Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014)

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DROP OUT AKSEPTOR KB DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN AKDR PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT

1. Rinda Ika Maiharti 2. Kuspriyanto. S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD pada Wanita PUS di Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KEKUATAN KELUARGA DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI DESA RAMBIGUNDAM KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA ( MOP ) DI KLINIK PKBI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

Kata Kunci: Akseptor KB suntik 1 bulan, Akseptor KB suntik 3 bulan, pemenuhan kebutuhan seksual.

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI SKRIPSI, NOVEMBER 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (Studi Pada Masyarakat Pesisir Dan Masyarakat Kota di Kabupaten Demak)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

ABSTRAK. Referensi : 16 buku ( ) + 7 kutipan dari internet Kata Kunci : Pengetahuan, tingkat ekonomi, pemilihan alat kontrasepsi..

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN BUDAYA AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN METODE AKDRDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGADITA KABUPATEN KARAWANG

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

STIKES NGUDI WALUYO. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS PAAL X KOTA

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB IMPLAN DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

TESIS. Oleh ELVIPSON SINAGA /IKM

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012). mengatur jarak kelahiran atau mengurangi jumlah kelahiran dengan

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA KB PIL DAN SUNTIK TENTANG KONTRASEPSI PIL DAN SUNTIK DI BPM LENI INDRAWATI BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2013

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

HUBUNGAN SIKAP AKSEPSTOR KB DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA SUNGAI PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TIMUR TAHUN 2014

HUBUNGAN FAKTOR AGAMA DAN KEPERCAYAAN DENGAN KEIKUTSERTAAN KB IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA. Sri Wulandari

ANALISIS PARTISIPASI PRIA DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN INDRALAYA MULYA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2011

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

Transkripsi:

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Arief AR, Dewiarti AN, Sibero HT Medical Faculty of Lampung University Abstract The rate of population growth in Indonesia is growing fast, despite having a large number of people but the quality of Indonesia's population is still low. The government has tried to anticipate the rapid population growth rate is in many ways, one of which is to declare Family Planning ( FP). The implementation of family planning are still experiencing barriers one contraceptive option for women who are so diverse that make family planning as if it is a problem for women.this study aims to determine the factors related to the choice of contraception. Place this research is in Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village. This is the type of research analytic study, using cross sectional approach. The population in this study is the population are all acceptors in Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village, Central Lampung in 2013. The number of samples in this study amounted to 79 people with a sampling technique with simple random sampling method. Data was collected through questionnaire-guided interview. From the analysis using chi-square test showed that there was a significant relationship between knowledge, education, attitude, health infrastructure, number of children, encouragement by the couple with the choice of contraception (p<0.05). Keywords: Factors, types of contraception, family planning. Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih Abstrak Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat cukup cepat, walaupun memiliki jumlah penduduk besar akan tetapi kualitas penduduk Indonesia masih terbilang rendah. Pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang cepat ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Pelaksanaan KB hingga saat ini masih mengalami hambatan salahsatunya pilihan alat kontrasepsi bagi wanita yang beragam sehingga membuat KB seolah-olah adalah masalah bagi wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan jenis kontrasepsi. Tempat dilakukan penelitian ini adalah di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian studi analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi adalah semua akseptor KB di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 orang dengan tekhnik pengambilan sampling dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang dipandu kuesioner. Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, pendidikan, sikap, sarana dan prasarana kesehatan, jumlah anak, dorongan oleh pasangan dengan pemilihan jenis kontrasepsi (p< 0,05). Kata kunci : Faktor, jenis kontrasepsi, keluarga berencana. 17

Pendahuluan Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat cukup cepat, yaitu sekitar 1,1 % pada tahun 2009 walaupun memiliki jumlah penduduk besar akan tetapi kualitas penduduk Indonesia masih terbilang rendah (BPS,2009). Pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang cepat ini dengan berbagaicara, salah satunya adalah dengan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1970 dan digerakkan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN, 2004). Pelaksanaan KB hingga saat ini masih mengalami hambatan antara lain masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang KB. Pilihan alat kontrasepsi bagi wanita lebih banyak dibanding pria sehingga membuat KB seolah-olah adalah masalah bagi wanita. Perempuan banyak yang mengalami kesulitan dalam memilih jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya keterbatasan metode yang tersedia, tetapi juga ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Seseorang memilih metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : pengetahuan, sikap, status kesehatan, faktor ekonomi, budaya, jumlah anak, pendidikan, gaya hidup, efektifitas, kerugian biaya dan sebagainya (Wulansari, 2007). Metode Penelitian ini berupa penelitian studi analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah. Populasi penelitian ini adalah semua akseptor KB di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Sampel berjumlah 79 responden dengan tekhnik pengambilan sampling dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang dipandu kuesioner. Data yang didapatkan akan diuji analisis menggunakan pengolah data statistik. Uji yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Ujian alisis bivariat yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan. Apabila pada uji 18

tersebut didapatkan nilai p<0,05 maka disimpulkan bahwa hasil analisis bermakna. Hasil Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Keterangan Frekuensi Presentase Tingkat Pendidikan Tidak Lulus SMP 19 24,05% Lulus SMP 60 75,94% Tingkat Pengetahuan Kurang 17 22,79% Cukup 26 32,91% Baik 35 44,30% SikapIbu Tidaksetuju 18 22,79% Setuju 61 77,21% Sarana dan Prasarana Kesehatan Kurang memadai 31 39,24% Cukup memadai 48 60,76% Jumlah Anak Anak< 2 29 36,71% Anak 2 50 63,29% Dorongan Oleh Pasangan Kurang mendapat 18 12,66% dorongan Cukup mendapat dorongan 61 87,34% JenisKontrasepsi panjang 22 27,85 pendek 57 72,15% Dari 79 orang responden terdapat 19 orang (24,05 %) yang tingkat pendidikannya tidak lulus SMP dan terdapat 60 orang (75,94%) yang tingkat pendidikannya lulus SMP. Terdapat 17 orang (22,79 %) dengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi kurang, 26 orang (32,91%) dengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi cukup, 35 orang (44,30 %) dengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi baik. Terdapat 61 orang (77,21 %) ibu yang setuju terhadap kontrasepsi dan terdapat 18 orang (22,79%) ibu yang tidak setuju terhadap kontrasepsi. Terdapat 48 orang (60,76%) memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dan terdapat 31 orang (39,24%) dengan sarana dan prasana kesehatan yang kurang memadai. terdapat 29 orang (36,71%) memiliki jumlah kurangdari 2 dan 50 orang (63,29%) memiliki jumlah anak 2 atau lebih. Terdapat 10 orang (12,66%) kurang mendapat dorongan dari pasangan dan 69 orang (87,34%) mendapat dorongan dari pasangan. 22 (27,85%) orang menggunakan 19

kontrasepsi jangka panjang, sedangkan 57 (72,15%) orang menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek. Tabel 2. Uji Chi-Square tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan kontrasepsi Tingkat Pendidikan Pendek Panjang Tidak lulus SMP 10 9 12,65% 11,39% Lulus 46 14 SMP/sederajat 58.23% 17,72% 2,95 p- Value CI 0,044 1,00-8,71 Tabel 3. Uji chi-square tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan kontrasepsi Tingkat Pengetahuan Pendek Panjang Kurang 7 11 8,86% 13,93% Cukup 20 6 25,31% 7,60% Baik 29 6 36,71% 7,60% p- Value 0,003 Tabel 4. Uji Chi-Square Pemilihan Alat Kontrasepsi Berdasarkan Sikap Ibu Sikap Pendek TidakSetuju 9 11,39% Setuju 47 59,49% p- CI value Panjang 9 11,39% 3,35 0,026 1,11-10,08 14 17,73% 20

Tabel 5. Uji Chi-square pemilihan alat kontrasepsi terhadap sarana dan prasaran kesehatan SaranadanPrasarana p- CI Value Pendek Panjang Kurang 18 13 22,78% 16,46% 1.01-7,43 Cukup 38 48,10% 10 12,66% 2,74 0,044 Tabel 6. Uji Chi-square pemilihan alat kontrasepsi berdasarkan jumlah anak Jumlah Anak Pendek Kurang dari dua 16 20,25% Anak 2 atau 40 lebih 50,63% Panjang 13 16,46% 10 12,66% 3,25 p- Value 0,019 CI 1,18-8,90 Tabel 7. Uji Chi-square pemilihan alat kontrasepsi terhadap dorongan oleh pasangan Dorongan Oleh p- Pasangan Value CI Tidak mendapat dorongan Mendapat Dorongan Pendek 5 6,32% 51 64,56% Panjang 13 16,46% 10 12,66% 13,26 0,001 3,86-45,55 Pembahasan Hasil analisis univariat tingkat pendidikan ibu menunjukan bahwa sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek sebanyak 56 (70,89%) orang. Kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode suntikan (4 6,84 %), pil (2 5,13 %), IUD/spiral (1 1,53 %), implant ( 9,17 %), metode operasi wanita ( 3,49 %), kondom ( 3,3 %), dan metode operasi pria (0,7 21

%) ( Depkes RI, 2013). Hasil survey tersebut sesuai bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek. Hasil analisis univariat tentang tingkat pendidikan ibu menunjukan bahwa sebagian besar telah lulus SMP/Sederajat sebanyak 60 orang (75,95%) hal ini menggambarkan telah terlaksananya program wajib belajar 9 tahun di desa Gunung Sugih. Pemakaian alat kontrasepsi meningkat sejalan dengan tingkat pendidikan. Jadi semakin tinggi pendidikan kesadaranakan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi juga akan meningkat (Depkes RI,2003). Analisis univariat tentang tingkat pengetahuan ibu menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu baik sebanyak 35 orang (44,30%) hal ini menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap Keluarga Berencana (KB), yang berupa macam-macam alat kontrasepsi, tujuan Keluarga Berencana, efek samping dari alat kontrasepsi tersebut telah baik. Analisis univariat tentang sikap ibu menunjukan bahwa sebagian besar ibu setuju sebanyak 61 orang (77,21%) terhadap penggunaan alat kontrasepsi di desa Gunung Sugih. Sebagian besar responden menyatakan sarana dan prasarana kesehatan telah cukup memadai sebanyak 48 orang ( 60,76%), hal ini dapat dilihat dari kuisioner sebanyak 80% responden mengatakan bahwa terdapat kemudahan dalam mendapatkan alat kontrasepsi. Analisis univariat tentang jumlah anak menunjukan bahwa sebagian besar menyatakan telah memiliki jumlah anak lebih dari 2 sebanyak 50 orang (63,29%) sedangkan hasil analisis univariat tentang dorongan oleh pasangan menunjukan bahwa sebagian besar menyatakan mendapat dorongan dari pasangan sebanyak 61 orang (77,21%). Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, pendidikan, sikap, sarana dan prasarana kesehatan, jumlah anak, dorongan oleh pasangan dengan pemilihan jenis kontrasepsi (p< 0,05). Hasil ini sejalan dengan bebrapa penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian lain yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan yang Digunakan pada Keluarga Miskin sebelumnya juga menyatakaan bahwa terdapat hubungan antara sikap ibu mengenai kontrasepsi dengan pemilihan alat kontrasepsi (Laksmi, 2009). 22

Diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Akseptor Kontrasepsi Non Hormonal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morowa (Henny,2009) Simpulan Terdapat hubungan bermakna antara faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi dengan jenis kontrasepsi di Bidan Praktek Swasta Bidan Norma Desa Gunung Sugih. DaftarPustaka BKKBN, 2004, Keluarag Berencana Dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan, Program Dan Kegiatan. Jakarta: BKKBN. BPS.2009. Laporan Pertumbuhan Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan PusatStatistik. Hal 66. DepKes RI, 2003, Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: DepKes. DepKes RI, 2013, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: DepKes. Henny, D. 2009. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Akseptor Kontrasepsi Non Hormonal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di DesaTelaga Sari KecamatanTanjung Morowa. USU. Medan Laksmi, indira. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan yang Digunakan pada Keluarga Miskin. UNDIP. Semarang. Wulansari, M. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi. UNDIP. Semarang 23