Hubungan Pengetahuann dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sebab apapun yang berkaitan atau memperberat kehamilan diluar kecelakaan. Angka

Wa Ode Dita Arliana 1, Mukhsen Sarake 1, Arifin Seweng 1.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Kelurahan Pangolombian Kota Tomohon

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB TERHADAP KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA BARON MAGETAN

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan data

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012). mengatur jarak kelahiran atau mengurangi jumlah kelahiran dengan

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Damau Kabupaten Talaud

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDATA BAJI

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warning, keterpurukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 256 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

Abstrak

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) dengan kelahiran per tahun. Peningkatan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kepadatan kependudukan di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju

BAB 1 PENDAHULUAN. jiwa. Menurut data Badan Pusat Statistik sosial didapatkan laju pertumbuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan anggota keluarganya. Pada umumnya, apabila hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbandingan karakteristik...,cicik Zehan Farahwati, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pencegahan atau penurunan AKI di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk terbesar. Indonesia masuk dalam peringkat ke empat di dunia

BAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuann dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Penggunaan Nourita M.M Rotie 1,Sandra Tombokan 2, Syull K. Adam 3, 1,2 2,3.Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado (magretharottie@gmail.com) ABSTRAK Latar Belakang : Banyak perempuan mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu dengan penggunaan metode kontrasepsi efektif terpilih di Puskesmas Lolak Kabupaten Metode : Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi yang digunakan adalah seluruh akseptor KB di Puskesmas Lolak yang berjumlah 1183 ibu, sampel penelitian 15% yang berjumlah 177 responden. Pengumpulann data menggunakan kuesioner dan analisa data dengan uji statistik Chi Square. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu 92 responden (52%), berpendidikann kategori menengah yaitu berjumlah 81 responden (45,8%), sebagian besar tidak menggunakan yaitu 94 respondenn (53,1%). Kesimpulan : ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu dengan penggunaan di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. Kata Kunci : Pengetahuan, pendidikan, PENDAHLUAN Tingginya angka kelahiran merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Banyak perempuan mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antar lain status kesehatan, efek samping, dan konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan (1) Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2010-2012, menunjukkan bahwa 62% wanita kawin usia 15-49 tahun menggunakan alat cara KBmetode kontrasepsi modern 58%dan 4% menggunakan metode tradisional.di antara KB modern metode yang banyak di gunakansuntik KB 32% di ikuti pil 14%. Rencana pembangunan jangka panjang 2005-2025 yang dijabarkan dalam millennium development goals (MDGs) 2015 adalah meningkatkan derajat kesehatan perempuan yang tertuang dalam goals ke lima dengan target menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup serta mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015 dengan indikator wanita menikah pada usia 15-49 tahun yang menggunakan metode kontrasepsi tingkat 10

kelahiran usia muda per 1000 perempuan usia 15-19 tahun dalam berkunjung ke fasilitas kesehatan,serta kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. (2) Data BKKBN Provinsi Sulawesi Utara menunujukkan bahwa untuk pencapaian penggunaan alat kontrasepsi pada bulan September 2013, diperoleh data akseptor Non-MKET Suntik (40,0%), Pil (25,8%), Kondom (3,2%). Metode Efektif Terpilih yaitu Implant (16,6%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) (11,4%), Metode Operasi Wanita (MOW) (2,6%), Metode Operasi Pria (MOP) (0,3%). Sedangkan untuk jumlah peserta KB Kabupaten Bolaang Mongondow, akseptor Non-MKET suntikan (59,3%), pil (24,4%), kondom (3,1%). Metode Efektif Terpilih implant (10,2%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) (1,5%), Medis Operasi Sterilization (1,5%). Data yang diperoleh dari profil Puskesmas Lolak pada tahun 2013 peserta KB aktif sebanyak 1183 akseptor terdiri dari Non-MKET adalah KB Pil 510 (43,1%), suntikan 478 (40,4%),kondom 3 (0,3%). Metode efektif terpilih, Implant 136 (11,5%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim 25 (2,1%), dan St erilisasi 31 (2,6%). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pendidikann ibu dengan penggunaan metode kontrasepsi di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. METODE Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Lokasi penelitian di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow sejak bulan Maret sampai Juli 2014. Populasi adalah seluruh akseptor KB di Puskesmas Lolak yang berjumlah 1183 ibu, sampel penelitiann berjumlah 177 responden. Analisis data dengan Univariate yang menggunakan tabel distribusi frekwensi tiap variabel dalam penelitian baik variabel independen maupun dependen. Setelah itu dilakukan Analisa Bivariate untuk melihat hubungan dari tiap-tiap variabel independent dan variabel dependent dengan menggunakan uji statistic Chi-kuadrat,menggunakan Software komputer program SPSS 20. HASIL Analisa Univariate Distribusi umur respondenyang terbesar adalah antara 21 35 tahun yaitu 91 responden (51,4%). Diikuti dengan umur 36 49 tahun yaitu sebnyak 76 42, 9% dan umur 15-20 tahun 10 5,6 %, menurut Pekerjaan Responden sebagian besar merupakan Ibu Rumah Tangga yaitu 87 responden ( 49,2%). Lainnya terdistribus pada tani 20, 9%, PNS 16,4%, dan wiraswasta 13,0%, Jumlah Anak Responden Sebagian besar respinden dengan jumlah anak 2-4 anak (75,7 % diikuti dengan jumlah anak 1 (56,26 % ) dan > 4 anak (1,34 %). Pengetahuan Responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden adalah cukup yaitu 92 responden (52,1%). Diikuti oleh pendidikan kurang (41,2 %) dan pendidikan baik ( 6,7 %), Pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan adalah menengah (45,8%) dan diikuti pendidikan dasar (43,5 %) dan pendidikan tinggi (10,7 %). Sementara Berdasarkan Penggunaan menunjukkan bahwa sebagian besar tidak menggunakan MKET yaitu (53,1%) sedangkan yang menggunakan berjumlah (46,9%) 11

Analisa Bivariate Hubungan pengetahuan dengan f terpilih Tabel 1. Hubungan pengetahuan dengan terpilih Pengetahuan Penggunaan Kontrasepsi p Tidak % Ya % Kurang Cukup Baik 67 26 1 37,9 14,7 0,6 6 66 11 3,4 37,3 6,2 0, 000 Tabel 1 menjelaskan n menurut kurang dan tidak menggunakan metode pengetahuan dalam penggunaannaan Metode Kontrasepsi efektif terpilih di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow menunjukkan paling banyak yaitu 37,9% tersebut, dengan nilai(p) = 0,000 (<0,05) atau 67 responden yang pengetahuan dengan demikian Ha diterima. Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Tabel 2. Hubungan pendidikann dengan terpilih Pendidikan Penggunaan Kontrasepsi Tidak % Ya % p Dasar 50 28,2 27 15,3 0, 015 Menengah 34 19,2 47 26,6 Tinggi 10 5,6 9 5,1 Tabel 2 menurut pendidikan dengan penggunaan Metode e Kontrasepsi efektif terpilih di Puskesmas smas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow menunjukkan paling banyak yaitu 28,2% atau 50 responden yang pendidikan kurang dan tidak menggunakan an metode statistik Chi Squaremenunjukkanukkan bahwa tersebut, dengan nilai(p) = 0,015 (<0,05) dengan demikian Ha diterima. PEMBAHASAN Hubungan pengetahuan n dengan terpilih Hubungan pengetahuan dengan terpilih di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow menunjukkan paling banyak yaitu 37,9% setelah dilakukan uji nilai (p) = 0,000 ( p = 0,000< 0,05 ) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan responden dengan pengunaan metode kontrasepsi efektik terpilih. Sesuai dengan pendapat teori yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi sepertipengetahuan. Faktor ini nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB.(1) Hal ini dikarenakan setiap metode atau alat kontrasepsi yang dipilih 12

memiliki efektivitas yang berbedapemeliharaan beda.dalam rangka kesehatan reproduksi suami dan istri sebagai keluarga mempunyai hak untuk menentukan tindakan yang terbaik berkaitan dengan fungsi dan proses memfungsikan alat reproduksinya. Segala sesuatu yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam berbagai bentuk anjuran, meskipun dengan tujuan mulia, hak memutuskan tetap berada pada pasangan suami istri. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor prediposisi (umur, pendidikan, jumlah anak, pengetahuan, sikap), faktor pendukung (ketersediaan alat kontrasepsi, jarak rumah ke puskesmas, waktu tempuh dan biaya), faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan).(3, 4) Hubungan pendidikan dengan terpilih Hubungan pendidikan dengan terpilih di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow menunjukkan paling banyak yaitu 28,2% yang pendidikan kurang dan tidak menggunakan metode tersebut, dengan nilai (p) = 0,015. Hasil ini juga seperti yang dikemukakan oleh peneliti sebelumnya bahwa ada hubungan bermakna faktor pendidikan terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara.(5, 6) Pendapat ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang lainnya menyebutkan bahwa pendidikan sangat berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin banyak pula pengetahuannya sehingga dapat mempengaruhi minat responden.(7) Tingkat pendidikan juga mampu merubah pendapat seseorang, pendidikan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, maupun masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik (8). Hal ini juga sesuai dengann peneliti lakukan bahwa mayoritas pendidikannnya hanya tamat Pendidikan Menengah yaitu 81responden (45,8%) sedangkan responden pendidikan dasar berjumlah 77 responden (43,5%) dan yang paling sedikit adalahpendidikan tinggi yaitu berjumlah 19 responden (10,7%). Pendidikan mempengaruhi terhadap pemakaian kontrasepsi.semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. KESIMPULAN 1. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan di Puskesmas Lolak Kabupaten 2. Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan penggunaan di Puskesmas Lolak Kabupaten 13

SARAN Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi penggunaan kontrasepsi Efektif Terpilih di wilayahnya sehingga dapat diketahui alasan-alasan lain dari Pasangan Usia Subur yang belum menggunakan kontrasepsi Efektif Terpilih. DAFTAR PUSTAKA 1. Affandi B. Buku Panduann Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011. 2. Prasetyawati A. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan Holistik. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 3. Arliana WOD, Sarake M, Seweng A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB Di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. 2013; Diakses dari: http://repository.unhas.ac.id/. 4. Purba, Tatarini J. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada Istri PUS di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2008 [Thesis]. Medan.: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara; 2008. 5. Widiyawati dkk. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di Wilayah Kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara. Jurnal Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar. 2012. 6. Fienalia, Alus R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universiatas Indonesia; 2012. 7. Maiharti. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan Pendapatan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Pada PUS di Kecamatan Jenu dan Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban [Skripsi]. Surabaya.: Universitas Negeri Surabaya; 2012. 8. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 14