BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Pada studi yang dilakukan Hopwood (1972) dalam penilaian kinerja manajer secara langsung berpengaruh terhadap perilaku manajer. Informasi akuntansi yang sifatnya positif dalam arti menunjukkan evaluasi atau penilaian atas kinerja yang kurang baik akan membentuk perilaku positif dan sebaliknya. Tetapi temuan Hopwood (1972) berbeda dengan simpulan yang dinyatakan Otley (1978) yang menemukan hubungan positif antara pencapaian budget dan kinerja manajer yang berkaitan dengan anggaran. Maka Gul dan Chia (1994) serta Chia (1995) memberikan bukti empiris bahwa karakteristik informasi akuntansi manajemen tergantung pada variabel kontekstual organisasi yaitu desentralisasi, dua sub-sistem kontrol itu akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. pengaruh positif itu terjadi apabila ada interaksi yang fit. Dampak interaksi antara karakteristik dari masing-masing informasi sistem akuntansi manajemen dengan desentralisasi akan semakin positif terhadap kinerja manajerial, apabila dalam kondisi tingkat desentralisasi yang tinggi para manajer didukung dengan tingkat ketersediaan informasi sistem akuntansi manajemen yang semakin tinggi. Selain Gul dan Chia (1994) serta Chia (1995), Nazaruddin (1998) juga menggunakan tingkat desentralisasi sebagai variabel moderating dalam penelitiannya. Hasilnya, pada tingkat desentralisasi tinggi dibutuhkan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang semakin andal agar 19
20 dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya, Akan tetapi Wahyudin (2007) dengan memasukkan tingkat desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel pemoderasi, tidak menemukan hasil yang signifikan. Juga penelitian yang dilakukan Solechan dan Setiawati (2009) yang menggunakan tingkat desentralisasi sebagai variabel pemoderasi menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara karakteristik sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi sebagai variabel pemoderasi terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan paparan penelitian terdahulu yang menemukan hasil yang tidak konsisten, maka dalam penelitian ini akan diteliti kembali tentang pengaruh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada kinerja manajerial dengan tingkat desentralisasi sebagai variabel pemoderasi. Maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat disajikan pada Gambar 3.1 sebagai berikut: Karakteristik Informasi SIM Kinerja Manajerial Desentralisasi Sumber: Data diolah Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian
21 3.2. Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian disusun konsep yang menjelaskan hubungan antar veriabel dalam penelitian ini. Konsep penelitian ini menunjukkan hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Kerangka berpikir menunjukkan landasan teori dan kajian empiris yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis penelitian. Teori kontinjensi menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi itu mungkin tidak selalu sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan tingkat informasi sistem akuntansi manajemen. Salah satunya adalah faktor organisasional yaitu tingkat desentralisasi, dimana dengan adanya perbedaan tingkat desentralisasi akan menyebabkan perbedaan terhadap tingkat kebutuhan informasi. (Otley, 1980). Hal ini telah diuji oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh Gul dan Chia (1994), Chia (1995), Nazruddin (1998) dan Solechan dan Setiawati (2009) tentang pengaruh karakteristik informasi akuntansi manajemen pada kinerja manajerial dengan desentralisasi sebagai variabel pemoderasi. penelitian tersebut dijadikan sebagai dasar pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berdasarkan penjelasan diatas maka konsep penelitian dapat disajikan seperti dalam Gambar 3.2 berikut:
22 Kajian Teoritis Teori Kontinjensi Kajian Empiris Decentralization, Management Accounting System (MAS) Information Characteristic and Their Interaction Effect on Managerial Performance (Chia. Y.M, 1995). Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. (Nazaruddin, 1998). Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Manajerial. (Solechan dan Setiawati, 2009). Hipotesis Uji Statistik Hasil Penelitian Simpulan Sumber: Data diolah Gambar 3.2
23 Konsep Penelitian 3.3. Hipotesis Penelitian Sistem akuntansi manajemen mengarah ke mekanisme yang akan mendukung struktur organisasi. Informasi dari sistem akuntansi manajemen memiliki nilai potensial karena dapat memberikan kontribusi langsung dalam menentukan berbagai alternatif tindakan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi yang tersedia dalam organisasi akan akan efektif apabila mendukung kebutuhan pengguna dari informasi tersebut. Menurut pendekatan kontinjensi (Otley, 1980), tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen tidak akan sama untuk setiap organisasi, tetapi ada faktor penentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan informasi akuntansi manajemen. Tingkat desentralisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan informasi akuntansi manajemen. Dalam kondisi organisasi yang terdesentralisasi para manajer memiliki peran yang lebih besar dalam pembuatan keputusan dan pengimplementasiannya, serta menjadikan mereka lebih bertanggung jawab terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpinnya. Adanya desentralisasi ini akan menyebabkan para manajer yang dikenai limpahan wewenang membutuhkan informasi yang berkualitas serta relevan guna mendukung kualitas keputusan. Pada organisasi yang terdesentralisasi, manajer membutuhkan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang andal sebagai implikasi dari meningkatnya otoritas, tanggung jawab, serta fungsi kontrol. Karakteristik
24 informasi sistem akuntansi manajemen yang andal juga dapat memenuhi kebutuhan manajer terhadap informasi tertentu, karena para manajer membutuhkan informasi yang berbeda antar satu dengan yang lainnya sesuai dengan fungsi masing-masing dan mereka memiliki self interest yang berbeda pula (Waterhouse dan Tiessen, 1978). Sehingga dengan tersedianya karakteristik informasi akuntansi manajemen yang andal, para manajer dapat meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan keputusan yang cepat dan tepat. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Gordon dan Miller (1976), Waterhouse dan tiessen (1978), Gul dan Chia (1994), Chia (1995) dan Nazaruddin (1998) yang menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki tingkat desentralisasi yang tinggi, perlu didukung oleh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen agar berdampak semakin positif terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H A : tingkat desentralisasi berpengaruh pada hubungan antara karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial.