BAB II METODE PENELITIAN II. 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. II.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Tebing Tinggi, tepatnya yaitu di wilayah kelurahan hasil pemekaran. II. 3. Populasi dan Sampel II. 3. 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 30 Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelurahan hasil pemekaran yang berjumlah 8 kelurahan yang berada di 4 kecamatan di Kota Tebing Tinggi. 30 Sugiyono, op.cit., hal.90.
Tabel.1 Data Kelurahan Induk dan Hasil Pemekaran No. Kelurahan Sebelum Dimekarkan PADANG HILIR) Kelurahan Sesudah Dimekarkan Menjadi 1. Tebing Tinggi Tebing Tinggi Damar Sari. Tambangan Tambangan Tambangan Hulu 3. Bagelen Bagelen Deblod Sundoro PADANG HULU) 4. Pabatu Pabatu Padang Merbau 5. Lubuk Baru Lubuk Baru Lubuk Raya RAMBUTAN) 6. Tanjung Marulak Tanjung Marulak Tanjung Marulak Hilir 7. Rantau Laban Rantau Laban Mekar Sentosa BAJENIS) 8. Pinang Mancung* Pinang mancung Teluk Karang Sumber : Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi No. 15 Tahun 006. * : Sebelumnya berada di Kecamatan Rambutan, tetapi setelah pemekaran masuk ke kecamatan yang baru (Kecamatan Bajenis).
II. 3.. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti yang menjadi sumber data. Dalam penentuan sampel yang akan dijadikan responden digunakan teknik cluster (area) random sampling, agar didapat hasil yang menyebar di seluruh wilayah populasi. Dengan tenik sampling ini akan dilakukan pengambilan sampel lebih dari satu tahap yang disebut dengan multi stage random sampling. 31 Pada tahap pertama, yaitu Kota Tebing Tinggi sebagai suatu rumpun yang paling besar dimana pada 4 (empat) kecamatannya terdapat kelurahan yang dimekarkan. Kecamatan tersebut adalah : 1. Kecamatan Rambutan. Kecamatan Padang Hilir 3. Kecamatan Padang Hulu 4. Kecamatan Bajenis Pada tahap kedua, dipilihlah nama kelurahan hasil pemekaran yang ada di masing-masing kecamatan tersebut. Pada penelitian ini diambil satu kelurahan hasil pemekaran yang berasal dari masing-masing satu kecamatan, yaitu: 1. Kelurahan Mekar Sentosa (884 KK) dari Kecamatan Rambutan.. Kelurahan Deblod Sundoro (897 KK) dari Kecamatan Padang Hilir. 3. Kelurahan Lubuk Raya (447 KK) dari Kecamatan Padang Hulu. 4. Kelurahan Teluk Karang (45 KK) dari Kecamatan Bajenis. 31 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung:Remaja Rosdakarya, 004, hal.61-6. Arti cluster adalah rumpun, tandan, atau kelompok. Dalam teknik ini yang menjadi unit sampling dalam kerangka sampling adalah rumpun-rumpun itu sendiri. Oleh karena itu, dengan teknik ini akan dilakukan pengambilan sampel lebih dari satu tahap yang disebut multi-stage random sampling. Pada tahap pertama, dipilih beberapa rumpun dari suatu area. Pada tahap kedua, dipilih rumpun-rumpun yang lebih kecil dari rumpun yang sudah dipilih sebelumnya. Pada tahap ketiga dapat langsung memilih unsur-unsurnya bergantung kepada sifat-sifat populasinya.
Kemudian pada tahap ketiga, dipilih warga masyarakat yang dijadikan responden dalam pengisian kuesioner penelitian dengan kerangka samplingnya adalah jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 653 KK. Untuk menentukan jumlah responden ini digunakan Rumus Slovin, yaitu sebagai berikut : 3 N n = 1+ N. e Dimana, n = Jumlah sampel N = Populasi e = Tingkat kesalahan penarikan sampel sebesar 10 % dan kepercayaan 90 %. Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah responden sebagai berikut : n = 1+ = 96 653 653( 0,1) Kemudian jumlah sampel yang diperoleh tersebut didistribusikan ke 4 kelurahan di masing-masing kecamatan dengan cara sebagai berikut : 884 1. Kelurahan Mekar Sentosa = x 96 = 9 653 984. Kelurahan Deblod Sundoro = x 96 = 36 653 447 3. Kelurahan Lubuk Raya = x 96 = 16 653 45 4. Kelurahan Teluk Karang = x 96 = 15 653 3 Bambang Prasetyo dan Ina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 005, hal.136.
II.4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu : 1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut : a. Metode Angket (kuesioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban. Respondennya yaitu masyarakat yang pernah berurusan dengan pihak kelurahan. b. Metode Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan memiliki relevansi terhadap masalah penelitian, yaitu kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Tebing Tinggi, Kasubbag Pemerintahan Kelurahan Kota Tebing Tinggi, dan Kepala Kelurahan yang wilayahnya menjadi lokasi penelitian. c. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu observasi dilakukan dengan melihat langsung proses pemberian pelayanan oleh pemerintah kelurahan kepada masyarakat.. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
II. 5. Tenik Penentuan Skor Teknik pengukuran skor oleh nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. 33 Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong tinggi, sedang, rendah terlebih dahulu menentukan interval dengan cara sebagai berikut : 3 1 Maka diperoleh : = 0, 66 3 Skortertinggi skorterendah banyakbilangan Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu : a. skor untuk kategori tinggi =,34-3,00 b. skor untuk kategori sedang = 1,67-,33 c. skor untuk kategori rendah = 1,00-1,66 II. 6. Teknik Analisa Data a. Untuk mengetahui adakah pengaruh variabel pemekaran kelurahan terhadap kualitas pelayanan publik di Kota Tebing Tinggi, maka digunakan rumus Product Moment untuk mencari koefisien korelasi antara kedua variabel r xy = tersebut. 34 n X iyi ( X i )( Yi ) n X i ( X i ) n Yi { }{ ( Yi ) } 33 Masri Singarimbun, op.cit., hal.10. 34 Sugiyono, op.cit.,hal. 1.
Dimana : r xy = Indeks validitas yang dihitung n Σx i = Jumlah sampel uji coba = Jumlah produk skor butir Σx i ² = Jumlah kuadrat produk skor butir ΣY i = Jumlah skor butir total ΣY i ² = Jumlah kuadrat produk skor butir total ΣX i Y i = Jumlah produk skor X dikali dengan jumlah produk skor Y b. Untuk menghitung kontribusi (seberapa besar pengaruh) pemekaran kelurahan terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota tebing Tinggi, digunakan perhitungan determinasi yaitu dengan mengkuadratkan hasil korelasi product moment lalu dikali seratus persen, seperti berikut ini : D = (r xy ) x 100 % c. Untuk melihat hubungan (bagaimana pengaruh) antara variabel X dan Y digunakan rumus regresi linier sederhana. 35 Y = a + bx a = ( Y)( X ) ( X)( Y ) n( X ) ( X) b n ( XY) ( X)( Y) n X ( X) = 35 Ibid, hal.04.