BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan sehari-harinya. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB I PENDAHULUAN. Potensi untuk berkembang bagi perbankan syariah di Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. serius bagi pemerintah, adanya tuntutan masyarakat untuk dapat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Bank Umum Syariah Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank seperti koperasi simpan

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. perantara bagi pihak berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan umat muslim dalam berbagai kegiatan bisnis bukan

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasionalnya pada bulan Mei Pendirian bank dimaksud, diprakarsai oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Lembaga Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA, LIKUIDITAS, DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, perbankan syariah mengalami perkembangan yang signifikan terbukti dari bertambahnya Bank Umum Syariah yang selanjutnya disebut BUS maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia, BUS yang pada akhir tahun 2009 berjumlah 6 BUS bertambah 4 BUS sampai dengan tahun 2011. Pelopor pertama pada tahun 1992 yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI), kemudian diikuti oleh berdirinya Bank Umum Syariah lain, seperti Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun 1999, Bank Nasional Indonesia Syariah (BNI Syariah) tahun 2000, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRISyariah) tahun 2008, Bank Bukopin Syariah tahun 2009, Bank Panin Syariah tahun 2009, Bank BCA Syariah tahun 2009, Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) tahun 2010, Bank Victoria Syariah tahun 2010, Bank Jabar dan Banten tahun 2010 terakhir yaitu May Bank Indonesia Syariah tahun 2010. Sebagai salah satu fungsinya yakni menghimpun dana dari masyarakat, baik dalam bentuk tabungan ataupun deposito dengan tujuan investasi jangka pendek ataupun jangka panjang, investasi yang ditawarkan oleh perbankan syariah beragam macam, yang umum di antaranya adalah tabungan dan deposito. Menurut outlook perbankan syariah 2011 bahwasanya pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) sampai

2 dengan triwulan III 2010 mengalami peningkatan sebesar 39,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 sebesar 35,19%. Dalam hal ini masyarakat mengharapkan agar investasi yang mereka lakukan di Bank Syariah dapat dimanfaatkan untuk masa depan yang menguntungkan. Selain dalam bentuk tabungan dan deposito, perbankan syariah memiliki produk-produk yang lainnya. Dengan adanya produk Bank Syariah yang beragam, maka terjadi persaingan antar produk perbankan syariah yang dapat menarik perhatian nasabah agar mau berinvestasi di Bank Syariah tertentu. Usaha promosi dilakukan oleh masing-masing Bank Syariah dalam rangka menarik perhatian nasabah, karena mereka (nasabah) memerlukan produk investasi yang menguntungkan, aman, serta mudah dalam pelaksanaannya. Kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi menjadi pedoman bagi rancangan strategi pemasaran, dalam keadaan seperti itu setiap perusahaan menargetkan pasar masing-masing di antaranya dengan menganalisis pasar menggunakan strategi segmentasi agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Sebelumnya pada zaman dahulu para pedagang melakukan segmentasi secara sederhana yaitu dengan menjual dagangannya ke daerah terdekat atau ke daerah lain yang sekiranya tidak dapat memproduksi barang yang mereka dagangkan, termasuk nabi kita Muhammad SAW. Sebelum memulai usaha perdagangannya, Muhammad telah melakukan beberapa perlawatan ke Bahrain di bagian timur Semenanjung Arabia. Muhammad telah dapat melihat segmen pasar dengan cara yang

3 kreatif dan dari berbagai sudut pandang yang berbeda dibandingkan dengan para pengusaha pada masa itu (Gunara dan Sudibyo, 2007:16). Sebagai salah satu usaha yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah yang selanjutnya disingkat BRIS dalam memberikan fasilitas produk yang menjanjikan maka BRIS mengeluarkan produk baru yang dinamakan Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah ib yang selanjutnya disingkat KLM. Produk ini merupakan produk perbankan cicil emas pertama di Indonesia, besarnya peluang bisnis investasi emas tidak disia-siakan oleh BRISyariah sebagai sebuah produk unggulan. Apalagi tingkat kenaikan harga emas tiap tahunnya mengalami kenaikan yang signifikan menjadikannya daya tarik bagi kalangan investor. Dengan hadirnya produk KLM ini diharapkan nasabah dapat melakukan investasi untuk kenyamanan di masa depan dalam bentuk yang lain, yakni emas batangan dengan manfaat yang menguntungkan nasabah dan fasilitas yang memuaskan. Dengan adanya produk KLM memungkinkan seorang nasabah memiliki logam mulia dengan mencicil untuk memperoleh emas dengan berat 10gram sampai dengan 12,5kg atau senilai kurang lebih 5 milyar melalui skema pinjaman qar.d dan ijara.h, dengan skema ini nasabah dapat melakukan pembayaran secara angsuran sekaligus jasa pemeliharaan emas akibat emas yang dijaminkan, cicilan murah dan leluasa dari 6 bulan sampai 15 tahun, harga emas terjangkau dan persyaratan mudah. Selain itu disediakan pilihan emas logam mulia ANTAM 24 karat (99,99%) dari

4 perusahaan antam dan lantakan lokal sehingga memberikan pilihan kepada nasabah untuk memilih emas. Melihat potensi pasar masyarakat muslim yang cukup besar di Jawa Barat, hadirnya kantor BRISyariah di Citarum yang berdiri pada tanggal 20 Agustus 2009 bertujuan untuk mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat agar bisa lebih mudah memperoleh berbagai layanan syariah, karena banyaknya penduduk Jawa Barat terlebih di pedesaan yang menyimpan uangnya ke Bank dengan keinginan tidak ada bunga, hal itu dijadikan sebuah potensi yang cukup besar untuk BRIS Citarum. Sebagai lembaga keuangan syariah, BRIS Kantor Cabang Induk Citarum yang beralamat di Jl. Citarum No. 4 Kodya Bandung menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara bagi dua pihak, yaitu unit surplus dan benefit. Berkaitan dengan fungsi bank, BRIS Cabang Citarum bergerak di bidang jasa pelayanan untuk memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang termasuk dalam hal ini adalah menawarkan investasi dalam produk KLM. Meskipun peluncuran produk ini baru bulan Juni 2011 namun nasabah yang berminat cukup banyak, di BRIS Cabang Citarum sendiri tercatat kurang lebih sekitar 140 nasabah. Dari sini segmen pasar Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah ib menjadi menarik untuk dibahas, di samping itu analisis segmentasi pasar perlu dilakukan karena segmen pasar dapat berubah, sehingga perusahaan dapat menentukan segmen pasar yang tepat dalam pemasaran produknya.

5 Peneliti berusaha mengupas lebih jauh tentang pasar KLM berdasarkan tanggapan nasabah, sehingga pasar dapat digolongkan menjadi segmen pasar yang sebenarnya khususnya di BRISyariah Cabang Citarum Bandung. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS SEGMENTASI PASAR PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA BRISYARIAH ib DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG CITARUM BANDUNG. B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah serta batasan masalah yang telah dipaparkan pada uraian sebelumnya, perumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Bagaimanakah segmentasi pasar produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) BRISyariah ib di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Citarum Bandung? 2. Dasar segmentasi manakah yang paling mendominasi pasar produk KLM di BRISyariah Cabang Citarum Bandung berdasarkan variabel manfaat, tingkat penggunaan, respon promosional dan loyalitas merk?