keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian berdasarkan kehadiran variabel adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. > 6 ekor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. ketat (Taufiq, 2013). Menurut Sugiyono (2011) dikatakan True Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 5 kali ulangan.

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam ( Nigella

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian Eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir, 2003). B. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dimana terdapat kelompok perlakuan dan kontrol dengan faktor lingkungan yang homogen (Nazir, 2003). Kelompok perlakuan terdiri dari tiga kelas. Masing-masing kelas diberi perlakuan dengan pemberian maserat Aloe vera 0,70 ml/100 gram BB/hari; 1,05 ml/100 gram BB/hari; 1,40 ml/100 gram BB/hari. Kontrol netral terdiri dari kelompok mencit tanpa induksi aloksan dan tanpa pemberian maserat Aloe vera, kontrol positif adalah kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan tanpa diberi maserat Aloe vera. Banyaknya pengulangan yang dilakukan (replikasi) untuk setiap kelompok perlakuan diperoleh dari Gomez & Gomez (1995) yaitu: T (r - 1) 20 5 (r - 1) 20 5r 5 20 5r 25 r 5 keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah pengulangan yang dilakukan untuk setiap perlakuan ialah r 23 > 5, Hasil perhitungan diatas

24 menunjukkan bahwa pengulangan yang dibutuhkan pada setiap kelompok sebanyak 5 kali atau 5 ekor mencit sehingga jumlah total mencit yang digunakan sebanyak 25 ekor. Setiap mencit diberi nomor (1 25) dan setiap kandang diberi tanda (A E) untuk menunjukkan kelompok yang berbeda. Setelah itu, randomisasi dilakukan untuk mengelompokkan setiap mencit sehingga didapatkan kelompok mencit yang akan menempati setiap kandang. Tabel 3.1. Pengaturan Randomisasi Mencit 1C 2A 3E 4E 5C 6C 7E 8A 9A 10C 11B 12D 13A 14D 15D 16B 17E 18D 19E 20C 21B 22B 23D 24B 25A Tabel 3.2. Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan Kandang Perlakuan Nomor Mencit A Kontrol netral 2 25 8 13 9 B Kontrol positif 22 11 16 21 24 C Aloe vera 0,70 ml/100 gr BB/hari 10 5 1 20 6 D Aloe vera 1,05 ml/100 gr BB/hari 12 23 14 15 18 E Aloe vera 1,40 ml/100 gr BB/hari 17 4 19 3 7 C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah darah mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss Webster sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah kolesterol darah (Mus musculus) jantan. D. Waktu dan Lokasi Penelitian Perlakuan dilakukan di kandang mencit pribadi di Geger Kalong, Bandung. Sedangkan pengambilan sampel akan dilakukan di Laboratorium

25 Fisiologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Bandung. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kurang lebih sekitar 3 bulan. E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3 dan tabel 3.4. Tabel 3.3 Alat-alat Penelitian No Alat Jumlah Keterangan 1. Kandang Hewan 6 buah 28 cm x 30 cm x 12 cm 2. Tempat Minum Mencit 6 buah - 3. Thermometer 1 buah - 4. Higrometer 1 buah Merk Kenko 5. Spidol Marker 3 buah Merk Faber Casttle 6. Pisau/Gunting 1 buah Merk B BRAUN 7. Timbangan Dial-O-Gram 1 buah Merk OHAUS 8. Beaker Glass 500 ml 3 buah Pyrex 9. Gelas Ukur 500 ml 1 buah Pyrex 10. Staining Jar 2 buah - 11. Lemari Es/ Freezer 1 buah Merk LG 12. Suntikan Gavage 2 buah - 13. Syringe 30 buah Merk Syring/981 14. Batang Pengaduk 3 buah - 15. GCMS 1 buah OP-2010 Ultra 16. Sarung tangan 3 buah - 17. Tissue 1 buah Merk Nice 18. Lap 3 buah - 19. Kertas label 1 pak - 20. Alat ukur kolesterol 1 unit Merk Nesco 21. Strip ukur kolesterol 30 strip Merk Nesco Tabel 3.4. Bahan-bahan Penelitian No Nama bahan Jumlah 1 Mencit putih jantan 20-30 gr 30 ekor

26 2 Daun tanaman Aloe vera 3 kg 3 Aquadest 500 ml 4 Alkohol 5 L 5 Bubuk Aloksan 10 mg 6 Pakan Mencit 9 kg b. Persiapan hewan coba (Mus musculus) Hewan yang digunakan adalah 25 ekor mencit (Mus musculus) jantan albino dengan berat sekitar (20-30 gr). Mencit ini didapat pertama kali saat berumur 4 bulan dan sebelum ke tahap perlakuan, seluruh hewan percobaan diaklimatisasi selama 30 hari hingga usianya mencapai 5 bulan. Penimbangan berat badan dilakukan selama aklimatisasi dan selama perlakuan. 25 ekor mencit (Mus musculus) ini dipelihara dalam 5 kandang yang terbuat dari bak plastik berukuran 28 cm x 30 cm x 12 cm dengan ditutupi kawat pada bagian atas yang dipelihara di rumah kos Geger Kalong. Keadaan selama aklimatisasi dan perlakuan dikontrol pada kisaran lingkungan yang tetap dengan tujuan agar hewan uji beradaptasi dengan kondisi yang akan ditempati selama percobaan. Selama percobaan suhu ruangan berkisar antara 23 0 C- 27 0 C. Makanan yang diberikan berupa PC 551 sebanyak 5 gram/ekor mencit dan minum berupa air matang dengan cara ad libitum. Pencahayaan dilakukan selama 12 jam/hari dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. c. Pembuatan maserat Aloe vera Pengambilan sampel Aloe vera dilakukan dari tempat yang sama yaitu daun lidah buaya yang berasal dari perkebunan lidah buaya di Subang, Jawa Barat. Diterminasi didasarkan pada Buku Klasifikasi Conqruist (1981), tujuan determinasi tanaman lidah buaya adalah untuk memastikan dan meyakinkan bahwa tanaman yang digunakan benar-benar tanaman Aloe vera Barbadensis Miller. Dilanjutkan dengan seleksi daun yang segar dan tidak terserang penyakit.

27 Pengambilan maserat tanaman dilakukan dengan metode maserasi atau perendaman bersumber dari Pachanawan et al. (2008) dengan beberapa modifikasi. Maserasi komponen bioaktif tanaman Aloe vera dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut alkohol 70% (Teknis). Tanaman direndam pada pelarut dengan perbandingan 1:2 (w/v), pada penelitian ini digunakan 500 gram potongan gel yang telah dianginkan selama 48 jam untuk menghilangkan eksudatnya dan dilarutkan dalam 1 L alkohol 70%. Perendaman dilakukan selama 72 jam untuk melarutkan komponen bioaktifnya kemudian dilakukan penyaringan bertahap untuk memisahkan larutan dengan ampas potongan tanaman. Terakhir dilakukan evaporasi alkohol pada suhu ruang untuk menghasilkan ekstrak dalam akuades. Hasil ekstrak akhir diuji kandungannya dengan menggunakan GCMS OP-2010 Ultra yang dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik UPI Bandung. 2. Tahap Pelaksanaan a. Penginduksian aloksan Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan induksi pemberian aloksan untuk menciptakan keadaan hiperglikemik pada mencit (Mus musculus). Aloksan merupakan suatu substrat yang secara struktural adalah derivat pirimidin sederhana, yang mempunyai kemampuan untuk merusak sel beta pankreas sehingga menurunkan produksi insulin (Yuriska, 2009). Aloksan yang didapatkan dalam bentuk serbuk 10 gr yang kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 1L. Dalam percobaan ini hewan uji disuntikan aloksan sebanyak 0,65 ml/100 gram BB secara intravena melalui ekor (Nugrahani, 2008). Pemberian aloksan dilakukan satu kali dan untuk melihat pengaruhnya dilakukan optimasi aloksan selama 72 jam (Simanjuntak et al., 2002).

28 b. Penentuan dosis dan Pemberian maserat Aloe vera Pemberian maserat lidah buaya dilakukan dengan menggunakan jarum gavage, dimana hewan percobaan dibagi menjadi 5 kelompok : a) Kelompok I adalah kelompok kontrol netral yang tidak diberi perlakuan apapun. b) Kelompok II adalah kelompok kontrol positif yaitu hewan yang diberi induksi aloksan namun tidak diberi maserat Aloe vera. c) Kelompok III adalah kelompok hewan hasil induksi aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan dosis 0,70 ml/100 gram BB/hari d) Kelompok IV adalah kelompok hewan hasil induksi aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan dosis 1,05 ml/100 gram BB/hari. e) Kelompok V adalah kelompok hewan hasil induksi aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan dosis 1,40 ml/100 gram BB/hari. Penentuan dosis didasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan pada tikus putih dengan nilai konversi tikus putih 200 gr ke mencit 20 gr senilai 0,14 menggunakan tabel konversi (Lampiran 6). 3. Tahap Pengambilan sampel dan pengukuran kadar kolesterol Setelah dilakukan perlakuan selama 30 hari dalam kondisi yang terkontrol, hewan percobaan diambil darahnya dengan melukai bagian vena ekor menggunakan pisau bedah lalu darah yang keluar dari perlukaan tersebut dimasukkan ke dalam strip pengukuran yang secara otomatis mengambil sample darah sebanyak 15 µl untuk satu kali uji. Pengukuran dilanjutkan dengan melakukan pembacaan skala yang terdapat di layar alat. 4. Analisis Data Data yang didapatkan diuji homogenitas dan normalitasnya. Uji normalitas menggunakan uji Test of Normality (Kolmogorov-Smirnov) dan uji homogenitas menggunakan Test of Homogeneity of Variances (Levene Statistic). Data yang terdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik

29 parametrik yaitu, Analisis varian (ANOVA). Sedangkan data non parametrik akan dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis. Data yang memiliki perbedaan signifikan untuk setiap perlakuan kemudian diuji lebih lanjut dengan uji wilayah perbandingan berganda LSD dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Data yang tidak berbeda signifikan tidak diuji lebih lanjut dengan uji perbandingan berganda. Analisis data menggunakan Software SPSS 18 for Windows. 5. Alur Penelitian Urutan penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: 1.Tahap persiapan Persiapan alat dan bahan Persiapan hewan coba (Mus musculus) Pembuatan maserat Aloe vera Penginduksian alloksan 2.Tahap pelaksanaan Pemberian maserat Aloe vera 3.Pengambilan data Pengambilan sampel dan pengukuran kadar kolesterol 4.Analisis data 5.Penyusunan laporan penelitian (skripsi)

30 Gambar 3.1 Alur penelitian