Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

dokumen-dokumen yang mirip
Mesin pemecah buah dan pemisah biji kakao - Syarat mutu dan metode uji

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

Biji kakao AMANDEMEN 1

Bambu lamina penggunaan umum

Kulit masohi SNI 7941:2013

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Semen portland komposit

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Cara uji sifat tahan lekang batu

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji berat jenis aspal keras

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

SNI Standar Nasional Indonesia

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

SNI 4482:2013 Standar Nasional Indonesia Durian ICS Badan Standardisasi Nasional

Analisis kadar abu contoh batubara

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Cara uji geser langsung batu

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Susu segar-bagian 1: Sapi

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Cara uji kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Cara uji kelarutan aspal

III. BAHAN DAN METODE

Air demineral SNI 6241:2015

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Mesin pengasap jinjing (fogging machine) sistem pulsa jet

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS)

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.


Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

Cara uji abrasi beton di laboratorium

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Tuna dalam kemasan kaleng

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Rambu evakuasi tsunami

Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Air mineral SNI 3553:2015

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Sekilas tentang Standar Nasional Indonesia: Biji kopi; Biji kakao; dan Rumput laut

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

Bibit sapi perah holstein indonesia

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji ICS 65.060.50 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Syarat mutu... 4 5 Pengambilan contoh... 6 6 Metode uji... 6 7 Syarat lulus uji... 9 8 Penandaan... 10 Lampiran A (informatif) Format laporan hasil uji (test report)... 11 Lampiran B (informatif) Lembar data pengujian... 13 Bibliografi... 15 Gambar 1 - Contoh konstruksi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao... 4 Tabel 1 - Spesifikasi teknis mesin... 5 Tabel 2 - Syarat mutu konstruksi mesin... 6 Tabel 3 - Persyaratan unjuk kerja mesin... 6 Tabel 4 - Peralatan untuk menguji mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao... 7 Tabel A.1 Spesifikasi daya penggerak... 11 Tabel B.1 Persyaratan sifat tampak... 13 Tabel B.2 Dimensi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai... 13 Tabel B.3 - Kondisi bahan uji... 14 BSN 2013 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji ini disusun dengan tujuan untuk : 1. Melindungi konsumen dan petani produsen dari kerugian akibat kondisi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao yang tidak memenuhi persyaratan. 2. Mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produknya sesuai dengan persyaratan standar mutu yang telah ditentukan. 3. Menunjang efektivitas pemanfaatan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao di Indonesia yang sesuai dengan persyaratan standar mutu minimum yang telah ditentukan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian dan telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus di Bogor pada tanggal 29 November 2011 yang dihadiri oleh ketua dan anggota Panitia Teknis 65-04 Sarana dan Prasarana Pertanian dan instansi terkait lainnya. Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 9 Februari 2012 sampai tanggal 8 April 2012 dan disetujui menjadi Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI). BSN 2013 ii

1 Ruang lingkup Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji Standar ini menetapkan spesifikasi, syarat mutu dan metode uji mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar. 2 Acuan normatif SNI 7697:2011, Prosedur pengambilan contoh uji alat dan mesin pertanian. SNI 2323:2008, Biji kakao. 3 Istilah dan definisi Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut ini digunakan: 3.1 biji kakao biji tanaman kakao (Theobroma cacao L.) yang berasal dari biji kakao mulia atau biji kakao lindak 3.2 biji kakao pasca sangrai biji kakao yang telah mengalami proses penyangraian 3.3 corong keluaran keping biji komponen mesin yang berfungsi sebagai jalan keluar keping biji 3.4 corong keluaran kulit biji komponen mesin yang berfungsi sebagai jalan keluar kulit biji 3.5 corong pengumpan (hopper) komponen mesin yang berfungsi sebagai jalan masuk biji kakao pasca sangrai ke dalam unit pemecah 3.6 keping biji biji kakao tanpa kulit 3.7 kapasitas masukan kemampuan mesin untuk memecah sejumlah bobot biji kakao pasca sangrai selama waktu operasional BSN 2013 1 dari 15

3.8 kebisingan mesin tingkatan suara yang ditimbulkan oleh operasi mesin yang diterima oleh pendengaran operator yang menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran 3.9 kebutuhan daya besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai 3.10 kipas sentrifugal komponen mesin yang berfungsi untuk memisahkan serpihan kulit hasil pemecahan dari bagian keping biji 3.11 kulit (shell) bagian biji kakao tanpa keping biji 3.12 lebar mesin jarak antara dua bidang vertikal yang paralel dimana kedua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi terpendek mesin 3.13 mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao mesin yang berfungsi untuk memecah biji kakao pasca sangrai dan memisahkan keping biji dari bagian kulitnya, terdiri atas unit pemecah dan pemisah, motor penggerak, dan rangka 3.14 motor penggerak bagian mesin yang berfungsi sebagai sumber daya penggerak pengoperasian mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai 3.15 panjang mesin jarak antara dua bidang vertikal yang paralel dimana kedua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi terpanjang mesin 3.16 pisau putar dan pisau tetap komponen unit pemecah yang berfungsi untuk memotong biji kakao pasca sangrai 3.17 rangka bagian mesin yang berfungsi sebagai tempat kedudukan dari unit pemecah biji dan pemisah kulit serta motor penggerak 3.18 rendemen perbandingan antara bobot hasil pemecahan dan pemisahan yang keluar dari corong keluaran keping biji terhadap bobot awal biji kakao pasca sangrai BSN 2013 2 dari 15

3.19 rumah pemecah bagian mesin yang berfungsi sebagai tempat silinder unit pemecah, pisau putar dan pisau diam 3.20 saringan komponen unit pemecah yang berfungsi untuk memastikan hasil pemecahan memiliki ukuran tertentu 3.21 silinder pemecah komponen unit pemecah yang dapat berputar dan sebagai tempat kedudukan pisau putar 3.22 sistem transmisi bagian mesin yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor penggerak ke unit pemecah dan pemisah 3.23 slip perbandingan antara selisih kecepatan putar poros penggerak dari kecepatan putar poros yang digerakkan 3.24 susut hasil perbandingan antara bobot biji kakao pasca sangrai yang hilang selama dan akibat proses pemecahan dan pemisahan 3.25 tinggi mesin jarak antara dua bidang horisontal yang menyentuh bagian terendah dan tertinggi dari mesin 3.26 unit pemecah bagian mesin yang berfungsi untuk memecah biji kakao pasca sangrai, terdiri dari rumah pemecah, silinder pemecah, pisau putar dan pisau diam serta saringan BSN 2013 3 dari 15

4 Syarat mutu 4.1 Konstruksi Contoh konstruksi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao dapat dilihat pada Gambar 1. tampak samping tampak bekakang Keterangan: 1. Corong pengumpan (hopper) 8. Puli dan sabuk karet 2. Pintu pengumpan 9. Motor penggerak 3. Rumah pemecah 10.Corong keluaran keping biji 4. Pisau putar 11. Kipas sentrifugal 5. Pisau tetap 12. Corong keluaran serpihan kulit 6. Silinder pemecah 13. Saringan (pelat berlubang) 7. Rangka 14. Motor penggerak kipas sentrifugal CATATAN : X adalah panjang mesin, Y adalah lebar mesin, dan Z adalah tinggi mesin A adalah biji kakao pasca sangrai, dan B adalah pecahan biji kakao Gambar 1 - Contoh konstruksi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao BSN 2013 4 dari 15

4.2 Spesifikasi Spesifikasi teknis mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao sesuai Tabel 1. Tabel 1 - Spesifikasi teknis mesin Parameter Satuan Spesifikasi Dimensi Keseluruhan - Panjang - Lebar - Tinggi Unit pemecah a. Rumah pemecah - Panjang - Lebar - Tinggi - Tebal pelat b. Silinder pemecah - Diameter - Tebal pelat - Kecepatan putaran rpm c. Pisau putar - Jumlah pisau putar buah - Panjang - Lebar - Tebal d. Pisau tetap - Jumlah pisau putar buah - Panjang - Lebar - Tebal e. Saringan - Jenis pemisah - Diameter lubang - Jarak antar lubang - Tebal pelat f. Motor penggerak - Jenis motor penggerak - Daya kontinyu/putaran kw/(rpm) 950 1 500 600 850 1 200 1 500 500 900 60 80 500 900 2-3 200 300 2-3 500 900 6 90 110 40 55 3-4 1 80-100 50-70 3 4 pelat berlubang 8-10 10 15 2-3 Listrik 0,37/(1 440) 0,74/(1 440) Unit pemisah a. Tipe Kipas sentrifugal b. Motor penggerak - Jenis motor penggerak - Daya kontinyu/putaran - Debit aliran udara Sistem Transmisi - kw/(rpm) m 3 /min 4.3 Persyaratan bahan dan komponen Listrik 0,37/(1 440) 0,74/(1 440) 8,5-10 - Puli dan sabuk karet tipe V Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao memenuhi syarat mutu komponen sesuai Tabel 2. BSN 2013 5 dari 15

Tabel 2 - Syarat mutu konstruksi mesin Komponen Bahan konstruksi Syarat mutu Corong pengumpan - Pelat aluminium - Pelat baja karbon rendah - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 1 Corong keluaran keping biji - Pelat aluminium - Pelat baja karbon rendah - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 2 Corong keluaran serpihan kulit - Pelat aluminium - Pelat baja karbon rendah - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 2 Rangka - Baja karbon rendah - Tebal minimum 4 Unit pemecah Rumah Silinder Pisau putar Pisau tetap Saringan Pelat baja karbon rendah Pelat baja karbon rendah Baja karbon rendah diperkeras Baja karbon rendah diperkeras - Baja karbon rendah berlubang - Pelat aluminium berlubang - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 3 - Tebal minimum 3 - Tebal minimum 2 - Tebal minimum 2 4.4 Persyaratan unjuk kerja Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao memenuhi persyaratan unjuk kerja sesuai Tabel 3. Tabel 3 - Persyaratan unjuk kerja mesin Parameter Satuan Persyaratan Kapasitas masukan kg/jam 80-100 Rendemen minimum % 80 Slip maksimum % 10 Kebisingan maksimum db 90 Tingkat kebersihan keping biji minimum % 90 Cemaran asap - tidak berbau asap Susut hasil maksimum % 0,1 5 Pengambilan contoh Petugas pengambilan contoh mengambil mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao sesuai SNI 7697:2011. 6 Metode uji 6.1 Peralatan Uji Peralatan yang digunakan dalam pengujian mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao sesuai Tabel 4. BSN 2013 6 dari 15

Tabel 4 - Peralatan untuk menguji mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao Stopwatch Tachometer Timbangan kasar Timbangan halus Meteran Jangka sorong Sound level meter Oven pengering biji 6.2 Bahan uji Peralatan uji Satuan Ketelitian detik rpm kg g db o C 0,01 0,1 0,1 0,1 1 0,05 0,1 0,1 Bahan uji yang digunakan adalah biji kakao yang telah disangrai dengan kadar air 2 % - 3 %. 6.3 Uji tampak dan uji verifikasi Secara visual, mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Tidak ada bagian komponen yang tajam sehingga dapat melukai operator 2. Tidak ada kerusakan pada komponen unit pemecah dan pemisah, seperti: retak, penyok, dan lain-lain. Uji tampak dilakukan secara visual terhadap mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao sesuai dengan persyaratan. Uji verifikasi dilakukan dengan cara mencocokkan semua komponen utama, ukuran utama (dimensi), spesifikasi teknis dan perlengkapan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao yang diuji, dibandingkan dengan hal yang tertera pada Tabel 1. 6.4 Uji unjuk kerja Uji unjuk kerja dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao yang dioperasikan pada kondisi tertentu dengan cara mengukur beberapa parameter uji guna memenuhi persyaratan pada Tabel 3 sebagai berikut : 6.4.1 Kapasitas masukan Prosedur uji : 1. Siapkan bahan uji berupa biji kakao yang telah disangrai. 2. Catat bobot sejumlah minimal 25% dari kapasitas rancangan (leaflet). 3. Masukkan bahan ke lubang pengumpan bahan ketika mesin siap uji. 4. Catat waktu pengumpanan dalam satuan waktu sampai bahan habis. Kapasitas masukan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: K pi = m t t Keterangan : K pi adalah kapasitas masukan (kg/jam) adalah bobot biji kakao pasca sangrai yang diumpankan (kg) m t BSN 2013 7 dari 15

t adalah waktu yang diperlukan untuk pengumpanan (jam) 6.4.2 Kadar air biji kakao Prosedur uji sesuai SNI 2323:2008. 6.4.3 Rendemen Prosedur uji : 1. Siapkan bahan uji berupa biji kakao yang telah disangrai. 2. Catat bobot sejumlah minimal 25% dari kapasitas rancangan (leaflet). 3. Masukkan bahan ke lubang pengumpan bahan ketika mesin siap uji. 4. Catat waktu pengumpanan dalam satuan waktu sampai bahan habis. 5. Catat bobot bahan yang keluar dari corong keluaran keping biji. Rendemen dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: m R kkb e =100 m t Keterangan : R e adalah rendemen (%) m kkb adalah bobot yang keluar dari corong keluaran keping biji (kg) adalah bobot biji kakao pasca sangrai yang diumpankan (kg) m t 6.4.4 Slip Prosedur uji : 1. Siapkan alat ukur putaran (tachometer). 2. Ukur diameter puli penggerak dan diameter puli yang digerakkan. 3. Catat putaran puli penggerak, dan putaran puli yang digerakkan pada saat mesin beroperasi dengan menggunakan tachometer pada saat tanpa beban dan dengan beban. Slip penerusan putaran dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : S t = 100 ((D N )-(D N )) 1 1 D 1 N 1 2 2 Keterangan : S t adalah slip penerusan putaran (%) D 1 adalah diameter puli penggerak () D 2 adalah diameter puli yang digerakkan () N 1 adalah jumlah putaran puli penggerak tanpa beban (rpm) adalah jumlah putaran puli yang digerakkan dengan beban (rpm) N 2 6.4.5 Kebisingan Prosedur uji : 1. Siapkan alat ukur kebisingan. 2. Catat tingkat kebisingan yang terukur dari alat ukur kebisingan yang diletakkan ditelinga operator pada saat mesin beroperasi. BSN 2013 8 dari 15

6.4.6 Tingkat kebersihan keping biji Prosedur uji : 1. Contoh bahan hasil pemecahan diambil dari corong keluaran keping biji. 2. Pisahkan keping biji dari bagian serpihan kulit dan catat bobot keping bijinya. Tingkat kebersihan keping biji dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : m B = 100 kb kb m kkb Keterangan : B kb adalah tingkat kebersihan keping biji (%) m kb adalah bobot keping biji kakao dari corong keluaran keping biji (kg) adalah bobot yang keluar dari corong keluaran keping biji (kg) m kkb 6.4.7 Cemaran asap Prosedur uji : 1. Contoh bahan diambil dari corong keluaran keping biji. 2. Pisahkan keping biji dari bagian lainnya dan dimasukkan ke dalam wadah yang bersih serta tidak tercemar oleh bau asing. 3. Tentukan tingkat pencemaran bau asap pada keping biji dengan cara penciuman pada wadah yang terlindungi yang tidak terpengaruhi oleh lingkungan luar. 6.4.8 Susut hasil Prosedur uji : 1. Catat bobot biji kakao pasca sangrai yang akan dipecah. 2. Catat bobot keping biji yang keluar dari corong keluaran keping biji. 3. Catat bobot serpihan kulit yang keluar dari corong keluaran serpihan kulit. Susut hasil dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : ( m m ) æ m - + S = 100 ç t kkb ç m è t ö sk ø Keterangan : S adalah susut hasil (%) m t adalah bobot biji kakao pasca sangrai yang diumpankan (kg) m kkb adalah bobot yang keluar dari corong keluaran keping biji (kg) adalah bobot serpihan kulit yang keluar dari corong keluaran serpihan kulit (kg) m sk 7 Syarat lulus uji Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao dinyatakan lulus uji bila sesuai dengan persyaratan pada Pasal 4. BSN 2013 9 dari 15

8 Penandaan Penandaan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao sebagai berikut: a. Merek/Logo, b. Model/Tipe, c. Nomor seri. BSN 2013 10 dari 15

Lampiran A (informatif) Format laporan hasil uji (test report) A.1 Format Laporan dan Lembar Data Pengujian Laporan hasil uji harus meliputi informasi sebagai berikut : A.1.1 Keterangan pengujian a. Alat/mesin yang diuji : b. Merek dagang : c. Model : d. Tipe : e. Negara pembuat : f. Sumber daya penggerak : g. Parameter uji : h. Tanggal pengujian : i. Nomor surat permohonan : A.1.2 Spesifikasi Berisi suatu tabel spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat. A.1.3 Konstruksi mesin Menerangkan bagian-bagian dari mesin, fungsinya serta bahan yang digunakan. A.1.4 Motor penggerak Berisi tentang spesifikasi motor penggerak mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai. Uraian a). Jenis b). Tipe c). Merek dagang d). Model e). Buatan f). No.seri g). Daya/rpm h). Bahan bakar A.1.5 Mekanisme kerja Tabel A.1 Spesifikasi daya penggerak Spesifikasi Menerangkan mekanisme kerja dari mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai yang diuji. BSN 2013 11 dari 15

A.1.6 Sistem penerusan daya Menjelaskan mengenai sistem penerusan daya yang digunakan mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai. A.2 Metode uji A.2.1 Peralatan uji Menjelaskan alat ukur yang digunakan dalam pengujian mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai. A.2.2 Bahan Menjelaskan bahan yang digunakan dalam pengujian mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai. A.2.4 A.2.4.1 Hasil uji Uji tampak dan uji verifikasi Dijelaskan mengenai hasil uji tampak dan uji verifikasi yang meliputi persyaratan sifat tampak dan beberapa spesifikasi dari dimensi unit pemecah dan pemisah, unit daya penggerak, dan dimensi alat keseluruhan. A.2.4.2 Uji unjuk kerja Dijelaskan mengenai beberapa parameter yang diamati atau diukur dalam uji unjuk kerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai. A.2.5 Kesimpulan Menjelaskan hasil bahasan yang mengacu pada kriteria evaluasi. BSN 2013 12 dari 15

Lampiran B (informatif) Lembar data pengujian B.1 Contoh lembar data pengujian mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai B.1.1 Uji sifat tampak dan uji verifikasi B.1.1.1 Uji tampak meliputi : Uraian 1. Bagian komponen yang tajam 2. Kerusakan B.1.1.2 Uji verifikasi meliputi : a. Tipe mesin : b. Model : c. No. Seri : d. Pembuat : e. Dimensi : Tabel B.1 Persyaratan sifat tampak Sifat tampak Ada Tidak Keterangan Tabel B.2 Dimensi mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai No. Uraian Dimensi () Panjang Lebar Tinggi 1 2 3 Unit keseluruhan alat Unit pemecah dan pemisah Unit daya penggerak f. Sumber daya penggerak Uji verifikasi sumber daya penggerak meliputi: 1) Jenis sumber daya penggerak : 2) Tipe : 3) Model : 4) Buatan : 5) Daya : (kw) 6) Bahan bakar : BSN 2013 13 dari 15

B.1.2 Uji unjuk kerja Uji unjuk kerja meliputi: a. Tanggal pengujian : b. Lokasi pengujian : Lokasi pengujian, meliputi: 1) Desa/kampung : 2) Kecamatan : 3) Kabupaten : 4) Propinsi : Tabel B.3 - Kondisi bahan uji Sebelum proses 1. Klon : 2. Tanggal proses : 3. Diameter rata-rata : 4. Rapat curah (bulk density) : kg/m 3 5. Cemaran asap : Bau/tidak berbau Kondisi lingkungan uji : 1. Suhu : C 2. Kelembaban : % Setelah proses kg/m 3 Bau/tidak berbau BSN 2013 14 dari 15

Bibliografi BMPA. 2008. Laporan Hasil Pengujian (test report) : Mesin Pemecah Biji Kakao dan Pemisah Kulit Biji. Balai Pengujian Mutu Alsintan. Ditjend. PPHP. Departemen Pertanian; SNI 0119: 2009, Motor Bakar Penyalaan Kompresi Gerak Bolak Balik untuk Kegunaan Umum - Unjuk Kerja dan Cara Uji; SNI 04-1224-1989, Motor Induksi Tiga Fase dengan Daya sampai dengan 100 kwh, Cara Uji; SNI 07-0722-1989, Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum; SNI 07-0827-1989, Aluminium dan Paduan Aluminium, Klasifikasi; SNI 07-0956-1989 Pelat dan Lembaran Aluminium; SNI 07-1176-1989, Aluminium dan Paduan Aluminium, Cara Uji Tarik; SNI 07-1579-1989 Baja Karbon dan Baja Paduan Batangan untuk Pengerjaan Dingin; SNI 07-1580-1989, Baja Lembaran Canai Panas Tahan Korosi Atmosferik untuk Konstruksi Las; SNI 2323:2008, Biji Kakao Widyotomo, S., Sri Mulato, & E. Suharyanto. 2005. Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar. Pelita Perkebunan 21; 184-199. BSN 2013 15 dari 15