Fraktura Os Radius Ulna

dokumen-dokumen yang mirip
FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Gambar 1. Contoh rontgent bagian kepala, lateral radiograph anjing umur 12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

FRAKTURA OS METACARPUS / OS METATARSUS

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis traktur meliputi:

Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

FRAKTURA OS FEMUR. Adapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya fraktura os femur diantaranya adalah:

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Fraktur adalah rusaknya kontinuitas struktur tulang, tulang rawan dan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tangan terentang. Sebagian besar fraktur tersebut ditangani dalam unit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 PENGERTIAN, ETIOLOGI, TANDA DAN GEJALA OSTEOSARKOMA. Osteosarkoma adalah suatu lesi ganas pada sel mesenkim yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I KONSEP DASAR. Frakur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves,

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

Wan Rita Mardhiya, S. Ked

Dislokasio Os Femur Causa Gejala Klinis Teknik Diagnosa

BAB I KONSEP DASAR. osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis (Enggram. memasukkan paku, screw, pen kedalam tempat fraktur untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, setiap individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB 2 TRAUMA MAKSILOFASIAL. Trauma maksilofasial adalah suatu ruda paksa yang mengenai wajah dan jaringan

1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah. Fraktur bersifat segmental atau komunitif hebat.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... vi. ABSTRCT... vii RINGKASAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. muka sekitar 40%. Lokasi hidung di tengah dan kedudukan di bagian anterior

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB 3 SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

TRAUMA MUKA DAN DEPT. THT FK USU / RSHAM

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Klavikula merupakan tulang penghubung antara lengan atas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Menurut Badan Pusat Statistik BPS (2010), diketahui jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

Proses Penyembuhan Fraktur (Regenerasi Tulang)

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jaringan, setelah transplantasi gigi. Meskipun ada kemungkinan bahwa prosedur

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

Biografi, demografi. Keluhan utama.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti tarian. Pada saat ini, aerobik mempunyai gerakan yang tersusun, tapi

a. fraktur midshaft umum pada anak-anak maupun orang dewasa muda.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menghilangkan kesempatan atlet profesional mendapatkan sumber. olahraga non-kontak yang memerlukan lompatan, perubahan cepat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB 2 PERSIAPAN REKONSTRUKSI MANDIBULA. mandibula berguna dalam proses pembicaraan, mastikasi, penelanan dan juga

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sebagai alat pergerakan yang membantu manusia untuk

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

RUPTUR TENDO ACHILLES

Transkripsi:

Fraktura Os Radius Ulna Pendahuluan Fraktura adalah patah atau ruptur kontinuitas struktur dari tulang atau cartilago dengan atau tanpa disertai dislokasio fragmen. Fraktur os radius dan fraktus os ulna adalah trauma yang terjadi pada bagian tungkai depan. Kadang kala sering terjadi fraktur yang terbuka, hal ini sering terjadi karena trauma terjadi pada lapisan jaringan yang tipis dan lembut. Fraktur tulang radius dan tulang ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing, lokasi fraktur sering terjadi pada bagian tengah dari tulang radus atau pada bagian distal tulang raduis dan ulna atau pada bagian distal atau keduanya. Fraktur Fraktura os radius ulna Penyebab fraktur secara umum dapat disebabkan menjadi 2, yaitu : penyebab ekstrinsik dan intrinsik. Penyebab ekstinsik juga dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu penyebab fraktur akibat gangguan langsung yaitu berupa trauma yang merupakan penyebab utama terjadinya fraktur, misalnya kecelakaan, tertabrak, jatuh. Penyebab yang lainnya adalah fraktur akibat gangguan tidak langsung seperti perputaran, kompresi. Penyebab fraktur secara intrinsik dapat diakibatkan kontraksi dari otot yang menyebabkan avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi pada hewan yang belum dewasa. Fraktur patologis adalah fraktur yang diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti neoplasia, cyste tulang, ricketsia, osteoporosis, hiperparatyroidisme, osteomalasia. Tekanan yang berulang juga dapat menyebabkan fraktura. Fraktura dapat dibedakan berdasarkan tipe frakturanya yaitu menurut bentuk kerusakannya, menurut perpindahan fragmen fraktur, menurut keparahan fraktur, menurut arah patahan, menurut stabilitas fragmen fraktur, menurut lokasi fraktur. Menurut bentuk kerusakannya, fraktur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu fraktur komplit dan fraktur inkomplit. Fraktur komplit adalah patah tulang yang menyebabkan tulang menjadi 2 fragmen dan biasaanya disertai dengan displasia dari fragmen tersebut, sedangkan pada fraktur inkomplita biasanya terjadi pada hewan muda dan ditandai denagn sebagian tulang masih menyambung dan jarang terjadi perpindahan tulang. Fraktura menurut perpindahan fragmen fraktur dapat dibagi menjadi 3 yaitu fraktur impact, fraktur distracted, dan fraktur depresi. o Fraktur impact : bagian patahan tulang dapat masuk ke bagian patahan tulang yang lain. o Fraktur distracted : patahan tulang yang memisah jauh karena adanya kontraksi otot. o Fraktur depresi : fragmen fraktur berpindah tempat dan menghasilkan rongga. Fraktur menurut keparahan fraktur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu fraktur tertutup atau simpel dan compound atau terbuka. Pada fraktur terturup, tulang tidak akan keluar dan

tidak menusuk otot sedangkan pada fraktur terbuka, tulang akan menusuk otot dan tulang akan terjulur keluar. Fraktur berdasarkan arahan patahannya : o Tranversal : garis fraktur atau patahan tulang tegak lurus dengan sumbu tulang o Obligue : garis fraktur membentuk garis diagonal terhadap sumbu tulang. o Spiral : garis pathan membentuk seperti spiral. o Comminuted : patahan membentuk minimal tiga fragmen fraktur tetapi masih dapat disambungkan. o Multiple : patahan membentuk tiga atau dua fragmen dan terjadi perlukaan pada jaringan lunak sekitar patahan o Avulsion : bagian fragmen fraktur masuk (menusuk) ke dalam otot. Menurut stabilitas fragmen, fraktur yang terjadi dapat dibedakan menjadi : o Stabel fraktur : fragmen fraktur terfiksir setelah mengalami pengurangan kelebihan fraktur o Instable fraktur : fragmen fraktur menjadi tidak stabil setelah mengalami pengurangna fragmen. Menurut lokasi fraktur : o Diaphysial fraktur : fraktur terjadi di tengah medial diaphysis. o Metaphysial fraktur : fraktur metaphysis anatomi dari tulang panjang. o Epiphysial fraktur : fraktur epiphysial yang terjadi pada hewan dewasa. o Condylar fraktur : fraktur condylus baik medial atau lateral atau keduanya. o Articular fraktur : fraktur yang terjadi subchondral tulang dan articular kartilago. Causa Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya fraktura os radius dan ulna diantaranya adalah : Penyebab fraktur berupa trauma yang merupakan penyebab utama terjadinya fraktur, misalnya kecelakaan, tertabrak, jatuh. Penyebab yang lainnya adalah fraktur akibat perputaran, kompresi. Penyebab fraktur secara intrinsik dapat diakibatkan kontraksi dari otot yang menyebabkan avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi pada hewan yang belum dewasa. Penyebab lainnya juga dapat diakibatkan oleh kelainan patologi yaitu Fraktur patologis adalah fraktur yang diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti neoplasia, cyste tulang, ricketsia, osteoporosis, hiperparatyroidisme, osteomalasia. Tekanan yang berulang juga dapat menyebabkan fraktura. Gejala Klinis Gejala klinis yang terjadi pada kasus fraktura pada bagian radius dan ulna seperti o Hewan yang mengalami fraktura pada bagian os radius atau os ulna akan mengalami kepincanagn pada kaki bagiandepan, pasien tidak mau untuk menapakan kaki nya yang fraktur karena akan merasa sakit bila di tapakan, kadang-kadang disertai dengan pincang gerak, karena ada kalanya tulang yang mengalami fraktur akan

merobek otot yang ada di sekitarnya, dengan terdapatnya perobekan pada otot dapat menyebabkan gangguan dalam pergerakan. o Pada bagian yang tulang yang fraktur akan terlihat bengkak, kemerahan, serta hingga bisa mengkibatkan kebengkokan pada daerah yang fraktur. o Bila yang terjadi merupakan fraktur terbuka akan membuat tulang yang fraktur akan tampak ke permukaan. o Bila dilakukan palpasi, tulang yang mengalami fraktur akan terasa ada patahan dan akan terasa adanya gesekan antar tulang dan akan terasa sakit. Teknik Diagnosa Banyak cara untuk mendiagnosa terjadinya fraktur pada bagian radius dan ulna yaitu melalui klinikal persentasi, physical examination findings (temuan pengamatan pisik), radiografi, laboratory findings (temuan laboratorium). Teknik mendiagnosa fraktur os radius dan ulna melalui klinikal persentasi terdiri dari dua bagian yaitu melalui signalement dan history (sejarah penyakit). Pengamatan signalement meliputi umur hewan, ras hewan, jenis kelamin, jenis hewan anjing atau kucing. Pengamatan melalui signalement yang ada adalah salah satu diagnosa yang cukup efektif, karena hewan yang masih muda lebih sering mengalami trauma dibandigkan hewan yang sudah dewasa dan struktur tulang pada hewan muda masih sangat rapuh. Sedangkan pengamatan melalui history atau sejarah penyakit pada hewan cukup efektif juga untuk mendiagnosa terjadinya fraktur pada tulang radius dan ulna, hewan yang mempunyai berat badan yang berlebih dan pernah mengalami fraktur tulang radius atau ulna cendrung akan mengalami fraktura kembali, karena tulang hewan tang sudah pernah mengalami fraktur tidak terlalu kuat untuk menopang berat badan setelah trauma, kadang kala sang pemilik tidak menyadarai hewannya mengalami trauma. Mendiagnosa fraktur dengan menggunakan pengamatan fisik (Physical examination) pada hewan sangatlah efektif, karena bila terjadi fraktur pada tulang radius dan ulna, hewan akan mengalami abnormalitas pada sistem tubuh yang lain. Perlakuan palpasi pada tungkai yang mengalami trauma akan ditemukan rasa panas pada bagian yang dipalpasi, akan dirasakan krepitasi pada bagian yang mengalami trauma dan hewan akan kesakitan bila dilakukan palpasi pada daerah yang mengalmi trauma. Bila fraktur yang terjadi merupakan fraktur yang terbuka, hewan akan mengalami respon yang abnormal atau gerakan yang abnormal karena hewan tersebut enggan untuk menggerakan tungkai kakinya. Pengamatan fraktur radius dan ulna dengan menggunakan radiografi adalah teknik diagnosa yag paling efektif karena fraktur yang terjadi akan terlihat dengan sangat jelas baik letak, bentuk dan jmlah patahannya. Pengambilan gambar radiografi dengan sudut pandang craniocaudal dan lateral (baik pandangan proximal dan distal dari sendi) pada pengamatan tulang radius dan ulna akan menghasilkan sudut pandang yang bagus dan jelas. Sebelum

dilakukan pengambilan radiografi sebaiknya hewan diberikan sedasi, karena hewan yang mengalami fraktur akan glisah pada saat dilaukan penghendelan. Pengamatan fraktur juga bisa dilakukan dengan mengevaluasi hasil laboratorium. Pengamatan laboratorium yang dilakukan seperti evaluasi kimia serum darah dan pengamatan jumlah sel darah bisa digunakan untuk mengevaluasi status hewan. Gambar X-Ray A B Gambar : C A. Gambaran X-Ray fraktur os radius pada bagian distal B. Gambaran X-Ray pada tulang radius yang mengalami refraktur C. Gambaran X-Ray dalam usaha perbaikan dengan 2 bone plate

Gambar : Fraktur tulang radius dan ulna bagian proksimal Terapi Teknik Operasi Perawatan medis pada hewan yang mengalami fraktur tulang radius dan tulang ulna adalah obat alalgesik dan ditambahan antibiotik bila terjadi luka terbuka atau fraktur terbuka, perawatan pada fraktur tulang radius dan tulang ulna dapat dilakukan dengan mengguanakan balutan tekan yang tak bergerak. Fiksasi dari tulang yang mengalami fraktur adalah perlakuan yang paling tepat pada kasus fraktur, karena dengan mengfiksasi bagian yang fraktura, akan membuat tulang yang fraktur akan tidak bisa digerakan dan secara normal akan sembuh dengan sendirinya karena ada proses kalsifikasi (terjadi pembentukan kalus).

Gambar : A. Gambaran ilustrasi fraktur pada os radius dan os ulna B. Gambaran cara pembalutan tekan pada bagian yang fraktur pada os radius dan ulna Teknik lainnya adalah dengan mengguanakan fiksasi berupa kawat (wire), lempengan platina, dan sekrup. Pada semua teknik tersebut dibutuhkan pembedahan atau operasi. Keputusan untuk melakukan teknik bedah pada fratur terbuka fraktura atau yang tertutup adalah dengan melihat keparahan fraktur yang terjadi. Perlakuan bedah dilakukan pada kasus fraktur yang simpel sampai yang sedang, dengan memiliki patahan atau serpihan yang besar-besar bisa dilakukan perbaikan untuk membuat tulang menjadi seperti semula, teknik operasinya bisa dilakukan dengan teknok internal fixation, external skeletal fixation atau kombinasi dari keduanya. Teknik dengan menggunakan plate fiksasi adalah teknik fiksasi pada tulang yang fraktur dengan menggunakan plate platian yang ditempelkan pada tulang dengan mngguankan baut yang akan berfungsi sebagai fiksator.

Gambar : Contoh gambaran dari teknik operasi dengan cara external fixation Gambar : Contoh gambaran orentasi dalam mengoperasi bagian tungkai depan untuk mencapai tulang radius dan ulna.

Gambar : Teknik menstabilakan tulang yang patah dengan menggunakan plate platina yang ditanamkan pada tulang dengan menggunakan baut. Perawatan postoperasi Perawatan postoperasi yang harus dilakukan adalah : o Letakan hewan yang sakit pada alas yang lembut dan empuk dan dilakukan pembalutan tekan selama 3-10 hari untuk menyerap pembengkakan setelah operasi o Dilakukan evaluasi rutin pada fraktur dengan mengguanakan gambaran radiografi setiap 3-4 minggu sampai fraktura mengalami persembuhan o Tahan semua aktivitas sampai fraktur sembuh