BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar, perlu ditetapkan penjabaran tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blitar; b. bahwa untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah di Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9). 2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890) tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041). 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor : 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4286); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4548). 5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor : 82). 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578). 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/ Kota. 12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 12 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten Blitar; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2011 tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BLITAR TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Daerah, adalah Daerah Kabupaten Blitar. 4. Kepala Daerah, adalah Bupati Blitar. 5. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Blitar. 6. Otonomi Daerah, adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan perundang-undangan. 7. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Perangkat Daerah adalah Lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 9. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar. 10. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Blitar. 11. Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Blitar. 12. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar. BAB II Bagian Pertama KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 Inspektorat adalah unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah dipimpin oleh Inspektur yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah. Pasal 3 Inspektorat sebagaimana dimaksud pada pasal 2 mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Inspektorat mempunyai fungsi : a. Perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten, terdiri atas a. Inspektur; b. Sekretariat, terdiri membawahi : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Administrasi dan Umum; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pemerintahan; 2. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan; 3. Seksi Pengawas Pemerintahan bidang Kemasyarakatan. d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pemerintahan; 2. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan; 3. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan. e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pemerintahan; 2. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan; 3. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan. f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pemerintahan; 2. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan; 3. Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, Sub Bagian, Inspektur Pembantu Wilayah, dan Seksi Pengawas dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur secara berjenjang. Bagian Ketiga SEKRETARIS Pasal 6 Sekretariat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b, dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas
membantu Inspektur dalam menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Kabupaten Blitar Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 6, Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan; b. penghimpunan, pengolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah. c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional. d. penyusunan, penginventarisasian dan pengkoordinasian dan data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan dan; e. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga. f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Pasal 8 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan guna penyusunan, pengendalian rencana program kerja pemeriksaan, menghimpun dan menyiapkan Pedoman Peraturan perundang-undangan serta mengolah, menilai, menyusun dan menyimpan laporan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan mengkoordinasikan penanganan kasus dan atau pengaduan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian penyiapan rencana dan program kerja pemeriksaan serta fasilitasi. b. penyusunan Perencanaan anggaran inspektorat. c. penyiapan Pedoman dan Peraturan perundang-undangan. d. penyiapan bahan dan data pemeriksaan. e. pengadministrasian laporan hasil pemeriksaan. f. penginventarisasian dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. g. penyelenggaraan kerjasama tindak lanjut pemeriksaan dengan aparat pengawasan fungsional. h. pengkoordinasian antar bidang dalam penanganan kasus/pengaduan masyarakat, pelimpahan kasus dari pemerintah. i. penyusunan statistik hasil pemeriksaan. j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bagian Administrasi dan Umum Pasal 9 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, memelihara barang-barang inventaris. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian lingkungan Badan.
b. penyelenggaran urusan rumah tangga, rapat-rapat, tamu-tamu dinas dan pelaksanaan kehumasan. c. penyelenggaran urusan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan. d. penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang perlengkapan Badan. e. pelaksanaan penerbitan, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya. f. penyusunan laporan Tahunan tentang barang inventarisasi kantor. (3) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Sub Bagian Keuangan Pasal 10 (1) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b angka 3, mempunyai tugas melakukan Perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan Inspektorat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. penghimpunan data dan penyiapan bahan kebutuhan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan Badan. b. pengelolaan anggaran keuangan belanja langsung maupun belanja tidak langsung. c. penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran. d. pelaksanaan pengujian, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan perintah pembayaran. e. pelaksanaan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan kebutuhan kantor. f. penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data dan dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan. g. pelaksanaan pengujian terhadap data dan dokumen permintaan pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung. h. pelaksanaan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi, pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran keuangan dan perkembangan realisasi pencairan Anggaran. i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Inspektur Pembantu Wilayah Pasal 11 (1) Inspektur Pembantu Wilayah, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah, mempunyai fungsi : a. pengusulan Program pengawasan di wilayah; b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan c. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; dan d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Inspektur sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 12 (1) Inspektur Pembantu Wilayah, sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1), terdiri atas : a. Inspektur Pembantu Wilayah I
b. Inspektur Pembantu Wilayah II c. Inspektur Pembantu Wilayah III d. Inspektur Pembantu Wilayah IV. (2) Inspektur Pembantu Wilayah pada Inspektorat Kabupaten Blitar membawahi wilayah kerja pengawasan pada instansi/ satuan kerja, kecamatan dan Kelurahan dan/ atau pembinaan kepada pemerintahan desa di lingkungan pemerintah Kabupaten Blitar.. (3) Pembagian wilayah sebagaimana dimaksud ayat (2) akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Inspektur Kabupaten Blitar. Bagian Kelima Seksi Pengawas Pasal 13 (1) Masing-masing Inspektur Pembantu Wilayah terdiri atas 3 (tiga) Seksi Pengawas, yang meliputi : a. Seksi Pengawas Bidang Pemerintahan; b. Seksi Pengawas Bidang Pembangunan; c. Seksi pengawas Bidang Kemasyarakatan. (2) Seksi Pengawas, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan sesuai dengan bidang tugasnya.
Paragraf 1 Seksi Pengawas Bidang Pemerintahan Pasal 14 Seksi Pengawas Bidang Pemerintahan, mempuyai tugas a. melakukan pemeriksaan terhadap aspek kebijakan daerah, keuangan daerah, urusan pemerintahan bidang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, pertahanan kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik, otonomi daerah, pemerintahan umum, persandian, ketenagakerjaan, statistik, kearsipan, perpustakaan dan pelayanan dasar minimal serta penanganan kasus-kasus/pengaduan masyarakat; b. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemeriksaan; c. melaksanakan penilaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Inspektur Pembantu Wilayah, sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 2 Seksi Pengawas Bidang Pembangunan Pasal 15 Seksi Pengawas Bidang Pembangunan, mempuyai tugas : a. melakukan pemeriksaan terhadap aspek pengelolaan barang daerah, urusan pemerintahan bidang Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, tata ruang, perhubungan, pekerjaan umum, perumahan, lingkungan hidup, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil menengah, ketahanan pangan, kalautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, perindustrian dan perdagangan, energi dan sumber daya mineral, transmigrasi dan Pariwisata serta penanganan kasus-kasus/pengaduan masyarakat; b. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemeriksaan; c. melaksanakan penilaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur Pembantu Wilayah, sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Seksi Pengawas Bidang Kemasyarakatan Pasal 17 Seksi Pengawas Bidang Kemasyarakatan, mempuyai tugas : a. melakukan pemeriksaan terhadap aspek aparatur dan kelembagaan daerah, urusan pemerintahan bidang kesehatan, pendidikan, sosial, pemuda olah raga, komunikasi dan informatika, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta kebudayaan dan penanganan kasus-kasus/pengaduan masyarakat; b. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemeriksaan; c. melaksanakan penilaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur Pembantu Wilayah, sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keenam Pemeriksaan Khusus Pasal 15 (1) Pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan berdasarkan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). (2) Pemeriksaan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditujukan terhadap Badan Layanan Umum Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah, yang karena tugas dan fungsinya memiliki sifat khusus. (3) Inspektur menunjuk Inspektur Pembantu Wilayah untuk melaksanakan pemeriksaan khusus dengan dilengkapi surat tugas. Bagian Ketujuh
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 16 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Inspektur, Sekretaris, Inspektur Pembantu Wilayah, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. (2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada bawahannya. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 18 (1) Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah berkonsultasi dengan Bupati. (2) Sekretaris, Inspektur Pembantu Wilayah, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Inspektur melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 19 Bagan susunan organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana tercantum dalam lampiran. merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Bupati Pasal 20 Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Peraturan Bupati BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Blitar Nomor 70 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blitar dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 8 Desember 2011 Bupati Blitar ttd HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar Pada Tanggal 8 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR ttd BACHTIAR SUKOKARJADJI BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2011 NOMOR : 43/E