripada ayam broiler karena umur panen ayam yang lebih panjang dimana ayam petelur dipanen umur 5 6 minggu dengan bobot antara 200 3000 gr/ekor dan masa afkir ayam yang lama yaitu sampai ayam berumur 15-20

bulan (Wibowo dan Amanu, 2010). Oleh karena itu, penelitian mengenai respon antibodi sekunder ND dilakukan pada ayam petelur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana respon antibodi sekunder ND pada ayam petelur pasca vaksinasi ulangan dengan vaksin ND aktif. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon antibodi sekunder ND pada ayam petelur pasca vaksinasi ulangan dengan vaksin ND aktif. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peternak mengenai keefektifan dan potensi vaksin ND aktif dalam memicu pembentukan antibodi sekunder terhadap penyakit Newcastle Disease. 1.5 Kerangka Konsep Vaksinasi merupakan salah satu cara yang efektif dalam mengatasi dan mencegah penyebaran penyakit Newcastle Disease (ND) mengingat penyakit ini masih bersifat endemis di Indonesia dan bersifat zoonosis pada manusia. Vaksinasi telah diterapkan secara luas dan umum dengan memberikan hasil yang memuaskan untuk mencegah wabah penyakit ND (Wibowo dan Amanu, 2010). Salah satunya adalah penggunaan vaksin aktif yang banyak diaplikasikan dilapangan dalam tindakan pencegahan penyakit ND. Vaksinasi pertama pada ayam dilakukan pada umur 3 minggu setelah titer antibodi

maternal cukup rendah. Umumnya vaksin yang digunakan merupakan kombinasi vaksin aktif dan inaktif. Hal ini dikarenakan sifat masing-masing vaksin yaitu vaksin aktif yang cepat menggertak pembentukan antibodi namun kekebalan tersebut tidak bertahan lama sementara sifat vaksin inaktif meskipun lambat dalam menggertak antibodi tapi kekebalan yang terbentuk dapat bertahan lebih lama. Setelah titer antibodi pada vaksinasi pertama mengalami penurunan maka dilakukan booster menggunakan vaksin ND aktif. Vaksinasi yang dilakukan setelah titer antibodi mengalami penurunan akan menimbulkan respon antibodi sekunder sehingga diharapkan respon antibodi yang muncul akan menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Pemilihan booster menggunakan vaksin aktif dikarenakan sifat vaksin yang cepat menggertak antibodi, aplikasi vaksin yang mudah dan massal salah satunya melalui air minum, dan harga yang relatif murah serta hemat waktu (Alders dan Spradbrow, 2001). Keefektifan vaksin ND aktif hanya berlangsung selama 1 2 bulan sehingga setelah titer antibodi vaksin ND menurun dilakukan vaksinasi ulangan (revaksinasi) dengan vaksin ND aktif pula yang dapat meningkatkan antibodi dalam tubuh ayam. Keberhasilan respon vaksinasi ND pada unggas dapat diketahui melalui pemantauan ada tidaknya antibodi protektif terhadap ND melalui uji serologi. Unggas yang digunakan untuk uji respon vaksinasi adalah ayam petelur. Ayam petelur divaksin dengan vaksin ND aktif memakai 1,5 dosis untuk melihat respon antibodi yang muncul setiap minggu setelah vaksinasi serta mengetahui efektifitas vaksin dalam memicu pembentukan titer antibodi

protektif terhadap ND. Uji serologi yang umum digunakan adalah uji hambatan hemaglutinasi (HI). Menurut standar asosiasi negara-negara ASEAN, titer antibodi protektif pada ayam pasca vaksinasi ND adalah sama dengan atau lebih besar dari 1:16 pada uji (ACFAF, 2012).

KERANGKA KONSEP Penyakit Newcastle Disease yang bersifat endemis Vaksinasi Vaksin aktif dikombinasi dengan vaksin inaktif Kekebalan cepat terbentuk namun tidak bertahan lama Uji serologis uji HA/HI Titer antibodi vaksinasi sebelumnya menurun Vaksinasi ulangan (revaksinasi) dengan vaksin ND aktif Pemantauan titer antibodi pasca revaksinasi Uji serologis uji HA/HI Titer antibodi pasca vaksinasi ulangan? Gambar 2. Kerangka konsep penelitian

1.6 Hipotesis Hipotesis : Pemberian vaksin ND aktif Clone 30 pada ayam petelur dapat meningkatkan respon antibodi ND setelah dilakukan vaksinasi ulangan.