BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokokdan fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, 1
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815 ); 15.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan / atau Perusakan Laut (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3816 ); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 2
; Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kebersihan. 20. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah nomor 6 tahun 2008); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah nomor 9 tahun 2008). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUKAMARA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara. 8. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga teknis Daerah dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 3
BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokokdan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara, terdiri dari : 1. Kepala Kantor 2. Sub Bagian Tata Usaha 3. Seksi-seksi, terdiri dari : a. Seksi Pengawasan & Pengendalian Pencemaran Lingkungan b. Seksi Konservasi & Rehabilitasi Sumber Daya Alam c. Seksi Penegakan Hukum & Kemitraan 4. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Kesatu Kantor Lingkungan Hidup Pasal 5 Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kantor Lingkungan Hidup, menyelenggarakan fungsi : 1. penyelengaraan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang analisis dampak lingkungan; 2. penyiapan bahan perumusan kebijakan umum Pemerintah Kabupaten di bidang analisis dampak lingkungan; 3. perumusan kebijakan teknis di bidang analisis dampak lingkungan; 4. penyelenggaraan teknis operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; 5. pelaksana pemberian perizinan atau rekomendasi, pemantauan dan Pengawasan Rencana Kelola Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 4
6. perencanaan program penataan dan pengaturan perlindungan, pengendalian dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup. 7. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan, pengendalian dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup; 8. pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, pencegahan pencemaran/kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup ; 9. melaksanakan pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan, pengelolaan limbah dan bahan berbahaya dan beracun ; 10. melaksanakan penaatan hukum dan penyelesaian sengketa lingkungan dengan pengembangan sistem manajemen lingkungan, pelaksanaan AMDAL dan pengembangan teknologi ramah lingkungan; 11. pembinaan dan pengoordinasian baku mutu lingkungan hidup dan penetapan pedoman atau kriteria tentang pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup; 12. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup ; dan 13. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Kantor Lingkungan Hidup. 14. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang lingkungan hidup. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai wewenang sebagai berikut : 1. perumusan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan serta pelestarian lingkungan hidup ; 2. pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 skala kabupaten ; 3. pemberian izin pengumpulan limbah B3 skala kabupaten dan rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi ; 4. penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan atau kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup di kabupaten/provinsi, sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah ; 5. pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di Kabupaten; 6. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah Kabupaten; 7. pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan tempat usahanya berada pada 2 (dua) kabupaten dalam wilayah provinsi ; 8. koordinasi pengelolaan dan pemantauan kualitas air pada sumber air skala kabupaten ; 9. penetapan dan pengendalian kelas air dan pencemaran air pada sumber air skala kabupaten; 10. pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala Kabupaten; 11. pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair skala Kabupaten; 5
12. penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala kabupaten ; 13. pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara dan pemantauan kualitas udara skala kabupaten; 14. pengendalian pencemaran dan atau kerusakan tanah akibat kebakaran hutan dan atau lahan ; 15. pengendalian pencemaran dan atau kerusakan tanah untuk kegiatan produksi bio massa ; 16. penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat bencana; 17. pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan skala kabupaten; 18. penyelenggaraan diklat di bidang lingkungan ; 19. penegakan hukum lingkungan skala kabupaten ; 20. penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim, perlindungan lapisan ozon dan pemantauan skala kabupaten ; 21. koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala kabupaten; 22. penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati skala kabupaten; dan 23. pengembangan manajemen sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati skala kabupaten. Bagian Kedua Kepala Kantor Lingkungan Hidup Pasal 8 Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : 1. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan, pengendalian dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan ; 2. perencanaan program penataan, pengaturan, perlindungan, pengendalian dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup ; 3. koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, pencegahan pencemaran/kerusakan, pemulihan serta pelestarian lingkungan hidup ; 4. penyusunan dan penetapan pedoman konservasi sumber daya alam dan pemulihan kerusakan serta kelestarian alam dan lingkungan hidup; 6
5. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian kegiatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan/usaha yang berpotensi berdampak negatif pada manusia dan lingkungan sekitar; 6. penyelenggaraan urusan ketatausahaan dan pengelolaan, pelestarian lingkungan hidup daerah ; 7. pelayanan, pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas di bidang Lingkungan Hidup. Pasal 10 Kepala Kantor Lingkungan Hidup, membawahkan : 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 2. Kepala Seksi Pengawasan & Pengendalian Pencemaran Lingkungan 3. Kepala Seksi Konservasi & Rehabilitasi Sumber Daya Alam 4. Kepala Seksi Penegakan Hukum & Kemitraan 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Ketiga Sub Bagian Tata Usaha Pasal 11 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan rencana program dan anggaran, pengolahan dan penyediaan data, menyiapkan administrasi dan mengelola keuangan, urusan surat menyurat, administrasi perlengkapan, rencana kebutuhan barang, sarana prasarana, inventarisasi barang dan aset, administrasi kepegawaian, organisasi, tatalaksana, analisis jabatan, dokumentasi peraturan perundang-undangan, evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 12 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : 1. menghimpun bahan dan data penyusunan program serta menyusun rencana anggaran; 2. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian; 3. penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai, menyusun rencana formasi pegawai dan kesejahteraan pegawai; 4. menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan Kantor Lingkungan Hidup; 5. melaksanakan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan; 6. melaksanakan urusan humas dan dokumen perundang-undangan; 7. melaksanakan urusan pengelolaan keuangan/administrasi keuangan; 8. melaksanaan administrasi kepegawaian dan penyiapan administrasi diklat dan bimbingan teknis; 9. menyiapkan rencana tahunan barang unit (RTBU) dan rencana kebutuhan barang unit (RKBU); 10. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7
Bagian Keempat Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pasal 13 Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis, mengoordinasikan kegiatan pada seksi pengawasan dan pengendalian pencemaran air sungai danau dan tanah, pencemaran laut, pencemaran udara dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B 3 ) dalam rangka pelestarian lingkungan serta melakukan evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, menyelenggarakan fungsi : 1. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan dan pengendalian pencemaran air sungai, danau dan tanah, pencemaran laut, pencemaran udara serta pengelolaan pemantauan bahan berbahaya dan beracun; 2. pelaksanaan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan audit terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang dapat mencemari air, sungai, danau, tanah, pesisir dan lautan, udara serta pengelolaan limbah industri bahan berbahaya dan beracun ; 3. pelaksanaan koordinasi pengembangan industri dalam upaya pencegahan, pengendalian dan pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan meliputi air, sungai, danau, tanah, pesisir dan lautan, udara serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dalam rangka pelestarian lingkungan hidup ; 4. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pembinaan bagi kegiatan/usaha wajib AMDAL, UKL, UPL perusahaan swasta maupun pemerintah; 5. pelaksanaan pengkajian, penilaian, analisa atas usulan AMDAL, UKL- UPL atas usaha/kegiatan yang dibuat pemrakarsa untuk pemberian izin kelayakan lingkungan; 6. pelaksanaan penetapan sistem manajemen lingkungan dan melakukan monitoring dan evaluasi serta pengembangan standar baku mutu lingkungan; 7. Pelaksanaan penyelenggaraan pengawasan, pengendalian dan pencemaran atas kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang diduga tercemar oleh suatu kegiatan/usaha yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya; dan 8. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kelima Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam Pasal 15 Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan, menyiapkan rancangan dan petunjuk 8
teknis konservasi dan rehabilitasi serta pengumpulan dan analisis serta evaluasi dan pelaporan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam, menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan bahan rencana program kegiatan 2. pengumpulan data jenis-jenis dan bahan-bahan tentang kerusakan keanekaragaman hayati; 3. penyimpanan data serta analisis data kerusakan hayati; 4. pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan Sumber Daya Alam dan cara pemulihannya dalam rangka pelestarian lingkungan hidup; 4. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait terhadap kegiatan pengendalian, pemulihan kerusakan Sumber Daya Alam; 5. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keenam Seksi Penegakan Hukum Lingkungan dan Kemitraan Pasal 17 Kepala Seksi Penegakan Hukum Lingkungan dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan mengoordinasikan kegiatan di bidang hukum dan penyelesaian sengketa lingkungan, bidang analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) dan bidang sarana teknologi pengendalian dampak lingkungan dengan Pemerintah, Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Seksi Hukum Lingkungan dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi : 1. penyusunan rencana dan pelaksanaan program kegiatan di bidang penaatan hukum dan kemitraan; 2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penaatan hukum dan kemitraan; 3. penyiapan data serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan hukum dan laboratorium lingkungan; 4. melakukan penyelenggaraan pemeriksaan atas kualitas sumber daya alam dan lingkungan yang diduga tercemar oleh suatu kegiatan/usaha yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya; 5. pelaksanaan analisis, evaluasi, konsultasi dengan instansi, terkait dalam penyusunan peraturan daerah dalam rangka pelestarian lingkungan hidup dan laboratorium lingkungan. 6. penyelenggaraan kegiatan penyidikan, pemeriksaan, pembuktian sengketa lingkungan, penuntutan atas pelanggaran hukum lingkungan hidup; 9
7. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya penelitian, penuntunan penegakan hukum dan laboratorium lingkungan bagi kegiatan usaha yang menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya serta yang dapat menimbulkan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup; 8. pelaksanaan penaatan dan penegakan hukum sumber daya alam dan lingkungan hidup pada badan usaha/pribadi yang melakukan usaha yang dapat menimbulkan kerusakan, pencemaran lingkungan; dan 9. pelaksanaan koordinasi implementasi program/perencanaan kebijaksanaan pada kegiatan di bidang penaatan hukum dan kemitraan; 10. menyiapkan bahan perencanaan program dan kegiatan kemitraan dibidang lingkungan hidup dengan lembaga Pemerintah, Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 11. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis lingkungan dengan meningkatkan kepedulian, sikap moral dan etika peran masyarakat perlindungan hak dan kearifan tradisional; 12. melaksanakan kerjasama dengan Pemerintah, Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pengelolaan sumber daya alam lingkungan hidup ; 13. pelaksanaan monitoring, pengawasan, evaluasi dan pembinaan kegiatan laboratorium lingkungan, serta pengembangan dan pengkajian teknologi pengendalian dampak lingkungan; BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 19 (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 20 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing - masing. 10
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Uraian tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Kantor Lingkungan Hidup ditetapkan dengan Peraturan Kepala Kantor setelah mendapat persetujuan dari Bupati. Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP. 530 007 015 Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 30 11
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 31 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SEKSI KONSERVASI DAN REHABILITASI SUMBER DAYA ALAM SEKSI PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN BUPATI SUKAMARA Ttd NAWAWI MAHMUDA 12