Pedoman Pengendalian Gratifikasi Good Governance is Commitment and Integrity
BAHASAN Definisi Korupsi, Suap dan Gratifikasi Contoh Gratifikasi Hubungan Gratifikasi dengan Korupsi Pengendalian Gratifikasi Mekanisme Pelaporan
Tujuan Pedoman Pengendalian Gratifikasi NO TUJUAN 1 Meningkatkan pemahaman insan BPJS Ketenagakerjaan mengenai Gratifikasi 2 Meningkatkan kesadaran pelaporan penerimaan Gratifikasi 3 Mematuhi peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang berlaku 4 Mengurangi kendala psikologis insan BPJS Ketenagakerjaan terkait pelaporan Gratifikasi 5 Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari praktik Gratifikasi yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan
Definisi Korupsi Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. KORUPSI Setiap Orang yang melawan Hukum Memperkaya Diri Sendiri Orang Lain Korporasi Merugikan Keuangan Negara Perekonomian Negara
Definisi Suap SUAP Setiap Orang Memberi atau Menjanjikan sesuatu Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negera Berbuat atau Tdk Berbuat Sesuatu Dalam Jabatannya Bertentangan dgn Kewajibannya dengan maksud Memberi sesuatu kpd Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara Krn Berhubungan dg sesuatu Yang bertentangan dgn Kewajibannya Dilakukan/Tidak dlm Jabatannya
Definisi Gratifikasi Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. GRATIFIKASI Uang Barang Rabat (Discount) Komisi Pinjaman Tanpa Bunga Tiket Perjalanan Fasilitas Penginapan Perjln Wisata Pengobatan cuma-cuma Fasilitas Lainnya
Gratifikasi GRATIFIKASI Uang Barang Rabat (Discount) Komisi Pinjaman Tanpa Bunga Tiket Perjalanan Fasilitas Penginapan Perjln Wisata Pengobatan cuma-cuma Fasilitas Lainnya Hadiah/Parsel Biaya Ongkos Naik Haji unt agama Islam Atau Biaya Perjln ibadah untuk agama lain Hadiah Ultah/ Acara pribadi
Kapan Gratifikasi menjadi Tindak Pidana Korupsi? Rumusan Pasal 12B Ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU Nomor 20 Tahun 2001: Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya dengan ketentuan sebagai berikut:...
Kapan Gratifikasi tidak dianggap sebagai suap? Gratifikasi tidak dianggap sebagai suap apabila penerima gratifikasi menyampaikan laporan kepada KPK, selambat-lambatnya 30 hari sejak menerima gratifikasi.
Hubungan Gratifikasi dan Korupsi Gratifikasi Konflik Kepentingan Korupsi Adanya kewajiban timbal balik Independensi Obyektivitas dan Penilaian Profesional Mengaburkan Korupsi
Pelaporan Gratifikasi Langsung ke KPK Berdasarkan UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 Pasal 12c ayat 2 dan UU No. 30 tahun 2002 Pasal 16, setiap Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan cara: Gratifikasi 30 hari sejak diterima KPK Tertulis, mengisi Formulir dg melampirkan Dokumen Tembusan Div. Kepatuhan dan Hukum Formulir, sekurang-kurangnya memuat: 1. Nama dan alamat penerima dan pemberi gratifikasi 2. Jabatan Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara 3. Tempat dan waktu penerima gratifikasi. 4. Uraian jenis gratifikasi yang diterima; dan 5. Nilai gratifikasi yang diterima
Mekanisme Pengendalian Gratifikasi Gratifikasi 30 hari sejak diterima KPK Uang/Barang Cepat Kadaluarsa 14 hari sejak diterima Div. Kepatuhan dan Hukum Tembusan: Atasan Langsung Lembaga Sosial Pihak yang membutuhkan 21 hari sejak diterima ybs
Pedoman Pengendalian Gratifikasi Terima Kasih