BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. secara obyektif (Notoatmodjo, 2005, p.138). tertentu (Notoatmodjo, 2005, p.140)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

Transkripsi:

24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Rancangan poenelitian ini menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari popelasi (sampel) (Notoatmodjo, 2005). B. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah banyaknya suami PUS yang masih kurang mengikuti program ber-kb terutama kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli Agustus 2011. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah suami PUS di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang berjumlah 305 Pasangan Usia Subur (PUS). 24

25 2. Besar Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Jumlah suami Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak sebanyak 305 (PUS). Besar sampel yang bisa diambil dari jumlah populasi dengan menggunakan rumus yaitu : dengan perhitungan rumus, penentu besarnya sampel sebagai berikut : n = N 1 N( d 2 ) Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (5%) atau (0,05) berdasarkan rumus di atas seperti dapat diketahui besar sampel adalah : n = 305 1 305(0,05 2 ) = 305 1 0,7625 305 = 1, 7625 = 173,04 173

26 Jadi besar sampel yang dibutuhkan dari hasil penghitungan, Sampel dalam penelitian ini adalah 173 responden. Pengambilan sampel melalui beberapa tahapan yaitu dari populasi Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karangnyar Kabupaten Demak. Adapun kriteria inklusi dari responden yang dapat menjadi sampel penelitian adalah : a. Minimal jumlah anak yang dimiliki responden 1 atau 2 anak. b. Usia responden dibawah 40 tahun. 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan dengan memperhatikan proporsi dalam populasi itu (Hidayat, 2007).

27 Dari rumus diatas maka akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 173 orang. Pengambilan sampelnya dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Besar Sampel yang diteliti di tiap RW di Desa Wonorejo Kecamatan Karnganyar Kabupaten Demak. No Lokasi Jumlah PUS dilokasi Rekapitulasi Perhitungan Sampel Jumlah sampel yang diambil 1. RW 01 102 102/305 x 173 = 57,85 58 2. RW 02 106 106/305 x 173 = 60,12 60 3. RW 03 97 97/305 x 173 = 55,01 55 Jumlah 305 173 Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara diambil secara acak. Cara pengmabilanya yaitu dengan membuat kocokan nomer atau lotre dari masing-masing RW memiliki jumlah Pasangan Usia Subur kemudian mengeluarkan sejumlah sampel yang diambil. D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok lain (Notoatmodjo, 2005). Variable pada penelitian ini adalah persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP).

28 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Table 3.2 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi MOP Persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi MOP adalah sudut pandang suami tentang kontrasepsi Metode Opersi Pria (MOP) Kuesioner pertanyaan. Berjumlah 22 pernyataan setuju bernilai 1, dan apabila tidak setuju berniulai 0. Variabel persepsi diukur dari pertanyaan kemungkinan jawaban yaitu : S : Skor 1 TS : Skor 0, untuk pertanyaan favourable sedangkan S : 0 TS: 1, untuk pertanyaan unfavourable: berdasarkan uji normalitas data yang diperoleh tidak normal sehingga pengkategorian menggunakan median. Kategori yang digunakan sebagai berikut : Baik : total skor 9 Kurang baik : total skor < 9 Ordinal

29 E. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tahap tahap sebagai berikut : a. Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian yang ditanda tngani oleh kepala Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). b. Kemudian mengajukan permohonan izin dan pengambilan data ke BKKBN provinsi Jawa Tengah dan ke DKK Kabupaten Demak, setelah itu peneliti mengambil data di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Demak untuk menentukan populasi dan sampel. c. Melakukan uji validitas data di wilayah Kelurahan Desa Karanganyar I yang mempunyai karakteristik responden yang sejenis dengan responden yang akan diteliti sebanyak 20 responden. d. Melakukan uji reliabilitas dan keandalan instrument penelitian. e. Instrumen yang tidak memenuhi persyaratan validitas dikeluarkan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. f. Pelatihan 2 orang untuk membantu penyebaran kuesioner. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan data yang dilakukan oleh 2 orang untuk membantu menyebarkan kuesioner. b. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden. c. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli Agustus 2011 kepada 173 responden.

30 d. Melakukan inform consent. e. Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi, serta peneliti membantu pengisian kuesioner dengan cara wawancara (interview). f. Data hasil penelitian dikumpulkan, kemudian dilakukan pengecekan. g. Data yang telah dicek tersebut, kemudian diolah dengan program komputer. F. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, yaitu : a. Data primer Data primer yang dikumpulkan adalah lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden. b. Data sekunder Data sekunder yang dikumpulkan adalah daftar PUS di BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. 2. Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel study deskriptif persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi MOP adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner.

31 G. Instrumen Penelitian Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada para suami PUS yang tidak disertakan dalam penelitian dan diduga memiliki karakteristik yang sama dengan akseptor KB yang akan dijadikan sampel di Kelurahan Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Table 3.3 Kisi-kisi pernyataan persepsi suami terhadap Metode Operasi Pria (MOP) No. Variable Indikator Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) a. Pengertian b. Keuntun gan c. Keterbat asan 1,2 3,4,5,6,7,8 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18 Setuju dan tidak setuju d. Peserta MOP e. Kunjung an Ulang 19, 20 22 f. Tempat dilakukan

32 a. Uji Validitas Uji coba kuesioner dilakukan sebelum digunakan pada subjek peneliti dengan tujuan mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengukur relavan atau tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada peneliti (Notoatmojo, 2005). Uji validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan nilai total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang dipakai adalah korelasi product moment. Rumus r Product Moment : rxy N ( ).( ) 2 2 2 2 ( ) N ( ) Keterangan : rxy = korelasi product moment N = jumlah teruji jumlah skor varibel

33 Uji coba kuesioner dilakukan pada 20 responden di Kelurahan Desa Karanganyar I. Menentukan r tabel dilihat dengan tabel (pada lampiran) dengan menggunakan df = n-2 = 20-2 = 18 sehingga pada tingkat kemaknaan 5 % didapat angka r tabel = 0,468. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel (0,468), maka kuesioner tersebut memiliki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrument penelitian, dan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,468), maka pertanyaan dari kuesioner tersebut harus dibuang. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No. Indikator Nilai r Kesimpulan a. Pengertian kontrasepsi MOP 1 Menurut saya Metode operasi pria (MOP) merupakan tindakan penutup (pemotongan, pengikatan, penyumbatan) kedua saluran mani pria/suami sebelah kanan dan kiri. 2 Menurut saya metode operasi pria (MOP) merupakan cara yang dapat digunakan untuk menghentikan kehamilan 0,821 Valid 0,681 Valid b. Kelebihan Kontrasepsi MOP 3 Menurut saya pengunaan alat kontrasepsi metode operasi pria (MOP)dapat membantu mewujudkan kesejahteraan ibu dan anak. 4 Menurut saya partisipasi suami menggunakan alat kontrasepsi dapat menjaga kesehatan reproduksi saya dan istri saya serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. 5 Menurut saya penggunaan kontrasepsi metode operasi pria (MOP) sangat sederhana. 6 Menurut saya lebih aman bagi pria bila menggunakan kontrasepsi metode operasi pria (MOP). 0,836 Valid 0,830 Valid 0,695 Valid 0,850 Valid

34 7 Menurut saya kelebihan metode operasi pria (MOP) salah satunya biaya lebih murah. 8 Menurut saya kelebihan metode operasi pria (MOP) yaitu membutuhkan satu kali tindakan. 0,790 Valid 0,779 Valid c. Kerugian kontrasepsi MOP 9 Menurut saya melakukan Metode Operasi Pria (MOP) dapat menyebabkan luka pada alat kelamin pria. 10 Menurut saya tindakan metode operasi pria (MOP) membahayakan keselamatan jiwa. 11 Menurut saya penggunaan metode operasi pria (MOP) dapat mengurangi kenikmatan dalam hubungan suamiistri. 12 Menurut saya metode operasi pria (MOP) merupakan cara kontrasepsi yang menimbulkan rasa sakit dan perdarahan setelah operasi. 13 Menurut saya Metode Operasi Pria (MOP) tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual. 14 Menurut saya kerugian metode operasi pria (MOP) adalah dapat menurunkan kejantanan pria (tidak bisa ereksi) 15 Menurut saya melakukan metode operasi pria (MOP) tidak dapat dilakukan apabila jika ada tanda-tanda radang pada buah zakar. 0,549 Valid 0,762 Valid 0,751 Valid 0,695 Valid 0,742 Valid 0,768 Valid 0,822 Valid d. Peserta MOP 16 Menurut saya sebelum melakukan metode operasi pria (MOP) salah satunya harus mendapat persetujuan istri. 17 Menurut saya penggunaan metode operasi pria 0,807 Valid 0,835 Valid (MOP) harus memerlukan kemantapan. 18 Menurut saya sebelum melakukan Metode Operasi Pria (MOP) harus menandatangani formulir persetujuan lebih dulu. 19 Menurut saya sebelum dilakukan tindakan MOP kondisi klien harus sehat jasmani dan rohani. 0,793 Valid 0,556 Valid e. Kunjungan Ulang 20 Menurut saya disarankan kunjungan ulang untuk metode operasi pria (MOP): 1 minggu 2 minggu setelah operasi. 21 Menurut saya selain diatas, kunjungan berikutnya sebulan setelah operasi. 0,614 Valid 0,629 Valid

35 f. Tempat Pelayanan 22 Menurut saya Metode Operasi Pria (MOP) dapat dilakukan difasilitas kesehatan yang terdapat operasi mini (Rumah Sakit) 0,521 Valid Hasil yang didapat pada uji validitas akan dibandingkan dengan tabel product moment. Apabila hasil uji tiap pertanyaan memiliki p value < 0,05 (signifikan) atau r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut dianggap valid, r tabel untuk 20 responden untuk α 5 %. Sedangkan jika p value > 0,05 ( tidak signifikan ) atau r hitung lebih kecil dari 0,468 untuk α 5%, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid dan tidak layak digunakan dalam penelitian. Berdasarkan uji validitas kuesioner variabel persepsi suami yang berjumlah 22 item pertanyaan, bahwa dinyatakan valid dari hasil tabel correlation total sebanyak 22 item, sehingga dilanjutkan untuk di uji reliabilitasnya. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan, yang menunjukan bahwa pengukuran tersebut konsisten atau tetap asas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang (Notoatmojo, 2003).

36 Sedangkan menurut Sugiyono 2006 teknik uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas internal, dimana nilai yang diperoleh dengan cara menganlisis data menggunakan koefisien Cronbach Alpha yang berfungsi sebagai internal consistent. Instrumen dikatakan reliabel karena r hitung atau koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari r tabel (Sugiyono, 2002). Hasil uji reliabilitas dapat dilhat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3. 5 Hasil uji reliabilitas No Item Pertanyaan Cronbach s Alpha Kesimpulan 1. Persepsi suami Pasangan Usia Subur 0,965 Reliabel (PUS) terhadap kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) Berdasarkan uji Cronbach Alpha pada variable persepsi menunjukan reliabel karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari (0,60) yaitu (0,965) maka dari hasil tersebut dinyatakan reliabel dan bisa dipakai dalam penelitian. H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Tehnik analisa data dalam penelitian ini dengan analisa kuantitatif. Menurut Arikunto (2006) pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

37 a. Penyuntingan data (Editing) Yaitu mengoreksi kesalahan- kesalahan yang di tentukan. Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang ada. Jika ditemukan data yang salah maka data tersebut dikembalikan kepada responden untuk diteliti kembali sehingga kekurangan dan kesalahan pengisian data dapat segera dilakukan perbaikan sehingga dari kuesioner yang dikumpulkan semua terisi lengkap. b. Pengkodean data (Coding) Yaitu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut jenisnya. Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. Sehingga dalam pengolahan data ini peneliti melakukan pemberian kode untuk memudahkan pengolahan data. 1) Pendidikan Dengan kriteria kode, jika : - Kode 1 : Tamat pendidikan dasar (SD dan SLTP/SMP) - Kode 2 : Tamat pendidikan menengah (SMA/MA) - Kode 3 : Tamat pendidikan tinggi (PT) 2) Persepsi Dengan kriteria kode, jika : - Kode 1 : kurang baik

38 - Kode 2 : baik c. Scoring Memberi skor pada masing-masing item yang terdapat pada pertanyaan tentang pengetahuan, persepsi tentang kontrasepsi Metode Operasi Medis (MOP) nilai 1 apabila jawaban setuju dan nilai 0 apabila tidak setuju. d. Entry data Proses memasukkan data ke dalam komputer dengan program SPSS versi 16.0 sebelum dilakukan analisa dengan komputer dilakukan pengecekan ulang terhadap data. e. Tabulasi data (Tabulating) Hasil dari jawaban ditabulasikan dengan skor jawaban sesuai dengan jenis pertanyaan, kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat, Analisis ini menggambarkan masing-masing variable penelitian, diantaranya adalah persepsi suami PUS terhadap kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP). Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

39 I. Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada instansi yang berwenang. Setelah mendapatkan ijin, baru peneliti melakukan penelitian kepada responden dengan mempertimbangkan etika dalam penelitian sebagai berikut : 1. Inform Consent Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden bersedia, maka responden dianjurkan menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasian subjek penelitian maka dalam lembar pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama tetapi hanya menyebutkan inisial namanya saja. 3. Confidentiality Peneliti menjamin kerahasian informasi yang diperoleh dari responden dengan tidak mempublikasikan data yang diperoleh kepada pihak lain atau pihak yang tidak berkepentingan dan hanya menggunakannya untuk kepentingan penelitian.

40