KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

dokumen-dokumen yang mirip
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

PENDAHULUAN. Latar Belakang

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JEPARA

4.1. Letak dan Luas Wilayah

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

Katalog BPS :

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

IV. ANALISIS KONDISI UMUM WILAYAH SEKITAR LOKASI PLTN UJUNG LEMAH ABANG

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

BAB IV GAMBARAN UMUM

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

BERITA RESMI STATISTIK

10jO15'-106"20' Bujur Timur dan 4"37'-j"37' Lintang Selatan, dengall batas-

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

III. KEADAAN UMUM LOKASI


1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua kecamatan dibentuk pada tahun 2008. Dua kecamatan baru yang terbentuk karena adanya pemecahan yaitu Kecamatan Mlonggo menjadi Mlonggo dan Pakis Aji, serta Kecamatan Keling menjadi Keling dan Donorojo. Kabupaten Jepara memiliki 194 desa, 11 kelurahan, 1.041 RW, 4.647 RT, dan 310. 961 KK. Banyaknya desa/kelurahan, RW, RT, dan KK dijelaskan dalam Tabel 7. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun 2009 Kecamatan Desa/ Kelurahan RW RT KK Kedung 18 65 257 19.773 Pecangaan 12 84 340 22.034 Kalinyamatan 12 51 239 14.238 Welahan 15 44 217 17.612 Mayong 18 75 387 30.112 Nalumsari 15 78 365 18.591 Batealit 11 51 283 20.079 Tahunan 15 75 311 22.778 Jepara 16 84 305 21.862 Mlonggo 8 51 278 22.690 Pakis Aji 8 51 263 14.238 Bangsri 12 120 434 23.758 Kembang 11 78 331 25.705 Keling 12 68 332 18.310 Donorojo 8 54 252 16.219 Karimunjawa 3 14 53 2.962 Tahun 2009 194 1.041 4.647 310.961 Tahun 2008 194 1.009 4.668 301.814 Tahun 2007 194 986 4.605 281.767 Ibu kota Kabupaten Jepara adalah Kecamatan Jepara. Pemilihan Kecamatan Jepara sebagai ibu kota didasarkan kepada letak yang sangat strategis di wilayah Kabupaten Jepara. Strategis ditinjau dari akses perwilayah. Seluruh kegiatan pemerintahan Kabupaten Jepara dikonsentrasikan pada kecamatan ini.

Letak Geografi dan Topografi Kabupaten Jepara terletak antara 5 o 43` 20,67 sampai 61 o 47` 25,83 Lintang Selatan dan 110 o 9` 48,02 sampai 110 o 58` 37,40 Bujur Timur. Batas Kabupaten Jepara dijelaskan sebagai berikut: Barat : Laut Jawa Utara : Laut Jawa Timur : Kabupaten Kudus dan Pati Selatan : Kabupaten Demak Jarak terdekat dari ibukota kabupaten adalah Kecamatan Tahunan yaitu 7 km dan jarak terjauh adalah Kecamatan Karimunjawa yaitu 90 km. Dipandang dari ketinggian permukaan air laut, wilayah Jepara terhampar dengan ketinggian antara 0 1300 m. Kabupaten Jepara keadaan topografinya bergunung bukit, dataran rendah sampai landai dengan ketinggian tempat dari permukaan laut bervariasi yang dijelaskan pada Lampiran 1. Topografi Jepara sangat bervariasi, terdiri dari 27 desa pantai terdapat juga desa di lereng punggung bukit sebanyak 24 desa selebihnya berupa dataran sebanyak 141 desa dan 2 desa berupa lembah/das. Selain itu terdapat satu Kecamatan (Karimunjawa) yang berupa wilayah dengan gugusan pulau-pulau sebanyak 27 pulau. Karakteristik Tanah dan Keadaan Iklim Kabupaten Jepara apabila dilihat dari keadaan geologinya terdiri dari beberapa jenis tanah, yaitu; 1) Tanah Aluvial yang berwarna coklat/hitam yang beraneka sifat, produktivitasnya rendah sampai tinggi, digunakan untuk tanah pertanian dan pemukiman; 2) Tanah Latosol yang berwarna merah sampai kehitaman, biasanya digunakan untuk tanaman hortikultura dengan produktivitas sedang sampai tinggi; 3) Tanah Laterit yang berwarna kekuningan digunakan untuk tanaman padi, palawija, sayuran dengan produktivitas rendah sampai tinggi. Curah hujan tertinggi tercatat 2.617 mm tercurah di Kecamatan Keling dengan hari hujan sebanyak 99 hari. Sedangkan curah hujan terendah terdapat di Kecamatan Nalumsari sebanyak 1.380 mm dengan 71 hari hujan. Curah hujan ratarata di Kabupaten Jepara sebesar 2.006 mm dengan 85 hari hujan (BPS Kab. Jepara, 2010). 27

Luas Wilayah dan Penggunaan Ladang Luas wilayah Kabupaten Jepara adalah 100.413,189 ha yakni menempati 3,09% dari wilayah Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah kecamatan di Kabupaten Jepara dapat dilihat seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Jepara Kecamatan Ha Km 2 Persentase (%) Kedung 4.306,281 43,063 4,29 Pecangaan 3.587,806 35,878 3,57 Kalinyamatan 2.370,001 23,700 2,36 Welahan 2.764,205 27,642 2,75 Mayong 6.504,268 65,043 6,48 Nalumsari 5.696,538 56,965 5,67 Batealit 8.887,865 88,879 8,85 Tahunan 3.890,581 38,906 3,87 Jepara 2.466,699 24,667 2,46 Mlonggo 4.240,236 42,402 4,22 Pakis Aji 6.055,280 60,553 6,03 Bangsri 8.535,241 85,352 8,50 Kembang 10.812,384 108,124 10,77 Keling 12.311,588 123,116 12,26 Donorojo 10,864,216 108,642 10,82 Karimunjawa 7.120,000 71,200 7,09 Jumlah 100.413,189 1.004,132 100,00 Potensi wilayah yang merupakan faktor pendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Jepara, adalah sebagai berikut; a. Pada ekosistem lahan sawah, usahatani yang dikelola mencakup komoditas padi, palawija dan hortikultura. b. Pada ekosistem lahan kering, usahatani yang dikelola mencakup padi ladang/gogo, palawija disamping program-program yang dilaksanakan melalui program dari sub sektor tanaman pangan dan sub sektor peternakan. Berdasarkan penggunaan lahan diketahui bahwa luas tanah sawah sebesar 26.282,056 ha atau 26,17% dari luas wilayah Kabupaten Jepara dan tanah kering sebesar 74.131,133 ha atau 73,83% (BPS Kab. Jepara, 2010). Berdasarkan komoditi yang ditanam, penggunaan lahan di Kabupaten Jepara terbagi dalam dua kelompok, yaitu komoditas tanaman pangan dan komoditas perkebunan. Tanaman pangan meliputi padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang 28

kedelai, dan kacang tanah. Sedangkan tanaman perkebunanan diantaranya adalah tanaman kelapa, tebu, dan lainnya. Luas panen komoditas tanaman pangan dijelaskan pada Gambar 1 dan produksi komoditas tanaman pangan Kabupaten Jepara disajikan pada Tabel 9. Gambar 1. Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan Jepara Perbulan Tahun 2009 Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan khususnya kecukupan beras, Pemerintah Kabupaten Jepara terus memacu produktivitas padi, pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 36.259 ton atau 19,64% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu juga produktivitas mengalami peningkatan yaitu mencapai 53,14 kwt setiap hektarnya dibanding tahun 2008. Kecamatan terluas adalah Welahan yaitu 4.010 ha, merupakan kecamatan penyandang pangan dengan produksi padi sebesar 9,73% dari total produksi padi di Kabupaten Jepara, Kecamatan Nalumsari menjadi kecamatan terluas kedua sebesar 9,39%, dan kecamatan terluas ketiga adalah Kecamatan Bangsri sebesar 9,03%. 29

Tabel 9. Produksi Komoditas Tanaman Pangan Kabupaten Jepara Tahun 2009 Produksi (ton) Kecamatan Padi Jagung Kacang Kacang Ubi Ubi Kayu Kedelai Tanah Jalar Kedung 19.269 270 0 9 246 1.625 Pecangaan 10.141 1.227 0 115 157 13.324 Kalinyamatan 9.482 1.008 0 127 268 3.643 Welahan 21.505 3.497 17 108 212 393 Mayong 16.981 1.446 18 1.192 145 17.104 Nalumsari 20.745 3.176 15 572 224 21.312 Batealit 19.367 5.936 0 5.606 0 20.730 Tahunan 8.988 139 0 578 0 68 Jepara 3.738 190 0 35 0 154 Mlonggo 11.955 1.869 0 78 0 3.797 Pakis Aji 10.563 1.409 0 2.410 212 10.108 Bangsri 19.950 3.059 4 2.155 11 8.381 Kembang 14.933 1.146 0 142 0 11.443 Keling 16.188 8.777 0 2.097 0 37.304 Donorojo 17.114 380 0 777 0 52.697 Karimunjawa 0 0 0 0 11 51 Tahun 2009 220.919 33.529 54 16.001 1486 202.134 Tahun 2008 184.660 13.152 91 15.435 926 124.096 Tahun 2007 197.219 11.655 34 18.320 963 153.278 Jenis tanaman kebunan rakyat yang mempunyai luas areal cukup luas antara lain kelapa dan tebu. Tahun 2009 luas tanaman kelapa meningkat 153,75 ha dan luas tanaman tebu meningkat 237,28 ha dibanding tahun sebelumnya. Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Kabupaten Jepara adalah 1.107.973 jiwa yang terdiri dari 557.576 laki-laki (50.32%) dan 550.397 perempuan (49,68%), dimana sebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tahunan (98.052 jiwa) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Karimunjawa (8.823 jiwa). Jika dilihat berdasarkan kepadatan penduduk, kepadatan penduduk Kabupaten Jepara mencapai 1.103 jiwa per km 2. Penduduk terpadat berada di Kecamatan Jepara (3.136 jiwa per km 2 ), sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Karimunjawa (124 jiwa per km 2 ). Penduduk Kabupaten Jepara berdasarkan lapangan usaha (sektor) sebagian besar berusaha/bekerja di sektor Industri (39,59%), Perdagangan (21,01%), dan 30

Pertanian (20,28%), selebihnya berusaha/bekerja di sektor Pertambangan, Listrik, Konstruksi, Keuangan dan Jasa. Populasi Ternak Ruminansia Secara umum, populasi ternak ruminansia tahun 2007-2009 terus mengalami peningkatan. Populasi ternak ruminansia pada tahun 2009 meningkat sebesar 4.078 ekor dari tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi pada populasi sapi potong sebesar 3.864 ekor. Populasi ternak ruminansia (ekor) Kabupaten Jepara disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Populasi Ternak Ruminansia (ekor) di Kabupaten Jepara Tahun 2009 Populasi ternak ruminansia (ST) disajikan pada Gambar 3. Berdasarkan Satuan Ternak (ST) populasi tertinggi adalah sapi potong yaitu sebanyak 61,32% dari populasi total berikutnya adalah kambing 21,62%, kerbau 9,65%, dan domba 7,39%. Adapun populasi ternak ruminansia (ST) perwilayah dapat dilihat pada Lampiran 4. Kecamatan Donorojo merupakan kecamatan yang memiliki populasi ternak tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya yaitu sebesar 21,10% dari populasi total, kemudian diikuti oleh Kecamatan Bangsri sebesar 14,55%. Secara umum, populasi ternak ruminansia terbanyak berada di wilayah utara yaitu Kecamatan Donorojo, Bangsri, Kembang, dan Keling. Adapun populasi ternak 31

ruminansia (ekor) berdasarkan umur dan jenis kelamin tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 3. Populasi Ternak Ruminansia (ST) di Kabupaten Jepara Tahun 2009 Indeks Konsentrasi Ternak (IKT) dapat menggambarkan kepadatan populasi ternak komparatif antara kecamatan dalam satu kabupaten. Secara tidak langsung IKT juga menggambarkan kecocokan wilayah pada jenis ternak tertentu dan juga memberikan indikasi bahwa wilayah Jepara secara umum mempunyai kepadatan populasi ternak yang cukup tinggi terutama untuk ternak domba, kambing, kerbau, dan sapi potong. Tabrany (2006) menyatakan bahwa Kabupaten Jepara sebagai kabupaten yang termasuk daerah rendah iklim kering sangat cocok dikembangkan ternak sapi potong, kerbau, kambing, dan domba. Hasil analisis Indeks Konsentrasi Ternak (IKT) dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5. 32

Gambar 4. Indeks Konsentrasi Ternak (IKT) Ternak Ruminansia Besar di Kabupaten Jepara Nilai IKT juga menunjukkan daerah yang mempunyai potensi ternak tertentu yaitu: wilayah yang memiliki potensi sapi potong yang tinggi (IKT > 1) adalah Kec. Donorojo, Bangsri, Kembang, Tahunan, Keling, dan Batealit. Sedangkan wilayah yang memiliki potensi kerbau yang tinggi (IKT > 1) adalah Kec. Kembang, Welahan, Nalumsari, Kalinyamatan, Pecangaan, dan Bangsri. Gambar 5. Indeks Konsentrasi Ternak (IKT) Ternak Ruminansia Besar di Kabupaten Jepara 33

Gambar 5 menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi kambing yang tinggi (IKT > 1) adalah Kec. Donorojo, Bangsri, Kembang, Keling, Mayong, dan Welahan. Sedangkan wilayah yang memiliki potensi domba yang tinggi (IKT > 1) adalah Kec. Donorojo, Bangsri, Kembang, dan Mayong. Berdasarkan hasil analisis IKT menunjukkan bahwa beberapa kecamatan memiliki potensi sebagai lumbung ternak ruminansia di Kabupaten Jepara. Daerah tersebut adalah Kecamatan Donorojo, Bangsri, dan Kembang. Hal ini ditunjukkan dengan IKT yang tinggi (IKT > 1,0) lebih dari dua jenis ternak ruminansia (Lampiran 6). 34

Keterangan: : Sapi Potong : Kerbau : Kambing : Domba Gambar 6. Wilayah yang Memiliki Potensi Ternak Ruminansia yang Tinggi (IKT>1,0) 35