ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KRITERIA DESAIN

BAB III METODE KAJIAN

PERENCANAAN STRUKTUR TANGGUL KOLAM RETENSI KACANG PEDANG PANGKAL PINANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OASYS GEO 18.1 DAN 18.2

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

DAFTAR ISI. i ii iii iv

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

TEKANAN TANAH LATERAL

ANALISA GRAVITY WALL DAN CANTILIVER WALL DITINJAU DARI SEGI EKONOMIS TERHADAP TINGGI YANG VARIATIF

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN BAB. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.

HARIANTI WIRA PRATAMA

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB II DASAR TEORI...

KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.

DESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 ABSTRAK

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

BAB III PROSEDUR ANALISIS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas. dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh. Ujian Sarjana Teknik Sipil. oleh: CITRA RAMADHANA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION

ANALISA BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR JEMBATAN BAJA

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

ANALISA P Collapse PADA GABLE FRAME DENGAN INERSIA YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PLASTISITAS PENGEMBANGAN DARI FINITE ELEMENT METHOD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

2.1.5 Tekanan Tanah Lateral Akibat Beban Lajur 8

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

PERENCANAAN PERKUATAN PONDASI JEMBATAN CABLE STAYED MENADO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GROUP 5.0 DAN PLAXIS 3 DIMENSI

ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB II STUDI PUSTAKA

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

PROGRAM ANALISIS GRID PELAT LANTAI MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA DENGAN MATLAB VERSUS SAP2000

ANALISA STRUKTUR PORTAL RUANG TIGA LANTAI DENGAN METODE KEKAKUAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS HERY SANUKRI MUNTE

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

Perhitungan Struktur Bab IV

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DALAM DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER MATHCAD 12

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan IV II. Torsi

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA STRUKTUR PELAT DUA ARAH TANPA BALOK (FLAT SLAB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

STUDI PENGARUH KONSTANTA PEGAS TANAH TERHADAP RESPON TEGANGAN DAN PENURUNAN PADA PONDASI PELAT (MAT FOUNDATION) ABSTRAK

PERHITUNGAN BEBAN DAN TEGANGAN KRITIS PADA KOLOM KOMPOSIT BAJA - BETON

PEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG Nama : Donald HHL NRP : 0321083 Pembimbing : Ibrahim Surya, Ir., M.Eng FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG ABSTRAK Akibat kondisi dan struktur dari suatu lereng,masalah keruntuhan menjadi masalah yang paling mengkhawatirkan yang timbul akibat penggunaan lereng. Untuk itu ada berbagai macam cara dan metoda yang dibuat oleh para ahli untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan keruntuhan suatu lereng. Mulai dari metoda memperkuat lereng secara kimiawi sampai memberikan elemen perkuatan yang dimasukkan ke dalam lereng. Metoda perkuatan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah perkuatan menggunakan pondasi tiang. Jadi pondasi tiang disini digunakan sebagai elemen perkuatan bukan sebagai penyalur beban dari struktur atas ke tanah. Data tanah yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah data tanah yang berasal dari Cipularang. Tanah tersebut disimulasikan dengan beberapa macam kemiringan yang paling sering dijumpai dalam kondisi di lapangan. Pondasi tiang yang akan digunakan sebagai perkuatan diletakkan pada daerah lereng tersebut sebanyak satu barisan. Tingkat kemungkinan suatu lereng runtuh dideskripsikan sebagai faktor keamanan suatu lereng. Jadi dalam tugas akhir ini analisis dilakukan dengan mencari nilai faktor keamanan dari suatu lereng dan memahami nilai-nilai faktor keamanan yang didapat.dalam mencari nilai faktor keamanan ini digunakan metoda elemen hingga dalam bentuk penggunaan program Plaxis 7.11 dan menggunakan metoda hasil dari penelitian di lapangan dalam bentuk persamaan yang dibuat oleh S.Hassiotis,J.L. Chameau,M.Gunaratne. Dari kedua metoda tersebut dapat dilihat akibat dari penggunaan pondasi tiang sebagai elemen perkuatan pada suatu lereng. Dari hasil analisis didapat beberapa kesimpulan seperti bahwa faktor jarak antara tiang dan posisi pondasi tiang pada suatu lereng mempengaruhi hasil faktor keamanan dan salah satu kesimpulan yang cukup tidak diduga sebelumnya adalah posisi yang salah dari penempatan pondasi tiang pada lereng akan memperlemah kestabilan dari lereng tersebut. Dengan adanya tugas akhir ini diharapkan adanya suatu masukan yang baru mengenai perkuatan dengan pondasi tiang sebagai elemen perkuatan pada suatu lereng.

DAFTAR ISI Halaman SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... i ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 2 1.3 Pembatasan Masalah... 2 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keruntuhan Lereng... 5 2.2 Konsep Angka Keamanan... 7 2.3 Jenis Perkuatan Lereng... 8 2.4 Prinsip Kerja Perkuatan Lereng... 13 2.5 Tinjauan Umum Pondasi Tiang... 15 2.6 Prinsip Kerja Pondasi Tiang Sebagai Perkuatan Lereng... 18

2.6.1 Mekanisme Transfer Perkuatan Fleksibel... 21 2.6.2 Mekanisme Transfer Perkuatan Kaku... 21 2.7 Penggunaan Metoda Limit Equilibrium dan Metoda Elemen Hingga dalam Mencari Kestabilan Lereng... 22 2.8 Kestabilan Lereng dengan Pondasi Tiang Metoda Limit Equilibrium... 24 2.9 Kestabilan Lereng dengan Pondasi Tiang Metoda Elemen Hingga 30 BAB 3. TINJAUAN PROGRAM KOMPUTER PLAXIS VERSI 7.11 3.1 Kemampuan dan Fasilitas yang Dimiliki... 41 3.2 Definisi Umum Mengenai Tegangan dan Regangan... 43 3.3 Regangan Elastis... 46 3.4 Regangan Plastis... 47 3.5 Model Mohr-Coulomb... 47 3.6 Kalkulasi Angka Keamanan... 51 BAB 4. STUDI KASUS PERKUATAN LERENG 4.1 Deskripsi... 53 4.2 Lereng dan Pondasi Tiang... 54 4.3 Penghitungan Faktor Keamanan dengan Plaxis 7.11... 56 4.3.1 Penghitungan Faktor Keamanan Lereng tanpa Pondasi Tiang 57 4.3.2 Penghitungan Faktor Keamanan Lereng dengan Pondasi Tiang... 61

4.4 Penghitungan Faktor Keamanan dengan Prosedur Massa... 84 4.4.1 Penghitungan Faktor Keamanan Lereng tanpa Pondasi Tiang 84 4.4.1.1 Lereng dengan Kemiringan 1:1... 87 4.4.1.2 Lereng dengan Kemiringan 1:1.5... 90 4.4.1.3 Lereng dengan Kemiringan 1:2... 93 4.4.2 Penghitungan Faktor Keamanan Lereng dengan Pondasi Tiang... 96 4.5 Perbandingan Faktor Keamanan Hasil Plaxis 7.11 dan Metoda Prosedur Massa... 131 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 133 5.2 Saran... 135 DAFTAR PUSTAKA... 137 LAMPIRAN... 138

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN A c c a c d CEO D 1 D 2 E Ec fc Fc = Luas penampang pondasi tiang = kohesi = kohesi (persamaan prosedur massa) = kohesi yang terbentuk = sudut yang dibentuk antar Ft dan garis dari titik tengah lingkaran = jarak antara titik tengah pondasi tiang = jarak antara bagian dalam pondasi tiang = modulus elastisitas = modulus elastisitas beton = kuat tekan beton = faktor keamanan akibat kohesi tanah Fp = Ft/D 1 Ft Fθ H i I kn m mm N q = Gaya yang diberikan oleh pondasi tiang = Faktor keamanan menurut θ = ketinggian lereng = sudut kemiringan lereng = momen inersia pondasi tiang = kilo Newton = meter = milimeter = Newton = tegangan yang diberikan oleh pondasi tiang

r t = jari-jari lingkaran = ton t / m = ton per meter 2 t / m = ton per meter persegi 3 t / m = ton per meter kubik u u x u y v w x y z η γ = sudut antara W dan garis yang menuju titik tengah lingkaran = perpindahan arah x = perpindahan arah y = sudut antara W dan lingkaran rsinφ = berat = panjang ujung ke ujung lingkaran bidang runtuh = sudut yang membagi lingkarang bidang runtuh sama besar = kedalaman, m = rasio jarak ujung keruntuhan dari tumit lereng terhadap tinggi lereng = berat volume tanah γ = berat volume tanah kering dry γ wet = berat volume basah dari tanah γ ' σ τ ν φ = berat volume efektif tanah, setelah dikurangi dengan γ w = tegangan normal tanah = tegangan geser tanah = rasio poisson = sudut geser dalam tanah

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Perkuatan Strip... 9 Gambar 2.2 Perkuatan Grid... 10 Gambar 2.3 Perkuatan Geotekstil... 11 Gambar 2.4 Perkuatan Rod... 12 Gambar 2.5 Perkuatan Cellular... 12 Gambar 2.6 Transfer Friksi antara Tanah dan Perkuatan... 13 Gambar 2.7 Friksi dan Tegangan Normal sepanjang dl... 14 Gambar 2.8 Transfer Beban Melalui Perlawanan Pasif... 15 Gambar 2.9 Perkuatan Lereng dengan Pondasi Tiang Diameter Besar... 19 Gambar 2.10 Perkuatan Lereng dengan Inklusi Fleksibel... 19 Gambar 2.11 Perkuatan Lereng dengan Micropile... 20 Gambar 2.12 Interaksi Tanah dan Perkuatan dengan Struktur Fleksibel... 21 Gambar 2.13 Interaksi Tanah dan Perkuatan dengan Struktur Kaku... 22 Gambar 2.14 Tanah Berdeformasi Plastis di Sekitar Pondasi Tiang... 21 Gambar 2.15 Gaya pada Lereng... 27 Gambar 2.16 Gaya pada Lereng dengan Perkuatan... 29 Gambar 2.17 Elemen Segitiga... 34 Gambar 2.18 Elemen beam tiga titik nodal dan lima titik nodal... 35 Gambar 2.19 Elemen Interface dengan Titik Nodal dan Titik Tegangan... 35 Gambar 2.20 Boundary Condition pada Mesh... 39 Gambar 2.21 Bentuk Elemen Hingga Pondasi Tiang pada Lereng... 40

Gambar 3.1 Koordinat tiga dimensi dan konvensi tanda... 44 Gambar 3.2 Bidang Tegangan Prinsipal... 45 Gambar 3.3 Permukaan Yield Mohr-Coulomb... 48 Gambar 3.4 Definisi E 0 dan E 50 untuk drained triaxial test standar... 49 Gambar 3.5 Lingkaran tegangan saat yield... 51 Gambar 4.1 Tampak Melintang Lereng dengan Kemiringan 1:1... 55 Gambar 4.2 Tampak Melintang Lereng dengan Kemiringan 1:1.5... 55 Gambar 4.3 Tampak Melintang Lereng dengan Kemiringan 1:2... 55 Gambar 4.4 Input Data Tanah Plaxis 7.11... 57 Gambar 4.5 Mesh Lereng... 58 Gambar 4.6 Mesh Keruntuhan Lereng... 58 Gambar 4.7 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 58 Gambar 4.8 Mesh Lereng... 59 Gambar 4.9 Mesh Keruntuhan Lereng... 59 Gambar 4.10 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 59 Gambar 4.11 Mesh Lereng... 60 Gambar 4.12 Mesh Keruntuhan Lereng... 60 Gambar 4.13 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 60 Gambar 4.14 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 62 Gambar 4.15 Mesh Lereng... 63 Gambar 4.16 Mesh Keruntuhan Lereng... 63 Gambar 4.17 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 63 Gambar 4.18 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 64 Gambar 4.19 Mesh Lereng... 64

Gambar 4.20 Mesh Keruntuhan Lereng... 65 Gambar 4.21 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 65 Gambar 4.22 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 66 Gambar 4.23 Mesh Lereng... 66 Gambar 4.24 Mesh Keruntuhan Lereng... 67 Gambar 4.25 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 67 Gambar 4.26 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 68 Gambar 4.27 Mesh Lereng... 68 Gambar 4.28 Mesh Keruntuhan Lereng... 68 Gambar 4.29 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 69 Gambar 4.30 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 69 Gambar 4.31 Mesh Lereng... 70 Gambar 4.32 Mesh Keruntuhan Lereng... 70 Gambar 4.33 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 70 Gambar 4.34 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 71 Gambar 4.35 Mesh Lereng... 71 Gambar 4.36 Mesh Keruntuhan Lereng... 72 Gambar 4.37 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 72 Gambar 4.38 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 73 Gambar 4.39 Mesh Lereng... 73 Gambar 4.40 Mesh Keruntuhan Lereng... 73 Gambar 4.41 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 74 Gambar 4.42 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 74 Gambar 4.43 Mesh Lereng... 75

Gambar 4.44 Mesh Keruntuhan Lereng... 75 Gambar 4.45 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 75 Gambar 4.46 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 76 Gambar 4.47 Mesh Lereng... 76 Gambar 4.48 Mesh Keruntuhan Lereng... 77 Gambar 4.49 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 77 Gambar 4.50 Posisi Koordinat dari Pondasi Tiang... 78 Gambar 4.51 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 79 Gambar 4.52 Mesh Lereng... 79 Gambar 4.53 Mesh Keruntuhan Lereng... 80 Gambar 4.54 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 80 Gambar 4.55 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 81 Gambar 4.56 Mesh Lereng... 81 Gambar 4.57 Mesh Keruntuhan Lereng... 81 Gambar 4.58 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 82 Gambar 4.59 Posisi Pondasi Tiang pada Lereng... 82 Gambar 4.60 Mesh Lereng... 83 Gambar 4.61 Mesh Keruntuhan Lereng... 83 Gambar 4.62 Nilai Faktor Keamanan Lereng... 83 Gambar 4.63 Posisi Titik o dan Jari Jari r... 84 Gambar 4.64 Posisi Titik Berat Bidang Runtuh... 85 Gambar 4.65 Posisi Cd... 85 Gambar 4.66 Lingkaran rsinφ dan Sudut v... 86 Gambar 4.67 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 87

Gambar 4.68 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 88 Gambar 4.69 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 89 Gambar 4.70 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 90 Gambar 4.71 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 91 Gambar 4.72 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 92 Gambar 4.73 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 93 Gambar 4.74 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 94 Gambar 4.75 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 95 Gambar 4.76 Tegangan q... 96 Gambar 4.77 Resultan Ft dan W... 97 Gambar 4.78 Perpotongan Ft dan W... 97 Gambar 4.79 Posisi Sudut u dan v... 98 Gambar 4.80 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 99 Gambar 4.81 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 100 Gambar 4.82 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 101 Gambar 4.83 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 103 Gambar 4.84 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 104 Gambar 4.85 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 105 Gambar 4.86 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 107 Gambar 4.87 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 108 Gambar 4.88 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 109 Gambar 4.89 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 110 Gambar 4.90 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 112 Gambar 4.91 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 113

Gambar 4.92 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 114 Gambar 4.93 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 115 Gambar 4.94 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 117 Gambar 4.95 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 118 Gambar 4.96 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 119 Gambar 4.97 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 120 Gambar 4.98 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 122 Gambar 4.99 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 123 Gambar 4.100 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 124 Gambar 4.101 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 125 Gambar 4.102 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 126 Gambar 4.103 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 127 Gambar 4.104 Bidang Keruntuhan Lereng Pertama... 128 Gambar 4.105 Bidang Keruntuhan Lereng Kedua... 129 Gambar 4.106 Bidang Keruntuhan Lereng Ketiga... 130

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 62 Tabel 4.2 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 64 Tabel 4.3 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 66 Tabel 4.4 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 68 Tabel 4.5 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 69 Tabel 4.6 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 71 Tabel 4.7 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 73 Tabel 4.8 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 74 Tabel 4.9 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 76 Tabel 4.10 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 79 Tabel 4.11 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 81 Tabel 4.12 Tabel Koordinat dan Faktor Keamanan... 82 Tabel 4.13 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 87 Tabel 4.14 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 88 Tabel 4.15 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 89 Tabel 4.16 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 90 Tabel 4.17 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 91 Tabel 4.18 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 92 Tabel 4.19 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 93 Tabel 4.20 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 94

Tabel 4.21 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 95 Tabel 4.22 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 100 Tabel 4.23 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 101 Tabel 4.24 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 102 Tabel 4.25 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 103 Tabel 4.26 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 105 Tabel 4.27 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 106 Tabel 4.28 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 107 Tabel 4.29 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 109 Tabel 4.30 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 110 Tabel 4.31 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 111 Tabel 4.32 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 112 Tabel 4.33 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 114 Tabel 4.34 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 115 Tabel 4.35 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 116 Tabel 4.36 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 117 Tabel 4.37 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Pertama... 119 Tabel 4.38 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Kedua... 120 Tabel 4.39 Tabel Penggunaan Rumus untuk Lereng Ketiga... 121 Tabel 4.40 Perbandingan FK Plaxis 7.11 dan Prosedur Massa... 131 Tabel 4.41 Perbandingan FK Plaxis 7.11 dan Prosedur Massa... 131 Tabel 4.42 Perbandingan FK Plaxis 7.11 dan Prosedur Massa... 131 Tabel 4.43 Perbandingan FK Plaxis 7.11 dan Prosedur Massa... 131 Tabel 4.44 Perbandingan FK Plaxis 7.11 dan Prosedur Massa... 132

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Data Boring Log dan Hasil Uji Laboratorium... 139